Tittle: gomawo oppa ~~ Part 4 -the end-
Author: saya sendiri a.k.a rahma qonita
Rating: semua umur
Genre: gak tau
Main cast:
- Kim hweji
- Kim Donghyun
- Kim Hyunseong
- Kim Jeongmin
- Jo kwangmin
- Jo youngmin
- Jo sohee
- No minwoo
- No raebin
Length: mungkin akan panjang
Author: “annyeong readers^^ *nongol dari balik lemari*
Readers: #pletuk *reflek nimpuk author* “aish~ author babo, ngapain nongol dari situ, bikin kaget aja”
Author: “appo~ mian mengagetkan. Author Cuma mau kasih tau part 4 alias akhir dari ff ini udah keluar di bioskop2 kesayangan readers”
Readers: “bioskop? Ini kan ff thor, bukan pilem”
Author: “biarin aja, terserah author dongs”
Reader: #duar *ngebom author*
Author: “oya author mau bilang di part ini adalh part tersedih tap author gak tau kalian abakalan sedi or ngga abis baca ff ini. so' happy reading yaw~~"
Hweji POV
Seminggu lagi ujian masuk universitas akan dilaksanakan. Mulai hari ini aku akan mempersiapkan otak ku supaya bisa menjawab soal2 itu. Tapi aku bingung, jeongminppa sedang ujian juga pasti dia juga sibuk belajar hyunseongppa gak mungkin dia kan di perancis masa aku belajar jarak jauh, jarak deket aja masih babo. Hm sama sohee aja kali ya?? Aku coba deh...
‘tut tat tut tet tot preet preett’ aku menekan keypad ku, aku akan menelpon sohee
“yoboseyo??” terdengar suara sohee diseberang sana.
“sohee-ya aku butuh bantuan muu” kataku merengek
“apa? Pasti belajar untuk ujian masuk universitas ya?” ah dia tau aja.
“iyaa .. tolong ajarkan aku .......”
‘tut tut tut ..’ belum sempat aku selesai bicara dia menelpon tutupnya. Aish kok sohee gini sih?? Menyebalkan, aku langsung mengerucutkan bibirku. Oya *lampu diatas kepala* sama raebin aja.
‘tut tat tut tet tot preet preett broot broott’
‘tuuutt .. tuuu... clek” ah diangkat, yes ...
“#plak ahhh sini kau, berani sekali kau menabok pantatku” heh? Pantat? O,o
“andwae~~ oppa duluan yang mulaaii, hahaahaa” yang mulai? Mulai apa?
“ehh tidak bisaa sini kau, oppa balas yaa. Nah kena kau..” ish apa sih yg mereka lakukan??
#Gedebak gedebuk .. plak plok ..
“ah oppa curang aku kan tidak menyentuh bagian bawah .. ah oppa jahat” hah? Bawah? O.o
“enak saja kau, yaudah oppa sentuh bagian tengah yaa ..” tengah? Sontak aku menutup dadaku.
“andwae~ oppa awas #bruk” ishh apa sih yang mereka lakukan?
“hhaha udah udah stop stop, nanti lama2 bisa bahaya. Ayo lanjutkan lagi belajarnya” bahaya? O.o
“sirheo tp, oke deh. Yok belajar”
‘tut tut tut’ aku langsung menelpn telponku. Aku bingung apa yang sebenarnya terjadi, aku tanyakn saja besok pada raebin. Besok aku akan kerumahnya.
End Hweji POV
Keesokan harinyaaa ...
@rumah Raebin
Raebin POV
“annyeong^^” hweji sudah sampai dirumahku. Katanya hari ini dia akan berbicara penting padaku, tp apa ya??
“annyeong hweji-ah. Ayo kita langsung kekamarku, kajja!!” Aku menarik tangannya menuju lantai 2. Kebetulan hari ini kami memang janji belajar bersama. “ baiklah apa yang ingin kau bicarakan padaku?” lalu hweji menatapku dingin, sepertinya dia sedang marah.
“kemarin waktu aku telpon kamu kok diangkat tapi malah suara berisik?” ah itu gue kira apa, eh jangan2 dia mendengar pembicaraan aku dgn minwoo oppa.
“oh kemaren waktu aku mau nerima telpon kamu minwoo oppa nepok pundak aku, katanya ada nyamuk dan kebetulan emang rumahku ini lagi banyak banget nyamuknya”
“terus ? kenapa sepertinya kalian melakukan sesuatu yang aneh? Misal nepok pantat lah, tengah lah, bawahlah” hah? Aduh gara2 minwoo oppa nih, hweji pasti sekarang curiga deh ..
“gini loh hweji ceritanya ....
Flashback
“oppa ajarkan aku soal ini” kataku sambil menunjuk beberapa soal yang susah.
“yaah gini aja gak bisa, sini. Ini itu caranya begini terus begitu jadi deh hasilnya, gampangkan?”
“ah iya aku mengerti sekarang, gomawo oppa”
“ne~ cheon chagi, eh awas dipundakmu ada nyamuk” #plak minwoo oppa menepuk nyamuk itu. Lalu oppa berdiri katanya ingin kedapu r, eh aku liat dipantat oppa ada nyamuk juga #plok aku langsung memukul nyamuk itu. Eh si oppa malah ngira yang ngga ngga. Oppa berbalik dan menjitakku.
#plak “ahhh sini kau, berani sekali kau menabok pantatku”
“andwae~~ oppa duluan yang mulaaii, hahaahaa” aku ikutan error saja untuk melepas lelah belajar.
“ehh tidak bisaa sini kau, oppa balas yaa. Nah kena kau..” aku kabur tapi oppa berhasil menangkapku.
Gedebak gedebuk .. plak plok .. kami saling memukul, menampol, menampar, menjitak sampai oppa menyentuh pahaku. #plak.
“ah oppa curang aku kan tidak menyentuh bagian bawah .. ah oppa jahat” aku bilang bagian bawah karna memang paha dibawah kan???
“enak saja kau yaudah oppa sentuh bagian tengah yaa ..” oppa mengarahkan tangannya ke perutku tapi aku langsung menepis tangannya karna aku paling geli dibagian itu.
“andwae~ oppa awas “ #bruk ternyata ada nyamuk dikepala oppa. Langsung aku tubruk saja tapi kami malah jatuh.
“hhaha udah udah stop stop, nanti lama2 bisa bahaya. Ayo lanjutkan lagi belajarnya” benar juga kata oppa nanti malah menyentuh bagian yang lain. Itukan bisa bahaya #plak
“sirheo tp, oke deh. Yok belajar”
Flashback end
“ow gitu ceritanya .. aku kira kau dengan minwoo oppa..” hweji meng’O’kan mulutnya
“hahaha jangan kau berpikiran macam2 hweji. Aku ini masih waras. Walaupun itu oppaku tidak mungkin aku melakukannya hahhaha kau ini lucu sekali kalau lagi cemburu” aku ketawa melihat tampangnya yang babo itu.
“ya! Kau terus saja mengejekku. Ku telan kau”
“eits jangan dongs nanti minwoo oppa akan sedih kalau dongsaeng kesayangannya ini mati ditelan hidup2 oleh yeojachingunya sendiri, hahahaha XD”
“huft dasar kau!! Ayo kita mula belajar”
“iya iya .. hehe”
End Raebin POV
Hweji POV
Selama 3 hari ini aku privat bersama raebin, aku sedikit mengerti dengan pelajaran2 yang akan diujikan nanti. Tapi karna keasyikan belajar aku lupa menjenguk donghyunppa di RS. Aish~ dasar dongsaeng babo. Akhirnya besok aku bertekad akan menjenguk donghyunppa di RS dan coba meminta oppa mengajarkanku. Kan kanker hati gak buat oppa babo.
Esok harinya @ RS
“annyeong oppa^^”
“annyeong. Kok kamu kesini? Emg kamu gak belajar?”
“3 hari kemarinkan aku sudah belajar oppa sama raebin, hari ini dan seterusnya aku mau belajar disini aja. Bolehkan”
“boleh ... boleh .. sini dekat sm oppa belajarnya, nanti kalo ada yg gak bisa oppa ajarin deehh” asyiikk tebakan ku benar kan, pasti oppa mau ajarin aku. Aku membuka bukuku didekat oppa, seharian penuh ini aku belajar.
“oppa yang ini bagaimana?” aku menunjuk soal fisikaku.
“oh ini itu begini begitu .. nah ketemukan hasilnya?” waw oppa pinter banget, aduh aku jadi malu.
“wah oppa hebat banget. Klo yang ini oppa?”
“nah klo yang ini begini begitu”
Seharian penuh aku belajar sama oppa, sambil curhat sambil bercanda. Wah pokoknya oppa hebat banget deh. Aku lakukan belajar bersama oppa sampa H-1 ujian dilakasanakan. Hingga pada hari sebelum hari H di sore hari.
“annyeong oppa^^ dongsaengmu yang babo ini datang lagi tapi ditemani dengan hyunseongppa yang datang jauh2 dari perancis. Mwo? Oppa .. oppa ..” aku melihat oppa pingsan di lantai dengan tangan, hidung, dan mulut ynag berdarah-darah. Aish pasti kambuh lagi deehh.
“hyung .. hyung .. kau kenapa hyung??” hyunseongppa menggendong donghyunppa keatas kasurnya. Aku berlari dan mencari appa diruangannya.
“appa appa, donghyunppa darahnya keluar lagii” appa dan aku langsung berlari keruang inap donghyunppa. Aku dan hyunseongppa tunggu diluar ruangan. Ya tuhan aku mohon, semoga tidak terjadi apa2 pada oppa ku.
‘tes tes tes’ aku menangis, aku khawatir begitu khawatir. Hyunseongppa yg melihatku menangis langsung mendekapku kepelukannya (author: aduuhh ini anak enak banget dipeluk mulu #plak)
Tak lama kemudian appa keluar, seperti biasa muka appa pasti lesu.
“hmm keadaan oppamu tambah parah. Mungkin .. mungkin ...”
“mungkin apa appa?” tanyaku pada appa.
“mungkin umurnya tidak akan lama lagi”
“andwae. Kenapa appa bicara seperti itu? Apa appa mau kehilangan donghyunppa. Appa pasti bisa menyembuhkan nya kan??” aku kaget mendengar appa berbicara begitu. Aku berpikir appa sudah gila.
#plak hyunseongppa menjitakku “heh appa mu ini seorang dokter, dia tidak mungkin asal bicara. Sudah kita semua harus terima kenyataan ini. Kau, aku, appa, eomma dan jeongmin harus menerima kenyataan ini. Ara?”
“sirheo, appa sm hyunseongppa jahat. Ini semua bohong .. bohongggg !!! andawaee~~~~” aku langsung pergi meninggalkan mereka b2. Aku menangis ditaman belakang RS itu.
@taman belakang RS
“oppa, yang dikatakan appa dan hyunseongppa tidak benarkan??”
“ne chagi, mereka benar. Umur oppa tidak akan lama lagi”
“waeyo oppa? Kenapa oppa juga ikut2an seperti mereka? Oppa kan sudah janji padaku utk menjaga ku dan melihatku menjadi dokter, oppa harus kuat yaaa .. ya opa?? Janji yaa??”
“andwae chagi, oppa gk bisa jaga kamu lagi. Kamu sudah besar dan kamu masih memiliki jeongminppa hyunseongppa juga appa dan eomma serta minwoo dan lain nya. mereka akan menjagamu seperti oppa chagi”
“andwae, aku ngga mau. Aku maunya oppa yg jaga aku. Mereka semua jahat bilang oppa mau mati. Ngga oppa, ngga mau”
“mianhae chagi, oppa harus pergi sekarang.” Aku lihat oppa menjauh aku tarik tangannya tapi ngga bisa ... aku hanya bisa memangilnya ..”oppa ... oppaaa .. jangan ninggalin aku oppa .... andwae oppaa .. oppaaaa”
“oppaaaa .......” aku terbangun dari mimpi burukku. Aku menoleh ke sebelah kananku. Ada jeongminppa dan eomma. Lalu aku lihat hyunseongppa disebelah kiriku.
“ah tadi itu mimpi, syukurlah!!” aku melihat sekelilingku ah ternyata tadi hanya mimpi. Syukurlah!! Lalu aku melihat donghyunppa terbaring lemah tak berday diatas kasurnya. Aku mendekatinya dan berdo’a:
“donghyunppa, kata appa umur oppa tidak akan lama lagi. Oppa aku gak percaya semua itu, aku gak bisa menerimanya. Oppa besok ujian masuk universitas dilaksanakan. Oppa do’a kan aku ya supaya aku bisa masuk ke universitas tempat oppa kuliah. Aku janji aku pasti bisa sembuhin oppa. Saya Kim Hwe ji berjanji pada Kim Donghyun oppa ku yang paling kusayang akan selalu rajin belajar agar bisa menyembuhkan oppa” lalu kecium kening oppa lembut #cup
‘tes tes tes’ air mata yang sedari tadi aku bendung ternyata meleleh juga
“hiks hiks .. oppaa”
End hweji POV
Author POV
Hweji terus menangis sambil memleuk oppanya. Tak terasa oppa nya pun meneteskan air mata tanpa disadari Hweji. Hiks hiks .. author jadi ikutan nangis nih T.T
------------------------------------------------------------------------
Hari pelaksanaan ujian .....
‘teeeett teeetttt’ bel masuk sudah berdering semua peserta ujian memasuki ruangan masing2 termasuk Kim Hweji.
“oke semuanya silahkan mengerjakan” waktu mengerjakan sudah dimulai terlihat hweji yang begitu antusias mengerjakan soal2 itu. “aku pasti bisa, hwaiting hweji. Kau harus bisa masuk universitas itu” kata hweji dalam hati ..
End Author POV
Hweji POV
2 jam kemudian (readers: cepet amat thor -,-)
“ah leganya sudah melewati masa2 menyusahkan. Semoga hasilnya dapat yang terbaik ya kan hweji-ssi?” raebin membuyarkan lamunanku.
“ne~ oya seminggu lagi ultah donghyunppa nih. Aku mau ngasih dia kejutan, tp apa ya kira2??”
“mwo? Seminggu lagi? Berarti sama kaya hari pengumuman dongs” ah iya sohee benar sekali.
“iya ya? Waahh klo gitu kejutannya berita hasil ujian masuk universitas aja” *ting *ada lampu diatas kepala raebin*
“yaa benaarrr .. ah raebin kau memang pintar. Gomawo gomawo~”
“eh tapi klo hasil itu doang mah gak enak. Kamu harus membuatkan kue special utk oppamua juga”
“yaa kau benar juga sohee~ ah gomawo gomawo. Baiklah dalam seminggu ini akan aku buat pesta kejutan untuk oppa”
“mau kami bantu?” kata raebin dan sohee serempak.
“tentu saja mau. Baiklah jadi rencana nya gini” aku mebisikkan rencana kejutanku utk oppa dihari ulang tahunnya. Ah semoga oppa senang menerimanya
------------------------------------------------------------
“kalau ternyata kau tidak masuk univ tsb gimana, ottoke?” ah kata2 jeongminppa membuat semangatku layu
“yaa~ seharusnya kau memikirkan hasilnya dulu baru memikirkan kejutan utk donghyun hyung” ah hyunseongppa sama saja. Aahhh ke 2 oppa ku ini bener juga. Aah ayo hweji tetaplah optimis.
“hasilnya aku tidak peduli, yang penting aku tetap optimis masuk univ itu. Kalaupun tidak masuk aku tinggal cari univ lain”
#plak #plak kini 2 jitakan mendarat dikepalaku
“tidak semudah yang kau kira babo, jangan kau kira masuk univ itu tinggal masuk lalu kalau tidak diterima tinggal cari yang lain. Kau kira univ itu seperti org pacaran yang tinggal putus-nyambung. Huft untung saja sohee tidak se babo kau, ckck”
“ya~ aku kan hanya berpendapat, lagian ke babo an ku ini tidak ada hubungannya dengan sohee, aish~”
“tapi aku setuju dengan jeongmin, hahahha *evil laugh*”
“ah kalian b2 ini sama saja. Lebih baik donghyunppa dari pada kalian”
“ya~ sana lah mengadu pada oppa mu itu. Kau itu dongsaeng yg menyusahkan. Liat? Oppa mu itu sebenarnya sakit karna mu”
“mwo? Enak saja. Oppa itu sakit karna mempunyai dongsaeng menyebalkan seperti kalian. Seharusnya appa dan eomma hanya melahirkan aku dan donghyunppa. Kalian itu tidak usah” aku mencoba membela diriku, enak saja aku dibilang penyebab donghyunppa sakit.
“ya~ kau salah!! seharusnya appa dan eomma hanya mepunyai 3 anak lelaki ganteng, manis, cool, dan imut sepeti kami. Bukan mempunyaianak seorang yeoja cengeng, manja, dan babo sepertimu” (readers: hmm terlalu jujur ckck)
Aish~ aku ingin sekali membalas kata2 jeongminppa dan hyunseongppa tapi aku sedang malas berdebat lebih baik aku pergi ke kamar saja menyusun rencana kejutan utk donghyunppa.
End Hweji POV
--------------------------------------------------------------
Author POV
Hampir seminggu telah berlalu, hweji, sohee dan raebin was-was menunggu hasil dari ujian tsb. Namun, dalam kewas-wasan itu sohee dan raebin membantu hweji menyiapkan segala hal utk kejutan donghyun. Mereka membuat kue, membeli kado, dll. hingga pas hari-H ......
Hweji POV
“aahh gomawo tuhan gomawo” hweji berjingkrak-jingkrakan dikamarnya karna senang melihat tulisan “SELAMAT ANDA DITERIMA DI UNIVERSITAS THE MEDICAL OF KOREA, FAKULTAS KEDOKTERAN”
‘ojik nan nayoi boyfriend e e e’ hp ku berdering lalu aku langsung mengangkatnya
“yoboseyo~” kataku pada orang diseberang sana.
“ahh hweji- ssi aku sm sohee keterima di universitas the medical of kerea fakultas kedokteran. Kamu gimana?” waah ternyata raebin yg menelpon. Wah dia sm sohee keterima juga. Syukurlah kami tidak berpisah.
“ne~~ aku jugaa .. yeay yeay, kita satu universitas, huahahaha XD”
“yeay, oya sore ini jadikan ke RS buat kasih surprise ke oppamu?”
“ne~~ nanti ketemu di RS ya jam 4, bye bye”
“bye bye”
Aku tak sabar menunggu jam 4. Baiklah sekarang aku harus menyiapkan kejutan utk oppa.
--------------------------------------------------------
Beberapa jam kemudian ...
Aahh gaswat udah jam 4, aku percepat dandan ku tak lupa aku bawa kado utk oppa juga kue yang telah aku masak dan yang sudah kuhias dengan cantik. Setelah semua siap, aku langsung caw kerumah sakit. Pasti disana udah ada appa, eomma, jeongminppa dan hyunseongppa.
@RS
Sesampainya di RS aku langsung menuju ruang inap donghyunppa.
“aduh harus cepat2 nih, jangan sampai terlambat, aku gak mau oppa kelamaan nungguin aku” kupercepat langkahku dan ku pegang erat2 kue ku. Lalu ditengah lorong RS aku bertemu dgn raebin juga sohee.
“hei kalian, sini sini bantu aku”
“eh hweji, ne~” mereka berlari ke arahku. Aku membuka kotak kue dan langsung menaruh lilin bertuliskan angka 22. Ya satu belokan lorong lagi aku akan sampai ke ruangan donghyunppa.
“hiks hkis hiks .. hiks hiks ...” aku mendengar suara tangisan eomma dan banyak orang dari ruangan oppa. Aku langsung khawatir, ada apa ini?? Apa terjadi sesuatu pada donghyunppa? Aku mempercepat langkahku dan #bruk kue yang kupegang jatuh ke tanah. Apa ini? Pemandangan apa yang kulihat? Eomma memeluk sesorang dibalik selimut putih itu. Mana tubuh donghyun oppa? Apa aku salah kamar?
‘appa apa yang terjadi? Mana donghyun oppa? Kenapa eomma menangis? Ini kan hari bahagia donghyunppa” appa tidak menjawab pertanyaanku. Jeongminppa datang dan memeluk ku. Hyunseongppa hanya mengelus lembut puncak kepalaku.
“oppa?? Apa yg terjadi pada donghyunppa? Eomma memeluk siapa???”
“kau harus tabah menerimanya” hanya kata2 itu yg kudengar dari jeongminppa.
“lihatlah donghyun oppa utk terakhir kali” kata hyunseongppa lembut.
“mwo? Trakhir kali? Andwae gak mungkin. Kalian pasti salah orang ya kan?? Ya kan hyunseongppa?”
“ani, donghyun huyung sudah tidak ada hweji. Dia sudah meninggalkan dunia ini”
“andwae oppa pasti salah. Hei ini kan hari spesial donghyunppa, kenapa aku yang dikerjai seperti ini? Ah kalian semua curang sekali”
“chagi, donghyunppa udah gaka ada” minwoo ikut2an bilang donghyunppa gak ada.
“apa2an sih kau, donghyun oppp ku masih hidup dia pasti dipindahkan kekamar lain ya kan?? Jebal katakan !! dia dipndahkan ke kamar nomor berapa?’ aku mulai panik
“hiks hiks ... hweji sadarlaahh ... donghyun oppa sudah tiada” ih eomma apa2an sih. Semua orang kenapa sih?
“andawae~ A-KU GAK PER-CA-YA SA-MA KA-LI-AN!! KALIAN P.. PAS.. PASSTT ..PAASSTIIII.... BO-HONG YA KAN? JEBAL KATAKAN KALAU KALIAN BOHONG!! JeBAAALLLL” kataku berteriak sekeras mungkin
“hweji-sii terimalah kenyataan ini” sohee merangkulku, begitupun raebim.
“lepas .. lepaskan aku .. kalian b2 juga sama aja kaya mereka. Siapa lagi yg mau bilang klo oppa ku mati hah? Siapa lagi? Kwangppa mau bilang juga? Youngminppa juga? Siapa lagi hah yang mau bilang?? KALIAN SEMUA PEMBOHONG .. OPPA KU GAK MATI. KALIAN SEMUA GILA ... ANDWAE OPPA KU GAK MATI...” kataku berteriak.
“hweji tenanglah, kau harus bisa meneriam kenyataan ini” youngminppa memegang ke2 pundak ku dia berusaha meyakinkanku bahwa donghyunppa sudah meninggal.
“ne~ hweji apa yang dikatakan youngmin benar. Kau harus bisa menerima kenyataan ini. Kau kan masih punya kami semua org yang sangat menyayangimu. Ara??” kwangminppa pun mengaitkan tangannya dileher ku dia juga berusaha menenangkanku. Tapi aku masih benar2 tak percaya.
“ sirheo~ appa kenapa dari tadi appa diam saja? Ppali appa, katakan sesuatu appa. Katakan bahwa donghyunppa masih hidup, jebal appa jebal!!” appa menatapku begitu dalam lalu menarik ku ke dekat tubuh yg ditutupi selimut itu.
“kau masih tidak percaya donghyun telah tiada? Buka selimut ini. Orang yg ada dibalik selimut ini akan menjawab semua pertanyanmu”
‘sret’ aku membuka kasar selimut itu daannn ...
“lihatkan?? Donghyun oppa hanya sedang tertidur, dia pasti sedang bermimpi . .. sstt semua gak boleh ada yang berisik. Hmm .. kita bangunin aja yaa” aku menepuk2 pipi oppa, loh kenapa gak sadar2??
“oppa, wake up oppa. oppa bangun oppa, oppa kita tiup lilin dulu oppa. Oppaa bnagun oppa .. OPPAA BANGUUNNN” kataku setengah berteriak. Lalu aku memukul-mukul tubuh opa “bangun oppa .. hiks hiks .... oppa bangun oppa .. hiks hiks.. appa kenaap opaa gk bangun2??? Kenapa appa??” aku terus memukuli tubuh oppa.
“sudah hweji sudah chagi .. sudah ..oppamu sudah tiada chagi. Sudah ..”
“andwae ini pasti bukan oppa, ya kan appa?? Yakan ? jebal katakan padaku ini bikan appa ya kan appa?”
#plak tamparan keras mendarat tepat di pipi mungilku. “hweji jangan kau meyakiti dirimu seperti ini. Donghyun sudah meninggal. Liat baik2 wajah namja ini. Ini oppamu donghyun . Dia sudah tiada, liat wajahnya yang pucat dan dingin ini.” Lihat hweji lihaattt !!!” ‘tes tes tes’
‘huwaaaaaa ... opppaaaaaa. Kenapa kau meninggalkan aku?? Kau sudah janji akan menungguku. Kau sudah janji akan melihatku mendapatkan gelar dokter itu. Kau sudah janjiii itu oppaaa .. oppa harus bangun oppaa .. huwaaaa T.T”
Lalu appa mendekap ku dalam pelukanya begitu erat ... aku terus meronta-ronta .. “lepas appa lepas ... aku g ak akan biarin oppa mati begitu aja” aku mengambil alat pengaget jantung yang ada disebelah tempat tidur oppa aku menyalakannya dan mencobanya pada dada oppa tapi tidak berhasil aku coba sekali lagi tidak berhasil juga. Mesin disebelah kepala oppa menunjukkan garis lurus .. yang berarti MATI!!
“suster bawa mayat anak ku ke ruang jenazah sekarang” andwae appa, jangan bawa tubuh oppa ke ruangan menyeramkan itu. Andwae appa.
“jangan suster .. jangan .. biarkan oppa disini.” Tapi suster itu tetap membawa tubuh oppa ke ruangan menyeramkan itu .. aku megerjarnyatapi tubuhku ditahan oleh minwoo opa.
“sudah chagi .. sudah”
#bruk aku jatuh pingsan
“oppa ayo kejar aku lagi .... ehhehehe ..”
“ayo sini .. ah kena kau ... hahahhaha”
“oppa, oppa janji ya sama hweji gak akan ninggalin hweji walau apapun yg terjadi??”
“ne~ hweji. Oppa gak akan ninggalin kamu. Tp sekarang oppa harus pergi ke suatu tempat. Bye Bye”
“mwo? Oppa mau kemanaa? Hweji mau ikutt” pintaku merengek
“jangan hweji, kamu gak boleh ikut .. berjanjilah pada oppa kau harus jaga eomma appa juga 2 hyungmu yang nakala itu .. ara?”
“arasseo opaa .. tapi oppa mau kemanna .. oppaaaaa”
Oppa semakin menjauh aku terus mengejarnya tapi gak bisa.. oppa terlalu cepat ... lalu oppa hilang ditelan gelap.
“opppaaaa ..............” aku bangun dari mimpiku
“ah hweji-si kau sudah bangun?”
“aku dimana eommma?”
“kau di kamarmu sayang, mari kita kebawah”
“mana donghyun oppa, aku ingin memberitahukannya bahwa aku diterima di universitas the medical of korea. Aku akan jadi dokter eomma, aku akan menyembuhkan oppa eomma”
‘tes tes tes’ ‘loh kenapa eomma menangis?? Waeyo eomma?” eomma tidak langsung menjawab pertanyaanku eomma menarikku ke lantai bawah.
“lihat itu hweji” eomma menunjuk pada tubuh seseorang. Seorang namja berwajah pucat dan bingin. Aku mendekati tubuh itu, loh itu kan donghyunppa? Kepalaku kembali sakit, aku teringat sesuatu .. ah jadi aku pingsan semalaman. Jadi benar oppa telah meningal?? ‘tes tes tes’ air mataku jatuh kembali ....
“oppa kenapa secepat ini oppa meninggalkanku .. oppa apa oppa tau aku diterima oppa. Aku diterima diuniversitas the medical of korea oppa. Aku akan menjadi dokter oppa. Aku akan menyembuhkan oppa ... oppa bangun dong oppa .. oppaaa”
#hup jeongminppa dan hynseongppa kembali memeluk ku
“hweji terimalah kenyataan ini” kata jeongminppa
“donghyun hyung sudah tiada sayang” kata hyunseongppa
aku sadar sekarang ... benar2 sadar .. bahwa ini adalah tubuh donghyunppa. Oppa yang sangat menyanyangiku, selalu memanjakanku juga selalu ada disampingku ketika aku sedih.
@ TPU
Hujan gerimis masih bisa kurasakan .. kini didepanku, sebuah gundukan tanah merah yang masih basah telah menutupi tubuh orang yang sangat kusayang yang kini namanya tertulis disebuah batu nisan. Kim Donghyun, itulah nama yg tertera dibatu nisan itu. Aku mendekatinya dan berdo’a “ya tuhan mengapa engkau tidak mengabulkan doaku?? Aku hanya ingin oppa hidup lebih lama lagi tuhan. Tuhan kini donghyunppa bersamamu, terimalah dia disisimu, jagalah dia tuhan. Oppa tenanglah disana, saranghoe oppa” lalu aku beserta keluarga pergi meninggalkan gundukan tanah itu.
@rumah keluarga kim
Setelah penguburan donghyunppa. Appa mengajakku, jeongminppa dan huynseongppa berkumpul diruang keluarga. katanya ada hal penting yang ingin dibicarakan.
“sehari sebelum donghyun meninggalkan dunia ini. Dia menulis surat utk kalian masing2” lalu appa menyodorkan 3 buah surat, masing2 surat itu bertuliskan nama para dongsaengnya. “donghyun juga memberikan kalian hadiah utk kalian, katsnya sebagai ganti kejutan kalian yang telah kalian sediakan utknya” lalu appa memberikan 3 buah kotak kepada kami b3. Lalu kami membuka surat itu juga kotak itu.
end hweji POV
Hyunseong POV
Aku membuka surat yang diberikan hyung padaku. Isi surat itu ..
To: dongsaengku yang paling kalem tp tetep cool
From: hyungmu yang paling keren
“annyeong^^ kim hyunseong dongsaengku yang ku sayangi. Hyung sengaja menulis surat ini sebelum hyung meninggalkan dunia ini. Hyung tau, kalian tidak ingin hyung pergi dan hyung pun begitu. tp takdir berkata lain. Penyakit ditubuh hyung sudah menyebar dan menyerang organ tubuh hyung yang lain. Hyung mencoba melawan sekuat tenaga dengan berbagai cara. Dari mulai meminum obat anjuran appa sampai obat tradisional. Mungkin ini memang sudah takdir hyung harus meninggalkan dunia ini secepatnya. Hyunseongku yang hyung cintai, masih ingat kah waktu kita bertengkar memperebutkan miniatur pesawat terbang yang dibelikan appa untukmu? Ya, hyung tidak mau mengalah dengan mu dan malah menghancurkannya. Nah sekarang hyung sudah menggantinya dengan yang baru. Hyung tau mungkin tidak sebagus dan seindah yang dibelikan appa utk mu tp hyung mohon terimalah. Oya, sekarang kuliahmu sudah sampai semester akhir, ah hyung ingin sekali sepertimu lulus dan mendapat gelar tp ternyata malah tidak bisa. Hyung selalu doakan agar kau selalu sukses. Hyung tau kau sebenarnya menyayangi hweji seperti hyung sayang padanya, tp kau selalu melampiaskan rasa sayangmu itu dengan mengatainya babo babo. Ya dia memang babo tapi janganlah kau mengatainya trus seperti itu seolah2 kau sangat membencinya dan bangga punya adik babo sepert hweji. Sepeninggal hyung mungkin tidak ada yang bisa menampung rasa sedih hweji lagi tp hyung mohon demi hyung jagalsh dongsaeng maknae kita dgn baik. Perlakukanlah dia dgn kasih sayang dan rasa cinta, ara? Mianhae selama aku sakit aku selalu merepotkanmu. Gomawoo telah membantuku dalam hal apapun apa lagi selama aku sakit. Sudah yaa, sampai disini saja surat hyung. Hyung mohon jaga eomma dan appa juga, ara? Bye bye.
Aku membuka kotak itu lalu ada sebuah pesawat miniatur yang begitu indah dan tertulis “Kim Hyunseong”. Ah hyung, kau memang hyung yg baik. Kudekap erat miniatur itu serta surat dari hyung. Gomawo huyung, aku janji akan memperlakukan hweji dengan baik. Beristirahatlah yang tenang.
End hyunseong POV
Jeongmin POV
Appa memberikanku sebuah surat yang katanya dari donghyun hyung. Ku sobek amplop itu dan kubaca teliti surat itu. Isinya ..
To: dongsaengku si prince mirror tp tetep peduli dgn sekitar
From: hyungmu yang paling cuakep
Annyeong dongsaengku tersayang. Bagaimana hubunganmu dengan sohee? Semoga long last. Saat kau baca surat ini hyung mu ini sudah pergi ke alam lain. Oya bagaimana kuliah mu? Semoga impian mu menjadi artis terkenal tercapai. Hyung disini selalu mendo’akan kesuksesanmu. Hyung tau kaca yang biasa kau bawa2 kemanapun kau pergi itu pecah karna mendapat telpon dari appa yang mengabari penyakit hyung kambuh lagi. Dikotak yg biberikan appa ada sebuah kaca yaa tidak terlalu besar juga tidak terlalu kecil. Tp lumayan utk dibawa kemana-mana dan cukup utk kau mengaca sepuasnya. Dongsaengku yang kucintai tolong jangan jitak lagi dongsaeng maknae kita itu. Kasian sekali dia sedikit saja membuat kesalahan kau menjitaknya. Dia itu yeoja jadi bersikap lembutlah padanya. Dia itu teman sohee kan? Yeoja yg kau sayang, anggaplah hweji sebagai sohee mu. Jebal, jangan sakiti dia lagi. Lakukanlah dia dengan baik hati dan lembut. Ara? Jagalah juga eomma dan appa demi hyung. Ara? Mianhae selama aku sakit aku selalu merepotkanmu. Gomawoo telah membantuku dalam hal apapun apa lagi selalma aku sakit. Bye bye.
Aku pun membuka kotak itu. Ahh kaca ini benar2 bagus ... sangat cemerlang. Ku balik kaca ini dan tertulis “Kim Jeongmin” aku janji aku akan menjaga eomma, appa juga doangsaeng maknae kita dan aku tidak akan menjitaknya kecuali dalam keadaan darurat. Yang tenang lah kau disana hyung. Aku mendekap erat sura + kaca pemberian dri hyung. Gomawo hyung. Aku menyayangimu.
End Jeongmin POV
Hweji POV
Aku langsung membuka surat itu dan membacanya. Isi dari suratnya adalah ...
To: dongsaeng maknae oppa yang sangat oppa cintai
From: oppa mu yang paling guanteng
Annyeong hweji, dongsaeng oppa yang paling oppa cintai.bagaimana ujiannya? Apa kau diterima? Ah oppa tau, pasti kau diterima ya kan? Selamat !!! *prok prok prok* mari bertepuk tangan utk keberhasilanmu. Mianhae oppa selalu membohongi kamu tentang penyakit oppa padamu. Mianhae oppa gak bisa penuhi janji oppa utk menjagamu. Mianhae oppa gak bisa liat kamu diwisuda. Mianhae mianhae mianhae mungkin itu yang hanya bisa oppa ucapkan dan gomawo udah ngejaga oppa selama oppa sakit. Gomawo udah selalu mensupport oppa supaya oppa sembuh. Oppa tau kau pasti sangat bersedih sekarang karna kehilangan oppa yang paling guanteng ini, jinjja?. Utk itu oppa berikan kamu sebuah boneka teddy bear kesukan kau sbg pengganti oppa. Oppa dari atas sini selalu mendoakan agar kuliahmu lancar dan bisa menjadi dokter yang hebat seperti appa. Mungkin tuhan belum mengijinkan kamu mengobati oppa, tp diluar sana banyak penderita penyakit yg sama dgn oppa yang sedang menunggumu utk menyembuhkan mereka. Dongsaengku yang paling oppa banggakan, kamu akur2 yah sm 2 oppa mu itu. Kamu harus nunjukkin ke mereka klo kamu gak babo, gak ceroboh tapi pintar, hebat, ara? Tunjukkan ke mereka klo kamu bisa jadi dokter handal. Ara? Satu pesan oppa untukmu tolong jaga eomma dan appa utk oppa ya? Ara? Sudah yaa, sarangheo chagi^^ bye bye.
aku langsung mendekap erat surat dari oppa, lalu aku membuka kotak itu dan terpampang manis .. boneka teddy bear berwarna biru yang sedang memegang bantal love kecil bertuliskan “Sarangheo Kim Hweji”. Gomawo oppa, aku berjanji akan menjaga eomma dan appa juga membuktikan kepada k2 oppa ku bahwa aku tidak sebabo yg mereka pikir. Oppa beristirahatlah yang tenang. Bogoshippo oppa, sarangheo.
end Hweji POV
-------------------------------------------------------------
5 tahun kemudian
“marilah kita sambut wisudawati kita KIM HWEJI, REABIN< dan SOHEE” *prok prok prok* tepuk tangan meriah menyambut ketiga yeoja cantik itu. Dengan mantap mereka melangkahkan kakinya naik keatas panggung untuk menerima ijazah kelulusannya dan gelarnya sebagai DOKTER. 1 yeoja yang kini telah dimakan usia juga 1 namja yg lebih tua dari yeoja disebelahnya menangis terharu melihat keberhasilan anaknya, si hweji yang sekarang berdiri mantap di atas panggung yang tidak salah lagi adalah eomma dan appa nya. Juga berdiri disampingnya 2 namja ganteng nan cool tersenyum bangga pada dongsaeng maknaenya itu yang tidak lain lagi adalah Kim Hyunseong dan Kim Jeongmin. Tak lupa juga seorang namja imut dan 2 namja kembar yaitu No Minwoo namjachingu dari yeoja itu dan Jo Youngmin serta Jo Kwangmin yang ikut tersenyum bahagia melihat adik mereka No Raebin dan Jo Sohee lulus dari universitas itu.
Hweji POV
“selamat yaa .. mari kita berpesta untuk merayakan keberhasilan 3 yeoja cantik nan pintar yang telah lulus dan mendapat gelar sebagai dokter” kata appa bersemangat. Lalu kami habiskan malam itu bersama merayakan keberhasilanku, sohee dan raebin. Lalu aku keluar ke halaman belakang melihat mawar putih milik donghyun oppa.
“ahhh bagus sekali bunganya .. sudah subur dan merekah dengan indah, apakah donghyunppa bisa melihatnya dari atas sana?”
“tentu” ah jeongminpa dan yg lainnya, mengagetkan ku saja.
“ya~ mulai besok kita sudah bisa menangani pasien hweji” teriak sohee dan raebin kegirangan
“ne~
Beberapa hari berikutnya ......
“dokter hweji pasien dari kamar no. 195 kambuh, kita harus segera menanganinya”
“ne~ kajja !!”
Beberapa menit kemudian ..
“ah syukurlah, untung saja kita cepat menanganinya”
“annyeong chagi #cup”
“eh kok kamu ada disini?”
“tentu saja aku ingin melihat yeojachinguku bekerja. Emang gk boleh?”
“boleh, tp ini kan jam kerja”
#hup dia merangkulku dari belakang. Kebiasaan minwoo kumat lagi.
“eh malu tauk diliat orang”
“biarin hhehehe XD”
“dasar”
Lalu aku dan minwoo pergi taman belakang RS ini. Oppa apakah kau bisa melihatku dari atas sana? Oppa apakah oppa lihat namja disampingku ini? Ya dia No Minwo oppa, namjachinguku. Kini dia yang akan menjagaku oppa, tp oppa tenang saja posisi oppa tidak akan tergantikan. Oppa lihat? aku sekarang sudah jadi dokter, aku akan menyembuhkan orang2 yg sakitnya sama kaya oppa. Oppa, mianhae selalu merepotkanmu. Tapi gomawo oppa sudah mau jadi tempat curhatku. Gomawo oppa sudah mau mensupportku disaat aku jatuh. Gomawo oppa atas semua yang kau berikan kepadaku.
Lalu aku berteriak sekeras-kerasnya...
“GOMAWO~~ OPPA~~”” oppa beristirahatlah yang tenang. Sarangheo oppa.
~~THE END~~
~ppyong
Tidak ada komentar:
Posting Komentar