PERHATIAN

PERATURAN -->
1. setiap membaca fanciction di sini, WAJIB KOMENTAR
2. DILARANG MENG-COPY artikel di sini, baik sebagian apalagi seluruhnya !
3. jangan lupa JOIN dengan BLOG ini
terima kasih

Kamis, 29 Maret 2012

FF | Hey, My Lil Sister~! I Love You! | Chapter 5


poster by: @banana_el

Title : Hey, my lil sister! I love you! *Chapter 5*
Author : Amira Deani a.k.a Yoon Sohee
Rating : Tentuin sendiri aja yaaah~^^
Genre : Romance, Comedy (0,0000000000001%)
Main Cast:


-Yoon Sohee (gak boleh protes loh~ :p)

-Jo Kwangmin

Other cast :
-Shin Rihyeon 
-Kim Soomin
-Jo Youngmin
-No Minwoo
-Lee Jeongmin
-Shim Hyun Seong
-Kim Donghyun
Yoon Sohee itu Author, Kwangmin punya author, Cerita punya author, yang lain di XP XD *pletak!*

Annyeong readers~!!! x) *muncul dari bawah tempat tidur (?)*
Honey Bunny Sweety-nya *hoek xp* Kwangmin dataaaaang! XD
ini FF comeback aku XD huahahah~
Heheh~
ini murni dari isi kepala aku~ jadi mungkin aja FF ini gaje, karena otak aku yang emang gaje (?) + aku masih author amatiran T.T *nangis di bawah shower* mian kalau misalnya ada kesamaan nama, adegan, kata-katanya atau apapun^^
mohon yang udah baca meninggalkan jejak ^^ jejak-jejak kalian sangat berarti buat author (?) 
Oh ya, Mian ya kalau jelek+bikin enek, soalnya author nemu idenya sehabis berantem sama kucing author (?)
SIDERS~!!!!! Pergi aja kelaut, disumpahin jadi kolor :p *digebukin*
adu du duh~ gak tau mau ngomong apa lagi ==a
Yasudlah, HAPPY READING ALL!! ^^
———————————————————————————————————————-
Sohee POV

Aku langsung keluar dari kamarku dan pergi ke kamar Kwangmin oppa, tapi, baru saja aku mau mengetuk pintu kamarnya, aku mendengar suara aneh .. O.O

“a-ahh~ K-kwangmin-ahh geli.. lebih dalam..” omo! itu kan suara Minwoo sunbae, kenapa dia mendesah seperti itu? O.O

“ne, sebentar, kkkk~ desahanmu itu menggoda sekali. hahaha” aku mendengar suara Kwangmin oppa.

“aish, kau nakal Kwangmin-ahh.. awww! Ahhh~ jangan terlalu dalam nanti luka ssssshhhh...” kata Minwoo sunbae.

“Omo! apa yang sedang mereka lakukan?! Jangan jangan... o.O” kataku lirih sambil menutup mulutku. Aku mendempetkan telingaku di pintu supaya bisa mendengar lebih jelas lagi.

“bukannya tadi kau yang minta lebih dalam, hm?” kata Kwangmin oppa.

“a..aigoo~ aku sudah tidak ta..tahaaaaan..” kata Minwoo sunbae.

“sabar, sedikit lagi..”

“ne, ppali Kwangmin-ahh~”

Sudah kupastikan! Mereka pasti melakukan ‘itu’! andwae!!!! Oppaku dan ‘calon’ namja chinguku gay! XO

“YA!!! APA YANG KALIAN LAKUKAN?!” pekikku sambil membuka pintu kamar Kwangmin oppa.

‘kriiiiiik’

Keadaan di ruangan itu hening, Kwangmin oppa dan Minwoo sunbae duduk di tepi tempat tidur sambil memandangku heran.

“kau kenapa? masuk ke kamarku langsung teriak-teriak ==” kata Kwangmin oppa.

“ka-kalian berdua sedang apa?” tanyaku.

“aku sedang membersihkan telingan Minwoo dengan cotton bud, wae?” kata Kwangmin oppa.

“eh? membersihkan telingan Minwoo sunbae?” aku menaikkan sebelah alisku.

“ne, ini memang kebiasaan kami kalau misalkan aku menginap di rumah Kwangmin atau Kwangmin menginap dirumah ku.^^” jelas Minwoo sunbae. mwo?! kebiasaan? Aigoo~ kebiasaan yang aneh.

-end of Sohee POV-

Kwangmin POV

“eh? membersihkan telinga Minwoo sunbae?” tanya Sohee heran.

“ne, ini memang kebiasaan kami kalau misalkan aku menginap di rumah Kwangmin atau Kwangmin menginap dirumah ku.^^” jelas Minwoo.

“ah, kalau begitu aku minta maaf, aku kira tadi kalian sedang melakukan ‘itu’.. ups! .___.” Sohee langsung menutup mulutnya. Bwahahaha xD pantas saja mukanya aneh begitu, jadi Sohee mengira kami sedang melakukan ‘itu’? xD
Aku memandang minwoo sebentar dan Minwoo juga memandangku, tiba-tiba..

1.. 2.. 3..

“Bwahahahahahah! xDD” tawaku dan Minwoo lepas.

“ya! kenapa tertawa =3=” Sohee mengerucutkan bibirnya.

“eunggg, yeobo, kau menggoda sekali” kataku pada Minwoo.

“euuumm, yeobo, kau nakal~” balas Minwoo.

“huahahahah xD” tawa kami berdua pecah lagi.

“huuuh =3=” Sohee menekuk wajahnya dan kemudian membalikkan tubuhnya membelakangi kami, sepertinya dia mau keluar dari kamarku, kkk~ dia pasti malu sekali.

“ya! Minwoo-ya, dia marah tuh, hahahaha” bisikku pada Minwoo. minwoo langsung beranjak dari tepi tempat tidurku dan mengejar Sohee.

“hey, haha~ kami cuma bercanda, jangan marah” Minwoo menusutkan rambut Sohee.

-end of Kwangmin POV-

Sohee POV

“hey, haha~ kami cuma bercanda, jangan marah” Minwoo sunbae mengusutkan rambutku.

“sebenarnya aku bukan marah tapi malu” aku menutup wajahku dengan buku matematika ku.

“hahaha, aish, kau ini~” Minwoo sunbae mencubit pipiku.

“ya! oppa~” kataku sambil menjauhkan tangannya dari pipiku.

“EH? kau memanggilku oppa?” Minwoo oppa mengeluarkan killer smile nya.

“omo, mianhaeyo sunbae” kataku.

“kkk~ gwenchana, aku lebih senang kalau kau memanggiku oppa, mulai sekarang, panggil aku minwoo oppa, arachi?”

“jinja?! memangnyatidak apa apa?"

"tentu saja, nggak masalah kok, kita kan sudah lama kenal, jadi panggil aku oppa, ne?"

"ah, arasseo” kataku.

“oh ya, kenapa kau membawa buku matematika itu?” tanyaku.

“eung, ada pr yang mau kutanyakan :3” kataku.

“oh, mana? Sini kulihat” kata Minwoo oppa sambil mengambil buku itu dan kemudian duduk di tepi tempat tidur Kwangmin oppa, aku mengikutinya, tapi, aku duduk di karpet yang ada disebelah tempat tidur Kwangmin oppa.

“kau tidak mengerti yang mana?” tanya Minwoo oppa.

“hmm, aku tidak mengerti yang..” aku mengembungkan pipiku.

“kkkk~ pabo, kau saja tidak tau apa yang tidak kau mengerti :p” ledek Kwangmin oppa.

“kau memang tidak mengerti sama sekali?” tanya Minwoo oppa. aku langsung menoleh ke arah Minwoo dan mengangguk.

“aigoo~ kenapa tidak bilang? Yasudah, biar kuajari^^” Minwoo oppa pun turun dari tepi tempat tidur Kwangmin oppa lalu duduk disampingku.

“ya! bagaimana dengan tugas kita?” tanya Kwangmin oppa.

“dikumpulnya lusa kan? biar kukerjakan sendiri besok”

“aish! minwoo-ya, kau terlalu baik ==”

Selama Minwoo oppa menerangkan, aku tidak bisa focus belajar, karena aku focus ke minwoo oppa xD aigoo~ dia tampan sekali.

“otte? Kau sudah mengerti yang ini?” tanya Minwoo oppa.

“ah, ne? Hmm~ aku..” aku menggaruk-garuk kepalaku.

“kau masih belum mengerti ya? yasudah, biar kuajari lagi, Fighting Sohee!^^” aigoo, aku jadi merasa tidak enak dengan ‘calon’ namja chinguku ini :3

“nah, yang ini caranya begini..” Minwoo oppa mencoba menerangkannya lagi. omona~ lemme die! lemme die! x3 dia benar-benar tampan kalau seperti ini x3

‘pletak’

Tiba-tiba Kwangmin oppa memukul kepalaku dengan buku kamus -3-

"ya! kau tidak tau ya kau memukul kepalaku dengan apa?!"

"errr.. kamus?" kata Kwangmin oppa santai.

"seenaknya saja memukul kepalaku dengan kamus setebal itu! sakit tau!"

"oh, mau coba lagi? kkkk~" Kwangmin oppa mengeluarkan evil smilenya.

"=3=" aku menekuk wajahku.

“babo! makanya yang dilihat itu bukumu, bukan wajah minwoo” kata Kwangmin oppa.

“aish =3= ne!” kataku sambil menggosok kepalaku.

“apa ada yang aneh dengan wajahku?” tanyaku sambil menepuk-nepuk pipiku.

“aniya, lupakan saja, kaja! Kita lanjutkan” kataku. Ayo sohee, focussss!!! Fighting! X3


*****
Setelah 2 jam, akhirnya aku bisa menyelesaikan 5 buah soal matematika itu, hiks, memalukan sekali TwT menghabiskan waktu 2 jam untuk menyelesaikan 5 soal matematika yang bisa dibilang mudah, huweee~!

“gumawo minwoo oppa, mianhae, karena sudah menyusahkanmu.__.” Kataku.

“gwenchanayo, kau sama sekali tidak menyusahkan kok” Minwoo oppa merenggangkan otot lehernya.

“eh? kenapa Kwangmin diam saja dari tadi? biasanya dia cerewet” kata Minwoo oppa. aku menoleh ke arah Kwangmin oppa. Dia sekarang sedang mendengarkan musik dengan headset nya sambil membaca majalah ‘H’ O.O aish, itu kan majalah untuk namja dewasa. Kwangmin oppa pasti langsung diam kalau misalnya dia sudah membaca majalah ‘H’ ==

“Kwangmin-ahh, kau sedang baca apa?” tanya Minwoo oppa dengan polosnya sambil duduk disebelah Kwangmin oppa.

“kau mau baca? Ambil saja di laci lemari belajarku, aku masih punya banyak” aigoo~ Minwoo oppa tidak boleh membaca majalah itu! dia masih polos XO.

“Minwoo oppa, mau temani aku kebawah sebentar tidak? Aku mau kedapur dan ambil beberapa minuman kaleng, jadi aku mau minta tolong kau bawa sebagian nanti” kataku.

“oke, kutemani, hmm, Kwangmin-ahh, aku nggak jadi baca majalahnya.” Kata Minwoo oppa sambil merangkulku dan mengajakku keluar kamar Kwangmin oppa. omo! dia merangkulku o.O

Hehe, aku sengaja mengajak Minwoo oppa keluar, supaya dia tidak jadi membaca majalah ‘H’ itu, syukurlah, Minwoo oppa tetap menjaga kepolosannya :p

Sesampainya dibawah, tiba-tiba..

‘ting tong ting tong’

Bel rumahku berbunyi. Aku langsung berjalan ke pintu rumahku dan kemudian membukakan pintu.

“Aku pulang!!^^” ternyata itu suara Jeongmin oppa, dia bersama Donghyun oppa dan Hyunseong oppa.

“eh? Minwoo? kalian berdua saja disini?! Apa saja yang sudah kalian lakukan?!?! Hah?!? kau macam-macam dengan dongsaengku ya?!” kata Hyunseong oppa sambil memegang kerah Minwoo oppa. aish, kebiasaan buruknya timbul lagi == aku akui, diantara semua oppaku, Hyunseong oppa yang paling protektive, tapi aku tau, dia begitu karena sayang padaku^^

“a-ani, hyung, kami nggak ngapa-ngapain, ada Kwangmin di kamarnya, kami nggak berdua aja kok.. suerrr..” kata Minwoo oppa takut-takut.

“baguslah..” Hyunseong oppa melepaskan genggamannya di kerah baju Minwoo oppa.

“aish, Minwoo itu namja baik-baik, dia tidak mungkin macam-macam..” kata Donghyun oppa.

“ah, ne, barusan aku beli pizza, soju juga ada, kaja, kita makan bersama!” Jeongmin oppa memperlihatkan 3 kotak pizza dan sebuah bungkusan.

“yeee! Pizza!” kataku.

“kekekeke, Sohee tolong panggilkan Kwangmin ya, setelah itu baru kita makan bareng^^ Minwoo, bantu aku menyediakan semuanya dimeja kecil yang ada di ruang tv ya” kata Jeongmin oppa.

“oke!” kataku dan Minwoo oppa serentak.

Aku langsung berlari ke kamar Kwangmin oppa, sesampainya disana..

“Kwangmin oppa, kita kebawah yuk. Jeongmin oppa bawa pizza loh, kita mau makan bareng” ajakku.

“pizza?! Waaa! kaja!” Kwangmin oppa menaruh majalah ‘H’ nya dan kemudian menarik tanganku keluar dari kamarnya. Eh?! tanganku?!waaaa~ tangan Kwangmin oppa hangat.

‘DEG’

Aish! kenapa belakangan ini setiap terjadi skinship antara Kwangmin oppa, aku jadi deg-deg-an begini? padahal kalau kakak adik pegangan tangan itu kan biasa >.

“aku mau potongan pizza yang paling besar!” pekik Kwangmin oppa sambil berlari ke meja yang ada di ruang tv.

“andwae! Yang paling besar punyaku!” pekikku.

“aish, kalian ini ==” Jeongmin oppa menggelengkan kepalanya. Aku langsung mengambil potongan pizza yang menurutku pasling besar dan kemudian memakannya.

“waaa~ mashita” kataku sambil terus mengunyah.

“babo! habiskan dulu yang ada dimulutmu baru bicara” kata Kwangmin oppa.

“mehrong :p” aku cuma menjulurkan lidahku dan kemudian lanjut makan.

-end of Sohee POV-

Author POV

Pipi Sohee jadi menggembung karena mulutnya penuh. Minwoo yang melihat wajah Sohee saat itu terkekeh kecil dan merasa gemas dengan Sohee.

“aish, pipimu gembung, hahaha~” Minwoo mencubit pipi Sohee.

“ehem!” tiba-tiba Hyunseong pura-pura batuk dan memberikan death glarenya pada Minwoo.

‘glek’

Minwoo menelan ludahnya dan kemudian menjauhkan tangannya dari pipi Sohee.

Sohee melihat ke arah minuman yang diminum Donghyun, Jeongmin dan Hyunseong, lalu dia melihat ke arah minuman Minwoo, Kwangmin dan minumannya.

“kenapa cuma aku sendiri yang minum orange juice? Aku mau minum itu juga =3=” Sohee mengerucutkan bibirnya.

“hey, ini soju, dan aku yakin kau itu tidak kuat minum. Kau itu masih anak kecil” Kata Kwangmin yang duduk disamping Sohee.

“memangnya Minwoo oppa kuat minum?” Sohee menoleh ke arah minuman Minwoo

“jangan meremehkan Minwoo. hueheheh, disini cuma kau yang belum pernah minum soju, dasar bocah, bocah belum bisa minum soju :p” Kwangmin mengusutkan rambut Sohee.

“aish! jangan panggil aku bocah, aku sudah besar! Siapa bilang aku tidak bisa minum?! Kubuktikan” Sohee langsung mengambil satu botol soju dan nekat meneguknya sampai habis. Dia tidak tau apa yang akan terjadi padanya kalau minum satu botol penuh begitu.

“andwae! Ya! muntahkan lagi, aish! kau belum boleh minum ini~” Jeongmin yang duduk disebelah Sohee menepuk-nepuk punggung Sohee, tapi Sohee sudah terlanjur meneguk minuman itu.

“aigoo~ kenapa kepalaku jadi pusing?” Sohee memegang kepalanya.

“Kwangmin-ahh! ini semua karena mu. Seharusnya kau tidak mengatainya bocah! Aigoo~” Hyunseong menjitak kepala Kwangmin.

“aish! appo~ salah dia sendiri terlalu bodoh, sudah tau belum pernah minum soju, malah meneguk satu botol penuh” kata Kwangmin.

“waaaa~ semuanya putar-putar, hngg? Minwoo oppa jadi dua, hebat!!!” kata Sohee yang sudah mabuk.

“aigoo~ dia pakek acara mabuk lagi” kata Jeongmin.

“wuuuiiiiiii! Aku terbang, goyang gayuuung!! (?)” wajah Sohee memerah karena mabuk. Sohee menyandarkan kepalanya di bahu Jeongmin

“haaah~ dia sudah mabuk berat. Haha, tapi dia lucu kalau mabuk” kata Donghyun santai.

“aish! kau santai sekali hyung, dongsaeng kita mabuk begini kau masih bisa santai!” Jeongmin mengelus kepala Sohee yang bersandar di kepalanya.

“wuuuaaahhh! Disini panas!” Sohee berniat membuka kausnya yang longgar itu.

“ANDWAE!” pekik semua orang disana. Jeongmin dan Kwangmin yang disebelah Sohee langsung menahan tangan Sohee.

“lepaskan aku~ aku mau buka baju.. hmmm” Sohee memberontak lemah, dia mabuk berat, karena itu tidak bisa melawan.

“aish, Kwangmin-ahh, ppali~ bawa dia ke kamarnya sebelum dia melakukan hal hal aneh” kata Donghyun.

“baiklah, kaja! Kuantar kau ke kamar” Kwangmin berusaha memapah Sohee. tapi Sohee memberontak.

“ya! aku masih mau disini~” berontak Sohee.

“aish jinjja! menyusahkan sekali ==” Kwangmin langsung menggendong Sohee ala bridal style supaya dia lebih mudah membawa Sohee yang dari tadi memberontak ke kamarnya.

“wuuuaaa~ aku digendong ala putri! Hihi, annyeong pangeran” kata Sohee pada Kwangmin.

“babo, menyusahkan saja” kata Kwangmin pada Sohee. Sohee malah mengenggelamkan kepalanya di dada Kwangmin.
Sesampainya di kamar Sohee, Kwangmin langsung menaruh Sohee di tempat tidurnya.

“yeee! Sampai!” kata Sohee

“Kwangmin-ahh” Minwoo datang menghampiri Kwangmin.

“Minwoo-ya? Ada apa kesini?” tanya Kwangmin.

“aniya, aku cuma mau melihat keadaannya saja kok” kata Minwoo sambil duduk di tepi tempat tidur Sohee.

“ngg.. Minwoo oppa?” Sohee memegang pipi Minwoo.

“aigoo~ kau tampan sekali, neomu choaaaaaa!” kata Sohee yang masih mabuk.

-end of Author POV-

Kwangmin POV

“aigoo~ kau tampan sekali, neomu choaaaaaa!” kata Sohee yang masih mabuk. Ternyata Sohee yang sudah babo kelihatan lebih babo lagi kalau mabuk :p kyahaha

“e-eh? haha, naddo^^” Minwoo mengelus kepala Sohee. hm, ne, aku merasa agak terganggu melihat Minwoo mengelus kepala Sohee. Hey, Minwoo-ya, kepala Sohee itu milikku, kepalanya cuma berfungsi untuk kujitak :p

“jinjayo? Hmm.. kurom..” Sohee menggantung kalimatnya dan..

‘CHU~’

Tiba-tiba Sohee mencium bibir Minwoo kilat.. eh?! mwo?! Sohee menciumnya?!?!

“neomu neomu neomu neomu choa! ^o^ huaaaah~” kata Sohee sambil membentuk simbol ‘love’ dengan kedua lengannya dan..

‘bruuuuk’

Tubuh Sohee ambruk di tempat tidur, Sohee menghisap jempolnya lalu dia tertidur. Minwoo memegang bibirnya dan kemudian tersenyum kecil.

Perasaan apa ini? kenapa rasanya sangat sesak ketika melihat Sohee mencium bibir Minwoo di depan mataku tadi? dan aku juga merasa dadaku.. err.. sakit? Haaah, molla.

“ngg, Minwoo-ya.. aku mau kebawah dulu ya, kau mau ikut?” tanyaku

“aniya, aku mau disini dulu sebentar, nanti aku menyusul” jawab Minwoo.

“oh, terserah” aku pun pergi meninggalkan kamar Sohee. aku tidak bisa berlama-lama disini.

-end of Kwangmin POV-

Minwoo POV

OMO! dbfbaewkfbweiofbewo!!! Sohee menciumku! Dia sudah mengambil first kiss ku TwT Geundae, Gwenchana, sebenarnya aku merasa sangat senang karena yang mengambil first kiss itu bukan yeoja sembarangan, melainkan Sohee, yeoja yang sudah kusukai selama hampir 4 tahun ini. kkkk~ cukup lama kan?

Aku memegang bibirku dan kemudian tersenyum kecil. Walaupun ciuman Sohee tadi sangat kilat, tapi aku masih bisa merasakan bibir mungilnya disini, di bibirku

 “ngg, Minwoo-ya.. aku mau kebawah dulu ya, kau mau ikut?” kata Kwangmin sambil memegang ganggang pintu.

“aniya, aku mau disini dulu sebentar, nanti aku menyusul” kataku.

“oh, terserah” Kwangmin pun pergi meninggalkan kamar Sohee.

‘blaam’

Kwangmin menutup pintu kamarnya. Aku mengambil selimut Sohee yang berwarna ungu (author: hehe, ungu xD #plaak!) dan kemudian menyelimuti Sohee dengan selimut itu. haha, jadi Sohee suka warna ungu ya? dia punya banyak barang yang berwarna ungu di kamarnya.

Aku teringat lagi dengan kata-kata Sohee tadi, dia bilang dia suka padaku. Aigoo.. apa itu benar? Aish! jeongmal haengbokkhae! aku merasa ada banyak kupu-kupu yang memenuhi perutku.

“omma, jangan tinggalkan aku..” kata Sohee tiba-tiba. Eh? omma? ahh.. dia pasti bermimpi tentang omma-nya, 3 tahun lalu Sohee dan ommanya mengalami kecelakaan, dan kecelakaan itu membuat omma-nya meninggal. Haish, dia pasti merasa sangat kesepian.

“hhhhh~” aku menghela nafasku dan kemudian mengusutkan rambut Sohee pelan. Oh god! Aku sangat menyayangi yeoja yang di hadapan ku sekarang.

-end of Minwoo POV-

Kwangmin POV

Aku pergi ke taman belakang, setiap aku merasa perasaanku kacau, aku pasti langsung pergi kesini.

“ahh.. disini kau rupanya, aku mencarimu” tiba-tiba aku mendengar suara Jeongmin hyung.

“sedang apa kau disini?” tanya Jeongmin hyung sambil duduk disampingku.

“bukan urusanmu” jawabku singkat.

‘pletak!’

Jeongmin hyung menjitak kepalaku. aish! Ajumma ini menyebalkan sekali ==”

“ya! aku salah apa hah?!” tanyaku.

“jangan jutek begitu! =3=” Jeongmin hyung mengerucutkan bibirnya.

“aku sedang bad mood jadi jangan ganggu aku” aku berbicara tanpa memandangnya.

“kau pasti punya masalah, kau tidak mau menceritakannya padaku? Atau kau mau aku menemanimu disini?^^” Jeongmin hyung tersenyum padaku.

“sirheo, aku tidak butuh tante-tante sepertimu :p pergi sana”

‘pletak!’

Lagi-lagi Jeongmin hyung menjitak kepalaku. apa ini karma karena aku sering menjitak kepala Sohee? -..-

“haish! Neo jinjja! tidak sopan..” Jeongmin hyung pun beranjak dari kursi. Tapi..

“hyung” panggilku pada Jeongmin hyung.

“kau memanggilku?” Jeongmin hyung berbalik dan memandang ke arahku.

“ani, aku manggil pohon.. aish! ya jelas lah, aku memanggilmu babo, siapa lagi orang yang ada disini?” kataku.

“wae geurae? Kau bilang kau tidak butuh aku =3=” Jeongmin hyung masih menekuk wajahnya.

“ya! haha, aku bercanda hyung, jangan marah. Ayo, duduk lagi” kataku. Jeongmin hyung pun duduk disampingku, tapi wajahnya masih ditekuk.

“ayolah~ ajumma, kau masih marah?” tanyaku usil.

“stop memanggilku ajumma! Aku ini namja!”

“aish, arasseo cerewet.”

“aku tidak cerewet!”

“haish! Baiklah Jeongminnie hyung..” kataku.

“waaaa! Aku suka mendengarmu memanggilku dengan sebutan ‘Jeongminnie hyung’! x3 kau kelihatan imut sekali ketika mengatakannya” Jeongmin hyung mencubit kedua pipiku.

“ya! hentikan == Hmm, ngomong-ngomong, aku mau menanyakan sesuatu.” Kataku.

“mwo?” tanya Jeongmin hyung.

“hyung, apa kau sangat menyayangi Sohee?” tanyaku.

-end of Kwangmin POV-

“hyung, apa kau sangat menyayangi Sohee?” tanya Kwangmin.

“tentu saja, aku saaaaaangat menyayangi Sohee, aku merasa, hidupku lebih berwarna karena kehadiran Sohee, karena itu aku sangat menyayanginya. Dan.. ne, aku juga dulu ingin sekali punya adik perempuan tapi aku malah dapat 2 orang adik laki-laki kembar yang nakal :p” aku menjulurkan lidahku pada Kwangmin. kwangmin mengerucutkan bibirnya.

“hyung tidak adil, jadi karena itu hyung selalu membela Sohee, cih! Ternyata hyung tidak menyayangiku.”

“aniya~ hahaha, aku sangat menyayangi kau dan Youngmin juga, oh ya, ngomong-ngomong, kapan Youngmin kembali ke Seoul?” tanyaku pada Kwangmin.

“molla” jawab Kwangmin singkat.

“hmmm.. aku mau tanya yang lain lagi” Kwangmin menggaruk kepalanya.

“ne, katakan saja^^”

“euuumm.. kira-kira salah tidak kalau misalnya kita errr... menyukai dongsaeng tiri kita sendiri?” lanjut Kwangmin. eh? dia tanya apa? o.o

“eh?! kenapa menanyakan hal seperti itu? apa jangan-jangan.. kau.. Sohee.. kalian..”

“aniya!” Kwangmin memotong kata-kataku.

“bu-bukan seperti yang kau pikirkan” kata Kwangmin gugup.

“jadi?” tanyaku menyelidik. Haha, kenapa Kwangmin kelihatan gugup begitu?

“aku punya teman, temanku itu punya ahjusshi, ahjusshi nya itu punya istri, istri ahjusshi itu punya sepupu, sepupu istri ahjusshi itu punya teman, teman sepupu ahjusshi itu punya sepupu nah sepupunya itu yang menyukai dongsaeng tirinya..” jelas Kwangmin. aish aku tau dia berbohong.

“haha, kau tidak bisa membohongi hyung mu ini.. kau menyukai Sohee kan?” kataku.

“a-aku nggak bohong kok! menyukainya? Cih! Never! Bukan tipeku, dia selalu menyusahkanku”

“haha, terserah kau saja, kau boleh membohongiku, tapi kau tidak boleh membohongi hatimu sendiri, ara?” aiyaaa... aku tau dia menyukai Sohee. haha, aku setuju kalau misalnya dia bersama Sohee ku, huuuuaaa! Lucu sekali kalau kedua bayiku (baca: Kwangmin dan Sohee) hidup bersama^^

“yasudah kalau tidak percaya!” Kwangmin pergi meninggalkanku, wajahnya merah padam. Aku yakin sekali, kalau Kwangmin itu sebenarnya sangat menyukai Sohee bahkan mungkin bisa dibilang ‘Cinta’ tapi Kwangmin tidak mau mengakuinya, dasar! :p

-end of Jeongmin POV-

Kwangmin POV

Aku meninggalkan taman belakang itu dan kemudian pergi ke kamarku. Sesampainya di depan pintu kamarku, aku melihat Minwoo baru keluar dari kamar Sohee sambil tersenyum.

“hey, Kwangmin-ahh^^” sapa Minwoo.

“hey” kataku.

“kau ingat tidak ketika Sohee bilang dia menyukaiku tadi?” tanya Minwoo antusias.

“ne, aku ingat wae?” kataku. Mengingat kejadian tadi, aku menjadi kesal lagi, aku tidak tau kenapa.

“hmm, menurutmu, apa itu semua benar?”

“mungkin saja”

“oh ya, aku pulang dulu ya, sudah terlalu malam, gumawo untuk hari ini^^ pai pai~”

“ne, pai pai” balasku dan kemudian masuk ke kamar.

Sesampainya di kamarku aku langsung menghempaskan tubuhku ke tempat tidur. Tiba-tiba ciuman Sohee dan Minwoo tadi muncul lagi di kepalaku.

“haish jinjja!” aku mengusutkan rambutku.

“kenapa aku mesti kesal dan merasa sesak begini?”

“ayolah~ ciuman seperti tadi itu wajar” kataku pada diriku sendiri.

“lagi pula untuk apa aku memikirkannya, toh, Sohee bukan siapa-siapaku.”

“apa mungkin aku... andwae! Tidak mungkin, Sohee bukan tipe-ku, bukan tipe-ku! bukan tipe-ku! arghhh! mollayo” kataku lagi. (author: Kwangmin ketularan GALAU-nya author .___.)

Aish, Sohee adalah yeoja pertama yang bisa membuatku kacau seperti ini, well, aku rasa aku memang menyukainya, tapi cuma sedikit, aku tekan kan itu.. CUMA SEDIKIT! Aigoo~ aku lengah sekali sih, bisa-bisanya aku menyukai yeoja seperti itu == aku tidak akan merebut Sohee dari Minwoo, minwoo itu sahabatku, mestinya aku mendukung hubungan mereka, aku pasti bisa menghilangkan perasaan ku pada Sohee, masih banyak yeoja yang yeppeo dan sexy diluar sana :p dan.. menyukai Sohee sama saja dengan mencari mati, hyung-hyung ku pasti membunuhku == pokoknya, mulai besok aku harus bisa menghilangkan perasaanku pada babo yeoja itu. hahaha, melupakan seorang yeoja itu gampang untukku, lihat saja nanti.

-TBC-

HEHEHEHEHE XD selesai jugak~ mian lama, author nggak sempat bikin FF gara-gara banyak bimbel TwT

otte?!?!?! pasti gaje kan? tambah ngebosenin kan? xD kkkk~ mian, aku masih author amatiran .____. hiks hiks TwT

yang penting mesti RCL yak TwT *sujud xDD*

hohoho~ yang udah baca please comment xDD

COMMENT LIKE CHOCOLATE! IT'LL MAKE MY DAY X3

gumawo~^^ pai pai~ ^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar