PERHATIAN

PERATURAN -->
1. setiap membaca fanciction di sini, WAJIB KOMENTAR
2. DILARANG MENG-COPY artikel di sini, baik sebagian apalagi seluruhnya !
3. jangan lupa JOIN dengan BLOG ini
terima kasih

Rabu, 21 Maret 2012

FF | YOU&I (Donghyun chapter : May I?) | Part 8 [end]


Karena sudah menunggu terlalu lama, donghyun keluar dari aula dengan wajah menunduk.

“donghyun~a” donghyun mendongak. Suzy!

“kau, kenapa tidak datang? Lihat, aku diperingkat 2” ujar donghyun sambil mengangkat sertifikatnya

“ada apa? Hey, kenapa wajahmu begitu? Tidakkah kau bangga padaku?” donghyun mendekati suzy dan memeluknya sebentar, kemudian mengamati wajah suzy yang mengeras


“aku tahu orangtuaku salah, begitupun denganku, yang tidak mampu mencegah mereka melakukan ini. Tapi, APAKAH HARUS DENGAN CARA YANG SAMA???” suzy berteriak. Tak dipedulikannya tatapan orang-orang disekitar

“suzy~a... jagi? Aku tidak mengerti maksudmu” donghyun berpikir. Ada apa?

“aku pikir kau laki-laki dewasa yang tidak kekanak-kanakan, tapi, hiks hiks “ suzy menangis,  donghyun yang masih belum mengerti masalahnya memegang tangan suzy

“jangan sentuh aku! Laki-laki biadab!!” suzy mengelak, kemudian ia berlari keluar. Donghyun berusaha mengejar, tapi apa daya, suzy mengendarai mobil.

Dengan lesu, dan pikirannya yang masih dipenuhi tanda tanya, donghyun pulang ke rumah. Ia naik ke kamarnya. Pandangannya terpaku pada sebuah kertas terlipat yang menempel di cerminnya. Sejak kapan ini ada di sini? Pikir donghyun. Dibukanya pelan-pelan kertas itu

‘Aku bangga padamu nak, begitupun appamu, aku tahu itu. Tapi maafkan kami yang tidak dapat menghadiri wisudamu. Eomma tahu ini salah, tapi izinkan eomma membalas semuanya. Kau tahu? Pagi ini, eomma menyelinap dalam pesawat carteran lee ahjussi dan lee ahjumma. Haha, dengan bom yang ada di tubuh eomma. Ini gila. Eomma tahu, tapi kehilangan appamu membuat eomma lebih gila!!!! Eomma mencintai appamu! Tidak ada yang boleh mengambilnya dari sisi eomma! Begitupun keluarga Lee yang bang*at itu! Semuanya terbalas sudah. Mereka sudah mati ketika kau membaca surat ini, bersama eomma. Karena eomma tahu, satu-satunya jalan bertemu dengan appamu lagi adalah dengan ini. Maafkan eomma’

Donghyun tertunduk. Apa-apaan ini ?!!! ia tak habis pikir. Ada apa dengan dunia ini? Kepalanya pusing, inilah sebab suzy marah padanya, bukan.... benci padanya!!. Ia benar-benar tak mengerti. Semua scene kehidupannya terputar dengan sendirinya. Aaaaaaaarrrrrghhhhh!!!!!!!

Ia menarik kesimpulan. Appanya mati, begitupun dengan eommanya. Sekarang suzy pun membuat jurang dalam antara mereka dengan racun kebencian.


Flashback END

“begitu ceritanya” kata donghyun

“hiks hiks ... kasian sekali dirimu oppa? Eh~ berarti kau ini mencintainya!” dengan pelan, raein menghapus air matanya. Tak disangka, begitu mirisnya perjalanan namja di depannya ini

“hm~ ya, begitulah. Sejak saat itu, aku benar-benar pindah dari kota itu, dengan uang yang eoma berikan sebelumnya, aku kuliah di tempat lain. Aku benar-benar lost contack dengan suzy. Tapi aku selalu mencari tahu tentang keberadaannya. Sampai akhirnya aku tahu dia sekolah di tempatmu” jelas donghyun panjang lebar

“baiklah! Aku akan membantumu bersatu kembali lagi dengan suzy onni... dan ... aku tidak jadi menyukaimu deh” ucap raein

“hah? Jadi selama ini kau benar-benar menyukaiku? Hahahaha” donghyun tertawa, raein manyun

“sikkeuro oppa....” kata raein

“eh, kulihat-lihat kau suka kwangmin yah? Sepupumu itu” donghyun menyelidik

“nggaaaak. Kata sapa? Aih~ aku jadi bingung. Kalau aku tidak menyukaimu dan kwangmin, trus aku harus suka sapa?” kata raein polos

“nan molla, hehe. Tapi pada saatnya kau akan menemukan sendiri kok, just let it go flow” kata donghyun sok bijak

“grrr~ eh oppa, minggu depan kan ada pensi, kebetulan juga oppa mahasiswa seni, gimana ntar kita bikin kejutan?” raein mengedip-kedipkan matanya

“boleh, kau ada saran?” tanya donghyun

“ada, sini.. psttts spstttts spspsttt”

“gimana?” kata raein

“boleh” donghyun tersenyum


Malam harinya, di rumah raein....

“ya! bagaimana? Kau kok terlihat tenang?” tanya kwangmin

“apa yang terjadi?” tanyanya lagi

“nggak papa, aku juga nggak jadi suka dongppa kok, hehe” ujar raein

“so? Kegalauanmu selama ini?” tanya kwangmin

“tau deh, udah nguap. Hehe, aku gila ya?” tanya raein

“iya, gila kuadrat” kata kwangmin sambil melempar bantal ke arah raein


Minggu depannya........

“oppa , gimana? Siap? Ini udah sesi terakhir loh .... “ kata raein

“udah, aduh, apa nggak berlebihan nih? Kok kayaknya nggak nyambung yakk?” tanya donghyun sambil memperhatikan kostumnya

“nggak, pas kok, eh udah waktunya!! Fighting oppa!! Jjang” raein mendorong donghyun naik ke atas panggung

“tes tes...” donghyun mengecek mic, lalu ia memberi jempol pada raein yang ada di samping panggung

“Nae yeojachinguneun, neomu yeppeoyo.... nae yeojachinguneun, mameun do yeppeoyo....(bayangin donghyun lagi nyanyi lagu SUJU – Cooking cooking pake kostum pisang) ... nae suzy jagi.... saranghaeyoo” donghyun menyanyi terus, tak diperhatikannya suzy yang naik ke atas panggung

“stop! Jebal. It’s enough! Tidak cukupkah kau membuatku menderita di masa lalu? Sekarang kau mempermalukanku!!” teriak suzy. Donghyun kaget

“suzy~a ... mian “ donghyun menggapai tangan suzy, namun suzy keburu kembali ke tempat duduknya. Semua orang yang melihat adeganitu ber huuu-huu, menyoraki donghyun. Donghyun yang merasa malu, turun dari panggung, berjalan ke luar aula. Sudah cukup. Ini takdir, aku tidak bisa lagi bersatu dengan suzy.....

“please don’t go, nae gyeotae stay. Oneul bam maneun honja itgi sileo. Please don’t go, geudaeae stay, neol hyanghan nae mami yongweonhal su itgae. My baby(bayangin suzy nyanyi Please Don’t Go- 2NE1~CL ft. Minzy~)”. Donghyun menoleh, tak percaya apa yang barusan ia dengar

“suzy~a....” donghyun tergagap. Suzy berlari ke arah donghyun, ditariknya tangan namja itu ke luar aula. Orang lain yang melihat penasaran, apa yang sebenarnya terjadi? Antara suzy dengan mahasiswa PPL itu?. Sedangkan raein sendiri tersenyum senang, begitu pula dengan kwangmin, yang tak tau kapan munculnya, karena tiba-tiba berada di samping raein.

Donghyun scene...

“mianhae oppa” kata suzy

“aku melakukan ini bukan untuk mendengar kata maaf darimu” balas donghyun

“lalu apa yang harus kulakukan?” tanya suzy

“be my girl” ucap donghyun to the point

“tapi maafkan dulu kesalahanku” suzy berkeras

“aku heran, harusnya aku yang minta maaf” kata donghyun

“tapi, sepertinya orang tua kita meninggalkan kita untuk membiarkan kita memiliki dunia ini berdua#cieehhh” goda donghyun

“aku kangen dengan appa dan eommaku” suzy tertunduk

“hum~ baik, bagaimana kalau kita mengunjungi mereka?” tawar donghyun

“ne, boleh” suzy tersenyum

End of donghyun scene......

Tamat sudah, awalnya memang seperti berakhir menyedihkan, namun banyak kebahagiaan yang datang terakhir, jika kita sabar. Sama seperti raein. Berpegang pada saran donghyun, matanya kembali jelalatan, hoho.

“raein, ada yang menelponmu!!!” eomma berteriak dari bawah, aku segera turun

“nugu?” tanya raein

“molla” jawab eommanya. Raein mengangkat gagang telpon

“yoboseyo? Nuguya?” tanya raein kepada si penelepon

“naninuneno” jawab si penelepon. Suara laki-laki!. Siapa ini? Pikir Raein. Hm~

THE END

Tidak ada komentar:

Posting Komentar