PERHATIAN

PERATURAN -->
1. setiap membaca fanciction di sini, WAJIB KOMENTAR
2. DILARANG MENG-COPY artikel di sini, baik sebagian apalagi seluruhnya !
3. jangan lupa JOIN dengan BLOG ini
terima kasih

Kamis, 29 Maret 2012

FF | Pengagum Rahasia | Chapter 3


Title: Pengagum Rahasia chapter 3
Author: saya sendiri a.k.a rahma qonita
Rating: T
Genre: mungkin romance
Main cast:
- lee tahyun
- lee jeongmin
- kim donghyun
- kim sohee (admin sokwang)
- yumin (admin yumin)
- kwangmin
( other cast akan muncul sesuai jalan cerita)
Length: berchapter

              Annyeong readers^^ *nongol dari kolong meja* author kombek bawa teks ep ep buat pala leadels nyang lagi pada galau (kok jadi cadel gini). Ep ep kali ini gak ada celita mati-matinye coalnya authol gak gak gak kuat (?) bikin ep ep kaya begono (leadels: legaa ..). ini celita ep ep bukan sembalang celita, selama bebelapa menit kedepan ep ep ini akan kita bahas secala lebih LEAL #pletak *dijitak joe richard*. Okey langsung baca aja ep ep gaje ini. Cekidot !!!

NB: jangan lupa siapkan kantong kresek sebanyak-banyaknya untung menampung muntah anda dan siapkan bantal untuk menaruh kepala anda karna kebosanan dengan cerita ff ini. Terimakasih.


Senin, 4 juli 2011
                Hyunseong membuka lokernya dan disana ada sebuah bola basket berwarna hijau juga dengan surat yang menempel dibola itu.

                Annyeong sunbae^^
                Aku tau kau begitu menyukai basket.
                Kemarin aku dan oppaku jalan-jalan ke toko pernak-pernik
                dan aku membelikan ini untukmu. Semoga kau menyukainya.
                                                                            Pengagum rahasiamu,
                                                                                        ~LH~

Selasa, 5 juli 2011
                Hyunseong masuk kekelasnya dan menemukan sebuah kotak bekal berisi kue coklat juga dengan surat dari si pengirim.

                Annyeong sunbae^^
                Kemarin aku baru belajar membuat kue coklat dan
                aku membuatkannya untukmu. Semoga rasanya enak.
                                                                Pengagum rahasiamu,
                                                                              ~LH~

Rabu, 6 juli 2011
                ‘teett .. tett ... teet ..’
                Bel pulang sekolah berbunyi, seperti biasa hyunseong, donghyun, jeongmin dan yumin langsung bergegas keruang osis. Sebenarnya mereka tidak melakukan apa-apa diruang itu hanya sekedar melepas penat atau mengobrol ngalur-ngidul bahkan yadong #plak. Hyunseong lebih dulu sampai dan lagi-lagi dia melihat sebuah kotak dari sipengagum rahasianya itu.

                “wah dapet lagi ya? Ini hadiah keberapa?” kata yumin sambil menepuk bahu hyunseong.
                “hmm duapuluhan”
                “mwo? Duapuluhan? Daebak daebak *prok prok prok* aku saja belum pernah mendapat sebanyak itu” kata donghyun sambil bertepuk tangan ria.
                “kau tidak mencarinya?” tanya yumin.
                “mencari siapa?” kata hyunseong bego
                “tentu saja sipengagum rahasiamu itu” kata jeongmin sambil mengambil surat yang menempel pada kotak itu.
                “lihat lihat ....” kata yumin dan donghyun sambil mendekati jeongmin
                “annyeong sunbae. Aku melihat sebuah kaos yang sangat bagus. Aku pikir kaos ini cocok untukmu jadi kubelikan untukmu. Pengagum rahasiamu, LH” lalu donghyun membuka kotak itu dan mendapati kaos berwarna hitam.
                “ckck .. lihat sangat bagus. Pintar sekali sipengagum rahasiamu itu” kata donghyun sambil membentangkan kaos itu.
                “eh sini sini kembalikan” hyunseong mengambil kaos itu dan memasukkannya kembali kedalam kotak.
                “waeyo hyun? Apa kau tidak menyukainya?” kata yumin sambil duduk disebelah hyunseong
                “aku menyukainya, sangat, hanya sajaa ....”
                “hanya saja apa?”
                “hanya saja aku merasa tidak enak dengan si LH ini karna aku selalu menerima hadiahnya tapi aku tak tau siapa dia dan bagaimana orangnya” kta hyunseong sambil tertunduk
                “kau benar hyun, lalu kenapa kau tidak mencarinya?” kata donghyun sambil menepuk-nepuk bahu hyunseong
                “kau benar baiklah akan aku cari” lalu hyunseong berlari keluar dari ruangan itu #wushh
                “yaa hwaiting hyun!! Saya sebagai ketuamu disini mendukungmu!!” teriak donghyun
                “yaa hwaiting hyunseong !!!!!” teriak yumin
                “eeyy tunggu dulu... hyunseong bagaimana kau mencarinya.. ottoke ???” teriak jeongmin. Hyunseong yang mendengar itu langsung mengerem larinya ... *ciiiiiiittttttttt....* “aaaaaaaaaaa......” #gedebuk “plang pleng plong .... meow” hyunseong menabrak tong sampah (readers: aish~ kasian –ala upin ipin-)
                “ayo bantu dia ... ckck kasian sekali anak ini”
                “gomawo~” kata hyunseong sambil bow.
                “so’ apa rencanamu jeongmin?” kata yumin sambil menengok ke jeongmin, sekarang semua menengok ke jeongmin.
                “eh eh tidak perlu menata ku seperti itu. Aku tau aku ganteng” #pletak #plak #plok jitakan dan tamparan mendarat dikepala dan muka jeongmin dengan sukses (y).
                “kami serius jungjung” kata yumin marah.
                “ne ne~ hmm kalo dilihat dari suratnya dia memanggil hyunseong sunbae berarti dia ini seorang hobae. Kita cari saja hobae yang inisial namanya LH, ottoke?”
                “itu ide gila, berapa banyak hobae yang berinisial LH disekolah ini? Mungkin 100 lebih #lebeh”
                “coba saja dulu, kajja!!”

30 menit kemudiannn....
                “selesai, yaa ada 1 2 3 .. 20 anak, 10 anak kelas satu dan 10 anak kelas dua”
                “lihatkan hyun tidak sampe 100 lebih, kau terlalu hiperbolis” kata donghyun sambil melemparkan daftar nama hobae yang berinisial LH.
                “hmm lee hweji, lee hcek, lee hwa, lee hbeh, lee hlee  .......... #maksa”
                “besok aku akan kekelas mereka dan memanggil mereka kesini lalu kita introgasi, ottoke?” kata donghyun sambil evil smile.
                “apa tidak bisa menggunakan cara halus?” kata hyunseong memohon
                “hmm seperti apa? Hei yeoja manis, apa kau pengagum rahasia hyunseong? Andwae sunbae aku pengagummu .. atau hei yeoja cantik, apa kau memberikan baju ini untuk hyunseong? Ani sunbae, lebih bagus untukmu .. atau (author: bayangkan jeongmin menjadi yeoja. Readers: ogaahh -___-” #plak yumin mendaratkan tangannya di pipi jeongmin.
                “appo~” kata jeongmin sambil mengelus pipinya “aku ngaca saja aku disalahkan mulu, cih” lalu jeongmin berjalan ke kacanya seperti bencong ke pelanggannya #plak *dirajam readers*

--------------------------------------------------

                “annyeong ... listen, nama yang sunbae panggil pulang sekolah menghadap ke ruang osis” lalu donghyun menyebutkan nama-nama itu disemua kelas satu dan kelas dua.

@ruang osis

Donghyun: apa kau kenal hyunseong?
Lee chek: ne
Donghyun: apa kau pernah memberikan kue coklat untuknya?
Lee hcek: ani, gak pernah.
Donghyun: apa ini tulisanmu?
Lee hcek: ani

Donghyun: next, apa kau kenal hyunseong?
Lee hbeh: ne
Donghyun: apa kau pernah memberikannya kaos ini?
Lee hbeh: wah bagus banget sunbae, buat oppa ku ya ya?? *tarik-tarikan sam donghyun*
Donghyun: aahh lepass #brek *bajunya robek* oh no! Next

Lee hwa: ne
Donghyun: apa kau kenaaalll .........
Lee hwa: ani ani ani ... dan aku mau pulang sekarang
Donghyun: *cengo*

                Seterusnya donghyun mengintrogasi yeoja-yeoja yang berinisial LH itu tapi tidak satupun yang pernah memberikan hyunseong hadiah atau surat padanya. Mereka mulai frustasi.
                “aaaaaa....” #gedebuk hyunseong menghempaskan tasnya dari meja dan #srek sebuah amplop jatuh tepat dibawah kakinya. “apa ini?” hyunseong membuka surat itu dan membacanya.

                Annyeong sunbae^^
                Mianhae karna hari ini aku tidak memberikan apa-apa untukmu.
                Karna tugas sekolahku yang banyak aku tidak sempat membelikanmu hadiah.
                Sunbae aku tau kau berusaha mencariku, jinjja? Tapi sepertinya kau tidak
                menemukanku. Sunbae berhentilah mencariku dan aku janji kalau aku sudah siap, aku akan menemuimu.
                Ara?
                                                                                                                                                Pengagum rahasiamu,
                                                                                                                                                                ~LH~

                Setelah membaca surat itu hyunseong memberikan surat itu pada donghyun.
                “wah hebat sekali anak ini bisa menaruh surat itu disini dan tau kalo kita sedang mencarinya, daebak daebak” kata donghyun geleng-geleng.
                “sudahlah kita berhenti mencarinya saja, dia sudah menyuruh kita begitu” kata hyunseong pasrah.
                “andwae~ jangan menyerah gitu. Sampai titik darah penghabisan kita akan tetap berusaha mencari pengagum rahasia itu #lebeh” kata donghyun sambil mengangkat tangannya keatas.
                “yah terserah kau sajalah, aku pulang duluan, aku tak enak badan, bye bye” lalu hyunseong pulang.

---------------------------------------------------------------

                ‘tok tok tok’
                “ya sebentar” #cklek “eh donghyun mau apa kesini?” kata jeongmin kaget.
                “hehe .. mianhae mengganggu aku mencari tahyun” kata donghyun sambi cengengesan
                “siapa oppa?” tahyun keluar dan menuju pintu rumah
                “annyeong tahyun-ssi” kata donghyun sambil melambaikan tangan
                “annyeong sunbae” kata tahun sambil membungkuk
                “nah kau ladenilah orang ini” kata jeongmin sambil masuk kedalam
                “ada apa sunbae? Hm silahkan masuk” lalu donghyun masuk dan duduk di sofa. “sebentar aku ambilkan minum dulu”
                “andwae~ aku kesini hanya ingin mengajakmu jalan-jalan kan besok libur, ottoke?”
                “oh, baiklah aku ganti baju dulu ya sunbae” lalu tahyun kekamarnya dan berganti baju. Tidak sampai 10 menit yeoja manis itu sudah cantik dan kembali ke ruang tamu. “oppaaaa aku pergi dulu ya sama donghyun sunbae” teriak tahyun
                “ne~ hati-hatilah jangan pulang malam-malam tau (ala upin-ipin)"

Tahyun POV
                Donghyun sunbae mengajak ku jalan-jalan kebetulan sekali aku sedang bosen dirumah jadi aku iyakan saja. Aku ke sebuah mall di kawasan tengah kota seoul. Sunbae  mengajakku makan malam dan mentraktirku es krim, lalu kami berhenti disebuah etalase toko yang memajang boneka 6 personil boyfriend. Sebuah boyband yang saat ini sedang naik daun (loh daun bukannya gugur?)

                “lihat sunbae itu lucu sekali!” kataku sambil menunjuk boneka itu.
                “kau mau memilikinya?” kata donghyun sunbae padaku sambil menarik tanganku mendekat ke etalase itu. “pilih saja, mau yang mana?” kata donghyun sunbae sambil menarikku masuk kedalam toko.
                “a..aku mau yang ini” aku menunjuk si lead vocal, aku sangat suka pada suaranya.
                “yang itu jelek, bagaimana kalo yang ini?” kata donghyun sunbae sambil mengambil boneka si leader (yaiyalah die milih yang enoh, ntukan die *dirajam fans donghyun*)
                “tapii .. aku mau yang ini” kataku cemberut
                “hehe yasudah beli saja semuanya biar adil, ottoke?”
                “tapii .. aku tidak mau merepotkan, aku hanya ingin yang ini”
                “sudah anggap saja ini sebagai hadiah, ottoke?”
                “ne~” kataku nurut.

                Setelah puas berbelanja a.k.a ditraktir donghyun sunbae kami pergi ke taman. Banyak orang pacaran disana.
                “tahyun boleh aku mengatakan sesuatu padamu?” kata donghyun sunbae padaku sambil menatapku serius
                “ne~ tentu saja sunbae”
                “oke.. aku hanya mengatakannya sekali, jadi dengarkan aku” lalu donghyun sunbae memegang tanganku erat. “sebenarnya alasan aku, hyunseong, jeongmin dan yumin berkumpul dikelasmu karna aku yang menyuruhnya karna aku ingin dekat denganmu dan mengenalmu lebih jauh” kata donghyun sunbae masih erat memegang tanganku *co cweet*
                “dekat denganku? Mengenalku? Tapi sunbae belum pernah bertemu denganku”
                “kita memang belum bertemu tapi aku sudah pernah melihat foto mu dihp oppa mu”
                “owh” aku hanya bisa ber’O’ ria
                “sarangheo tahyun-ssi” *hug* “would you be my girlfriend?”

‘DEG
                Apa yang kudengar? Sarangheo? Oh tidak, aku tidak ingin mendengar kata-kata itu dari donghyun sunbae aku ingin mendengarnya dari hyunseong sunbae. Apa yang harus kukatakan sekarang?
                “tahyun, apa kau tidak mendengarkanku? Apa aku perlu mengulangnya?” kata donghyun sunbae sambil melepas pelukannya.
                “ani, aku mendengarnya” aku mengalihkan pandanganku ketempat lain “sunbae apa boleh kita pulang sekarang?” tanyaku tanpa menatapnya.
                “kenapa kau mau pulang? Waeyo?” kata donghyun sunbae panik
                “andwae~ gwenchana. Kajja kita pulang sekarang, aku merasa tidak enak badan” kataku sambil menarik tangan donghyun sunbae
                “oke”

@depan rumah tahyun
                “gomawo sunbae atas jalan-jalannya. Mianhae aku mengecewakanmu” kataku sambil membungkuk
                “ne~ cheon^^ gwenchana. Aku tau kau kaget mendengar hal itu” lalu aku masuk kerumah tapi tanganku ditahan oleh donghyun sunbae
                “chamkkaman” #cup donghyun sunbae mencium keningku #hup dan dia memelukku “pikirkanlah jawabanmu, aku tunggu hari senin, ottoke?”
                “ne~ sunbaenim” kataku pasrah lalu aku masuk kedalam rumah dan donghyun sunbae pulang.

------------------------------------------------------------

                Sudah dua hari berlalu, hari ini hari senin saatnya aku menjawab perasaanku pada donghyun sunbae.
“huft .. tenang tahyun, kau harus jujur apa adanya” kataku lirih. Hari ini pelajaran bora seonsaengnim, guru bahasa inggris killer disekolahku. Sebenarnya dia yeoja yang cantik juga sekseh tapi karna kegalakannya itu membuat dia dibenci oleh semua siswa dikelasku.
                “hayooo lagi melamun apaan? Yadong ya??” kata sohee tiba-tiba mengagetkanku.
                “heh kau ini selalu seperti itu mengagetkanku saja. Iya aku lagi yadong, huh”
                “mian mian, mwo? Apa kau sakit? Aku hanya bercanda kenapa kau menganggapnya begitu serius” kata sohee sambil memegang kepalaku
                “lagian aku lagi galau kau ledek gitu, aku ledek balik saja” kataku ketus
                “haha .. eh si bokil gak masuk hari ini, jadi kita bebas, hoho XO” kami memberikan bora seonsaengnim dengan sebutan bokil yang artinya bora killer #gaknanya. “kita ngebolos yuk kajja!!” sohee menarikku kehalaman belakang sekolah, kesebuah pohon rindang tempat aku dan sohee mengeluarkan segala perasaan yang ada dihati *belibet bahasanye*

                “tahyun apa jawaban mu pada oppaku?” kata sohee tiba-tiba memecah keheningan
                “mwo? Bagaimana kau bisa tau? Ottoke?” kataku kaget
                “aku yang menyuruhnya mengajakmu jalan-jalan karna aku terus diganggu oleh oppa saat chattingan dengan kwangmin kemarin tapi tak kusangka sepulangnya dari jalan-jalan wajahnya lesu karna cintanya belum dijawab” kata sohee sambil duduk disebelahku. “apa jawabanmu?” kata sohee kini dengan tatapan serius.
                “aa..aaa.. akuuu...” aku ingin memberitahukan jawabanku pada sohee tapi aku terlalu takut untuk mengatakannya.
                “STOP!! Aku sudah tau jawabannnya, kau akan menolak oppaku dan tetap menjadi pengagum rahasia hyunseong sunbae, jinjja?” kata-kata sohee tepat sasaran tapi aku tidak enak dengannya. “aku tau kau sebenarnya tidak ingin menolak oppaku karna kau tidak mau persahabatan kita putus, jinjja?” ya kau benar lagi, kau ini sebenarnya siapa? Paranormal atau dukun? Jin mana yang memberitahumu tentang semua yang ada dihatiku?
                “apa kau ada saran?” kataku dengan wajah bingung
                “kau datang ke orang yang tepat! Kalo aku jadi kau, aku akan menolaknya. Waeyo? Karna kalo kau menerimanya itu malah menambah sakit pada hatinya” kata sohee sambil menatapku benar-benar dalam (readers: sedalem ape thor?) “dan aku akan jujur pada hyunseong sunbae kalo aku menyukainya dan akulah yang memeberikan hadiah-hadian itu padanya”
                “tapi kalo dia menolak cintaku?” kataku bengong
                “aku akan terima dengan lapang dada dan mencari yang lain” kata sohee bujak
                “kalo donghyun sunbae tau aku ditolak dan dia kembali mengejarku?”
                “aku akan berusaha membalas cintanya” hening kembali .... “jadi apa jawabanmu?”
                “hmm aku akan memikirkannya lagi” kataku lesu
                “hah kau ini, tahyun look at my eyes please, jebal!” aku menatap kearah mata sohee tatapannya begitu teduh dan ada ketenangan dimata itu. “berpikirlah cepat dan jawab perasaan oppa ku dengan tulus, ara? Aku balik duluan ya, bye bye” lalu sohee meninggalkan ku yang masih terbengong-bengong.
Tahyun POV end

Hyunseong POV
                Aku membuka lokerku dan  tak ada apapun disana. Aku ke kelas dan juga tak menemukan apa-apa disana. Ruangan terakhir yang kuyakini dia menaruh hadiahnya adalah diruang osis tapi ternyata tidak ada juga. Aku merasa sepi, seperti ada yang hilang dariku. Apa yang hilang?? Apa karena sipengagum rahasia itu tidak mengirimkan hadiah padaku hari ini? Apa aku mulai menyukainya? Tapi darimana aku menyukainya? bertemu saja tidak pernah! aku ke halaman belakang sekolah saja, siapa tau ada jin nyasar memberitahuku semua pertanyaan ini.

                Aku berjalan perlahan kebelakang sekolah disana aku melihat tahyun duduk tertunduk dibawah pohon besar, aku mendekatinya dan menyapanya “annyeong tahyun-ssi” kataku sambil menepuk bahunya.
                “annyeong hyunseong sunbae” katanya membalas sapaanku diserati senyum manisnya. Aduh jantungku jadi berdegup kencang melihat senyumnya yang manis itu.
                “kau sedang apa disini? Bolos?”
                “ne~ hehe” katanya malu-malu (readers: oh si tahyun punya malu juga #plak) “sunbae bolos juga?”
                “aku hanya ingin menenangkan diri” kataku bohong
                “dari apa?”
                “hmm aku sedih, hari ini terasa begitu sepi”
                “sepi? Sekolah ini selalu ramai, apalagi ada jeongmin oppa dan donghyun sunbae” katanya kaget
                “hmm kalo ada mereka tentu ramai apalagi kalo jeongmin sedang bertengkar dengan yumin pasti lebih rame lagi, hahaha”
                “lalu, sunbae sepi karena apa?”
                “kau tau kan kalo aku selau dikirimi hadiah-hadiah? Hari ini aku tidak mendapatkannya, padahal kan kalo seperti itu harusnya biasa saja tapi ntah kenapa begitu ada yang kurang tanpa hadiah darinya” tahyun kaget mendengar ucapanku “waeyo tahyun kenapa kau kaget begitu?” tanyaku padanya
                “andwae sunbae, apa sunbae menyukai pengagum rahasia itu ?” dari raut wajahnya aku lihat tahyun menyembunyikan sesuatu.
                “mungkin, tapi rasa itu seperti terbalas kan sekarang. Aku merasa dia kini didekatku, sedang memperhatikanku dan berkata “sunbae aku disini didekatmu kau jangan takut”  ah sudah sudah aku jadi so’ puitis begini. Mungkin karna jin dari pohon ini, hahahaha” aku sudah mulai gila sekarang.
                “hm sunbae aku masuk kekelas dulu ya, optimislah dia akan segera menemuimu dan menyatakan perasaannya padamu, ara? Hwaiting sunbae !!! bye bye” kata tahyun menyemangatiku, lalu dia pergi meninggalkanku.

                Yah sendirian deh, gumamku. Aku merebahkan tubuhku, aku merasa agak lelah. Saat aku bersandar pada pohon aku merasa memegang sesuatu, aku menoleh ke benda yang kupegang dan ternyata itu sehelai saputangan. Aku mengambil saputangan dan ‘srek sebuah benda jatuh tepat didekat kakiku. Aku mengambil benda itu dan ternyata itu sebuah amplop. Aku membukanya dan mendapati banyak surat di dalam amplop itu. Aku membuka surat-surat itu satu persatu. Mwo? Surat apa ini? Kenapa surat balasanku ada disini? Lalu aku melihat tepian saputangan itu dan menemukan jahitan bertuliskan ~Lee Tahyun~ aku berpikir keras dan mencoba menghubungkan saputangan ini dengan surat-surat balasanku untuk si LH.

                Kenapa surat-surat ini dibungkus oleh saputangan tahyun? Apa LH ini temannya tahyun? Atau tahyun adalah LH? atau LH adalah tahyun? (sama aje dodol #plak) . aku berpikir keras *again* daftar nama, ya daftar nama. Aku bergegas keruang osis dan mencari daftar nama itu. Sampai diruang osis aku mencari nama tahyun pada daftar nama berinisial LH itu tapi tak aku temukan. Aku mencari nama berinisial LH di daftar nama kelas 1-7 dan hanya nama tahyun yang depannya berinisial L yang tidak dipanggil donghyun ke ruang osis. Apa karna tahyun berinisial LT? Atau apa karna donghyun menyukai tahyun? O.o ini semua membuatku tambah gila dan gila.
Hyunseong POV end

------------------------------------------------------------------

                “hari ini kita kedatangan murid baru, kau masuklah dan perkenalkan dirimu” heechul seonsaengnim menyuruh seorang siswa baru masuk kekelas 12 ipa 3. Lalu seorang yeoja cantik masuk kekelas itu dan memperkenalkan dirinya.
                “annyeong^^ my name is park raeino, panggil saja aku rae. Salam kenal” kata yeoja itu sambil tersenyum manis.
                “silahkan duduk dibangku yang kosong dibelakang hyunseong” kata heechul seonsaengnim sambil menunjuk bangku kosong dibelakang hyunseong. “baiklah kita mulai pelajarannya, buka buku matematika kalian halaman 180”

                “stt hyunseong-ah, apa kau masih mengenaliku?” kata rae.
                “untuk apa kau kembali ke korea hah?” kata hyunseong ketus
                “tentu saja untuk menemuimu, bogoshippo hyun” lalu rae memeluk  hyunseong
                “lepaskan” kata hyunseong sambil berdiri
                “ada apa hyunseong?” kata heecul seonsaengnim galak
                “ani, ada nyamuk dikolong mejaku” kata hyunseong sambil menunjuk kolong mejanya.
                “huh sudah duduk dan tenang” kata heechul seonsaengnim dengan mata melotot
                “ne seonsaengnim”

                ‘teetttt...teett...’ bel pergantian pelajaran berbunyi, sekarang saatnya olahraga. Hyunseong menuju lokernya untuk mengambil sepatu olahraganya. #cklek dia melihat sebuah coklat berpita merah didalam lokernya juga surat yang menempel pada coklat tersebut.

                Annyeong sunbae^^
                Mianhae kemarin aku tidak memberimu apa-apa
                Karna aku sudah kehabisan stok hadiah hehe ^_^
                Sekarang aku memberikanmu coklat yang manis
                sama sepertimu senyummu yang selalu kau berikan padaku
                                                                           Pengagum Rahasiamu,
                                                                                          ~LH~

                Hyunseong tersenyum membaca surat itu, kini dia yakin dengan perasaanya pada sipengagum rahasianya ini. Tahyun atau bukan aku akan tetap menerima hadiahnya juga cintanya kata hyunseong dalam hati. Lalu hyunseong mengambil coklat itu dan memasukannya kedalam tas, seperti biasa dia membalas surat si pengagum rahasianya itu, lalu dia menyelipkannya dipintu loker dan pergi kelapangan indoor sekolah.

Raeino POV
                Aku melihat hyunseong berdiri didepan lokernya dan melihatnya tersenyum sambil membaca sebuah surat. Apa isi surat itu dan dari siapa surat itu? Kenapa hyunseong sangat senang menerimanya? Setelah hyunseong pergi, aku menghampiri lokernya dan membaca surat itu. “Aish~ siapa pengagum rahasia hyunseong? Kenapa dia begitu senang menerima hadiahnya? Ah aku punya ide”. Aku mengambil kertas dan bolpoint dari tasku, aku menulis surat balasan kejam dari hyunseong untuk penggemarnya, “nah selesai, rasakan kau!” lalu aku bergegas pergi kelapangan indoor sekolah.
Raeino POV end

-------------------------------------------------

                “eh hyun kenapa yeoja kejam itu balik lagi kesini?” kata donghyun sambil menyenggol bahu hyunseong.
                “nan molla” kata hyunseong datar
                “apa kau masih mencintainya?" kata jeongmin sambil meneguk minuman isotonik
                “andwae kalau kau mau kamu ambil saja”
                “tapi dia kesini pasti karna ingin merebutmu kembali, jinjja?” kata yumin
                “ya kau benar, tadi saja sudah berani-berani memeluk hyun” kata donghyun sambil mempraktekan cara rae memeluk hyunseong. “hyun bogoshippo, huweekk XP aku yang melihatnya ingin muntah” #pluk hyunseong melempar handuk ke donghyun.
                “kau saja yang baru melihatnya ingin muntah apalagi aku yang dipeluknya, hahaha” kata hyunseong sambil tertawa garing. “sudah yuk ke ruang osis, aku ingin jauh-jauh darinya, kajja!” tambah hyunseong sambil menarik jeongmin.

@ruang osis
                Donghyun, hyunseong, jeongmin, dan yumin ngobrol ngalor-ngidul gak jelas, kadang-kadang yadong #plak. Sedang asyik-asyiknya ngeyadong si rae, yeoja cantik masuk ke ruang itu tanpa permisi. Dia langsung mencium pipi hyunseong dan memeluknya. #cup *hug “lepaskan, kau ini maen nyosor saja” kata hyunseong sambil melepaskan pelukan rae dengan kasar.
                “appo~ kau tidak selembut dulu chagi” kata rae manja
                “aku bukan hyunmu yang dulu dan jangan panggil aku chagi lagi” bentak hyunseong
                ‘tok tok tok’ “annyeong, mianhae sunbae mengganggu aku ingin mencari donghyun sunbae” kata tahyun sambil bow.
                “sini sini masuk” kata donghyun sambil menarik tangan tahyun
                “ani sunbae, aku hanya ingin membicarakan soal kemarin malam” kata tahyun malu-malu
                “oiya ya, oke. Aku dan tahyun kehalaman belakang dulu ya, bye bye”

@halaman belakang
Donghyun POV
                Aku merasa deg-degan saat ini. Ntah apa yang akan dikatakan oleh tahyun padaku, apa dia akan menerimaku? Atau malah menolakku? Aku sudah siapkan mental dari kemarin malam dan aku akan pasrah menerimanya.
                “oke sudah sampai, apa jawabanmu?” kataku pada tahyun sambil duduk dibawah pohon besar sekolah kami.
                “hmm sebelumnya aku minta maaf pada sunbae karna aku tidak langsung menjawab pertanyan sunbae waktu itu, aku benar-benar kaget dan bingung harus menjawab apa” kata tahyun gugup
                “ne~ gwenchana. Jadi? Would you be my girlfriend?” aku mengulang lagi kata-kata itu.
                “aaa..aa.. aku ...”
                “ppali! Katakan”
                “aaa..aku ..mianhae sunbae, aku tidak bisa menjadi yeojachingumu” katanya sambil menunuduk. #duar bagai disambar petir aku mendegnar hal ini. Baru pertama kali aku ditolak oleh seorang yeoja. Aku sedih ............ sangat sedih dan kecewa, aku ingin marah, marah pada siapapun termasuk tahyun karna telah menolakku

                “oppa, apapun yang dikatakan tahyun terimalah, mungkin itu yang terbaik  buat oppa dan dia, ara?”
                “kalau tahyun menolakmu ku mohon jangan jauhi dia, ara?”
                “relakanlah dia untuk yang lain ketua, mungkin namja lain lebih baik bagi dirinya. HWAITING!!”
                “HWAITING!! Terima apapun jawabannya”

                Kata-kata sohee, jeongmin, yumin dan hyunseong melayang-layang dikepalaku, mereka semua mendukungku tapi menyuuruhku untuk merelakan tahyun dengan namja lain. Aku harus bagaimana sekarang, ottoke? Hatiku sakit tapi mereka benar, kalo aku mencintai tahyun dengan tulus seharusnya aku bisa merelakannya dengan namja lain. Tapi siapa namaja itu? Apa aku mengenalnya? Dan apakah namja itu juga mencintai tahyun? Aish~ aku benar-benar pusing.

                “sunbae? Kenapa kau diam saja? Apa kau marah padaku? Mianhae sunbae mianhae” lalu tahyun melakukan bow berkali-kali dan itu membuatku  tertawa, “hahahaha tidak perlu sampai seperti itu, sudah sudah hentikan”
                “hehehe” lalu dia berhenti dan cengengesan.
                “kalo sunbae boleh tau, apa alasanmu menolakku? Apa aku ini terlalu jelek?” kata ku sambil merapikan penampilanku
                “hehe ne sunbae” katanya masih cengengesan
                “mwo? Aku jelek? Jinjja? Wah aku harus segera kesalon secepatnya” kataku panik
                “hehe andwae sunbae, aku hanya bercanda. Sunbae ganteng kok, suer dah” katanya sambil wink dan membentuk huruf ‘V” dengan telunjuk dan jari tengahnya.

                “heh sini kau...”
                “aaa andwae sunbae .. jangan ... aaa...”
                “sini kau...” lalu aku bermain kejar-kejaran dengannya.... aku merasa begitu senang sekali, ntah kenapa aku merasa apa yang dikatakan mereka benar, aku merasa aku lebih cocok sebagai sunbaenya lebih tepat oppa.
                “nah kena kau.. kau tidak bisa lari kemana-mana lagi”
                “haha ampun sunbae ampun...” dia meronta-ronta dari peganganku tapi aku tidak melepaskannya.
                “sudah sudah, hmm sepertinya kita cocok jadi abang ade, bagaimana kalau kau memanggil ku oppa, ara?”
                “ne~ su.. oppa” katanya gugup
                “haha bagus.. ayo kita kembali ke dalam” aku mengajaknya kembali keruang osis. Saat didepan ruang osis, aku dan tahyun berhenti karna melihat pemandangan menjijikkan.
Donghyun POV end

Tahyun POV
                Aku senang karna donghyun sunbae tidak marah padaku karna aku menolaknya. Lalau kami kembali keruang osis dan
#cup Aku melihat .............

Apakah yang dilihat oleh tahyun dan donghyun? (ala feni rose)
Saksikan lanjutan ep ep ini di chapter selanjutnya karna ep ep ini akan dikupas secara tajam setajam pisau dapur (?)
TBC

Tidak ada komentar:

Posting Komentar