PERHATIAN

PERATURAN -->
1. setiap membaca fanciction di sini, WAJIB KOMENTAR
2. DILARANG MENG-COPY artikel di sini, baik sebagian apalagi seluruhnya !
3. jangan lupa JOIN dengan BLOG ini
terima kasih

Rabu, 21 Maret 2012

FF | YOU&I (Kwangmin chapter : Jitak-Bletak) | PART 3


You & I (Kwangmin Chapter : Jitak-Bletak) *Part 3*

Author: Zahrah Nida(Shin Rae In)

Rating: (dilihat dari jumlah like and koment, so, like plus koment yah #hohoPede)

Genre: AKDC(Antara Komedi Dan Cinta)

pantengi dulu foto ini biar feel nya ada XP



“raein~!kau itu eommaddal yang babo, dia itu sepupumu yang ada di mokpo, anaknya cho ahjussi .. masih ingat?” eomma menjitakku

“MWO????~!!!! .. hiks hiks hiks” penyesalan tiada tara menghiasi hatiku

“wae? Kau lupa? Benar-benar kau ini ... atau jangan-jangan ... kau menyukainya, hahaha#evileommalaugh” aku terhenyak .... iyaaaaa uwaaa T_T

“aniii .. ih, eomma, aku mandi dulu eomma keluar yaa” kudorong eomma keluar kamar. Jinjjayo? Wae? Ternyata kwangmin oppa sepupuku? Hiks hiks .. padahal bunga-bunga cinta mulai mekar ... layu lagi deh -,-“. Pada saat berganti seragam, aku menemukan saputangan biru muda jatuh. Andwaee!~ aku lupa mencucinya!!. Dengan segera, aku mencuci saputangan kwangmin oppa dengan sabun, tidak mempan!! Akhirnya dengan sangat terpaksa kugunakan sampo bayi(ngomong-ngomong aku masih pakai sampo bayi, soalnya rambutku sensitif banget~curhat gaje~). Hum~ baunya enakk

“eomma, aku datang! Wah~ nyam nyam” dengan lahap kumakan makanan bernama ‘rendang’ itu, enak juga

“oiya, mma, kalau kwangmin oppa dari mokpo, kenapa dia sekolah di sini? Kan jauh” tanyaku

Bletak!”dia pindah tiga tahun yang lalu, dan baru sempat mampir ke sini kemarin, waktu mengantarmu itu. Sebetulnya ayahmu itu yang terlalu sibuk. Nanti, setelah pekerjaan ayah beres, kita sekeluarga akan berkunjung ke rumah Cho ahjussi. Rumah mereka ada di kompleks sebelah” kata eomma panjang lebar, plus jitakan, aku meringis

“ooh~~..”

“raein, raein!!” suara Nara!! Yeee >.

“eomma, itu nara, aku berangkat dulu .. bebye !!”

“jalga ~!” kata eomma

“raein!!! Bogoshipdaaaa ... eh, aku dengar kemarin maag mu kumat, parah lagi, neon gwaenchanhayo?” kata nara bersemangat

“gwaenchanha ... ahh~~~~!” aku terlonjak kaget ketika kaki kananku seperti tertubruk sesuatu. Kwangmin oppa!! Dia menabrakku dengan ban depan motornya

“ya! Namja babo, dari kemarin babo, sekarang tetap babo, apaaaa” kubersihkan jejak debu yang ada di kakiku

“mianhae, ah~kayaknya aku harus ganti oli, remnya udah nggak cakram lagi” keluh kwangmin oppa

“eh, siapa itu? Temanmu?” kata kwangmin oppa menunjuk nara

“ne, nara, ini namja babo, namja babo, ini namanya nara, sahabatku” ucapku ketus, lalu kwangmin oppa turun dari motornya. Bletak! ... kepalakuuu

“yang babo itu temanmu, aku sih enggak, ya kan?” kwangmin menunjukkan sikap cool-nya + gaya sok berkuasa

“ah~ ne, nara imnida, bangapta” kulihat mata nara tidak bisa lepas dari kwangmin

“nara~ hari ini aku berangkat pagi, mau bareng? Eh, ada raein, siapa itu? Pacarmu ya? Yasudah, kami berangkat dulu ya” tiba-tiba saja siwon, oppanya nara datang mengendarai motor ninja-nya. Aku mengagumi siwon oppa, yah~selainwajah tampan dan body sixpack nya, dia namja yang saaangat baik. But what? Pacar? Howekkk

“aniyeyo, baiklah” kulihat nara dan siwon oppa menjauh, aku sama siapa?

“sama akulah, yok berangkat” seperti memahami pikiranku, kwangmin oppa menyodorkan helm sapphire blue kepadaku

“tumben?” selidikku

“jaga-jaga, siapa tau ada yeoja babo berkeliaran”

“mulai lagi ...”

“iya-iya”

“eh, oppa, kau tau kan kita sepupuan?” tanyaku

“ara”

“lalu kenapa kau tidak bilang daridulu?”

“lho, memangnya kau tidak tau? Aish~ sama saudaranya aja lupa, babo sekali dirimu raein~”

“tau ah~ tapi ... jujur, aku sempat menyukaimu kemarin” kataku jujur

Bletak! Kali ini sasarannya helmku, tapi tetap saja kepalaku sakit “ huwahahahaha, sudah kuduga, tapi, dengan menjadi seupumu, kita punya hubungan yang lebih special kan?” katanya sok bijaksana

“stop menjitakku!! Iyasih ... tapi, kenapa waktu awal dulu kau hanya mengantarku sampai gerbang?” jujur, aku masih penasaran dengan alasannya

“karena fansku terlalu banyak dan fanatic plus energic and powerful, dan aku tahu kau pasti akan kena sesuatu kalau ketahuan dekat denganku. Tapi, dengan mengetahui bahwa kau adalah sepupuku, itu tidak akan terjadi”

“oke~ kuterima alasanmu. Sudah hampir sampai, kau tidak akan menurunkanku di gerbang lagi kan?”

“tentu saja .... iya! Hari ini kan masih ada kegiatan pengenalan sekolah, jadi, dengan berjalan, kau akan tahu seberapa jauh jarak antara gerbang dan gedung, dan lain-lain. Selamat berjalan~!” dengan terpaksa dan manyun, aku turun dari motor kwangmin oppa

“ya, helmnya!” teriak kwangmin oppa, aku menhampirinya, iya membuka helmnya juga

“oppa ... kau manis sekali” aku meraba wajahnya(jangan berpikiran yang tidak-tidak), aku menarik hidung mancung nya, memuntirkan bibirnya, menarik poninya, membelalakkan matanya, menepuk-nepuk pipinya, dan yang terakhir, menggoyang-goyang kepalanya(ngetes, ada isinya nggak, haha#digolok kwangminfans)

“ya!!!!! Kau pikir aku apa? Di sini kau hoobae-ku! Tidak bisakah sopan sedikit?” kwangmin oppa berubah serius

“mian! Assalamualaikum ~” aku tersenyum jahil dan mencium tangannya(kayak kalau orangtua-anak mau berangkat sekolah alias salim-red). 5 menit berjalan, sekelompok cewek berjalan kearahku, sudah kuduga

“YA~! Kau yeoja yang kemarin kan? Msih belum mengerti juga? Musti dibilangin apa lagi sih?” tanya salah satu dari mereka galak

“mianhae yeoreobun ... tapi kwangmin oppa itu sepupuku. Kalian ada masalah apa sih?” nggak bisa dipungkiri, ada sedikit rasa bangga punya sepupu kayak kwangmin oppa

“SEPUPU? Jeongmalyeo? Eh, boleh minta nomernya nggak? Ohya, punya foto close-upnya kwangmin? Bluetooth donkzzzzz” 180 derajat berubah ... dasar, kwangmin babo atao merekanya yang babo? Tauk ah~

“mian, kwangmin oppa udah wanti-wanti ... lagipula jujur, akupun nggak tau nomer hapenya. Bentar lagi masuk, sampai jumpaa~ala upinipin”

“yaaaa.. gimana sih?” koor mereka. EGP :p. Kulanjutkan jalan kakiku, tiba-tiba aku ingat, uwaaaaa >.< lupa bawa tumbuhan euphorbia, gimana nih?? Dengan cepat kukeluarkan hapeku dan menelpon eomma. Tuut tuuut

“eommaaa .. eomma kan cantik, aku ada tugas bawa tumbuhan euphorbia, aku lupa, tolong bawakan ya, plissss” cerocosku langsung ketika nada sambung berhenti

“ya~! Selalu lupa! Untung saja kau tidak di sini, kalau tidak...”

“aku akan dapat jitakan, ya ya.. aku megerti .. eomma, jebal, dowajuseyoo” rengekku seperti anak kecil

“iya iya ... “

“kamsahaeyooo” kataku sambil tersenyum

“bahasa apa itu? Yasudah, tutup telponnya” ujar eomma

“bahasaku sendiri, original, hehe, neee” kupencet tombol merah di hapeku. Dengan riang gembira aku masuk kelas

Sesampainya di kelas....

“annyeong raein~a, kok nggak baw tumbuhannya?” hyoyeon menyapaku, akupun duduk disebelahnya

“annyeong hyo... aku lupa, tapi tadi aku sudah titip eommaku^^”

“eh, raein~ tunggu deh, kamu nggak pake gelang karet?” kuperiksa tanganku .... andwaeeeeeee ... aku lupaaa

“iya! Aduh, nan babo, giman....” belum sempat kuselesaikan kalimatku... Daaang Diiing Doong. Itu suara bel tanda jam pertama dimulai!! I’m die right now !!. Tiff onni, jihoo oppa, jihoon oppa, sungmin oppa, kibum oppa, donghae oppa, kwangmin oppa, dan suzy onni masuk kelas.

“oke, sekarang waktunya periksa perlengkapan yang udah kalian bawa, yuk Tiff” ujar suzy onni

“ya~! Kau kenapa tidak bawa permen?” bentak tiff onni ke taecyeon

“lupa sunbaenim” kata taecyeon pelan

“kenapa nggak hidungmu aja?” bentak tiff onni lagi

“kau, mana gelang karetmu?” aku terlonjak, tiba-ttiba suzy onni sudah di sebelahku, ceglukk

“lupa sunbaenim, mian...” aku tertunduk, hatiku berdegup, hiks hiks

“kwangmin~a, anak ini tidak bawa karet gelang” kata suzy onni. Kwangmin oppa yang duduk di kursi guru melihatku, ia menatapku tajam, seolah-olah berkata ‘yeoja babooooo’, dan aku hanya bisa menunduk

“sekarang, acaranya permainan di lapangan, tapi, ohya, kan kemarin ditugasi bawa tumbuhan euphorbia, semuanya sudah bawa?” tanya jihoon oppa. Haduh! Mati dua kali,

“ohya, ini ada titipan buat raein, dari eommamu” kata kwangmin oppa memberikan se pot kecil euphorbia. Hurray!! Arrive in right time!!

“ya~! Mana saputanganku?” tanya kwangmin oppa, aku gelagapan. Aku baru ingat, saputangannya sudah ku cuci, tapi belum kering, jadi kutaruh di kresek

“belum kering...”

Bletak!” jinjja .... bawa saputangannya turun ke lapangan“ kwangmin oppa menghela nafas. Aku juga, ternyata di tidak marah! Aku lega, padahal 5 menit lagi, aku akan mencabut pemikiranku sebelumnya

“ayooo, turun semuaa!! Kaja kaja eoseo kaja” teriak donghae oppa. Kami semua turun. Sesampainya di lapangan, kami di bariskan.

“raein, nawa” ujar kwangmin oppa

“keluarkan saputanganku, taruh di tanganmu seperti ini” kupatuhi perintah kwangmin oppa.

“nahh ... berdirilah di sini sampai saputanganku kering, jangan pergi kemana-mana” MWOYA?? Hiks hiks ... ternyata, dibalik wajah syahdumu ... ckckck. Mau tidak mau aku menuruti perintah kwangmin oppa. Sepupu macam apa itu? Tapi jujur, aku senang punya sepupu se-ganteng kwangmin oppa :DD

Sejam berlalu, aku masih kuat, unfortunately, langit mendung, sedangkan bahan saputangannya kaos, hiks hiks, keringnya kapan nih? Tanyaku dalam hati. Dalam keadaan seperti ini, aku ingin pingsan saja

Kwangmin POV
Hahaha, kulihat raein dari jauh, yaa, meskipun sepupu sendiri, kalau salah kan harus dihukum!. Ah~ mungkin sudah cukup. Aku berjalan mendekati raein dari belakang. Kusiapkan tanganku untuk... menjitaknya hahaha. Dua langkah lagi, brukkkkk!!!!!!

TBC

Comment :DD

Tidak ada komentar:

Posting Komentar