PERHATIAN

PERATURAN -->
1. setiap membaca fanciction di sini, WAJIB KOMENTAR
2. DILARANG MENG-COPY artikel di sini, baik sebagian apalagi seluruhnya !
3. jangan lupa JOIN dengan BLOG ini
terima kasih

Kamis, 29 Maret 2012

FF | With The Twins | Chapter 3


Title                       : with the Twins
Author                  : Chrizt’Nmz-Aoi Vessalius
Genre                   : friendship,
Main chara          :
  1. Park Eun Ji [OC]
  2. Jo Young Min [Boyfriend]
  3. Jo Kwang Min [Boyfriend]
Song fic                                : Because Of You by BEAST
Warning               : gaje, abal,banyak typo bertebaran dimana-mana. Amburadul deh~


===+++===

Last chapter 2~

.
.
“Ha! Itu salahmu. Coba kau tidak memulai mengejekku monyet pasti aku akan diam saja”

“Sekali monyet ya monyet jangan berkelit deh. Tapi..” Young Min menghentikan langkahnya, aku pun juga “Apa yang dilakukan monyet disekolah. Apa mereka ingin menyepuranakn sepesies mereka dengan bersekolah” katanya sambil menatapku. Mataku melotot. “Hahhha” young Min tertawa sambil berjalan melewatiku, orang ini benar-benar. Aku melepas sepatuku lalu melempar  kepunggungnya.

PLUKKK~

Young Min menghentikan langkahnya, ia menoleh kebelakang sedangkan aku,aku mebekap mulutku dengan tangan kanan. Tamatlah kau Eun Ji.

.
With the Twins
.

.

Chapter 3~

.

.
===+++===


“Park Eun Ji kau tahu kesalahanmu kan?”

“Ne, Seonsaengnim. Mianhae” ucapku sambil tertunduk, aku merasa young min yang sedang berdiri disampingku menahan tawanya. Ini semua karena kau juga pabo! Umpatku dalam hati.

“Karena kau masih murid baru aku maafkan, lain kali kalau melempar sesuatu perhatikan sasaranmu dengan baik”

“Ne, seonsaengnim” kataku sambil mengangukkan kepala.

“Baiklah kalian segeralah kembali kekelas” kata Kim Seonsaengnim lalu berjalan meninggalkan kami.

“Bwahhhhaa”

Bukkk!

“Ouch”

Aku menyikut lengan Young Min suruh siapa dia tertawa, ini semua juga gara-gara dia karena mengejekku. Akhirnya aku melempar sepatuku ke arah Young Min tapi malah kena Kim Seonsaengnim yang naik dari lantai bawah. Uuhh~ sial sekali aku hari ini.

END EUN JI POV~

===+++===


^08.00 P.M
Rumah Jo twins^

KWANG MIN POV~

.
Aku baru saja menutup jendela kamarku setelah selesai mengobrol dengan Eun Ji. Yeoja yang tinggal di sebelah rumahku, mengobrol dengannya sangat menyenangkan. Dia orang yang ceria, walau lebih dominan galaknya sih.

Ckleek!!

Aku menoleh kepintu kamarku, dari balik pintu itu muncul sesosok[?] kakak kembarku Jo Young Min. wajahnya nampak kusut, ya..belakangan ini aku lihat dia jadi pendiam.

“Dari mana saja kau?” tanyaku.

Ia menghempaskan tubuhnya keranjang dengan posisi terlentang, young min menatap langit-langit kamar Pandangannya terlihat menerawang. Keningku berkerut, ada apa dengannya?

“Tadi aku mengajak jalan-jalan Chinchi” jawabnya,ia memejamkan mata.

“Oh..aku kira kau kencan dengan Min ji, ternyata kencan dengan Chinchi” aku terkekeh geli. Young Min memang dekat dengan Chinchi anjing peliharaan kami dan dia sangat-sangat sayang pada Chinchi.

“Aku tidak akan lagi kencan dengan Min Ji”

Aku menghentikan tawaku, menatap Young Min dengan sebelah alis terangkat.

“Wae?”

“Aku sudah putus dengannya” jawab Young Min sambil merubah posisi tidurnya memunggungiku. Aku beranjak dari kursiku medekati Young Min , lalu duduk di tepi ranjangku yang bersebelahan dengan ranjang Young Min.

“Apa yang terjadi?”

“Dua hari yang lalu ia mengajakku untuk bertemu dan dia memutuskan mengakhiri hubungan kami. Karena ia akan pindah keluar negeri” kata Young Min lirih.

“Kalian bisa berhubungan jarak jauh kan?”

“Dia bilang itu sulit” aku menghela napas.

“Jadi itu sebabnya belakangan ini kau berubah pendiam?”

Young Min tak menjawab, aku menghela napas sekali lagi.

“Sudahlah Young Min masih banyak yeoja diluar sana kau harus bisa melepas Min Ji. Karena itu juga yang diinginan Min Ji. Dan itu mungkin jadi jalan terbaik untuk kalian berdua” kataku. Kutepuk pelan bahu Young Min, ia masih tak merespon. Kutarik slimut menutup tubuh Young Min #yang sbnr’a jd kakak cp nie??#

“Sebaiknya kau tidur, kau pasti lelah setelah jalan-jalan dengan Chinchi”

Aku beranjak dari tempat tidur, mematikan lampu kamar. Sekarang kamar kami hanya diterangi lampu duduk yang ada diantara tempat tidurku dan tempat tidur Young Min. aku pun memutuskan untuk tidur juga, entah kenapa melihat Young Min yang lesu seperti tadi, aku jadi ikut tak bersemangat.
#itu namanya ikatan batin kwang-kwang, so sweet. Jd pgn punya kembaran –plakk- #

END KWANG MIN POV~

===+++===

Eun Ji POV~ 

Sore ini aku pergi ke rumah Kwang Min, dia menyuruhku mengajarinya PR matematika. dikelas tadi ia sempat kaget melihatku yang bisa mengerjakan soal matematika dengan mudah, haha~baru tahu dia aku ini ahli matematika.
Dan saat pulang sekolah tadi dengan jurus puppy eyes no jutsu [?] ia merayuku untuk mengajarinya, baiklah aku tidak bisa menolak. Bagaimana bisa aku menolak jika wajahnya terlihat memelas [?] sekali saat itu.

“Ngomong-ngomong, kau sendirian dirumah?” tanyaku, kami sedang duduk diruang tamu mengerjakan beberapa soal matematika,

“Nee, eomma sedang pergi, appa belum pulang dari kantor. Sedangkan Young Min, sepertinya dia jalan-jalan dengan Chinchi”

“Chinchi ya, anjing itu….aku lihat dia akrap sekali dengan Young Min”

“Haha~kau benar. Chinchi adalah anjing betina hadiah ulang tahun dari appa untuk kami. Appa mebelikannya saat SMP. Tapi Chinchi lebih akrap dengan Young Min daripada denganku”

“Anjing betina?”

“Nee,wae?”

“Ani, pantas saja dia mengejarku kemarin, ternyata dia sensitive sekali ya pada Young Min” Kataku, aku mengusap daguku sambil menyipitkan mata menatap Kwang Min. apa dia tahu maksudku?

“haha.. chinchi memang sensitive kalau sudah menyangkut Young Min. dulu pernah suatu hari aku dan Young Min mengajak Chinchi jalan-jalan ada 2 yeoja yang lewat, mereka memperhatikan kami. Chinchi langsung menggonggong ke 2 yeoja itu mebuat mereka lari ketakutan” jelas Kwang Min, aku melongo mendengar cerita Kwang Min.

“MWO?! Jadi benar apa yang aku pikirkan?” kataku tak percaya, masak anjing ada rasa pada manusia o.0

“Sepertinya Chinchi cemburu jika ada yeoja yang mendekati Young Min” Kwang Min terdiam tatapanya terlihat menerawang “Kecuali yeoja itu” kata Kwang min lirih, nyaris tak terdengar oleh telingaku.

“Nugu?”

“Ani, eh..aku lupa mebuatkanmu minum. Kau mau minum apa? Biar aku buatkan sekalian kita istirahat sebentar” kwang min berdiri.

“Terserah kau sajalah”

“Baiklah”

Kwang Min berjalan menuju dapur, aku berdiri melakukan senam kecil untuk merenggangkan otot tubuhku. Aku mengedarkan pandanganku keseluruh rangan ini, rapi sekali. Ada beberapa foto keluarga terpajang dimeja disudut ruangan, aku berjalan medekat ke kumpulan foto itu. Ada foto keluarga Jo dan foto si kembar mengunakan pakaian yang sama, aku tersenyum mereka lucu sekali.

Saat sedang sibuk melihat foto-foto, Young Min masuk kedalam. Ia menghentikan langkahnya menatapaku kami saling berpandangan lalu ia pergi, aku hanya mengangkat bahu. Ada apa dengan bocah itu.

Tanpa sengaja aku melihat di meja dekat sofa ada sebuah bola kristal, aku berjalan mendekatinya lalu mengambilnya. Indah sekali bola kristal ini di dalamnya ada figure rumah kecil dan dua anak kecil satu namja satu lagi yeoja nampak sedang bermain salju, bila bola kristal ini dikocok akan turun salju di dalam bola kristal itu. Indah sekali.

“Guk..Guk..Guk”

“Kyaaa”

PRANGGGG~!!!

Aku mebekap mulutku, Eun Ji apa yang kau lakukan. Chinchi yang tiba-tiba muncul di belakangku lalu menggonggong mebuatku kaget dan tanpa sengaja aku menjatuhkan bola kristal itu. Sekarang bola kristal itu terlihat tak berbentuk karena ulahku.

“Kenapa menje―”

Young min datang ia tak meneruskan ucapannya. Ia menatap pecahan bola kristal di lantai. Aku mengigit bibir bawahku. Apakah itu milik Young Min? ya..ampun bagaimana ini~

“Ada apa? Kenapa kau berteriak Eun Ji” Kwang Min datang menghampiri kami, ia nampak khawatir.

“Young―”

“Diam!!, apa yang sudah kau lakukan pabo!” triaknya.

“Mianhae, aku tak―”

“Sudah cukup!” ia berteriak padaku aku terperajat,

aku merasa cairan hangat mengenang dipelupuk mataku. Orang di depanku ini bukan Young Min yang aku kenal, wajahnya terlihat murka ia benar-benar sangat marah. Chinchi menunduk takut Young Min menatapku penuh kemarahan, lalu beranjak meninggalkan kami. Tubuhku gemetar  rasanya sulit sekalai bernapas jika mengingat wajah Young Min yang Marah.

“Eun Ji gwaenchana? Apa yang terjadi? Kenapa Young Min marah-marah padamu?” tanya Kwang Min aku tertunduk lesu.

“Kwang Min,,”

detik berikutnya air mataku pecah aku menangis, aku benar-benar merasa bersalah sekarang. Melihat kemarahan Young Min tadi sepertinya bola kristal itu adalah benda yang berharga baginya. Aku menceritakan semua kejadian tadi, sambil masih terisak. Baikalah aku memang cengeng.

“Itu memang benda berharga bagi Young Min. itu hadiah dari Yeojachingu Young Min, namanya Baek Min Ji, mereka sudah berpacaran hampir 5 tahun, tapi 3 hari yang lalu mereka putus karena Minji harus pindah keluar negeri dan tak tahu akan kembali ke Korea atau tidak”

===+++===

^01.00 P.M
Shinchung School
In the Library^

.

Aku duduk termenung di kursi perpustakaan tepat dekat jendela, aku menatap keluar jendela sambil bertopang dagu dengan tangan kiri. Perkataan Kwang Min kemarin terus terngiang dikepalaku tentang betapa berharganya bola kristal yang aku pecahkan kemarin bagi Young Min.

Selama disekolah aku sudah berusaha minta maaf lagi pada Young Min tapi dia tidak merespon, ia hanya mengangapku seperti angin yang kebetulan lewat disekitarnya [?]. aku jadi tambah merasa bersalah jika ia mediamkanku seperti ini.
Aku menghela napas panjang menatap keluar daun-daun yang bergerak karena hembusan angin. Aku merasa seseorang menepuk pundakku.

“Dooor”

Aku terperajat,Kwang Min muncul dari belakangku lalu duduk didepanku sambil terkekeh geli.

“Kau mengagetkanku” bentakku.

“Hhha, siapa suruh melamun terus”

Aku tak menjawab, rasanya malas sekali berbicara hari ini. Aku kembali memandang ke luar, Kwang Min menghentikan tawanya.

“Kau kenapa Eun Ji?”

Sku menghela napas panjang.

“Young Min, dia masih belum memaafkanku. Padahal sudah berulang kali aku minta maaf tadi, tapi dia tidak merespon” jelasku. Kwang min terdiam kepalanya tertunduk.

“Maafkan sikap Young Min,Eun Ji. Dia memang keras kepala”

“seharusnya aku yang meminta maaf” kataku.

Hening, taka ada lagi pembicaraan di antara kami. Suasana perpustakaan benar-benar terasa sunyi sekarang. Sampai akhirnya terdengar bunyi bel pertanda masuk.

“Bel sudah berbunyi kau mau masuk sekarang?” tanya Kwang Min

“Kau duluan saja. Aku kembalikan dulu buku ini” kataku sambil mengangkat buku yang tadi aku ambil tapi sama sekali belum aku baca mebukanya saja belum.

Kwang min mengangguk, lalu ia berjalan meninggalkan perpustakaan. Aku berjalan menuju rak tempat buku yang aku ambil tadi lalu memasukkannya kesela-sela buku yang lain. Aku menghela napas panjang aku malas kembali kekelas. Melihat Young min yang mediamkanku mebuat perasaanku tak nyaman. Aku memutuskan tidak kembali ke kelas #jangan ditiru!!#

                                 Skipppp>>>>>>
                                >>>>>>>>>>>>>
                                >>>>>>>>skippp

Aku mengerjab-ngerjab mata, astaga aku tertidur di meja perpustakaan kenapa tidak ada yang menegurku. Aku melirik ke jam tanganku pelajaran terakhir baru saja selesai. Huff~ aku benar-benar mebolos. Aku beranjak dari tempat dudukku berjalan menuju kelas untuk mengambil tasku.

“Eh..katanya ada yang berkelahi di halaman depan” ucap seorang siswi yang lewat, ia ber jalan menghampiri temannya mebuatku menghentikan langkahku.

“Siapa?”

“Katanya si kembar, ayo kesana kita lihat jarang-jarang kan melihat orang kembar berkelahi”

Tunggu!, apa katanya tadi? Si kembar, apa jangan-jangan Jo twins. Aku segera berlari ke halaman depan.

Sampai disana aku melihat Kwang  Min mencengkram kerah Young min Tidak banya siswa disana mungkin yang lain sudah pulang, mungkin siswa yang tersisa itu akan mengikuti kegiatan klub jadi pulang terakhir. Napasku masih tak teratur aku memandang Jo Twins nanar.

“Ternyata kau orang yang lemah, hanya karena ditinggal Yeojachingumu saja kau seperti ini jadi murung, marah pada orang yang tidak tahu apa-apa. Kau tahu kau terlihat menyedihkan” bentak Kwang Min aku mengigit bibir bawahku. Young min hanya terdiam kepalanya tertunduk.

“Cih..hanya diam, aku benarkan. Sekarang kau terlihat menyedihkan”  Kwang Min semakin memperkuat cengkramannya.

“Diam!. Jangan sok tahu” bentak Young Min, ia menatap Kwang min penuh kemarahan.

Tanpa aba-aba dari otakku aku berlari kearah mereka, memisahkan kedua namja itu entah apa yang mereka bicarakan tadi sehingga berujung perkelahian seperti ini, tapi sebelum menjadi lebih parah sebaiknya aku menghentikan mereka. Kwang min terlihat  kaget melihat  kedatanganku. Aku tertunduk aku merasa cairan hangat dipelupuk mataku, mungkinkah ini semua terjadi karena aku?

Aku mengangkat kepalaku menatap Young min yang berekspresi datar, penglihatanku sedikit buram karena air mataku sudah mengenang dipelupuk mataku. Jangan menangis sekarang Eun JI!
Aku jatuh tertunduk di tanah.

“Young Min-ssi, mianhae aku mohon maafkan aku. Aku benar-benar tak sengaja memecahkan bola kristal itu” ucapku lirih.

“Eun JI….” Kata Kwang min.

Young min tidak mebalas ucapanku ia berjalan mengambil tasnya yang tergeletak ditanah berjalan meninggalkan aku yang merasa sakit hati. Lagi-lagi permohonan maafku ditolak. Air mataku jatuh aku terisak. Rasa bersalahku semakin besar.

“Eun Ji” Kwang min menepuk bahuku mengajakku untuk berdiri.  “Ayo kita pulang” ajaknya. Aku hanya mengikuti Kwang min tanpa sepatah katapun terucap dari bibirku. Rasanya lidahku amat kelu untuk berbicara.

===+++====

^08.00 P.M^

Aku berjalan dengan langkah gontai dengan menjinjing satu plastik penuh belanjaan. Eomma tadi menyuruhku berbelanja, ia sebal melihatku melamun saja dirumah maka dari itu eomma menyuruhku berbelanja mungkin ia bosan melihatku yang kerjanya hanya melamun saja sejak pulang sekolah tadi.

Baru beberapa hari pindah ke Seoul aku sudah medapat tekanan batin [?]. kenapa sulit sekali sih si Young Min memaafkanku~

“Arrrrgggg” aku berdecak frustasi. Aku menghela napas panjang lalu mulai melanjutkan jalanku. detik berikutnya aku menghentikan langkahku, aku melihat kesekelilingku aku ada disebuah gang cukup besar disekelilingku ada rumah penduduk tapi…

AKU SAMA SEKALI TIDAK TAHU DIMANA AKU SEKARANG~

Eun Ji pabo!, gara-gara melamun aku jadi salah jalan, aku yakin sekali sudah hapal jalan ke supermarket tapi aku salah mengamil jalan pulang, sekaranga aku harus bagaimana. Aku memutar tubuhku mataku membelalak…..

TBC_


gmna fic'a?? makin gaje? ato tmbh membingngungkan?
author yakin banyak yg jawab
'iya'~
jadi mau lanjut gx nie ff??
 hhe~ itu semua tergantung pada readers^
seperti biasa author minta maaf lw ada kesalahn dlm mengetik bahasanya membingngungkan
gomenasai,mianhae m(_ _)m

2 komentar: