PERHATIAN

PERATURAN -->
1. setiap membaca fanciction di sini, WAJIB KOMENTAR
2. DILARANG MENG-COPY artikel di sini, baik sebagian apalagi seluruhnya !
3. jangan lupa JOIN dengan BLOG ini
terima kasih

Rabu, 21 Maret 2012

FF | YOU&I (Donghyun chapter : May I?) | Part 3


“raein~a, kau kenapa sih? Murung sekali? Baiklah, untuk kali ini saja. Kau tahu, jika fansku tau, kau akan mati” kwangmin oppa menarik tanganku, dia berusaha bercanda. Tapi sungguh, kegalauan hatiku tidak main-main, aku memaksakan sedikit senyumku

“aish~ ya! tersenyumlah” paksa kwangmin oppa, aku menggeleng pelan. Setelah pamit dengan eomma, aku berangkat. Kwangmin oppa menyuruhku memakai jaket, tapi aku menolak. Kubilang kalau aku masuk angin, aku pakai jaket kwangmin oppa saja.


Diperjalanan aku diam. Merasakan segala yang berkecamuk dihatiku. Dan kwangmin oppa juga diam. Hm~~. Kurasakan angin malam yang lembut. Menerpa rambutku yang panjang, aku sedikit kedinginan, lalu aku bersembunyi di balik punggung kwangmin(meringkuk tepatnya). Tanpa sadar air mataku keluar lagi. Babo~ kenapa aku menangis lagi?

“raein~a, turunlah” kwangmin oppa menjagang(hah~ gtau mau nulis apa) motornya

“wae?” tanya kwangmin  oppa lembut. Tumben? Pikirku

“ani,” aku memandang kesekeliling. Tempat apa ini? Seperti padang rumput

“di mana kita? Padang rumput?” tanyaku

“ne, aku membawamu ke sini supaya bisa merumput” hah?

“hahhh?? Oppa .... kau jahat sekali” kataku manyun,

“haha” tanpa sadar aku tertawa

“wae?” kwangmin oppa memandangku

“hihihi, gomaweoyo oppa ... aku sedikit tenang .. fiuhh” aku menghela nafas

“gwaenchanha. Kau belum mau bercerita kepadaku? Okelah. Tapi aku tau ini menyangkut namja yang sedikit sialan itu. Duduklah” kwangmin oppa menyuruhku duduk disebelahnya

“ini tempat apa sih?” tanyaku lagi

“lapangan sepak bola. Kau puas?” kata kwangmin oppa

“ya!! cho kwangmin !! aishh~ namja babo, tidak bisakah kau mengajakku ke tempat yang sedikit romantis atau tempat yang layak di sebut tempat hang-out?” kataku setengah berteriak kepadanya

“salah sendiri tadi diam terus di motor. Lagipula kau mau bermimpi aku akan mengajakmu ke pantai atau gunung seperti di novel-novel itu? Hahahaha, sori dori mori raein~a. Never!” kwangmin oppa tertawa, tapi kayak ada yang nyangkut....

“oppa ... besok malam.... dia...” perkataanku terpotong oleh pikiranku sendiri

“aku sudah bilang, gwaenchanha. Kwangmin here ^^”you’ll be right my dear!~ .. ah~!!! Nggak jadi, my yeojababo” kwangmin oppa menggaruk kepalanya, lucu #aihhh

“oppa, pulang yokk” rengekku

“sudah baikan?”

“ne”

“jinjja?”

“ne”

“sumpah?”

“neeeee .. oh~ ayolahhhh” kataku lagi

“iya iya .. yokk naik” kwangmin oppa memberikan helmku

“nanti kalau di jalan aku boleh nangis lagi?” tanyaku

“boleh, asal 10 menit sebelum sampai rumah kau harus segera berhenti menangis” kwangmin oppa mulai melajukan motornya

“lah~ wae?” aku bertanya

“babo~ sayang aku tidak bisa menjitakmu dari sini. Kalau eommamu mengira yang tidak-tidak?”

“eommaku nggak yadong” kataku merengut

“siapa tahu?” kwangmin oppa memanas-manasiku

“yaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa!!!!!” aku berteriak

“hahahahaha, kau tidak mau menangis? Oke, menangis dimulai pada hitungan ke tiga, hana, dul, set!~” kwangmin oppa memberi aba-aba. Tapi pada hitungan kesatu aku sudah diam lagi, menggigit bibirku sendiri, menahan agar tidak ada lagi air mata yang keluar. Sementara itu kwangmin oppa jadi kikuk sendiri #^^v

Sampai di rumah~

“raein~a, kaja, sudah sampai, kau berhenti menangis terlalu cepat. Tapi itu baik. Kaja kaja” kwangmin oppa menarikku masuk ke dalam rumah, aku menunduk

“raein~a, kwangmin~a, kalian sudah datang. Ayo masuk” ternyata eomma sudah menunggu

“raein~a, kenapa kau menunduk begitu? Lihat eomma” eomma sedikirt khawatir melihatku yang menunduk terus dari tadi

“aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!” kwangmin oppa dan eomma menjerit keras sekali sampai telingaku sakit. Wae?

“a-a-apa kau tidak apa-apa?” kwangmin oppa menelan ludah, ceglukk

“raein~a, matamu...” eomma menunjuk mataku. Aku beranjak ke cermin di ruang tamu. Kyaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa!!! Aku kaget jugaaa!. Mataku yang aslinya agak sipit(yah~ meskipun orang korea, diriku dikaruniai sepasang mata yang belok ^^) jadi keliatan kayak Kinta, salah satu tokoh di Tantei Gakuen Q, anime jepanf favoritku

“eomma .. kenapa nggak bilang dari tadi sebelum akau berangkat dengan kwangmin oppa??” tanyaku

“yah~ gimana bisa tau? Orang kamu nunduk terus daritadi” eomma membela diri, kwangmin oppa mengamini

“raein~a, masuklah ke kamarmu, istirahatlah. Aku tidak bisa menjemputmu besok. Kau tahu kan? Kaja” kwangmin oppa mendorong kedua pundakku untuk naik ke atas

“gwaenchanha yeoreobeun !!! aku akan baik-baik saja besokk, tunggulah~~ hahahaha” sepeti orang gila, aku berpose seperti seorang power rangers yang akan melawan musuhnya. Lalu aku masuk kamar...

Keesokan harinya

“wa

“adadeh, yasud eomma, aku berangkat dulu, bye” aku berlari ke luar rumah. Benar! Donghyun oppa sudah menungguku!

“annyeong raein~a,” donghyun oppa melambai kearahku

“annyeong oppa” kurekahkan senyumku yang paling manis #hoho

“hm~ hari ini jadwal kelasmu tidak penting” kata donghyun oppa

“lah? Kok bisa?” tanyaku heran. Setauku hari ini tema pelajarannya eksak. Matematika, fisika, kimia, akuntansi, dan perbankan

“kau benci hitungan kan? Oh~ ayolah. Bagaimana kalau kita bolos?” tawar donghyun oppa

“memang boleh?” tanyaku

“boleh donk, haha, sudahlah, tidak usah diambil pusing. Au berjanji akan membawamu ke suatu tempat yang .....”

“ayoooo” tanpa menunggu donghyun oppa menyelesaikan kalimatnya, aku sudah naik di atas motornya

Perjalanan dimulai.......

Pertama kami mengunjungi mall. Di sana kami membeli coke dan froyo ... hum~~ lezaattt. Lalu kami memasuki counter aksesoris hape.

“oppa, lepaskan tanganmu” aku berusaha melepaskan tangan donghyun oppa yang menggenggam tanganku kuat

“ani, kau, anak kecil. Nanti kalau hilang gimana?” kata donghyun oppa

“aish~” aku menghela nafas. Hah~!. Di dalam counter aksesoris hape, donghyun oppa didatangi soerang shopkeeper yeoja berparas seperti kim tae hee. Karena merasa donghyun oppa sudah ‘dijaga’ yeoja itu, aku duduk menunggu di kursi tunggu

Setelah menunggu kira-kira 10 menit, donghyun oppa mengajakku keluar dari tempat itu

“raein~a, lihat!” donghyun oppa mengayunkan sebuah gantungan hape berwarna biru. Gantungan itu cukup sederhana. Berbentuk rantai kecil dengan liontin diamond biru dan bintang kecil. Manis sekali

“buatku?” kataku sambil memandangi hp strap itu

“oh~aniyeyo. Untuk suzy. Ah~ mian, kau mau hp strap ini juga? Aku akan membelikannya untukmu, masih ada yang berwarna merah” ujar donghyun oppa

“hahaha, tidak-tidak, aku bercanda” kataku, maluuu

“hey, kenapa diam? Photobox yukk” ajak donghyun oppa

“ani”

“wae?”

“aku takut” kataku

“takut apa?” tanya donghyun oppa

“scandal”

“scandal apa?” tanya donghyun oppa lagi

“scandal ‘seorang mahasiswa pedofil, karena mengencani seorang siswa sma kelas 1’” gedubraaaakkkkkk

“hahahahahahahhahahahahahaahhahahaha” donghyun oppa tertawa terbahak-bahak

“ya~, kau ini lucu sekali. Impossible raein~a” kata donghyun oppa memandangiku. Aku balas memandangnya

“apa liat-liat?” tanyaku

“hii, kau seram sekali... ah~ persis suzy” tiba-tiba binar mata donghyun oppa berubah menjadi sendu

“hey, ada sesuatu yang mau kau beli di sini? Kalau sudah tidak ada, ayo pergi” ajak donghyun oppa

“nggak ada kok,” jawabku. Kami segera out dari mall itu....

Sampai di parkiran.....

“ini helm-mu” donghyun oppa menyodorkan helm kepadaku

“eits, sini, hati-hati, rambutmu bisa berantakan” awalnya aku akan memakai helmku sendiri, tapi tiba-tiba donghyun oppa merebutnya kembali dan memasangkan helm itu dengan hati-hati dikepalaku. Hm~ donghyun oppa, kau manis sekali.....

TBC

RCL :)

(haha, yang nggak ngeh, liat artikel FF sebelum-sebelumnya yahh)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar