PERHATIAN

PERATURAN -->
1. setiap membaca fanciction di sini, WAJIB KOMENTAR
2. DILARANG MENG-COPY artikel di sini, baik sebagian apalagi seluruhnya !
3. jangan lupa JOIN dengan BLOG ini
terima kasih

Kamis, 29 Maret 2012

FF | Just Because of You | Chapter 1


Title : Just Because of You chapter 1
Author : Zahrah Nida Rosyida / Shin Rae In
Rating : T(Teenager)
Length : Chaptered
Genre : Crack - Angst - Romance
Disclaimer : All things here ORIGINAL by author

Main cast :
No Minwoo
Author / Raein

Other cast :
Jo Youngmin
Jo Kwangmin
Cho Kyuhyun
(The other cast will be release soon)

Happy reading^^

Sequel of Just Because Your Smile FF


Aku mencintaimu. Ya... sangat mencintaimu. Orang pikir aku gila, tergila-gila padamu. Aku mengakuinya. Bahkan teman-temanku mengakui bahwa hanya kau yang bisa mencairkan hati gunung esku...

Setelah kejadian itu, orangtua minwoo ‘mengungsikan’ minwoo ke luar kota. Menerapis minwoo. Minwoo menolak, ia pikir kejam sekali orangtuanya mengira minwoo sakit jiwa. Namun memang itu yang terjadi. Terapi selama setengah tahun membuahkan hasil. Setidaknya ia tidak lagi dibayangi oleh raein, tidak lagi menganggap raein hidup.

Tahun ini minwoo kembali bersekolah, di sekolah baru tentunya.

“minwoo, saatnya berangkat sekolah, kau siap nak?” panggil ibu minwoo dari dapur. Minwoo keluar kamarnya.

“sudah, bagaimana?” minwoo merentangkan tangannya. Ibu minwoo menengok, dilihatnya putra satu-satunya itu dengan seragam baru.

“kau tampan, dan cute ibu pikir” ibu minwoo menghampiri minwoo, dan mengacak sedikit rambut minwoo.

“haha, ini karena appa juga” minwoo melirik ayahnya yang sedang sibuk membuka halaman-halaman koran di tangannya.

“iyakah? Haha, minwoo, eomma benar, bersikaplah sedikit dewasa, kini kau sudah kelas 2 SMA. Mengerti maksud appa kan?” ayah minwoo memberikan penekanan pada kata ‘bersikaplah’

“juga sebaiknya, kau melupakan dia,” ibu minwoo mengelus pundak anaknya

“eomma, tolong, tidak usah dibahas masalah itu, toh eomma juga sudah tahu jawabannya” minwoo menghela nafas. Setelah berpamitan, ia mengambil sepedanya di garasi. Sebenarnya orangtua minwoo sudah menawarinya sepeda motor, namun minwoo berkilah bahwa jarak sekolah dan rumahnya tidak terlalu jauh, dan lain-lain.

Sesampainya di sekolah, ia memarkir sepedanya, kemudian berjalan di koridor sekolah sambil tengok kanan-kiri, mencari kelas dengan plat ‘A’. Di mana? Pikirnya. Tak jauh darinya, dilihatnya seorang perempuan sedang berjongkok di dekat sebuah pot, dihampirinya perempuan itu.

“kau tahu di mana kelas A?” tanya minwoo tanpa basa-basi. Perempuan itu terlonjak kaget.

“aaaaa!” perempuan itu berteriak, namun segera dibekapnya mulutnya sendiri.

“mian, kau mengagetkanku! Tidakkah kau melihat aku sedang berkonsentrasi dengan kodok itu?” si perempuan menunjuk seekor kodok yang sedang mendengkur di dalam pot.

“aku tidak tahu, lagipula salah sendiri, bercengkrama dengan kodok” minwoo mencibir. Cewek aneh!

“kau! Hah~ kau sudah merusak suasana hatiku yang sedang tentram!” si perempuan beranjak sambil menghentakkan kakinya, meninggalkan minwoo.

“hey! Kau! Di mana kelas A?” tanya minwoo sambil sedikit berteriak. Si perempuan menoleh sebentar, lalu ia mendengus dan membuang wajahnya.

“aneh” ucap minwoo pelan, sambil mencibir perempuan itu.

“kau minwoo? Benar kan?” seorang namja, yang minwoo sendiri tak tahu kapan datangnya menepuk bahu minwoo pelan.

“a-ah, benar. Tapi maaf, kau siapa? Sepertinya aku tidak mengenalmu” tanya minwoo.

“haha, benar, maaf. Perkenalkan, aku Kwangmin, wakil ketua kelasmu, kelas A. Kemarin, Jungsoo songsaenim memberitahuku bahwa akan ada murid baru di kelasku, dan sepertinya aku sudah menemukannya” ucap kwangmin ramah.

“oh, begitu” minwoo menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

“baiklah, ayo kita ke kelas” kwangmin dan minwoo berjalan beriringan. Tiba-tiba...

“kau meninggalkanku lagi!” seseorang merangkul bahu kwangmin dari belakang.

“salah sendiri, siapa suruh bangun terlambat?” kwangmin menjitak kepala orang itu. Minwoo bingung, melihat dua orang yang sama persis itu.

“ah~ siapa ini?” orang itu menyadari keberadaan minwoo.

“minwoo, yang diceritakan jungsoo songsaenim kemarin. Nah, minwoo, ini Youngmin, saudara kembarku, sekaligus ketua kelasmu” kwangmin memperkenalkan minwoo kepada youngmin. Minwoo dan youngmin berjabat tangan.

“senang bertemu denganmu” ucap youngmin

“akupun begitu” balas minwoo

“okelah, ayo, ke kelas” kwangmin merangkul minwoo dan youngmin, menyeret mereka ke arah kelas A. Sampai di kelas, anak yang sudah datang tidak terlalu banyak, memungkinkan minwoo, kwangmin, dan youngmin mengobrol banyak.

“jadi, siapa yang jadi hyungnya?” tanya minwoo.

“aku, bisa kau lihat kan? Aku lebih tampan darinya” kata youngmin.

“haha, kurasa tidak begitu, kalian sangat mirip, jika rambutmu hitam, mungkin aku tidak bisa membedakan kalian” ucap minwoo jujur.

“itu benar” kwangmin menimpali

“apakah sekolah tidak protes rambutmu berwarna blonde?” tanya minwoo.

“mereka mempunyai masalah membedakan kami dulu, seperti katamu, jadi aku mengecat saja rambutku, toh di sini ada peraturan, bagi siswa yang berprestasi diberi sedikit kelonggaran peraturan” jelas youngmin panjang lebar

“begitu. Tapi bisa kaulihat kan, dengan rambutnya itu, dia terlihat seperti seorang perempuan cantik, hahahaha” kwangmin menimpali, sedangkan youngmin mendelik. Pandangan minwoo berkeliling, sudah banyak murid yang datang. Sebentar lagi pasti bel. Dan benar saja, beberapa detik setelahnya, bel berdering.

Semua anak duduk dengan rapi di tempatnya masing-masing, seorang guru laki-laki masuk kelas.

“selamat pagi semuanya” guru itu duduk di tempatnya.

“pagi” koor murid-murid

“hari ini kita kedatangan murid baru, pindahan dari sekolah XX di kota XX. Saya akan memperkenalkannya pada kalian” minwoo maju ke depan, diperhatikannya beberapa anak yang sedang bisik-bisik.

“Minwoo, No Minwoo imnida, mannaseo bangabseubnida” minwoo membungkuk sedikit

“bangaptaaa” koor murid-murid

“perkenalan selesai, perkenalan lebih lanjut, bisa kalian lakukan sendiri waktu istirahat. Minwoo, silahkan kembali ke tempat dudukmu” guru itu mempersilahkan minwoo duduk kembali, di barisan kedua dari depan, di belakang bangku kwangmin dan youngmin.

“hey, annyeong, nae ireumeun Kyuhyun, Cho Kyuhyun, bangapta minwoo” minwoo menoleh ke teman sebangkunya, kulitnya sangat putih.

“annyeongdo,” minwoo tersenyum, menjabat tangan kyuhyun

“semoga betah sekolah di sini, dan hati-hati” kata kyuhyun, minwoo tidak mengerti maksudnya.

“maaf, tapi apa maksudmu?” tanya minwoo

“kau pasti sadar dengan wajahmu kan?  Perempuan-perempuan di sini sedikit....uhm~, kau tahu?” jawab kyuhyun menggantung

“ah~, ne, ne. Aku mengerti, baiklah, aku akan hati-hati. Bisa beritahu aku siapa nama guru tadi” tanya minwoo.

“Park Jungsoo, panggil saja jungsoo songsaenim” jelas kyuhyun

“gomaweo” ucap minwoo

“murid-murid, kalian keluarkan buku tulis matematika, hari ini ada test kecil” jungsoo songsaenim mengetuk meja

“neeee” koor murid-murid. Satu jam berlalu, bel berdering, tanda test selesai. Semua murid mengumpulkan hasilnya kepada jungsoo songsaenim. Minwoo, youngmin, kwangmin, dan kyuhyun keluar kelas menuju kantin.

“argh~ soal tadi ada beberapa yang susah” rengut kwangmin

“ya, hey, minwoo, bagaimana denganmu? Apa ada kesulitan tadi?” tanya youngmin

“ne, tapi aku sudah lakukan yang terbaik. Kita tunggu saja hasilnya” minwoo mengedikkan bahunya

“yaaa!!! Ah~ untung tidak kena!” kyuhyun yang berada di sebelah minwoo berteriak, tanpa mengalihkan pandangannya dari PSP di tangannya.

“kau membuatku terkejut. Hey, kau seperti tidak ada beban soal matematika tadi” minwoo menatap kyuhyun.

“jangan tanya anak itu, dia dewa matematika” kata youngmin

“ohya? Hm~ itu bagus, apa tipsmu?” tanya minwoo

“tips? Oh~ belilah PSP, lalu main Starcraft setiap hari, jangan lupa jahil pada setiap orang, pokoknya jangan lupa bermain game online setiap hari. Itu saja” jawab kyuhyun dengan santai, tanpa mengalihkan pandangannya.

“mwo? Kau serius?” minwoo bingung.

“sudahlah, jangan dengarkan dia, tidak masuk akal memang, tapi dalam kenyataan dia pernah juara 1 olimpiade matematika” ujar kwangmin.

“hah?” raut wajah memancarkan kebingungan yang sangat.

“ayo, duduk sebelah sini. Kau mau pesan apa minwoo?” tanya kwangmin

“hm~ aku tidak tahu, aku ikut kalian saja” ujar minwoo malas.

“baiklah, bagaimana kalau jjajangmyeon?” tawar youngmin

“aku ikut” sela kyuhyun

“aku juga” kata kwangmin

“begitupun aku” kata minwoo

“oke, akan aku pesankan, tunggu” youngmin berlalu.

“hey, kyu, tidak bisakah kau melepaskan PSP mu barang semenit? Kita punya teman baru di sini” kwangmin berusaha merebut PSP kyuhyun.

“ah~ ah~ aaaa!! Mati, mati, aku matii !!!!” kyuhyun mengerang, ia meremas rambutnya

“haha, sudahlah” minwoo tertawa melihat perilaku dua temannya.

“ya~! oppa!, aku minta uang, uangku habis untuk urunan study tour tadi” seorang perempuan tiba-tiba datang menghampiri kwangmin. Perempuan tadi!, ucap minwoo dalam hati.

“berapa?” kwangmin menoleh.

“uang yang cukup untuk membeli 2 porsi jjajangmyeon, dan 3 tusuk bakso ikan, dan 2 kaleng sparkling” kata perempuan itu.

“hah~ kau ini benar-benar cacingan ya? dasar shiksin, ini, sekalian, bawa saja dompetku” kwangmin menyodorkan dompetnya pada perempuan itu, lalu ia pergi.

“gomaweo oppa,” katanya

“siapa dia?” tanya minwoo

“oh, dia adikku, Cho Areum. Haha, dia memang seperti itu perilakunya. Hah~ padahal dia perempuan, tapi tingkahnya benar-benar tomboy, dan dia juga aneh, tergila-gila dengan kodok” jelas kwangmin panjang lebar. Minwoo hanya bisa ber oh-oh ria.

“kyuhyun, bisa kau tolong aku?” teriak youngmin dari jauh.

“ya, aku akan segera ke sana” jawab kyuhyun. Tak berapa lama, pesanan mereka datang.

“ittadakimasu!!” teriak kyuhyun. Kyuhyun, minwoo, kwangmin, dan youngmin melahap jjajangmyeon dengan lahap.


Pulang sekolah~

“bagaimana sekolahmu?” tanya eomma minwoo

“menyenangkan” jawab minwoo singkat.

“kau bertemu gadis baru?” tanya eomma minwoo lagi

“eomma, aku tidak mau membicarakan itu lagi” kata minwoo dingin, lalu ia masuk ke kamarnya. Di dalam kamar, ia terdiam, matanya berkeliling. Ia tidak menemukannya, dengan kasar, ia meremas rambutnya. Arghh~!!. Minwoo membongkar setiap sudut kamarnya, mencari sesuatu. Tidak ketemu! Minwoo semakin stress. Di mana aku bisa menemukannya? Senyuman itu! Di mana?. Minwoo merasakan matanya menghangat. Senyuman itu seperti imun bagi minwoo, dan sekarang ia bingung mau mencarinya di mana. Tak tahan, minwoo keluar rumah lewat pintu belakang. Di belakang rumah minwoo terdapat halaman kosong yang luas, namun halaman itu bukan milik keluarga minwoo, dan di seberang halaman sana, terdapat sebuah rumah yang membelakangi halaman tersebut. Minwoo menarik napas dalam-dalam, semilir angin sore sedikit mengurangi keresahan hatinya.

Sayup-sayup terdengar suara musik, minwoo mendongak, mencari asal suara itu. Ia melihat, seorang perempuan sedang menari, tepatnya dance, dengan sebuah tape. Ia mendekati wanita itu, dengan berjingkat, bersembunyi di balik pohon, tepat di samping si perempuan. Dengan sembunyi-sembunyi minwoo menyembulkan kepalanya, dengan menyerngit, ia berusaha berkonsentrasi melihat perempuan itu. Areum!

Good bye, baby good bye
Dwidoraseo geudaero apuero gamyeon dwae
Amureon maldo (maldo) haji malgo (malgo)
Idaero sarajyeo juneun geoya
Baby good bye, good bye

Nae ireumeun sujiga aninde jakkuman silsuro sujira bureul ttae
Geuttae ara charyeoya haesseo wae
Aesseo neoreul mideo juryeo haetneunji molla
(Niga eotteon aenji arasseo) gwaenhi ulji ma
(Neoui mulgeondeul da naenwasseo) yeongineun ije geuman

Good bye, baby good bye
Dwidoraseo geudaero apeuro gamyeon dwae
Amureon maldo (maldo) haji malgo (malgo)
Idaero sarajyeo juneun geoya
Good bye, baby good bye
Jeulgeoweosseo jaemi isseotdago saenggakhalge
Geureoni yeogi (yeogi) kkaji hagi (hagi)
Neoui syoneun ije kkeutnan geoya
Baby good bye, good bye
Chingudeuri modu da mallil ttae geuttae geu yaegil deureosseoya haetneunde
Wae naneun neoui geu nunbitchi jinsilchi mothadaneun geol jeonhyeo
mollaseoneunji
(Ddwieonan neoui geu yeongiga) jeongmal nollawo
(Neomu ddwieonaseo gyeolgugen) nal ulligo malaseo

Good bye, baby good bye
Dwidoraseo geudaero apeuro gamyeon dwae
Amureon maldo (maldo) haji malgo (malgo)
Idaero sarajyeo juneun geoya
Good bye, baby good bye
Jeulgeoweosseo jaemi isseotdago saenggakhalge
Geureoni yeogi (yeogi) kkaji hagi (hagi)
Neoui syoneun ije kkeutnan geoya
Baby good bye, good bye


Eojjeom bbigeodeok bbigeodeok georineun sori hanado eobsi
Geureohke gureongmi dam neomeo gadeut budeureopge nal sokyeotji
Cham daedanhan syoreul bwasseo naega ni deoke pyodo an sago da
Gongjaro joheun jarie ttak hajiman No ijeneun bye bye

(Ddwieonan neoui geuyeongiga) jeongmal nollawo
(Neomu ddwieonaseo gyeolgugen) nal ulligo mallaseo

Good bye, baby good bye
Dwidoraseo geudaero apeuro gamyeon dwae
Amureon maldo (maldo) haji malgo (malgo)
Idaero sarajyeo juneun geoya
Good bye, baby good bye
Jeulgeoweosseo jaemi isseotdago saenggakhalge
Geureoni yeogi (yeogi) kkaji hagi (hagi)
Neoui syoneun ije kkeutnan geoya
Baby good bye, good bye
(Goodbye-baby – Miss A)

Minwoo terduduk. Ia bisa merasakan kesedihan dalam mata Areum ketika menarikan lagu itu dengan sempurna. Ia kembali menoleh, dilihatnya areum yang bersimpuh dengan kepala tertunduk, ia menghampirinya.

“kau areum kan?” tanya minwoo, hanya mencoba memastikan. Areum mendongak,

“kau? Namja yang tadi kan? Yang menggangguku dengan kodokku, yang berbicara dengan kwangmin oppa tadi?” areum cepat-cepat mengusap pipinya yang basah karena air mata

“hum~ ya, mengapa kau di sini? Apa rumahmu di sekitar sini?” tanya minwoo lagi.

“ya, itu rumahku” areum menunjuk rumah di seberang lapangan

“oh~” hela minwoo

“dan kau? Ini halamanku! Sedang apa kau di sini? Maniak!” bentak areum, minwoo kaget

“hey! Meskipun ini halamanmu, setidaknya kau harus bersopan santun! Kau perempuan. Dan aku bukan maniak, lagipula aku juga kan pergi” minwoo beranjak

“kau sebaiknya diam kalau tidak tahu apa-apa!!!!” areum berteriak keras

“terserah” minwoo menoleh sebentar, lalu berjalan lagi. Areum makin terisak.

“areum!!” minwoo berhenti, ia menoleh, youngmin!

“oh~ hai minwoo! Kau di sini?” tanya youngmin

“haha, ya, rumahku di sana, ternyata kita tetangga” minwoo menghampiri youngmin

“areum~a, sudahlah, jangan tarikan lagu itu lagi. Sekali-kali tarikan lagu Gee” youngmin menarik tangan adiknya agar berdiri

“tidak mau! Aku suka lagu ini, urus saja teman sok tau mu ini!” areum menoleh ke arah minwoo dan mendelik

“areum, sebaiknya kau mandi, sana” youngmin mendorong adiknya dengan lembut. Dengan bersungut-sungut, areum berjalan pulang

“maafkan dia” youngmin berjalan ke arah pohon, dan duduk di akarnya yang menyembul keluar, diikuti minwoo

“haha, sebenarnya tidak apa-apa,” minwoo tertawa kecil

“dia gadis yang baik” youngmin menatap langit

“aku tahu” minwoo menepuk bahu youngmin

“hm~ bantulah aku, anggap saja melakukan kebaikan untuk teman barumu” youngmin menatap minwoo serius

“boleh, katakan saja” minwoo balas menatap youngmin

“coba kau dekati areum, kalau bisa, sembuhkan hatinya” sinar mata youngmin menyendu. Hati minwoo tersentak, mendekati?

“mendekati?ah~ maaf, aku tidak bisa, maafkan aku. Jika hanya berteman aku bisa, namun untuk itu, maafkan aku. Aku pulang, sampai jumpa” minwoo beranjak cepat. Berkelebat bayangan raein dalam kepalanya. Bagaimana bisa ia menggantikan posisi raein? Hah~. Itu tidak mungkin. Lagipula tidak mungkin sebuah ketidaksopanan menjadi penganti senyuman itu, just because your smile raein~a, batin minwoo.

Keesokan harinya~

Berita kepindahan minwoo meluas, apa lagi kalau bukan karena tampangnya?. Minwoo menyesal datang ke sekolah 20 menit sebelum bel, niatnya sih agar tidak terlambat, namun, yang terjadi adalah banyaknya perempuan-perempuan yang datang ke mejanya. Menanyakan ini-itu, sampai-sampai minwoo gelagapan, untungnya seseorang menarik tangannya dengan kuat keluar kelas, ke arah toilet laki-laki, Kyuhyun

“terimakasih. Aku hampir mati” minwoo menghela nafas, ia merasa tepat sekali kyuhyun mengajaknya ke toilet, karena keterlaluan sekali perempuan-perempuan itu jika masuk kemari!, pikirnya. Namun sepertinya keadaan tidak membaik, karena di tangan kyuhyun bertengger PSP-nya.

“ya,” jawab kyuhyun singkat . ah~ ini sama saja namanya, batin minwoo, ia berjalan pelan-pelan ke luar kamar mandi, menuju arah belakang sekolah. Di halaman belakang sekolah minwoo yang baru terdapat sebuah kolam yang sangat luas untuk keperluan ekstrakulikuler perikanan, memang, sekolah minwoo sekolah yang bonafit, jadi fasilitasnya luar biasa.

Di salah satu pendopo mungil, minwoo duduk, mengamati gerak air yang terhembus angin, gelombangnya menyerupai laut. Minwoo merasa sedikit pusing berkonsentrasi pada air-air beriak itu. Ia menyelonjorkan kakinya, niatnya ingin tidur tengkurap, namun yang terjadi...

Jebyyuuurrrrr!!!!. Minwoo yang kaget terbangun, menoleh ke arah belakang. Seseorang tenggelam! Apa yang harus aku lakukan?, batin minwoo. Ketika tekadnya sudah bulat, minwoo bersiap untuk menolong seorang itu, namun yang terjadi adalah seseorang itu sudah berhasil mencapai tepian ketika minwoo melompat masuk kolam. Jadilah, minwoo berenang kembali ke tepian tanpa membawa hasil apa-apa~toh si orang bisa menyelamatkan dirinya sendiri.

Hup! Minwoo berusaha naik dari kolam, ia mendapati seorang perempuan memeras kaos kakinya.

“gwaen... gwaenchanha?” tanya minwoo

“MWO?! Gwaenchanha? Kau tidak lihat aku basah kuyup gara-gara kau? Hah!? Mengapa kau dengan seenaknya mendorongku ke kolam? Kau tidak lihat ada aku di belakangmu?”teriak perempuan itu dengan terengah-engah

“mianhae, aku tidak melihatmu, jujur, kukira itu tadi hanya tumpukan karung” elak minwoo

“toh aku juga basah karenamu” kata minwoo lagi

“kenapa karenaku?” tanya si perempuan

“aku ingin menolongmu, tapi kau malah sudah naik ke kolam” jelas minwoo

“itu kan salahmu, catat ya, aku bukan perempuan lemah!” si perempuan mengibaskan rambutnya yang basah, terlihatlah seluruh wajahnya

“ya! areum! Kau lagi!” minwoo shock#halah

“aish~ jinjja!!! Ada apa dengan dunia? Mengapa aku selalu bertemu denganmu? Tidak bisakah kau mencari perempuan lain? Dengar, aku tidak akan terpesona oleh kecantikanmu, ke-aegyo-anmu, kelembutanmu, dan s-e-m-u-a-n-y-a!!” dengan bersungut-sungut areum meninggalkan minwoo yang masih duduk di samping kolam dengan keadaan basah kuyup

“ya! tunggu aku, bagaimana denganku?” teriak minwoo kepada areum yang sudah menjauh

“cari saja karung, toh bagian pentingmu hanya yang bawah” jawab areum ngasal. Minwoo merengut, bagian bawah? .... KYAAAA!!. Dasar areum!!. Minwoo berlari menyusul areum.

Karena insiden tadi, tidak mungkin minwoo masuk kelas dalam keadaan basah. Jadilah ia meminjam baju seorang sunbae baik hati bernama Donghyun yang kebetulan membawa pakaian olah raga.

“minwoo, kau kenapa?” tanya kyuhyun sesampainya ia di dalam kelas

“ani” minwoo duduk di sebelah kyuhyun dengan risih, menjadi satu-satunya yang berbeda di dalam kelas memang tidak nyaman~batinnya(dalam hal ini pakaian-red)

“ya~ kau apakan adikku?” tanya kwangmin menepuk bahu minwoo sambil tertawa

“hahahaha, lucu kau tau, tapi kasian dia, merengut terus. Ceritakanlah kronologisnya” paksa youngmin

“hah~ sudahlah, ...............................................” minwoo menceritakan semua kejadian yang terjadi. Akibatnya, kyuhyun, youngmin dan kwangmin malah tertawa terbahak-bahak

“tuh kan, tidak ada gunanya menceritakan kepada kalian” minwoo menghela napas

“hey, itu lucu sekali. Sepertinya ia marah besar padamu, kau harus minta maaf” saran kyuhyun

“kenapa harus aku? Hey, aku yang temanmu, bukan dia” elak minwoo

“tapi areum adikku” ujar kwangmin

“baiklah baiklah” pasrah minwoo

“nanti sore, mainlah kerumah kami, juga, kau harus membawa banyak permen, terutama permen *Cheongpodo” tambah youngmin

“bagaimana dengan aku?” sela kyuhyun dengan wajah melas

“kau boleh ikut” kata kwangmin

“haaah~ kulakukan ini untuk kalian, bukan karena adik menyebalkanmu itu” ujar minwoo

“tapi, ngomong-ngomong, apa yang dia lakukan di kolam?” tanya minwoo

“mungkin cari kodok lagi” kata kwangmin, mengeluarkan jurus killer smilenya

TBC

  • : permen korea, rasa apel, bentuknya bulat besar, seperti kelereng(besarnya 2 kalinya permen alpenlieble lollipop)
NB : Karena besok author sudah masuk sekolah, mianhae kalau lanjutannya agak lama, semoga readers suka FF ini ^^

Please leave comment :)
Thanks for read this FF ^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar