PERHATIAN

PERATURAN -->
1. setiap membaca fanciction di sini, WAJIB KOMENTAR
2. DILARANG MENG-COPY artikel di sini, baik sebagian apalagi seluruhnya !
3. jangan lupa JOIN dengan BLOG ini
terima kasih

Rabu, 21 Maret 2012

FF | Hug Me Once [Yaoi] | OneShot


Title: Hug Me Once
Author: Rina Nuna
Main cast: No Minwoo, Kim  Donghyun
Genre: ….*silent*
Rating: balita ++


Minwoo POV

“Aku benci padamu, No Minwoo, jangan pernah muncul di depan mataku lagi. Selamanya!!!” Donghyun mengatakan itu, tidak mungkin.
“andwae, jangan bicara seenaknya Donghyun. Kau harus tetap di sisiku”

Tiba-tiba dia mencekikku. Ah, sakit sekali. Apa aku akan mati ditangannya. Aku mati ditangan orang yang selalu disampingku, setiap saat. Orang yang kupercaya sepenuhnya, melebihi siapapun, orang paling berharga dalam hidupku melebihi diriku sendiri.
“kalau kau tidak mau menjauh, maka aku akan melenyapkanmu.” Matanya semakin tajam menatapku. Tangannya semakin keras menekan leherku.
“andwae Donhyun.. andwaeeeee..”
******

Kubuka  mataku. Ah, hanya mimpi. Tapi, aku merasa mimpi ini terlalu nyata. Keringatku mengalir deras. Dingin. Tiba-tiba pintu kamarku terbuka

“Minwoo-ah. Kenapa kau berteriak? Gwaenchana?”

Suara itu, aku hafal sekali. Entah mengapa aku selalu merasa damai mendengarnya.

“ani, gwaenchana. Hanya saja..”

Aku tak mau Donghyun mengetahui mimpiku. Aku takut. Aku terlalu takut kehilangannya.

“hanya saja apa?”

Donghyun mendekati tempat tidurku. Sedetik kemudian dia sudah duduk disampingku dan memelukku. Ah,selalu saja. Dia tahu bagaimana cara membuatku tenang.

“mianhae, aku tidak bisa berbuat banyak untuk membuatmu bahagia Minwoo-ah.”

“ani Donghyun-ah. Cukup berada disisiku setiap saat, itu sudah lebih dari cukup.”

Aku semakin mengeratkan pelukanku. Entah kenapa aku merasa tak ingin melepasnya. Tapi kemudian dia melepaskanku.

“nah, tuan muda. Sekarang silahkan mandi lalu sarapan dan berangkat sekolah.”

“aku malas ke sekolah hari ini. Tak bisakah kau menemaniku main saja?”

“ehm, bukan ide yang buruk. Baiklah kalau begitu. Kau pergi ke sekolah, pulangnya kita jalan-jalan kemanapun kau mau.”

“ah, sama saja. Yasudah kau berjanji kan? Kalau begitu aku akan kesekolah sekarang”

Aku siap2 menuju ke sekolah. Kami, aku dan Donghyun sarapan berdua. Ah, beginilah kehidupanku. Eomma dan appa yang sibuk dengan perusahaan mereka diluar negeri. Sejak kecil, Donghyunlah yang selalu mennjagaku meskipun dia bukan keluargaku, bukan saudaraku.

“Minwoo-ah, sudah selesai? Kajja.. aku yang akan mengantarkanmu dan menunggumu sampai pulang sekolah.”

“jinjja? Ayo berangkat sekarang.”

Biasanya Donghyun hanya mengantar dan menjemputku. Itupun juga ditemani sopir. Tapi kali ini hanya kami berdua. Ah seandainya tidak ke sekolah. Aku ingin bersamanya sehari penuh. Hanya bersenang-senang bersamanya.

“Minwoo-ah”

“nae? Ah, aku..”

“bisakah kita tidak usah ke sekolahmu?”

“ah, tentu saja. Lalu kita mau kemana?”

“ke tempat yang menyenangkan. Taman ria misalnya.”

“nae, tapi kau tahu kan? Aku masih berseragam.”

Dia melemparku dengan tas karton. Kubuka. Baju ganti. Ah, dia ini. Ku buka segera baju seragam sekolahku dan menggantinya dengan kaos putih dan blazer hitam.

“bagus, kita kompak sekarang.  Sama-sama hitam, seperti mafia.”

“Minwoo-ah, Bagaimana kalau saat ini aku tidak ada disampingmu?”

“sudah jangan bicarakan hal yang tidak penting. Yang aku tahu sekarang kau disini bersamaku. Cukup.”

Dia hanya tersenyum. Apa-apaan dia ini. Kami berhenti di taman ria. Tapi dia menarik tanganku kearah lain. Sebuah danau kecil di seberang taman ria. Sejuk, damai dan tenang di sini. Donghyun menarikku duduk disampingnya. Sedetik kemudian dia berbaring.

“Minwoo-ah. Sekali lagi aku ingin bertanya. Apa yang akan kau lakukan jika aku tak bisa lagi disisimu?”

“Kim Donghyun. Sudah kubilang, hentikan! Pertanyaanmu sama sekali tidak penting.”

“apa kau akan menangis?”

“hentikan! Aku tak mau mendengarnya. Kalau kau memang ingin pergi dariku, pergi saja!”

Kakiku melangkah pergi menjauh. Aku marah padanya. Aku benci Donghyun. Kenapa saat ini Donghyun seakan ingin meninggalkanku sama seperti mimpi itu. Ah, aku tak ingin melihatnya. Kurasakan pipiku basah. Kenapa aku menangis? Tiba2 seseorang menarikku dan memelukku dari belakang. Aku tahu siapa.

“mianhae. Aku memang benar-benar bodoh Minwoo-ah. Aku tidak bisa membuatmu bahagia”

“Donghyun-ah, cukup…”

“kau tahu, aku tak pernah ingin meninggalkanmu. Aku akan tetap disisimu. Hanya itu yang kuinginkan.”

“aku tahu itu, jadi jangan pernah mengatakan hal itu lagi. Atau kau akan kubunuh saat itu juga.”

“benarkah? Kau bisa membunuhku? Hahaha.”

Aku berbalik saat mendengar tawanya. Namun saat itu juga dia berhenti. Hanya sebuah senyum misterius yang terlihat di wajahnya. Orang ini, benar-benar.

“Donghyun-ah…”

“nae?”

“bisakah kau memelukku sekali saja?”

“Minwoo-ah, hanya sekali? Ribuan kalipun kau minta aku akan melakukannya.”

“jangan berlebihan.”

“itu tidak berlebihan. Aku selalu disisimu. Kapanpun, aku akan melakukan apapun untukmu.”

“lalu sekarang kenapa kau masih diam?”

Sedetik kemudian, Donghyun menarik tubuhku dan meraihku dalam pelukannya. Ah, seandainya waktu bisa berhenti saat ini juga dan jangan pernah berputar.

“Kim Donghyun”

“nae?”

“berjanjilah, kau tidak akan meninggalkanku?”

“tentu saja. Kau bisa pegang janjiku.”

“gumawo”

Entah mengapa, kurasakan pelukannya semakin erat mendekap tubuhku. Akupun ikut mengeratkan pelukanku dan kupejamkan mataku. Kim Donghyun, seseorang yang paling berharga bagiku, No Minwoo.

“Donghyun..”kataku di sela pelukannya.

“hmm,,apalagi?”

“apa aku juga berharga bagimu?”

“lebih dari apapun, bahkan nyawaku”

Aku tersenyum mendengar jawabanya. Dan aku juga tahu, aku merasakannya, dia menjawab dengan tersenyum. Senyum tulusnya. Dan aku tau, mimpi buruk itu hanya mimpi, dan aku yakin mimpi itu tak akan pernah lagi menyapa tidurku.


END






komen please^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar