PERHATIAN

PERATURAN -->
1. setiap membaca fanciction di sini, WAJIB KOMENTAR
2. DILARANG MENG-COPY artikel di sini, baik sebagian apalagi seluruhnya !
3. jangan lupa JOIN dengan BLOG ini
terima kasih

Kamis, 29 Maret 2012

FF | Inseparable Couple | Chapter 1


Annyeong..
sekarang aku post part 1 nya..
Part 1 ini tentang MInWoo-ChaeRin couple dulu..
Mianhe kalo jelek, kependekan, bahasanya gak bisa dimengerti..
oya.. mian aklo banyak kata yang salah ketik.. aku males ngedit.. #author pmalas!
Soalnya aku baru pertama buat ff chapter
ff ini juga aku post  di wp aku.. http://inseparablelove.wordpress.com/ *komen dsana jga ya..
Happy Reading ^^

Title                         : Inseparable Couple
Author                    : Kwon Chae Rin (anty)
Main Cast               : No Minwoo, Kwon Chae Rin  #author numpang eksis
                                    Jo Kwangmin, Choi Yoon Ra
                                    Jo Youngmin, Park Hye Sun
Rating                      : 15
Genre                       : Romance, Friendship, Life, Teen, Comedy
Length                     : Chapter
Disclaim                   : This story pure my image. Don’t plagiat ..
Credits poster : http://kidneypea.wordpress.com/


Minwoo POV
Hari ini fanmeet lagi. Huuft.. capek. Tapi harus semangat. Tidak boleh mengecewakan bestfriend.. Fighting!
“Semua sudah siap? Ayo kita berangkat”, kata manager J. *ya gak sih manager J? author juga bingung ==”
Ya, hari ini kami ada fanmeet indoor. Baru saja kami selesai live show di salah satu station televisi. Sekarang kami sedang on the way ke tempat fanmeet itu.
“Kwangmin ah… apa kau tidak capek?”, aku menyikut Kwangmin yang duduk disebelahku. Dia tidak menjawab, dan tetap fokus melihat layar handphonenya.
“ya! kau tidak mendengarku? Apa yang sedang kau lakukan?”, tanyaku sambil melongokkan kepala melihat apa yang dilakukannya.
“chatting.”, jawabnya tanpa mengalihkan pandangan dari handphonenya itu.
“kau masih berteman dengan yeoja itu?”
“ne.”, jawabnya datar.
“sudah.. jangan menganggu konsentrasinya lagi. Dia akan sangat malu pada yeoja itu, jika sampai salah ketik. Kwangmin ah sangat mencintai yeoja itu”, youngmin yang duduk didepan kami, menyembulkan kepalnya dari balik kursi.
“jinjja? Bahkan walaupun kau belum pernah melihat wajahnya?”, tanyaku penuh antusias pada kwangmin.
“itu namanya cinta. Tidak perlu melihat fisik. Mengenalnyanya saja aku sudah bahagia,” kata kwangmin sambil tersenyum. Hufft.. akhirnya dia melepaskan pandanganya dari handphonenya itu.
“apa kau benar-benar merasa bahagia hanya dengan mengenalnya.. kenapa aku tidak pernah merasa seperti itu?”, Tanya youngmin dengan tampang innoncent nya
“aissh.. tentu saja. Memangnya kalau kita kembar, semua akan terasa sama.? Kau itu terlalu dingin kepada yeoja youngmin ah”
“sudahlah.. jangan ganggu aku lagi” kwangmin kembali focus ke layar handphonenya
“aisshh.. oke prince jo. Aku tidak akan menganggumu dan yeojamu itu lagi. Silahkan lanjutkan”
Kwangmin memandang sinis kearahku. Aku hanya nyegir kuda sambil membentuk V dijari telunjuk dan tengahku. ^^V

ChaeRin POV
“Ya! Chaerin ah..! ireona ireona! Katanya kau mau menemaniku pergi ke fanmeet boyfriend siang ini. Cepat mandi dan bersiap-siap. Aku menunggumu diluar. Kajja!”
Aku membuka selimut yang menutupi seluruh tubuhku. Ya, aku terbiasa memakai selimut hingga kepala saat tidur.
Soohe unnie membangunkanku. Aisshh.. kenapa pagi-pagi begini dia membangunkankku. Apa ia tidak tau aku membuat tugasku yang menggunung itu sampai jam 4 pagi tadi? Hufft.. aku benar-benar masih mengantuk. Kepalaku juga pusing. Sekarang aku kelas 3 di dream art junior high school #ngasal
Karena akan lulus, tugasku benar-benar menggunung. Tapi aku sudah berjanji padanya seminggu yang lalu untuk menemaninya pergi ke fanmeet boyfriend. Soohe unnie, ia sepupuku dari Pyongyang yang sedang menginap di rumahku. Aishh.. berbahagialah dia, karena di Korea Utara sudah masa liburan. Dan aku? Masih harus menyelesaikan tugasku sebelum lulus.
Unnie 2 tahun lebih tua dariku, sekarang ia naik kelas 3 di Pyyongyang high school di korea utara #ngasal lagi. Dia sangat suka boyfriend. Boyband baru debut yang katanya sangat bagus. Entahlah, aku belum pernah melihat mereka. Dan juga aku tidak tertarik. Aku lebih suka shinee.
Ok. Aku harus menepati janjiku. Aku segera bangkit dari tempat tidurku, aku melihat kaca sebentar..
1 detik
2 detik
3 detik
“KYAAA..!!!” masih dengan piyama tidurku dan rambut yang seperti orang yang tidak pernah mandi. Plus, wajah seperti mayat hidup karena semalaman tidak tidur.
aku langsung keluar kamar dan mencari sohee unnie di seluruh rumah. Aku pergi ke lantai bawah, kamar soohe unnie, dapur, taman belakang, kolam renang, bagasi, ruang keluarga.. dan yes! I find her!
Sohee unnie sedang nonton sambil makan kripik. Ia tampaknya sedang menonton film horror. Eh? Film horror? Hehe.. *evil smile.
Ini akan menyenangkan..
Aku mengendap-endap berjalan ke belakang sohee unnie. Dari balik sofa, aku memajukan kepalaku sejajar degan kepala unnie. “Unnie..”, panggilku sepelan mungkin. Sambil memutar kepalaku menghadapnya, dan tanpa ekspreasi sedikitpun. Soohe unnie memutar kepalanya menghadapku pelan-pelan… dan…
“KYAAAA…!!!”
“KYAAAA!!”, aku ikut-ikutan berteriak. Reflex. Aku kaget karean ia berteriak tiba-tiba. Aku dan soohe unnie kompak menjauhkan kepala kami berdua. Soohe unnie terpental ke sofa dan aku? Bagus. Aku terjatuh ke lantai. Karena memang aku berada dibalik sofa.
“unnie! Kenapa kau berteriak-teriak seperti itu?! Kau membuatku kaget.”, omelku saat bangkit dari balik sofa sambil mengelus-ngelus pantatku yang jadi sasaran lantai tadi. sambil sedikit terhuyung aku duduk di sebelah soohe unnie. Soohe unnie masih terpaku dengan tampang innoncent nya. Dia memperhatikannku dari ujung rambut sampai ujung jempol kaki #bahasanya.. -,-
“Whuahaha !!”, tawa soohe unnie menggelegar di ruang keluarga ini.
“kau kenapa? seperti zombie diputusin pacar! Hahaha…”, soohe unnie terus mengejekku sambil menyeka air matanya yang keluar karena tertawa tadi.
“Unnieeee~~…”, rajukku.
“unnie.. mataku bengkak. Ada warna hitam dibawah mataku. Dan aku benar-benar mengantuk! Aku tidak ikut ya?”. Kataku sambil menunjuk mataku yang memang seperti mayat hidup itu.
Soohe unnie menggeleng-gelengkan kepalanya dan berkata dengan tegas.
“Andwe! Kau sudah berjanji akan menemaniku ke fanmeet boyfriend. Kalau tidak denganmu, lalu aku pergi bersama siapa? Aku kan tidak kenal jalan di seoul ini.”
“Unnie… kau kan bisa pergi bersama lee ajhussi.. ia tau seluruh tempat menarik di seoul ini”, aku menarik-narik lengan soohe unnie. Lee ahjussi adalah supir pribadiku yang dipekerjakan appa untukku.
“andwe. Kau sudah berjanji padaku saat kau berlibur ke korea utara kemaren. Dan sekarang kau harus menepatinya.”, soohe unnie langsung menarik tanganku menuju kamarku yang ada di lantai 2. Membuka pintu kamar, mendudukkanku di kasur. Lalu sibuk mencari baju di lemari pakaianku.
Ia menyodorkan sweater abu-abu longgar, celana pendek hitam, sepatu kets putih ber hak, dan kaca mata hitam.
“kau membuatku seperti mafia unnie. Kenapa aku harus memakai pakaian serba hitam seperti ini? Kenapa pakai kacamata? Acara itu bukannya in door?”, tanyaku sambil memperhatikan pakaian yang diberikannya padaku.
“ini supaya mata zombie mu itu tidak kelihatan, pabo. Kajja! Kau harus cepat mandi dan bersiap. Sebentar lagi fanmeet itu di mulai.” Ia mengambil handuk, mengalungkannya padaku dan mendorongku ke kamar mandi.
******
“Unnie.. disini sangat ramai. Hoemm… dan aku benar-benar mengantuk.” Kataku sambil menutup mulutku saat menguap.
“aissh.. jangan membuatku malu dengan kelakuanmu itu. Kajja! Aku harus minta tanda tangan kepada semua member boyfriend”, soohe unnie dengan semangat menarik tanganku.
“Aniyo, unnie.. aku disini saja. Aku akan duduk disini menunggumu”, tolakku dengam mata yang setengah tertutup, dan untungnya kaca mata yang kugunakan berhasil menutupi itu semua.
“yasudahlah.. tunggu aku yah.. kau jangan pergi kemana-mana”
Aku hanya membalasnya dengan satu anggukan kecil.
.
.
.
Author POV
Chaerin benar-benar sudah terlelap. Sepertinya tidak ada yang tau kalu dia sedang tertidur. Karena kaca mata hitamnya itu. Soohe sedang mengantri untuk meminta tanda tangan boyfriend, tapi tiba-tiba handphonenya berdering.
“Yeobeseo… appa?.. mwo? Kau dan umma dibandara sekarang?… tapi, sekarang aku tidak bisa.. andwe. ne ne aku akan menjemputmu sekarang… arraseo..”
“aisshh.. appa, kenapa kau selalu tau kelemahanku?”
Soohe lansung menghampiri chaerin yang terlelap di kursi penonton.
“Chaerin ah.. jebal. Tolong aku kali ini saja. Chaerin ah! Chaerin ah! Ya! Kau tidak mendengarku?”
chaerin terbangun dan lansung memijat-mijat keningnya, “ne, aku mendegarmu unnie”
“jebal, tolong aku. Tolong mintakan tanda tangan semua member boyfriend itu. Appa dan umma ku sekarang dibandara dan aku harus menjemput mereka. Jika tidak, appa akan membakar seuma vcd,  dvd, dan semua poster koreaku. Aku akan pergi dengan lee ahjussi. Hanya sebentar. Setelah mengantar appa dan umma kerumah. aku akan kembali kesini untuk menjemputmu.”, jelas soohe panjang lebar kali tinggi. Ia menyerahkan album boyfriend ketangan soohe. Dan mencubit pipi soohe.
“gomawo dongsaengku yang manis..”, dan langsung pergi meniggalkan chaerin.
“Unnie.. kau harus sangat sangat sangat berterima kasih padaku”, chaerin melangkah dengan sedikit terhuyung kearah meja para member boyfriend. Sesekali ia menggelengkan kepalanya untuk menghilangkan rasa kantuknya. Tapi, sepertinya itu tidak bekerja.
Setelah antri beberapa saat, sampailah pada chaerin untuk minta tanda tangan. Jika semua bestfriend berlutut didepan para member saat meminta tanda tangan. Chaerin tetap berdiri dengan satu tangan menopang tubuhnya pada meja. Sambil menguap berkali-kali.
Pertama, kepada Donghyun.
“annyeong.. ”
Tanpa menajwab, chaerin lansung memberikan album tersebut kepada Donghyun.
“ada kata-kata yang harus kutulis?”
“Ne!, ‘kau berhutang padaku unnie..’”, kata chaerin sambil menundukkan kepalanya.
“mwo?”
“kalau tidak mau, yasudah.”
“aniyo, sini aku tulis.”
Selanjutnya, Kwangmin.
“annyeong.. ”
“hm.. ini.”, kata chaerin masih setengah tersadar.
“besok kami tampil di m!net #pinjem nama, datang ya..”, kata kwangmin sambil meyerahkan album boyfriend yang telah ditanda tanganin nya pada chaerin.
“Ya! Seharusnya, kau menandatangani album ini disini. Aisshh.. kau ini bagaimana.”, kata chaerin sambil menunjuk foto Youngmin.
“ani, itu bukan aku. Itu kembaranku. Kau lihat saja warna rambut kami berbeda.”, kata kwangmin seramah mungkin.
“ooo…”, kata chaerin sambil membulatkan mulutnya.
Chaerin POV
‘Ok. Aku ngantuk, dan juga sedikit pusing. Ternyata ada member yang kembar. Haha.. unik juga.’
Aku bergeser untuk meminta tanda tangan ke member selanjutnya.
“Annyeong.. ”
Kepalaku terasa berputar-putar. Pandanganku kabur.. aku kenapa? Aisshh.. aku benar-benar tidak kuat..
“Ya! gwecanayo? apa kau pusing?”
BRUK

Minwoo POV
Yeoja didepanku ini terlihat tidak sehat. Ia berjalan dengan terhuyung-huyung. Ditambah lagi dari tadi aku perhatikan ia selalu memegangi kepalanya.
“Annyeong.. ”
Dia tidak menjawab salamku, dan malah memegangi kepalanya.
“Ya! gwecanayo? apa kau pusing?”, aku bertanya padanya.
BRUK
Dia pingsan, dan untungnya aku berdiri dengan cepat dan segera menopang tubuhnya dengan tanganku. Sehingga, ia tidak perlu jatuh ke atas meja yang keras ini. Dengan sigap, aku melompati meja penghalang diantara kami.
Semua orang distudio itu melihat kearahku dan yeoja ini.
“kalian lanjutkan saja dulu. Aku akan membawanya ke back stage”, ucapku kepada seluruh member.
Meski tampak khawatir. Mereka hanya mengangguk mengerti. Aku langsung mengendong yeoja ini menuju back stage. Bridal style. Beberapa bestfriend menjerit melihat ku dan yeoja ini. Ada yang cemburu, ada yang terpukau, dan entahlah.. aku tidak tau.

******
“Tenang saja. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Ia hanya sedikit kecapaian, mungkin ia terlalu banyak bergadang.”, kata dokter itu kepada minwoo dan manager hyung.
Ya, karena belum sadar juga. Akhirnya aku dan manager membawa yeoja yang pingsan tadi ke rumah sakit. Sementara yang lain masih melanjutkan fanmeet boyfriend.

Author POV
Chaerin mengerjap kan matanya berkali-kali. Mencoba untuk menyesuaikan dengan cahaya matahari yang menerobos masuk lewat jendela. Ia mencoba mengeliat pelan, tapi seluruh tubuhnya terasa sakit. Dan kepalanya sangat pusing. Sambil memegang kepalanya, Chaerin mencoba untuk bangkit, tapi..
“Kau sudah bangun? Apa kepalamu pusing? Sebaiknya kau istirahat dulu, setelah keadaanmu membaik. Aku akan mengantarmu pulang.”
Seorang namja masuk tanpa mengetuk pintu, dan lansung duduk disebelah tempat tidurnya. Namja itu menahan tangan Chaerin agar tidak bangkit. Ia tampak begitu tampan dengan pakaian serba hitam itu.
Tiba-tiba masuk seorang namja.
“Minwoo ah. Kajja! Kita harus kembali ke dorm sekarang. Semua sudah menunggumu di mobil”
“ah.. donghun hyung. Fanmeet ya sudah selesai? kalian pulang saja dulu. Aku akan mengantar yeoja ini pulang. Tadi aku sudah meminjam mobil manager hyung. Jadi, dia akan ikut pulang ke dorm. sampai aku memulangkan mobilnya nanti.”
“Ne, Gwecana? Apa kau bisa menyetir?”
“bisalah.. kan aku sudah belajar menyetir kepada appa saat aku pulang beberapa hari yang lalu.”
“oh.. arraseo. Yasudah, aku pulang dulu. Bye!”
“bye, hyung!”
Lalu donghyun pergi dan menutup pintu ruang itu. Minwoo berbalik, dan tersenyum kepada chaerin.
“Nugu?”, Tanya Chaerin sambil menyipitkan matanya. Mencoba untuk mengingat orang dihadapannya sekarang.
“aigoo.. tadi kau datang ke fanmeet ku. Meminta tanda tanganku. Dan kau tidak tau siapa aku?”, jawab nanmja itu dengan santai, dan sedikit penekanan pada kata “ siapa aku “.
Setelah beberapa detik.. “omo! Apa kau amnesia?! Apa kepalamu terbentur saat aku mengendongmu tadi?”, namja itu menegakkan duduknya dan memuta-mutar kepala chaerin. Memeriksa apakah ada yang terluka.
“aiishh.. ! lepaskan kepalaku! Na. Kwon Chaerin imnida. Dan aku tidak amnesia. Sekarang katakan padaku. Kau siapa? Aku dimana? Dan dimana soohe unnie sekarang?” , chaerin menepis tangan namja itu.
“ya! Seharusnya kau berterima kasih padaku. Kalau bukan karena aku, kau mungkin sudah mati sekarang!”
“Mwo? Mati? Hahaha.. aku tidak akan mati hanya karena pingsan. Eumm.. siapa namamu tadi?”
“jinjja? Kau benar-benar tidak tau namaku? Lalu kenapa kau datang ke fanmeet ku dan meminta tanda tanganku?”
“Aisshh.. kalau bukan karena menemani unnie ku. Aku tidak akan pergi ke fanmeet mu itu.”
Tiba-tiba handphone chaerin bergetat dari sakunya. Ia langsung bangkit untuk duduk dan merogoh sakunya.
“Unnieeee! Kau dimana? Apa kau tidak tau aku sedang dimana sekarang? Ha? Palli, cepat kesini dan jemput aku….. Mwo? Mobilnya mogok?… kan bisa pakai mobil appa atau umma… aishh.. mereka benar-benar sibuk, sampai tidak tau putrinya sedang sekarat disini… yasudahla. Aku akan pulang naik taksi.. ne. gwecana… “
Piip
“aku akan mengantarmu.”
“tidak usah, aku bisa naik taksi. Kau tidak perlu repot-repot mengantarku”
Chaerin berdiri dari tempat duduknya, tapi ia kehilangan keseimbangannya. Minwoo lansung memegang kedua bahu yeoja itu.
“jangan keras kepala. Kajja!”


******

“Dimana rumahmu?”
“Di jalan xxx”
“oh.. oiyah, siapa namamu?”
“Chae rin. Kwon Cae rin imnida. Kau?”
“No minwoo. Dan aku personil boyfriend. Kau tau?”
“ani.”
“aisshh.. berapa umurmu?”
“14”
“wah.. kau seharusnya memanggilku oppa”
“shireo. Aku tidak mau.”
“harus.”
“shi..”
“harus. Titik.”
“kau begitu pemaksa”, chaerin memanyunkan bibirnya. Minwoo tersenyum kecil melihat yeoja disampinya itu.
Minwoo dan Chaerin sibuk dengan pikiran mereka masing-masing. Chaerin mengambil ipodnya dan pura-pura sibuk mendengarkan musik. Pada akhirnya, chaerin berbicara. Hal itu sedikit membuat min woo terperanjat dari duduknya.
“Disini. Rumahku disini. Ehm, baiklah aku masuk dulu. Gomawo.. aaa… min..”
“Oppa. Kau harus memanggilku dengan panggilan hormat. Karena aku lebih tua satu tahun darimu.”, minwoo memotong kata-kata chaerin. Tapi dengan tangan yang masih memegan stir mobil dan pandangan lurus kedepan.
“aisshh.. arraseo. Tapi, bisakah kau melihatku dan tidak membuang mukamu saat bicara padaku? Hah?! OPPA?!”, chaerin menyipitkan matanya. Ia lalu membuka pintu dan mobil, lalu membantingnya dengan keras. Berjalan gontai menuju gerbang rumahnya.
Minwoo tesenyum geli melihat tingkah yeoja itu. Ia lalu membuka kaca mobil dan berteriak.
“Ya! Kau tidak meyuruhku masuk?!”
“Andwe! Aku capek, dan aku tidak mau diganggu oleh namja sombong sepertimu!”
“oh, yasudah. Sampai ketemu lagi chaerin ah..!”, minwoo lansung melajukan mobilnya.
“Mwo?”
Chaerin lansung membalikkan badannya.
“Ya!.. aishh.. dia sudah pergi. Kenapa ia menjadi begitu sok akrab denganku? Padahal ini pertama kalinya kita bertemu”, chaerin melipat tangannya didepan dada, dan memiringkan kepalanya.
“Ah. Forget it. I need to take a rest right now!.”
*****

Minwoo POV
Hahha.. yeoja tadi sangat lucu. Apalagi tampang kesalnya padaku. I Like Her.
Loh?
‘ini kan Ipod chaerin. Hufft.. dasar ceroboh. Meninggalkan barang di mobil orang yang baru dikenal.. yasudahlah, besok akan ku antarkan kerumanhnya..’

To be continued

Yeyy! Akhirnya selesai jga part 1 nya..
*nah lo.. gimana ceritanya bisa pas banget depan minwoo pingsan?
Author : suka2. Wong yg bikin cerita saya! #duagh!
2 hari bikinnya =.=
Jadi, part 2 nya mungkin beberapa hari lagi..
Couple buat part 2 masih dirahasiakan XD *brasa ada yang baca
Yaudah, Gomawo ^^
Jangan lupa RCL yah..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar