PERHATIAN

PERATURAN -->
1. setiap membaca fanciction di sini, WAJIB KOMENTAR
2. DILARANG MENG-COPY artikel di sini, baik sebagian apalagi seluruhnya !
3. jangan lupa JOIN dengan BLOG ini
terima kasih

Minggu, 15 April 2012

FF | Youngmin !! You're so Childish | OneShot


Gendre : romance (jadi jadian)
Length : one shoot
Cast : Youngmin, Choi Ji young, and other cast

Youngmin adalah seorang namja yg mempunyai cacat mental, maksudnya perkembangan otaknya yg lambat dan kelakuannya yg masih seperti anak kecil, manja-manja gimana.. gitu.. Jiyoung adalah teman kecilnya Youngmin waktu SD 2, dan tiba-tiba Ji young harus di pindahkan sekolahnya ke jepang, karena ayahnya di pindah tugaskan ke Tokyo, dan takdir mempertemukan mereka kembali, tapi kemanjaan Youngmin masih belum hilang hingga sekarang, umma nya menyuruh Ji young untuk menemani Youngmin di rumahnya,  karena Youngmin jarang sekali keluar rumah, jadi setiap hari Ji young harus menemaninya bermain di rumahnya, dan selama itu pula Youngmin selalu minta di manjain ama Jiyoung *nyehehe pasti pada ngiri deh* #dikeroyok massa. Ok selamat membaca



Ji young p.o.v
Siang itu, aku berjalan menyusuri jalanan menuju rumahku, sunyi sekali disini, tidak ada orang sama sekali, ya, memang, karna hari ini matahari benar-benar terik sekali, hari se-panas ini mana ada yg mau melakukan aktivitas nya, saat ini lebih enak kalo bermalas-malasan sambil meminum jus dingin, uh.. sedapnya, bayangku sembari menelan ludah, huft.. habis ini aku harus langsung pergi LES, benar-benar menyebalkan.
Ceklek, “aku pulang” kataku dengan nada lemas, “Ji young, guenchanayo?” Tanya umma, “nae, guenchanayo..” kataku sambil berjalan sempoyongan menuju kamarku yg berada di lantai dua. Setelah aku mengganti baju dan membawa tas les ku, “hm.. sepertinya sebentar lagi mendung nih.. kamu bawa payung ya?” kata umma, sambil melihat-lihat keadaan dari jendela, “MWO?? Hari seterik ini bawa payung? Umma mau aku di bilang orang gila apa?” jawabku sambil membelalakan mataku, “iya, tapi coba lihat kearah sana, di sana ada awan mendung, dan arah angin sekarang, sedang kearah sini, hm.. dan juga sepertinya keadaanmu pun kurang baik, kamu tidak usah pergi dulu ya..” jawab umma ku sambil melihat kearah awan, “tidak, tidak usah, aku pergi dulu ya umma..” jawabku sambil pergi kearah pintu.
WUSH..
Angin kencang berlarian ke arahku, dan awan mendung itu juga tampak menuju ke arahku, ah.. tapi ku pikir, mungkin Cuma mendung saja lah, tidak usah di hiraukan, tiba tiba, JRESS tiba-tiba hujan turun dengan lebatnya, aku terkejut dan langsung lari kearah halte bus, “padahal, tadi terik, kenapa sekarang jadi hujan deras begini? Aduh mana aku pake baju lengan pendek lagi, siap-siap pulang dengan keadaan basah dan menggigil deh” ujarku.
Sudah lebih dari sepuluh menit hujan itu tidak reda-reda, aku berdiri dengan tangan yg kulipat di dada. “fuh.. dingin bangeet..” rutuku dengan nada menggigil, “umma benar, apa yg dia ucapkan benar-benar terjadi.. aku menyesal telah menghiraukan apa katamu umma, biasanya.. kalau hujan-hujan gini, aku berada di depan tv nonton drakor dengan Soo young unni sambil meminum coklat panas yg selalu di buatkan umma. Uh.. sedap nya..” kataku sambil menelan air ludahku, “aduh~ lama banget sih, ini bus.. datengnya,” kataku sambil melihat kea rah jam tangan.
Seorang namja berambut pirang dengan menggunakan jaket dan syal yg mengikat lehernya, sambil membawa payung tiba-tiba datang kearah halte bus, dan berdiri tepat di sebelahku, dia melirik ke arahku sebentar, dan tiba-tiba sebuah jaket hangat menempel di badanku, “eh?” kataku kaget, “aku tidak bisa membiarkan yeoja seperti dirimu menggigil seperti itu..” jawabnya, “um~ gomawoyo..” kataku.
“kembalikan kapan pun kau mau” jawabnya, “um.. di mana alamatmu?” tanyaku “aish, untuk apa aku menanyakan itu.. Ji young-aah neomu baboya..” kataku dalam hati, “dari sini, lurus, ke sebelah kiri, melewati restoran, lalu melewati rumah sakit, ada bunderan kearah kiri trus ada gang pertama, masuk kesana dan rumahku berada di ujung, sebelah kiri dengan cat warna putih, arraseo??” tanyanya “a.. ah..nae algeuseumnida..ehehehe” tanyaku sambil nyengir kuda, “ampun deh.. ni orang jauh banget rumahnya ya? pake ngelewatin bunderan segala, mana dia ngejelasinnya cepet amet lagi.. mana mudeng ni otak” kataku dalam hati, “waeyo??” tanyanya, “eh? bukan apa-apa, gomawoyo”, “heheh.. sepertinya kamu bingung ya..?? hm.. bagaimana kalau besok kita bertemu lagi di sini.. otokhe??” sambil tersenyum, “hm..nae” kataku, “oh iya.. perkenalkan..aku Youngmin, bangap seumnida” katanya sambil mengulurkan tangannya, “oh, Ji young imnida..” kataku sambil membalas uluran tangannya “wah, cakep banget ni orang,  neomu neomu meotjyeo nooni nooni busyeo busyeo sumeul moth shigesseo tteolineun geol >_
Buru-buru aku pergi ke rumah, “aku pulang umma..” kataku dengan nada lemas, “AIGOO, Ji young-ah, kan sudah umma bilang, kamu nggak usah pergi dulu, kamu ngeyel sih..” sambil pergi ke kamar mandi dan memberiku handuk, “mianhamnida umma” “eh? Ngomong-ngomong, itu jaket siapa?” Tanya umma tiba-tiba, “eh? Ige.. tadi di halte ada yg memberikannya, Youngmin namanya” kataku sambil bergegas ke kamar mandi, “eh? Youngmin?” Tanya umma, ”iya, kenapa umma? umma kenal dengannya?” tanyaku, “tidak, tidak apa-apa Ji young, sudah sana mandi” kata umma sambil senyum-senyum sendiri.
“si umma aneh banget sih” kataku sambil bergegas menuju kamar mandi, setelah selesai, “Ji young-ah, ayo ikut sama umma sebentar” ajak  umma, sambil menarik lenganku “mau ke mana umma?” tanyaku, “sudah ikut aja bentar, Soo young-ah tolong jaga rumah dulu ya sebentar” teriak umma, “nae umma” jawab Soo young unni yg nongol dari dapur dengan membawa makanan.
Umma mengajakku ke tempat yg jauh sekali, dan ketika kita sampai di dekat rumah seseorang dengan gerbang yg besar ala rumah orang kaya, si pak satpam yg sedang duduk di pos nya menghampiri kami, “eh? Anda..” kata pak satpam tidak meneruskan ucapannya, “iya, ibu nya ada?” jawab umma, “nae, nae, silahkan masuk” kata pak satpam sambil membukakan pintu gerbangnya, “gomawoyo” jawab umma.
JRENG JRENG JRENG
Terdapat rumah yg besar sekali, dengan taman di depannya, “waah.. megah nya..” kataku sambil melihat-lihat ke sekeliling, “ini rumah siapa umma?” tanyaku, “nanti juga kamu akan tau..” jawab umma. TOK TOK umma mengetuk pintu yg berwarna putih itu, “geudeue-yo?” Tanya seseorang dari dalam pintu, “ini aku, junyoung imnida” jawab umma, CEKLEK “haa~ kau sudah datang.. ayo masuk” kata ajjuma, setelah di persilahkan masuk, “eh? Ini.. Ji young-ah? wah sudah besar ya, cantik pula” kata ajjuma, “ehehe, iya, anyeong ajjuma..” jawabku, “hm.. Youngmin mana?” Tanya umma, “Youngmin?” kataku dalam hati  “iya, dia sakit panas, gara-gara jaketnya hilang entah kemana, aku juga heran mana bisa jaketnya hilang begitu saja, untung dompetnya tidak di simpan di jaketnya, hahaha” jawab ajjuma, aku dan umma saling bertatapan, “hilang?” jawab kami serentak, “iya, kenapa memangnya?” jawab ajjuma terheran-heran, “eh.. tidak.. tidak apa-apa” jawab umma.
 “nah, kamu mau nengok Youngmin?” Tanya ajjuma, “ah.. tidak.. aku..” , “sudahlah, pergi sana..” jawab umma sambil menyenggol-nyenggol ku, “umma apaan sih, aku takut mengganggu nya..” kataku “ah.. tidak.. dia tidak sedang tidur, ayo biar ajjumma antarkan ke kamar” jawab ajjuma, “cepat sana..” kata umma sambil mendorongku, “aish umma apa-apaan sih..” jawabku, “kajjha, kajjha” kata ajjuma sambil menarik tanganku, aish pegangannya kuat sekali.
CEKLEK
“Youngminnie chagi.. ada teman kecil mu nih.. Ji young-ah” kata ajjuma, terlihat seorang namja berambut pirang yg sedang duduk di kasurnya, dan sedang nonton tv, “sudah sana” kata ajjuma sambil mendorongku dan menutup pintu nya, “eh? Ajjuma.. ” aku melirik kea rah Youngmin, ia menatapku dengan terheran-heran dan sedikit terkejut dengan kedatanganku, aku berbalik kea rah Youngmin, “ahahaha.. m..mianhaeyo.. aku sudah mengganggu mu, jeongmal mianhaeyo..” lalu membuka kenop pintunya, “eh.. chamkanman, tolong jangan pergi..” jawabnya seraya mencegahku pergi “AIGOO, umma ama ajjuma sarap kali ya.. mau bikin aku jantungan, baru aja kenal kok udah maen ajak-ajak aja ke kamar namja, nggak takut ada sesuatu yg terjadi apa?” kataku dalam hati, “ini.. ternyata benar ini kau.. haha.. senang sekali bisa bertemu kamu lagi ya..” jawab Youngmin sambil tersenyum, “ahahaha iya.. senang bisa bertemu kamu lagi, o’iya ige, jaketmu yg tadi, sudah ku cuci” kataku sambil memberikan jaketnya, “nae..” Youngmin-ah masih terus menatapku, “Youngmin-ah.. jangan membuatku takut dong” kataku sambil agak memalingkan wajahku dari Youngmin, “ahahaha, mianhaeyo, aku masih tidak percaya saja, kalau aku bertemu denganmu lagi, setelah sekian lama..” kata Youngmin-ah, “iya.. hahaha” kataku dengan ketawa garing.
“Youngmin-ah, kenapa kau lakukan itu? Kenapa kau meminjamkan jaket itu padaku? Jadinya kan kau sendiri yg sakit” tanyaku, “ayo duduk dulu..” jawab Youngmin-ah, sambil menarik tanganku dan mendudukanku di sebelahnya “ah, tidak, tidak usah, gamsahamnida” jawabku, sambil mencoba melepaskan tangannya dariku, “aku mohon, duduklah sebentar di sampingku” paksa Youngmin-ah “aduh, yasudahlah dari pada terjadi hal yg enggak-enggak” kataku dalam hati.
“nae, nae, lepaskan aku dulu” kataku, dan duduk di sampingnya, “hm.. aku orangnya tidak tegaan kalau melihat seseorang yg sedang kesusahan, makannya aku bantu dia, sebisa ku, apalagi kau ini teman ku, satu-satunya teman yeoja ku.. yg aku kenal..” jawabnya, “eh? Memangnya kamu tidak punya teman yeoja lain selain aku?” jawabku, “anyo, aku tidak pernah mau berteman dengan yeoja lagi, tapi entah kenapa kalau denganmu.. rasanya aku sangat senang sekali berteman denganmu, hehe” jawabnya, “mwoya.. kata-katanya benar-benar langsung.. dia orangnya sangat terbuka sekali dengan perasaannya” kataku dalam hati, “kenapa kamu memandangiku terus? Ada apa di wajahku?” tanyanya, sambil memiringkan kepalanya, “eh? Nggak.. nggak ada apa-apa..” jawabku, “ah.. lihat.. sudah sore, aku harus pulang dulu.. pai pai” jawabku sambil bergegas pergi, “ah? Ji young-ah sudah mau pergi ya? Jangan.. aku mohon.. tinggalah bersamaku di sini.. aku butuh teman” jawabnya sambil menahan tanganku, “aish jinja.. kelakuannya masih belum berubah nih” kataku, “ahaha.. um.. aku masih ada kerjaan di rumah.. mungkin besok aku akan menemui mu lagi ya..” kataku sambil berjalan menuju pintu “tapi jangan lama-lama ya?” jawab Youngmin, “eh..apaan sih maksudnya ini?” kataku dalam hati, “iya.. aku akan segera kembali” jawabku sambil ke luar pintu, dia mengejarku dan memelukku, “aku akan merindukan kamu Ji young-ah” kata Youngmin dengan nada lirih, “AIGOO, aku hanya akan pulang ke rumah Youngmin-ah, besok aku janji, aku akan ke sini lagi kok” kataku, “baiklah, aku antar kamu ke luar ya..” kata Youngmin-ah sambil melepaskan pelukannya dari ku, “eh.. kamu kan lagi sakit..” kataku “aku mohon.. sekarang aku sudah agak baikan kok” jawab Youngmin memohon, “aish, ya sudahlah” jawabku.
Dan setelah pergi ke ruang tengah, umma dan ajjuma sedang asik-asiknya berbicara “umma, ayo, kita pulang..” kataku sambil mendekati umma, “eh? Youngmin-ah.. kenapa kamu keluar dari kamarmu? Ayo cepat pergi tidur sana..” kata ajjuma kaget, “tidak apa kok, umma, aku baik-baik saja, sepertinya aku sudah sehat sekarang, karena aku bisa bertemu lagi dengan Ji young-ah, teman masa kecilku..hihihi” jawabnya dengan girang, “ohohoho.. bagus lah kalau begitu..” jawab ajjuma kegirangan juga(?), “ah.. jeng sayumi, kami pulang dulu ya..” kata umma sambil bergegas menuju pintu, “iya.. makasih ya.. sudah mampir ke sini jeng junyoung.. besok-besok mampir lagi yah ke sini..” jawab ajjuma di ambang pintu, “Ji young-ah, jangan lupa ya.. besok main lagi ke sini..” teriak Youngmin, “nae.. besok aku akan ke sini lagi kok” jawabku.
Ketika di jalan, “hihihi.. kamu terlihat serasi dengannya.. kalau begitu jadikan saja dia sebagai pacarmu..” kata umma sambil menyenggol-nyenggol ku dengan siku nya, “eomma apaan sih? Kelakuannya itu masih seperti anak kecil, benar-benar membuatku muak” jawabku, “tapi kamu suka di perlakukan seperti itu, hayo ngaku..” jawab eomma, “ah.. umma apaan sih?” “uh.. ummaku ini benar-benar suka membuatku malu..tapi memang benar sih.. aku memang suka di manja in sama Youngmin nyehehehe..
 setelah pulang ke rumah “kami pulang..” kata umma, “uh.. kalian lama sekali..” kata soo young unnie, “memangnya ada apa?” Tanya umma, “begini, tadi ada orang yg nyariin umma, dia pake tas yg isinya barang-barang gitu, barang-barang kosmetik” kata unni sambil memakan popcorn nya, “AIGOO, umma lupa, trus kamu bilang apa?” Tanya umma, “ya, aku bilang, umma nya lagi pergi, trus dia jawab, ya sudahlah, besok lagi saya ke sini, bilangin sama umma ya, kalo ajjuma tadi datang ke sini.. begitu” kata unnie sambil kembali menonton drakor.
KEESOKAN HARINYA.. setelah pulang sekolah dan akan berangkat les
Tidak ku sadari tiba-tiba aku melewati rumahnya Youngmin-ah, “hm.. masuk atau tidak ya?” kataku dalam hati, sambil berdiri memandangi gerbang pintunya, “eh? Ji young-ah, kamu Ji young kan?” Tanya pak satpam tiba-tiba, “eh? Iya.. aku Ji young” jawabku, “kajjha, Youngmin dari tadi menunggu mu, dia dari tadi belum makan, dia terus menunggu mu datang..” jawab pak satpam itu panik, tanpa basa-basi lagi si pak satpam itu menarik lengan ku dan mengajakku masuk ke dalam, terlihat seorang namja yg sedang di ayunan dengan muka lesu.
AIGOO, kasian banget sih tuh anak, sampai segitunya” lalu aku mendekati Youngmin yg sedang duduk dengan tatapan kosong, “Youngmin-ah, aku sudah datang.. seperti janjiku kemarin..”  kataku sambil duduk di depannya, “aah~ Ji young-ah.. akhirnya kamu datang juga..” kata Youngmin dengan muka gembira, lalu dia memelukku “AISH, begitu gembiranya hatiku saat dia tersenyum” “AIGOO.. Youngmin-ah, kau jangan seperti ini dong, kamu jangan sampai mengkhawatirkan orangtua mu dong.. ayo sekarang makan dulu yuk..” kataku sambil melepaskan pelukannya, “aku takut kamu nggak dateng, dan melupakan janjimu itu” kata Youngmin-ah dengan nada memelas, “AISH, benar-benar manja nih anak, Youngmin-ah neomu neomu yeppeo..>_iya, tapi kan aku banyak kegiatan dan mungkin bisa pulang jam enam, kalau kamu nggak makan aku nggak mau datang ke sini lagi dan melupakan persahabatan kita..” kataku mengancam, “j.. jangan.. Ji young nggak boleh begitu, aku nanti nggak ada temennya, ntar aku maen ama siapa?” jawabnya, “ya sudah, kamu makan dulu.. otokhe??” kataku “nae, kajjha, kita makan” ajaknya, dan mengenggam tanganku dengan erat, seraya ia tidak mau aku pergi lagi.
“umma, Ji young datang nih..” kata Youngmin-ah, “oh, eoseo oseo.. Ji young-ah” jawab ajjuma, “nae.. tapi ajjuma, setelah aku menemani Youngmin makan, aku harus pergi lagi, karena.. aku harus buru-buru LES, aku kesini hanya untuk menjenguk Youngmin saja ajjuma.. mianhaeyo, ah.. tapi sepulang LES aku akan kembali lagi ke sini..” kataku, “MWO? Kamu mau LES? Di mana?” Tanya Youngmin terkejut, “ah? Aku LES di.. ah.. tidak bisa ku beritahu..” jawabku, “bagaimana kalau aku antar?” kata Youngmin, “eh..jangan tidak usah.. kamu tinggal saja di sini” kataku, “iya, Youngmin-ah, nanti pulang LES Ji young pasti kembali lagi kok” jawab ajjuma, “YA!! Aku mau mengantarnya saja umma.. please..” kata Youngmin memaksa, “tidak boleh Youngmin-ah” kata ajjuma, “ah.. ajjuma, um.. tidak apa kok.. di LES ku ini terbuka kok, siapa aja boleh masuk, asalkan jangan mengganggu.. otokhe?” tawarku, “hm.. bener nih?” Tanya ajjuma, “iya.. aku akan menjaga nya” jawabku, “huft.. baiklah.. tapi hati-hati ya..ayo sini makan dulu Youngmin..” jawab ajjuma dengan nada pasrah, “iya.. umma, gomawoyo umma” jawab Youngmin-ah.
Setelah Youngmin makan dia mengantarkanku ke tempat LES, di sana sudah ada jeongmin, Minwoo, Kwangmin, dan hyunseong *ceritanya di sini kwangmin bukan saudara kembarnya Youngmin ya..* tapi.. kok Cuma aku sendiri sih yg yeoja? Eunseong kemana ya? Ah.. iya.. dia kan ijin dulu pergi untuk menjenguk kakek nya.
Setelah pelajaran LES di berikan, “psst.. Ji young.. siapa itu yg menunggu mu di luar?” Tanya jeongmin, “ah? Itu.. um..” “ajak saja masuk, cuma yah kamu harus merogoh uang saku senilai sepuluh ribu rupiah..” kata kwangmin oppa *setiap ada orang asing yg ikut, harus bayar sepuluh ribu, peraturan yg di buat oleh donghyun sonsaengnim* “hm.. memang benar sih.. kasian, dia harus menunggu ku di luar seperti itu..” kataku sambil melirik kea rah Youngmin, “eh? Siapa itu yg di luar?” Tanya donghyun sonsaengnim, “i..itu temanku..” jawab ku, “owh, ajak masuk dong.. tapi.. sepuluh ribu dulu dong..” jawab donghyun sonsaengnim, “emang kasian juga sih.. di biarin gitu aja di luar” lalu aku merogoh uang sakuku selama seminggu, “aish.. jinja.. bener-bener pas..” kataku, “jiahahaha, makannya jadi anak jangan boros dong.. tabungin dikit napa sih?” kata kwangmin oppa ngeledek, “bagaimana aku bisa menabung kalau tiap hari aku jajannya Cuma dua ribu, untuk beli satu makanan aja harga nya seribu” jawabku, “otokhe?” jawab donghyun sonsaengnim, “argh, yaudah, nih..” jawabku sambil mengasihkan uangku ke donghyun sonsaengnim, “hehe gitchu dong, yaudah ajak masuk tuh bocah..” kata donghyun sonsaengnim, aku mendekati Youngmin-ah “um.. Youngmin-ah..kamu mau ikut masuk? Ayo, gapapa kamu liatin aja, dari pada kamu sendirian di sini..sekalian kenalan lah sama temen-temen” tanyaku, “ah? Um.. tidak usah.. aku di sini aja.. aku baik-baik saja kok, lagi pula aku malu kalau berada di dalam” jawab Youngmin-ah, “tidak apa, ayo, masuk aja, nanti aku marah nih ya sama kamu..aku sudah merogoh uang sakuku loh..” kataku, “um.. yasudahlah.. ayo.. tapi aku mau duduk di sampingmu yah..” jawab Youngmin “hm.. nae” jawabku dan mengajaknya masuk, “anyeong, dia Youngmin imnida.. mohon kerja sama nya ya” kataku sambil mengenalkan Youngmin, “anyeong.. bangap seumnida..” kata Youngmin sambil membungkuk, “anyeong..” jawab mereka serentak, “heh, hyunseong oppa, geser sedikit dong” kataku sambil menendang-nendang nya sedikit, “AISH bisa sopan dikit nggak sih? Aku ini lebih tua darimu..” kata hyunseong sambil menepak kaki ku lalu bergeser kea rah kiri sedikit, “nyehehe.. jangan marah dong..” kataku sambil bergegas duduk.
Sedang asik-asik nya donghyun sonsaengnim menjelaskan soal, eh tiba-tiba ada suara nada dering A-CHA dari hp ku yg kutaruh di dalam tas, “Gyeolgug neon acha neon achahage doelgeol Kkog acha imi ttae neuj-eo” “AISH, kok bisa nyala sih? Perasaan tadi di matiin deh” jawabku sambil mencari-cari sumber suara, “AISH, cepat matikan hp mu ji young-ah.. kau mengganggu saja..” jawab donghyun sonsaengnim, “sebentar sonsaengnim.. tas nya pada sama semua.. sama-sama warna hitam” jawabku tergesa-gesa mencari asal suara, “aish jinjja..pasti ada yg membedakannya antara tas mu dengan tas lain kan..” kata minwoo oppa, sambil membantuku mencari, “enggak ada yg beda” kataku, “makannya kalo beli tas itu jangan yg pasaran dong(?).. kan ribet nyarinya..ah..” kata jeongmin oppa sambil membantuku mencarinya, “gini aja deh, kita ambil tas kita masing-masing, ambil yg mana aja terus kita dengerin, tas mana yg bunyi” kata hyunseong oppa, setelah di dengarkan “nih.. tas mu yg berbunyi..” jawab jeongmin, sambil melemparkannya ke arahku, “ahahah.. gomawoyo..” kataku sambil mematikan hp ku, “LANJUT sonsaengnim” jawabku dengan muka tak berdosa, “cih dasar..” jawab jeongmin oppa, “hihihi.. dasar kamu..” jawab Youngmin, “nyehehehe..” jawabku sambil menggaruk-garuk kepalaku yg sama sekali tidak gatal itu, ku lihat kwangmin oppa dan yg lainnya seperti menahan tawa, “mianhaeyo..” jawabku sambil menahan rasa maluku itu.
END Ji young p.o.v

Youngmin p.o.v

Setelah selesai, tiba- tiba Ji young di panggil sama temennya, yg namanya jeongmin itu, “YA!! Ji young-ah ke sini sebentar, aku mau bicara sebentar..” kata jeongmin tiba-tiba, “ah? Nae..” lalu Ji young menghampiri mereka, dan jeongmin tampak membisiki sesuatu ke telinga Ji young, lalu Ji young tampak senyum-senyum sendiri, “huft, cemburunya hatiku, saat Ji young sedang asik-asiknya bicara dengan mereka.. aku seperti tidak dianggap di sini..” kataku sambil mengepalkan tangan, “nae.. nae.. besok aku akan mencobanya.. aku pulang dulu ya.. pai pai” kata Ji young sambil berjalan menuju ke arahku, “pai pai” jawab mereka serentak, “kajjha” ajaknya, “nae..” jawabku dengan semangat, “Ji young-ah, aku ingin pergi jalan-jalan dulu sebentar ya.. ke taman yg dekat danau sana?” kataku sambil menunjuk kea rah taman, “eh? Nae.. boleh kok..” kata Ji young sambil mengikuti langkah ku.

END Youngmin p.o.v

Ji young p.o.v
Setelah lama berjalan-jalan dan bersenang-senang dengan ku, dan mencari tempat duduk “waah~ oneul geni isosoyo.. aku mau terus seperti ini tiap hari” jawabnya sambil memandangi danau, “eh..? hm.. aku juga..” jawabku “huft..aku ingin tau apa dia menyukai ku atau tidak tapi aku malu mengungkapkannya ayolah Ji young, Tanya dia.. oh.. god im so confused
“um.. Youngmin.. aku mau Tanya sesuatu nih sama kamu..” kataku sambil menatap Youngmin, “apa?” jawabnya, “apa kau menyukai ku?” tanyaku, sambil keringat dingin yg terus bercucuran di leherku, “iya.. aku menyukai Ji young haha..” jawabnya dengan perasaan riang gembira(?) “heuh nih anak kaga ngerti apa ya?” “b..bukan, maksudku, apa kau mencintaiku?” Tanya ku, “mencintai Ji young? apa itu cinta?” Tanya Youngmin, “eh? Um.. cinta itu..” “aduh aku sendiri pun masih bingung, apa itu cinta..” “um~ rasa suka kita terhadap seseorang.. yah.. pokoknya gitu deh..” jawabku, “hm.. aku.. masih tidak mengerti.. Ji young-ah..” katanya sambil menggaruk-garukan kepala nya, #gubrak!! “AISH, jinjja..” kataku sambil memikirkan bagaimana caranya, “oh, iya.. aku tahu” kataku sambil menjentrikan jariku, “um.. Youngminnie.. a..aku punya hadiah untukmu.. tolong..tutup matamu..” kataku sambil mencoba mengatur nafasku yg tidak beraturan, “nae..” katanya sambil menutup matanya.
END Ji young p.o.v

Youngmin p.o.v
“um.. Youngminnie.. a..aku punya hadiah untukmu.. tolong..tutup matamu..” katanya dengan gugup, “nae..” kataku dengan singkat, tiba-tiba aku merasa ada sesuatu yg lembut di bibirku, dan ketika aku membuka mata, ternyata Ji young mencium bibirku, tangannya dikaitkan ke leherku, aku mencoba untuk melepasnya tapi dia tetap menahannya, aku pun terpaksa mengikuti nya, aku membalas pelukannya itu, dan lidahnya mencoba menerobos masuk untuk bermain bersama ku, aku tidak mau membiarkan lidah nya masuk ke dalam, tapi tiba-tiba Ji young menggigit bibir bawah ku, aku pun mengerang kesakitan *kok jadi si Ji young yg kaya gitu? ==’*
Setelah berapa lama kami berciuman, ia melepaskan ciuman itu, “otokhe? Bagaimana perasaanmu sewaktu aku menciummu?” Tanya nya secara tiba-tiba, “a..aku.. entahlah.. aku merasa aneh.. perasaanku tidak menentu..” jawabku dengan terbata-bata, “ya..lalu..” tanyanya sambil menatapku lekat-lekat, “aku.. merasa..malu..ehehehe” kataku sambil tertawa yg di paksakan, “itulah cinta, kamu sudah merasakannya kan sekarang?” tanyanya, “hm.. iya.. aku sudah merasakannya.. Ji young..” kataku lalu memeluk Ji young dengan erat,
“kalau kamu jatuh cinta, kenapa nggak nembak aku sekarang?” tanyanya secara tiba-tiba, “eh? Maksudmu, menjadikanmu sebagai yeoja chinggu ku, begitu?” tanyaku, ji young hanya mengangguk kan kepala nya, “baiklah, ji young-ah.. maukah kamu menjadi yeojachinggu ku?” tanyaku, sambil memegangi kedua tangannya, “n..nae.. aku mau.. Youngminnie.. gomawoyo..” katanya dengan nada yg malu-malu gitu.. aku memeluknya kembali “sungguh, aku merasa nyaman dengan Ji young, beginikah yg namanya cinta itu? apakah benar aku jatuh cinta dengan Ji young? aku benar-benar senang sekarang karena dia sekarang menjadi yeoja chinggu ku
END Youngmin p.o.v

Ji young p.o.v
Setelah kami berbincang-bincang aku dan Youngmin pulang dengan menaiki motor, dan mengantarku pulang ke rumah “pai pai Youngminnie..” kataku sambil melambaikan tanganku, “nae.. gomawoyo..ji young-ah.. kau sudah mengajariku banyak hal.. hehehe.. aku  pergi dulu ya..” katanya sambil meneruskan perjalanannya, “oh tuhan, aku sudah merubah seorang anak yg polos jadi orang yg.. aish.. jinjja.. abis.. dari pada otaknya nggak ada perkembangan sama sekali.. biarin ah” kataku sambil menuju rumahku.
Keesokan harinya.
Ketika di sekolah, “anyeong ji young-ah..” kata Eunseong, sambil berlari ke arahku, “nae..eh Eunseong-ah..” sapaku sambil melambaikan tangan, “hei, bagaimana dengan LES kemarin? Pasti rame deh?” kata Eunseong, “ahaha, benar, kemarin rebut soal hp ku, padahal aku sudah mematikan hp nya, tapi entah kenapa di saat yg hening, tiba-tiba hp ku berbunyi” kataku, “hahaha, pasti seru deh, sayang aku harus pergi kemarin” jawab Eunseong sambil menundukan kepalanya, “eh Eunseong, kemarin itu ya, Cuma aku  satu-satu nya yeoja di situ loh, yg lain juga pada ijin kemarin.. huft benar-benar..” jawabku, “wah? Benarkah? Hahaha.. seru dong..” jawab Eunseong, sambil menyenggol-nyenggol ku dengan siku nya “apaan sih?” jawabku sambil memasuki sekolah.
Selama kelas berlangsung pun aku tidak henti-hentinya memikirkan Youngmin-ah, sambil menatap ke luar jendela, “huft, tapi hari ini aku tidak bisa menemaninya bermain di rumahnya, aku masih banyak urusan nih..dan mungkin akan pulang sampai jam enam sore.. huft..
Setelah pulang sekolah.
“eh, ji young, ke sini sebentar” ajak minwoo oppa, “ada apa minwoo oppa” jawabku sambil mendekati minwoo oppa, yg sedang duduk di sebuah bangku di belakang sekolah, “um.. aku tau kamu sudah punya pacar, maka dari itu..” chu~ tiba-tiba minwoo oppa menciumku, “eh? Ada apa ini? Kenapa dia melakukan ini? tolong dong minwoo oppa aku sudah punya pacar, ntra aku nggak bisa melupakanmu..” lalu ia melepaskan ciumannya dan menempelkan keningku ke keningnya *ngerti kan maksudnya* “aku.. kalau boleh aku jujur..aku menyukai mu sejak pertama kali kita bertemu, ji young-ah.. tapi.. kau sudah menjadi milik orang lain.. huft.. karena itu.. ini adalah sebagai tanda perpisahan kita.. semoga kau senang dengannya ya..” Tiba-tiba, minwoo oppa di tarik kerah bajunya dari belakang dan..
BUKK!!
Tiba-tiba Youngmin-ah, memukul pipi kanan minwoo oppa, “apa yg kau lakukan? Heh? Berani-beraninya kau mencium yeojachinggu ku..hanya aku yg boleh menciumnya..”
BUKK!!
Minwoo oppa mendapat pukulan lagi di pipi kirinya, “STOP!! Youngmin-aah.. jangan kau lakukan itu lagi.. itu salah paham Youngmin-ah..” kataku sambil mencoba melerainya, “oh, jadi kau membelanya?” kata Youngmin-ah, lalu dia melepaskan kerah bajunya minwoo oppa dan meninggalkan kami di sana.
“YOUNGMIN-AH!!” teriakku sambil mengejar Youngmin-ah, namun.. langkahnya sangat cepat sekali, hingga ia sampai di depan motornya dan meninggalkanku sendiri disitu, “AISH.. kenapa kau melakukannya Minwoo oppa..? kan jadi salah paham.. bagaimana ini??” kataku dalam hati sambil menangis di sana, “ji young-ah.. guenchanayo?” Minwoo oppa mengejarku, “huft.. mianhaeyo.. aku tidak sengaja melakukannya.. jeongmal mianhaeyo..” kata Minwoo oppa sambil mencoba menenangkanku, “nae.. guenchanayo..tidak apa..tidak usah menyalahkan diri oppa..” kataku sambil menghapus air mataku, “mau ku antar pulang?” Tanya Minwoo oppa, “tidak usah, aku takut Youngmin melihatnya lagi dan..” kataku tidak meneruskan ucapanku “iya aku tahu.. rumah Youngmin dekat dengan rumahmu, mianhaeyo..”
Sepulang sekolah dan aku menyusuri jalan menuju rumahku di tengah teriknya matahari, “huft.. apa yg ku lakukan? Aku takut Youngmin kenapa-napa.. oh Youngmin-ah..jangan membuatku khawatir dong..” kataku, lalu aku melewati gang rumah nya Youngmin, “hm.. apa yg sedang dia lakukan ya sekarang?” tanyaku.
“huft.. semoga dia baik-baik saja deh..” kataku sambil meneruskan perjalananku, “aku pulang..” kataku sambil membuka sepatuku, “nae.. kamu makan dulu ya..” kata soo young unni, “eh? Umma mana?” Tanya ku, “umma sedang ada perlu sebentar, eh.. unni punya kaset drakor baru loh.. mau nonton kaga? Temani unni nonton yuk!” ajak soo young sambil menunjukan sebuah kaset yg masih di bungkus, “waa~ unni rajin sekali membeli drakor terbaru.. ahahaha.. mau di simpen di mana unni?” tanyaku meledek, “unni beli wadah kaset lagi dong” kata soo young unni sambil menunjukan wadah bergambar hello kitty berwarna biru, “hahaha.. kajjha kita nonton..” ajakku
Sudah dua hari tidak ada kabarnya tentang Youngmin, apa aku harus menjenguk nya? Tapi aku takut kalau dia semakin marah padaku.. pesan yg kukirim tidak pernah ia balas, aku telepon dia, tidak pernah ia menjawabnya, AISH apa yg harus kulakukan? Aku bingung.. huft..
Tiba-tiba umma membuka pintu kamarku tanpa mengetuknya terlebih dahulu, “ji young-ah, ada masalah apa antara kau dan Youngmin?” kata umma secara tiba-tiba, “AISH umma.. kau mengagetkanku saja.. memangnya kenapa umma?” tanyaku sambil bangun dari tidurku, “Youngmin katanya selalu mgengurung dirinya di rumah, dia tidak mau keluar.. coba kamu jenguk dia sebentar nak..” kata umma, “hm.. baiklah umma.. aku akan menjenguknya..”
Setelah sampai di depan pintu rumah nya Youngmin,
TOK TOK
aku mengetuk pintunya, “siapa ya?” jawab seseorang dari dalam pintu, “ini aku ajjuma.. Ji young seong..” jawabku, CEKLEK ajjuma sendiri yg membukakan pintu, “ya.. ternyata kamu Ji young-ah, ji young-ah.. tolong.. kamu jenguk ya Youngmin..” kata ajjuma dan menarik tanganku menuju kamar Youngmin, “sudah, masuk aja sana..” bisik ajjuma, “nae.. ajjuma.. gomawoyo..” kataku sambil membuka kenop pintu Youngmin-ah.
Aku menongolkan kepalaku sedikit dan melihat keadaan di dalam, keadaan di dalam sangat berantakan sekali.. seperti gudang.. benar-benar berantakan, dan terlihat Youngmin yg sedang tengkurep di atas kasurnya *aduh bahasaku  ==’ * “pasti dia frustasi deh soal kemarin..AIGOO.. Youngmin-ah.. jeongmal mianhaeyo..” lalu aku memutuskan untuk pergi ke dalam, dan mendekati kasurnya Youngmin, “umma.. sudah kubilang aku tidak mau makan.. umma budek apa ya..?”  teriak Youngmin tanpa menongolkan kepalanya, “Youngmin chagi.. ini aku.. Ji young seong..” jawabku sambil duduk di dekat kasurnya, “eh?” jawabnya kaget dan lalu menongolkan kepalanya
“ji young-ah” kata Youngmin dengan suara yg habis seperti itu, “sepertinya.. selama dua hari ini dia teriak dan tidak henti-hentinya menangis deh, di lihat dari kondisi nya sekarang ini, mata nya yg sembab, di tambah lagi suara nya yg hampir hilang, AISH kasihan sekali dia..” “hiks..mianhaeyo..jeongmal mianhaeyo.. Youngmin-ah.. sungguh ini benar-benar salah paham Youngmin-ah” kataku dengan nada lirih, Youngmin masih terdiam karena kedatanganku ini yg secara tiba-tiba, “hmm.. sudahlah.. aku tau itu Cuma salah sangka  saja.. baiklah.. aku memaafkanmu.. Ji young-ah.. sudah jangan nangis lagi dong..” jawabnya sambil memelukku dan mengusap usap punggungku, “mianhaeyo.. aku hanya mencintaimu saja.. Youngmin-ah.. tidak ada yg lain lagi..” jawabku dengan nada lirih, “nae.. nado saranghaeyo.. Ji young-ah” jawabnya sambil tersenyum, lalu dia mengahpus air mata ku dan menciumku.
CEKLEK..
“Youngmin-ah.. ini umma bawakan..ups sorry” kata ajjuma sambil kembali keluar, aku melepaskan ciumanku, dan menatap kearah pintu, “um.. tidak apa ajjuma.. masuk saja..” kataku, lalu ajjuma masuk, “nih.. di habiskan ya.. jangan sampai tersisa..” jawab ajjuma dan langsung pergi ke luar dengan buru-buru.. “nih di makan dulu yah” kataku sambil menyuapi Youngmin-ah, “um.. Ji young chagi.. sebenarnya aku tidak marah padamu.. sebenarnya aku tidak tahu apa yg sebenarnya terjadi, tapi sepertinya Minwoo yg duluan menciummu, aku hanya bercanda.. supaya kamu mau datang menjengukku di sini.. umma juga sebenernya Cuma acting aja kok.. hehehe” kata Youngmin-ah dengan muka tanpa dosa, “MWOYA?! J..jadi.. k..kamu..?? AISH JINJJA!!” kataku sambil mendengus, “nyehehehe.. mianhaeyo.. jengmal.. mianhaeyo” kata Youngmin memohon, “bercandanya jelek.. =3=” kataku mengkrucutkan bibirku, “ahahaha.. mianhaeyo..” jawab Youngmin-ah, “kau tau kan aku dari kemarin memikirkanmu terus, takut kenapa-napa ish.. tapi dengan mudahnya kamu mengatakan mianhaeyo..??!!” kataku sambil mendengus kesal, “mianhaeyo.. apa yg harus aku lakukan agar kau ikhlas memaafkanku?” Tanya Youngmin tiba-tiba, “cium aku!!” kataku, “eh? Jinjja?” kata Youngmin kaget.
END..
mian kalo ada kesalahan typo dalam bahasa hanguk nya.. dan gomawo udah mau baca.. tolong di RCL ya.. gomawo udah baca..

1 komentar: