PERHATIAN

PERATURAN -->
1. setiap membaca fanciction di sini, WAJIB KOMENTAR
2. DILARANG MENG-COPY artikel di sini, baik sebagian apalagi seluruhnya !
3. jangan lupa JOIN dengan BLOG ini
terima kasih

Kamis, 29 Maret 2012

FF | A Story About Love | Chapter 2


Title : A Story about Love [Part II]
Author : Siska Sri Wulandari
Main Cast : No Minwo (Boyfriend)
: Hwang Sung Young
: Jungmin (Boyfriend)
: Han Jihye


Hahaha, aku orang pertama yang mengetahuinya!” teriak Minwoo sambil memeluk Jungmin.
Paboo, lepaskan aku!” Jungmin melepaskan tangan Minwoo yang bergelayutan di lehernya.
Padahal aku ingin Sung Young yang menjadi orang pertama tapi dari tadi malam ponselnya tidak aktif.” Kata Jihye lirih sambil menatap log panggilan keluarnya ke nomor Sung Young di ponselnya.
Sudahlah chagi, mungkin dia sedang sibuk.” Jungmin merangkul yeojachingunya itu sambil tersenyum. Ya, tadi malam Jungmin dan Jihye baru saja resmi menjadi sepasang kekasih.
Yaa!! Jangan mesum di pagi buta begini!” Teriak Minwo sewot dengan ekspresi yang dilebai-lebaikan.
Tutup mulutmu No Minwo!” bentak Jungmin sambil menjitak kepala adiknya itu dan menjepit kepala Minwo dengan lengannya. Minwo hanya bisa meminta ampun namun Jungmin sama sekali tidak menggubrisnya.
***
Sementara itu Sung Young sedang sibuk dengan artikel-artikel mading minggu ini. Sung Young merupakan anggota pers mading di sekolahnya dan hari ini adalah jadwalnya untuk menyusun mading sehingga ia datang lebih awal untuk menempel mading.
Noona.” Seseorang memanggil Sung Young dari belakang.
Tapi Sung Young tidak menggubrisnya karena sedang sibuk berkutik dengan artikel-artikel yang menumpuk.
Noona.” Panggil suara itu lagi.
Hmmb.” Sung Young menoleh dan mengambil paku yang diapitnya di antara bibirnya karena tangannya sudah tidak cukup lagi untuk memegang paku tersebut.
Ada apa Young Min? aku sedang sibuk, nanti saja kalau mau bicara.” Jawab Sung Young sambil tersenyum dan kembali melanjutkan pekerjaannya.
Sung Young sama sekali tidak sadar dengan bawaan Young Min yang membuat Young Min semakin gugup.
Tak lama setelah itu, Minwo, Jungmin dan Jihye tiba dan berdiri tidak jauh dari mading.
Apa yang dilakukan Young Min dengan benda-benda itu?” Tanya Minwo pada dirinya sendiri.
Beberapa siswa mulai berkumpul dan memperhatikan Young Min yang sedang berdiri tepat di belakang Sung Young dengan wajah merah sambil menggenggam erat boneka dan seikat bunga yang dibawanya.
Aigoo! Apa Young Min akan melakukannnya sekarang!” teriak Minwo sambil memegang kepalanya dengan ekspresi syok.
Ada apa?” Tanya Jihye pada Minwo.
Young Min itu menyukai Sung Young noona.” Jawab Minwo sambil terus memperhatikan Young Min yang sudah mulai panas dingin karena Sung Young hampir menyelesaikan pekerjaannya.
Bwoo?” Tanya Jihye kaget.
Selesai” sahut Sung Young girang sambil membersihkan tangannya dan menoleh ke arah Young Min sambil tersenyum.
Eh, apa itu?” Tanya Sung Young sambil menunjuk boneka dan seikat bunga yang dipegang oleh Young Min.
Ini untukmu noona.” Kata Young Min sambil menyodorkan boneka dan bunga yang ia bawa dan kemudian menunduk dengan cepat.
heekh?” Sung Young mengambil kedua benda tersebut dengan ragu.” Tapi hari ini bukanlah hari ulang tahunku.” Sahut Sung Young. Jelas sekali dia bingung dengan pemberian Young Min tersebut.
Young Min mengangkat kepalanya dangan wajah seperti kepiting rebus.
Noona, bolehkah aku menjadi namjachingumu?” Tanya Young Min polos.
Sung Young tertawa terbahak-bahak mendengar pernyataan Young Min barusan. Bagaimana tidak, Young Min menggunakan kata “boleh” untuk mengatakan pengakuan seperti itu.
Hei, Young Min, berhentilah menjahili noona mu ini.” Kata Sung Young dengan masih terbahak sambil mengacak-acak rambut Young Min dengan tangan kanannya.
Aku serius noona.” Raut wajah Young Min berubah menjadi serius.
Tawa Sung Young hilang seketika. Boneka dan seikat bunga yang tadi depegang Sung Young di tangan kirinya terjatuh ke lantai.
*Sung Young POV*
Aigoo!!! Bocah ini benar-benar serius dengan kata-katanya. Bagaimana mungkin? Bagaimana mungkin dia bisa menyukaiku. Selama ini aku sudah menganggapnya sebagai adikku sendiri. Dari dulu aku memang dekat dengannya karena kami sama-sama anggota pers mading, tapi aku sama sekali tidak menyangka dia bisa memiliki perasaan seperti itu padaku. Lagipula aku ini punya prinsip. Tidak boleh berpacaran dengan laki-laki yang lebih muda dariku. Adik kelasku lagi!!
*END POV*
Maaf aku tidak bisa.” Kata Sung Young memecah keheningan yang sempat terjadi di antara mereka selama beberapa detik.
Kenapa noona?” Tanya Young Min berusaha menutupi raut kekecewaannya.
Kau tidak perlu tahu.” Jawab Sung Young dingin.
Tentu kau harus memberikan alasan kenapa kau menolakku.”
Sung Young menghela napas. “Aku tidak bisa menjalin hubungan dengan laki-laki yang usianya di bawahku.” Jawab Sung Young dingin dan meninggalkan Young Min yang mulai berkaca-kaca.
***
Aku menghentikan langkahku saat melihat tiga makhluk yang sangat kukenal. Sahabatku Jihye, bocah yang paling ingin aku hindari Minwo dan kakak bocah itu Jungmin. Tapi aku rasa kini dia juga sudah resmi menjadi pacar Jihye. Tentu, jika tidak, mana mungkin mereka bergandengan tangan seperti itu. Melihat ekspresi mereka, aku tahu apa yang akan mereka katakan. Jadi sebelum mereka mengatakan apa-apa, aku mencuri start terlebih dahulu.
jangan tanya kenapa!” bentakku sambil meninggalkan mereka yang masih terbengong.
***
Kukeluarkan semua isi dompetku berharap keajaiban akan datang dan isi dompetku jadi bertambah. Saat ini kantongku sedang kritis, padahal aku sangat membutuhkan uang untuk memperbaiki ponselku yang semalam jatuh di kolam renang. T_T Tiba-tiba Jihye sudah duduk di sampingku sambil menatapku nanar.
Aku menoleh. “Apa-apaan tatapanmu itu?” tanyaku padanya dengan sedikit kesal.
Dosa ya kalau kita menyukai laki-laki yang lebih muda?” tanyanya sambil tetap menatapku nanar.
Aku memegang prinsip seperti itu, toh aku juga tidak menyukainya.” Jawabku enteng tanpa rasa bersalah sama sekali.
Tidakkah kau merasa bersalah pada Young Min?”
Untuk apa. Jujur itu lebih baik kan?”
Setidaknya kau menolaknya dengan cara yang lebih baik.”
Sudahlah! Berhenti memojokkan aku!” bentakku pada Jihye.
Tiba-tiba Minwo masuk ke dalam kelasku yang notabenenya adalah seniornya tanpa sedikit pun merasa takut. Yaah, aku rasa ia tidak perlu takut, semua orang mengidolakannya.
Noona!” bentakknya ketika sampai di mejaku.
Aku kaget. Inilah kali pertama Minwo membentakku. Tidak, lebih tepatnya kali pertama aku mendengar Minwo membentak orang lain.
Tidak bisakah noona sedikit saja menjaga perasaan Young Min?” tanyanya dengan nada tinggi.
Memang apa urusannya denganmu?” tanyaku ketus.
Jelas saja ini urusanku. Young Min itu adalah sahabatku. Sudah dari dulu dia menyukai noona. Mengagumi noona dan memuja-muja noona. Dan setelah berhasil mengesampingkan rasa takutnya dia menyatakan perasaannya pada noona, tapi noona menghancurkannya begitu saja!”
Salahku jika aku tidak menyukainya?” tanyaku nyolot sambil mendekatkan wajahku ke wajahnya.
Sung Young!” teriak Jihye.
Apa?” aku juga membalasnya dengan teriakan.
Ada apa denganmu? Kenapa kau jadi tidak berperasaan seperti ini. Kau bukan Sung Young yang aku kenal.” Jihye mulai menangis.
Ada apa denganku? Ada apa? Bisakah kalian berhenti memojokkan aku!” bentakku sambil memandang Minwo dan Jihye secara bergantian. “Bisakah kalian memikirkan dari kondisiku. Kondisiku jauh lebih tersiksa!” bentakku sambil berlari keluar kelas.
Buuk” tiba-tiba aku menabrak Jungmin.
Gwenchana?” tanyanya sambil membantuku berdiri.
Aku menepiskan tangannya dengan kasar dan kembali berlari tanpa arah.
Kemudian Jungmin mendekati Jihye yang sedang menangis.
Kalian bertengkar?” tanya Jungmin pada Jihye sambil melirik Minwo yang masih emosi.
Chagi.” Kata Jihye manja.
Jungmin pun segera menarik Jihye dalam pelukannya dan tak mempedulikan bahwa semua mata penghuni kelas saat itu sedang menjadikan mereka objek tontonan yang menarik.
Dia hanya butuh waktu untuk menenangkan diri.” Kata Jungmin sambil mengelus-elus kepala Jihye.
Kau mau kemana?” tanya Jungmin saat melihat Minwo beranjak keluar kelas.
Aku mau kembali ke kelasku.” Jawab Minwo singkat dengan emosi yang masih belum bisa ia kontrol.
***
*Sung Young POV*
Aku tahu aku salah. Aku tahu seharusnya aku menolak Young Min dengan cara yang lebih baik. Aku juga tahu tidak seharusnya aku membentak Jihye dan Minwo, aku tahu kalau aku yang salah, aku tahu itu. Tapi entah kenapa hatiku tetap bersi keras tidak mau disalahkan. Aku menyukai Minwo tapi tetap berusaha membantahnya karena perbedaan usia yang hanya setahun. Tiba-tiba Young Min menyatakan perasaannya padaku di saat aku masih harus bergelut pada perasaan sukaku pada Minwo. Datang di saat yang tidak tepat membuat Young Min jadi terkena imbasnya. “Mianhee, Mianhe Young Min.” Gumamku.
*END POV*
***
Aku menyodorkan kertas memo pada Jihye yang bertuliskan “mianhe”.
Jihye pun segera membalas memo tersebut. “Aku tidak pernah marah padamu. Seharusnya kau minta maaf pada Young Min.”
Aku menatapnya dan berbisik karena takut terdengar oleh guru yang saat ini sedang mengajar, “benarkah kau tidak marah?”
Jihye mengangguk sambil tersenyum.
Tentu, nanti aku pasti akan segera meminta maaf pada Young Min.” bisikku lagi.
***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar