PERHATIAN

PERATURAN -->
1. setiap membaca fanciction di sini, WAJIB KOMENTAR
2. DILARANG MENG-COPY artikel di sini, baik sebagian apalagi seluruhnya !
3. jangan lupa JOIN dengan BLOG ini
terima kasih

Rabu, 21 Maret 2012

FF | YOU&I (Donghyun chapter : May I?) | Part 2


“raein~a, istirahat kedua aku akan kembali lagi kesini, annyeong” donghyun oppa meninggalkan kelasku, beberapa temanku melihat, mata mereka seperti bicara ‘wah~ donghyun oppa diembat juga’ .. EGP .. pikirku

“ya~ kwangmin oppa, kau tidak kembali ke kelasmu?” tanyaku

“temani aku...” kwangmin oppa menyeretku ke kelasnya sambil merangkul pundakku. Aku tertunduk, terbius dalam kehangatan rangkulannya ~hayooo, jealous :P


“raein~a,” kwangmin oppa mendongakkan wajahku dengan kedua tangannya

“wae? Neon baboya, banyak yang lihat” kataku

“sanghwan anhae :P, karena kau disewa donghyun yang sedikit sialan karena merebut yeobabo sepertimu, untuk sementara, sepertinya temanmu nara tidak keberatan menggantikan posisimu. Aku akan berkelakuan baik kepadanya. Bagaimana menurutmu?” (red- dalam cerita ini, Raein adalah author, dan Nara adalah nama korea author yang lain, so, meskipun kwangmin oppa pergi ke Nara, dia masih dalam dekapan+jangkauan author #evilraeinarasmile XD)

“seterah loe, hm~ untuk sementara ini, loe gue end~” aku segera berbalik ke kelasku, tapi sebelumnya..

“oppa, i’ll miss you....!!” teriakku dari jauh. Tip! Kulihat kwangmin oppa nge-wink! Dug dag dug, hatiku berdesir .. sirrrr ... aku segera masuk kelas, takut otakku makin nggak connect
#geje, lupakan

Istirahat kedua.....

“raein~a, kaja” tiba-tiba sebuah pesan singkat masuk ke hapeku. Donghyun oppa! Aku melihatnya sudah berdiri di ambang pintu kelasku. Darimana dia mendapat nomerku? Ah~ aku tidak ambil pusing. Nasib orang terkenal~

“kaja” kataku sambil berjalan beriringan dengan donghyun oppa

“sebaiknya kita makan di luar sekolah saja, kau tahu kedai di depan sana kan? Ayo kita kesana” aku menurut saja

“oppa, kau akan memberiku apa untuk balasannya?” tanyaku

“seluruh hidupku, untuk menjagamu sebagai yeodongsaengku. Aku akan menjadi oppa yang baik untukmu. Bagaimana? Impas? Selamanya, jika kau punya masalah, aku siap membantu. Karena ... kalau suzy bisa kudapatkan, itu sama saja dengan mendapatkan sebagaian hidupku” kata donghyun oppa panjang lebar. Okelah, toh aku juga tidak punya oppa. Dalam bayanganku aku akan menyuruh donghyun oppa membelikanku ini itu, kusuruh ini itu. Hahhaha

Tiba-tiba donghyun oppa meraih tanganku dan menggenggamnya erat. Hatiku tidak karuan, aku berusaha menepisnya. Apa-apaan ini? Aihhh~~. Tapi aku tidak bisa menyangkalnya. Kurasakan hawa kedewasaan yang terpancar dari kehangatan tangan besar donghyun oppa. Berbeda dengan kwangmin oppa yang pancarannya agak nggak beraturan (?)

“oh~” aku hanya ber-oh sedikit. Ternyata di dalam kedai ada suzy onni bersama beberapa temannya. Kulihat ia menoleh sebentar ke arah kami, plus sedikit terkejut, tapi ia langsung membuang mukanya ke arah lain begitu menyadari donghyun oppa melirik kepadanya

“oppa, apa kau tidak merasa ini terlalu berlebihan?” tanyaku sambil berusaha mencari ruang gerak tanganku yang dipegang erat oleh donghyun oppa

“ani, kau lihat reaksinya? Ini masih belum ada apa-apanya” kata doghyun oppa

“mwo? Jinjja!~ kalau gini caranya aku nggak mau! Apa-apaan, kok perasaan aku jadi perempuan nakalnya? Toh ntar aku juga nggak sama oppa,”kataku berbisik, setengah marah

“duduk dulu. Ya, aku tahu itu. Makanya aku minta tolong kepadamu. Lihat, wajahmu saja yang polos, tapi sikapmu nggak sama sekali. Lagipula, kau masih kelas 1 sma, sedangkan aku mahasiswa semester 4. Kita beda jauh, nggak mungkinlah kita.... ah~ itulah namanya” kami duduk di bangku yang menghadap ke luar kedai

“kau mau pesan apa?” tanya donghyun oppa ramah

“bubur ayam! Cepat! Aku lapar! Kau yang bayar!” kataku, sedikit berteriak, karena menyadari kebodohanku menerima permintaannya, tapi setelah dipikir lagi, memang benar, aku terpaut usia yang cukup jauh dengan donghyun oppa. Tapi.... hey! Cinta kan nggak pandang usia....

“ini,” donghyun oppa menyodorkan semangkuk bubur ayam kehadapanku. Aku memakannya dengan lahap. Lumayan sih, sluruuuupp haem ... sluruuuuup... ah~~~~ kenyaang. Aku mengelus perutku.

“ckckck” tiba-tiba kusadari, sejak tadi donghyun oppa memperhatikanku. Ceglukk, aku menelan ludah

“mm~wae?” aku bertanya sambil membuang pandanganku ke arah luar. Yaaaaa!! Kulihat kwangmin oppa sedang tertawa bersama nara, hiks hiks. Tiba-tiba otakku berpikir sesuatu. Malam ini!!

“ani. Kau rakus sekali, haha”donghyun oppa tertawa renyah. Mampus. Kenapa? Karena hatiku berdesir! Aih~ kenapa aku mudah terasuki hal-hal seperti ini? Bersama kwangmin oppa, seperti ini, sama donghyun oppa juga. Apa..aku mudah jatuh cinta? Tapi, masa ini jatuh cinta? Nggak nggak, aku membuang pikiran itu jauh-jauh

“raein~a, kau ada acara malam ini?” tanya donghyun oppa

“an... adaaaaa” hampir saja salah ucap ... fiuhh,

“oh~ bagaimana kalau besok malam? Aku yakin pasti tidak ada” kok tau? Tanyaku dalam hati. Belum sempat protes..

“karena kau tipe perempuan kesepian...” gedubrakkkkkkk .. hiah -,-“ miris kaliiii

“iya sih, eh nggak juga. Kan ada kwangmin oppa” sahutku

“5 menit lagi pelajaran dimulai, dan aku akan masuk kelasmu, kau tidak ingin terlambat kan? Kaja” aku mengikuti donghyun oppa keluar kedai

“sini” donghyun oppa meraih tanganku dan aku digandeng menyebrangi jalan yang lumayan ramai. Woo, tangannya putih, kayak vampire yang pernah kulihat di bioskop, edward Kyullend #pletakk

Setelah itu aku kembali tidak konsentrasi di kelas, aku hanya melamun. Donghyun oppa tidak menegurku, yah~ mungkin karena dia tahu apa yang berkecamuk dihatiku

Pulang sekolah aku tidak bareng kwangmin oppa. Sekali ini aku ingin mengerjainya. Karena tidak ada aku, fans kwangmin oppa mendapatkan peluang, mereka mengerubuti kwangmin oppa sampai kwangmin oppa megap-megap#halah

Aku mengajak nara pulang jalan kaki....

“ya~! kau ini, baboooooo!!!” mulai deh~

“masak kau tega membiarkan kwangmin oppa digerayangi fansnya?” hoh? Aku menoleh

“ya~, kau ketularan hyuk jae oppa ya? yadong banget, nggak segitunyalah” hyuk jae adalah oppa nara

“nggaklah, aku mah sifatnya nurun dari donghae oppa, polos gitulohh” donghae oppa, another nara’s older brother

“howekkk, nggak banget kali” kataku

“eh, raein, btw, makasih loh~ karena kamu nggak ada, aku jadi bisa ngobrol sama kwangmin oppa. Tadi itu.......................................” nara bicara panjang lebar. Sementara aku disebelahnya hanya tertunduk lesu. Memikirkan bahwa dimata donghyun oppa, aku hanya wanita penghibur ~mungkin. Yah~ mungin aku membantunya. Tapiii ... aku sendiri juga jadi tidak paham hatiku dan perasaanku. Apa yang sebenarnya terjadi dengan diriku????

Sampai dirumah, aku menelpon kwangmin oppa

“oppa, hiks hiks. Kau bisa datang kerumahku malam ini?” kataku dengan air mata yang sudah di ujung peraduannya#halahhhh

“wae? Miss me? Hohoho XO sudah kuduga. Aku sadar bahwa pesonaku itu....” aku tidak tahan..

“huhuhuhuhuhuu .. hiks hiks.... opppaaaaa.....” aku menangis, aku tidak tahan,

“loh loh .. omonaaa , wae raein~a? Hei!~ kenapa kau menangis?” tiit! Sambungan telpon kuputuskan~ kwangmin baboooooo. Aku kembali menangis, tidak mengeluarkan suara, tapi air mataku tetap mengalir

Malam harinya kwangmin oppa datang, alhamdulillah XO hoho

“ya! mengapa tadi kau menangis?” tanyanya. Kupersilahkan dia duduk di kursi teras

“ajak aku jalan-jalan” kataku tertunduk lesu

“hei, selca bersamamu itu sudah fan service yang paling bisa kulakukan untukmu” kwangmin oppa menghela nafasnya dan menatap ke arah langit malam kelam berbintang #>.

“oh~ yasudah, maaf. Aku memintamu ke sini untuk mengajakku jalan-jalan, kalau tidak mau kau pulanglah. Mungkin lebih baik aku tidur” hari ini aku tidak berniat bertengkar ataupun bercanda dengan kwangmin oppa. Masalahku dengan donghyun oppa membuatku sangat galau. Bukannya apa, aku hanya merasa... ah~ yasudahlah.... aku beranjak masuk ke rumah

RCL

Tidak ada komentar:

Posting Komentar