PERHATIAN

PERATURAN -->
1. setiap membaca fanciction di sini, WAJIB KOMENTAR
2. DILARANG MENG-COPY artikel di sini, baik sebagian apalagi seluruhnya !
3. jangan lupa JOIN dengan BLOG ini
terima kasih

Senin, 16 April 2012

FF | The Best Birthday Present (Love Behind The Six Puzzle) | OneShot


R/R


Tittle : The Best Birthday Present (Love Behind The Six Puzzle)


Author : Okky Oktavia


Rating : PG-13


Genre : AU, friendship, mistery, Horror (horror gagal), (sedikit) romance


Length : oneshot (5014 words termasuk pembukaan, isi, penutupan xD)


Cast : Lee JeongMin, YoungMin, KwangMin, MinWoo, HyunSeong, DongHyun, Kang HyeJin (OC/yulia sakamoto shiroyama), zhoumi Super Junior M, Lee JinKi (Onew SHINee)


Disclaimer : di ff ini, semua cats milik author ! ceritanya milik author !


Nb : don’t be silent riders! Koment, like, kasih saran, kritik, masukan yang membangun, jangan koment ‘gomawo udah di tag’ #maksa. Tapi kasih masukan ya .. gomawo ^^



**


Siswa yang bernama Lee JeongMin di Seoul HighSchool adalah siswa yang sederhana. Hampir semua teman di sekolahnya tidak mau berteman dengannya, salah alasannya adalah karena jeongmin tidak mempunyai orang tua yang seorang pengusaha, tidak mempunyai orang tua yang keadaannya berada. keluarga jeongmin hanyalah keluarga yang sederhana namun bahagia dengan keadaan mereka, bahagia dengan apa yang diberikan tuhan untuk mereka. Jeongmin bisa masuk ke sekolah ellite, seoul highschool, karena mendapatkan beasiswa. Jeongmin tidak pernah minder dengan keadaannya yang kurang berada. Justru jeongmin bangga karena ia bisa masuk ke sekolah tersebut dengan hasil usahanya sendiri.


Di sekolah, teman dekat jeongmin bisa dihitung dengan jari. Donghyun, hyunseong, minwoo, si kembar kwangmin dan youngmin, dan kang hyejin. Deretan nama itu adalah orang-orang yang mempunyai ketulusan hati untuk berteman bahkan bersahabat dengan seorang Jeongmin. Jeongmin beruntuk karena masih ada segelintir orang yang tulus bersahabat dengannya. Bagi jeongmin, persahabatan adalah segalanya.


**


“ini sudah memasuki hari libur, apa ada rencana ?” tanya donghyun pada sahabat-sahabatnya. Saat ini ‘bestfriend’, mereka menamainya itu (4min+2hyun+hyejin), sedang berada di rumah gedong hyejin. Mereka sedang menyusun rencana liburan di akhir tahun ini. “aku sih ikut kalian saja .. asal tidak membuat dompetku yang kering ini tambah kering .. hehe..” jawab jeongmin dengan senyumnya. Semuanya menatap jeongmin. “jeongmin-ah, kami ini sahabatmu! Jadi, biarlah kami yang menanggungnya, oke ?” kata hyejin, senuanya mengangguk setuju, lagi-lagi jeongmin hanya tersenyum. “ah.. gomawoyeo … kalian memang sahabat terbaik .. aku bingung harus membalas kebaikan kalian dengan apa …” kata jeongmin merendah. “kau hanya cukup menjadi sahabat kami^^” kata kwangmin dan youngmin serempak. Dasar anak kembar.


“ne hyung, hyung cukup berada disisi kami sebagai sahabat kami …” si magane minwoo pun ikut mengeuarkan suaranya. di ‘bestfriend’, donghyun dan hyunseong adalah yang tertua, hanya berbeda satu tahun dengan yang lainnya. Sisanya, lahir di tahun yang sama, hanya berbeda bulan, namun mereka tetap memanggil hyung/noona kepada yang lebih tua walaupun hanya lebih tua beberapa bulan.


“jadilah yang terbaik dan jangan mengecewakan kami..” kata hyunseong dan disetujui oleh donghyun, walaupun hanya dengan anggukkan saja. “ah … gomawoyeo .. kalian memang baik ..” kata jeongmin. Lalu mereka kembali ke topik utama, membahas rencana liburan kali ini. “bagaimana ? ada usul ?” hyunseong yang sudah buntu bertanya pada sahabat-sahabatnya.


“bagaimana kalau ke pantai saja ? disana ada rumah milik appa yang biasa dipakai appa dan relasi bisnisnya menginap saat liburan, disana juga sudah ada pelayan yang siap melayani .. haha..” youngmin memberi usul. Kwangmin membulatkan matanya. “tapi hyung, rumah yang disana kan terkenal berhantu ? rekan bisnis appa saja hanya bisa bertahan semalam disana.. kita kan akan menghabiskan 3 hari liburan kita disana, soal pelayan, mereka mungkin sudah berteman dengan hantu di rumah appa itu..” youngmin memukul jidatnya sendiri. “ah .. iya .. aku lupa ….”


“hey, sepertinya seru juga kalau kita menginap di rumah appamu yang itu youngmin-ah ..” kata hyejin dan disetujui oleh donghyun, hyunseong, dan minwoo. “jeongmin-ah ? kau bagaimana ? kau ikut ?” tanya donghyun. “sebenarnya aku aga penakut hyung, tapi aku akan ikut kalau semuanya setuju ..” jawab jeongmin.


“kalau begitu sepakat ya.. kita berangkat lusa, dan berkumpul di rumah jo twins” perintah donghyun.


**


Hari ini adalah keberangkatan ‘bestfriend’ ke pantai dan menginap di rumah milik appa jo twins yang terkenal berhantu. setelah semuanya berkumpul, mereka langsung berangkat karena tidak ingin membuang buang waktu. Hyejin adalah satu satunya yeoja di bestfriend, tapi ia tidak pernah merasa takut dengan sahabat-sahabatnya yang semuanya adalah namja. Itu karena hyejin sangat mempercayai sahabat sahabatnya.


Mereka sampai di tujuan setelah beberapa jam. Mobil yang mereka tumpangi langsung menuju ke rumah milik appa jo twins. Mereka keluar dari mobil dan memerhatikan dan berdecak kagum melihat bangunan didepannya. Sebuah rumah dengan desain klasik. Sangat mengandung nilai seni yang tinggi. Selain kesan klasik yang menonjol dari rumah itu, kesan menyeramkan juga sangat terasa. Gerbang rumah terbuka otomatis, karena memang di desain demikian, bisa dibuka hanya dengan menekan remote control saja. Mulut donghyun, hyunseong, jeongmin, minwoo, dan hyejin terus berkata ‘wah’ saat mereka mulai memasuki halaman rumah itu, jo twins hanya tersenyum penuh kebanggaan. Halaman yang sangat luas dan juga sangat bersih, aneh juga kenapa rumah ini terkenal berhantu, padahal rumah ini terlihat sangat layak pakai dan juga keadaannya sangat bersih, biasanya kan hantu itu menyukai tempat yang kotor.


Di depan pintu utama yang terbuka, sudah ada pelayan-pelayan yang berdiri menyambut kedatangan mereka dengan wajah yang ramah-tamah. Barang bawaan mereka dibawa oleh pelayan yang memakai seragam seperti maid. Dan seorang pria tua berkumis menuntun mereka ke ruang makan. Di ruang makan, mereka disuguhi makanan yang sangat banyak. Tanpa banyak menunggu, semuanya langsung melahap makanan yang disediakan. Setelah selesai menyantap makanan, mereka berjalan menuju ruang tengah dipimpin oleh pria tua berkumis tadi, sepertinya ia ketua pelayan di rumah ini.


‘youngmin hyung, dia itu siapa sih ?’ bisik minwoo di telinga youngmin. ‘dia kepala pelayan, panggil saja dia .. emm.. aku lupa namanya.. tanya saja pada kwangmin..’


‘kwangmin hyung, nama ketua pelayan itu siapa ?’ bisik minwoo. ‘kau bisa memanggilnya zhoumi ajjusshi’ minwoo hanya ber oh ria lalu menyusul hyejin, hyunseong, jeongmin dan donghyun yang sudah sampai di ruang tengah. Tidak disangka, di ruang tengah terdapat tv dengan layar besar, dan juga play station. Mereka semua duduk di sofa dan bersiap mendengarkan zhoumi ajjusshi yang akan menceritakan tentang rumah ini. Youngmin dan kwangmin juga akan mendengarkannya, karena sudah lama mereka tidak mengunjungi rumah ini. Kira kira, terakhir youngmin dan kwangmin mengunjungi rumah appanya ini adalah ketika usia mereka 10 tahun, sudah lumayan lama karena sekarang usianya menginjak 17 tahun.


“baiklah, sebelum saya bercerita, saya akan menunjukkan ruangan ruangan di rumah ini..” zhoumi ajusshi mulai berkata.

“itu adalah perpustakaan, buku-bukunya sangat lengkap, di lantai 2 terdapat ruangan musik dan aula besar, yang biasa

dipakai oleh tuan besar untuk mengadakan pesta” lanjut zhoumi ajusshi sambil menunjuk satu pintu yang tertutup yang berada di dekat tangga. Zhoumi ajusshi memperkenalkan semua ruangan ruangan di rumah ini. Yang membuat anak anak remaja itu tertarik adalah satu ruangan, yaitu ruangan musik yang berada di lantai 2, kata zhoumi ajusshi, setiap tengah malam di ruangan itu selalu terdengar dentingan suara piano, dan suka terlihat seorang yeoja yang memakai pakaian ballet yang menari diiringi dengan suara piano itu. Dan juga, setiap yeoja ‘hantu’ itu menari selalu ada sesuatu yang mengalir dari kaki yeoja itu, cairan kental berwarna merah, darah. Semua anak anak itu merinding, termasuk anak pemilik rumah ini.


**

2 hari mereka mendiami rumah itu, mereka tidak mengalami hal hal yang aneh. Mereka sangat menikmati fasilitas di rumah itu. Bahkan jeongmin yang awalnya merasa pesimis, karena dirinya yang penakut itu sekarang merasa amat senang. Pagi-pagi, mereka bangun, sarapan dan langsung olah raga yang dipimpin oleh zhoumi ajusshi. Siangnya mereka pergi ke pantai, kali ini mereka tidak ditemani zhoumi ajusshi, karena zhoumi ajusshi takut hitam gara-gara sinar matahari. Selain berenang, mereka juga bermain volley pantai. hari sudah mau sore, bestfriend kembali ke rumah jo twins. Ini adalah malam ke3 mereka di rumah itu, 1 januari 2011. Dan ini adalah malam yang panjang.


Hyunseong, donghyun dan minwoo tidur sekamar di lantai 2. Hyejin juga tidur di kamar sebelah kamar 2hyun+1min. sedangkan kwangmin, youngmin, dan jeongmin tidur di kamar yang berada di lantai dasar. Semua tidur sangat nyenyak. ‘tokk’. Pintu kamar jo twins+jeongmin terdengar diketuk, tapi hanya satu ketukan saja. Dan satu ketukan itu berhasil membangunkan si penghuni kamar. Youngmin yang merasa dirinya paling berani, membuka pintu dengan perlahan. Dan setelah pintu terbuka, youngmin tidak mendapati siapapun di depan kamarnya. Lalu youngmin kembali ke tempat tidur. “nuguya ?” tanya jeongmin. “ah .. tidak ada siapa-siapa hyung .. mungkin itu hanya orang iseng atau hanya kita yang salah dengar” jeongmin mengangguk mencoba menenangkan dirinya yang sangat penakut itu. “tapi hyung, kalau itu hanya salah mendengar, kenapa kita ? kebetulan sekali kalau pendengaran kita ini rusak..” tubuh jeongmin bergetar karena takut. “ah .. baiklah kalau begitu aku akan memeriksa keadaan sekitar” youngmin keluar dari kamarnya dan menutup pintunya kembali, lalu berkeliling memeriksa keadaan.


Di kamar, tersisa kwangmin yang sudah kembali tidur dan jeongmin yang sedang duduk di ranjang sebelah kwangmin sambil memeluk lututnya. Tubuhnya juga bergetar, mungkin karena rasa takut yang besar. ‘tokk’. Suara ketukan pintu itu kembali terdengar. Jeongmin merasa takut, sangat takut, tapi ia mencoba untuk berpikir positif. ‘mungkin itu youngmin’ pikir jeongmin. Jeongmin berdiri dan membuka pintu. Namun, nihil. Ia tidak mendapati youngmin atau siapapun di depan kamar itu. Jeongmin memberanikan diri untuk mengedarkan pandangannya ke setiap sudut. Lalu jeongmin melihat sekelebat hitam yang melintas di dekat tangga, dekat pintu perpustakaan, sekelebat hitam itu membentur pintu perpustakaan cukup keras yang mengakibatkan lukisan dinding jatuh. ‘brakkkkkk’. Bulu kuduk jeongmin semakin berdiri. Jeongmin memutuskan untuk kembali ke kamar. Jeongmin langsung merebahkan tu buhnya ke ranjang. Tapi, jeongmin merasa seperti ada yang kurang di kamar ini. Benar, ternyata jeongmin tidak mendapati kwangmin yang tadi tertidur di ranjangnya. “oh tuhan.. kemana perginya kwangmin ….” Gumam jeongmin. Di kamar yang sepi itu, jeongmin mencoba untuk memejamkan matanya, namun usahanya nihil. Suara jam dinding pun terdengar nyaring sekali karena keadaan yang sangat sepi.


‘jeongmin-a , kau harus berani, bangun dari ranjangmu dan cari sahabat sahabatmu’ jeongmin menyemangati dirinya. Jeongmin bangun dari ranjangnya, memakai sandal tidur dan keluar dari kamar. Jeongmin melangkahkan kakinya menuju tangga, ia memutuskan untuk ke lantai 2, ke kamar donghyun, hyunseong dan minwoo. Saat dekat tangga, jeongmin melihat aura pintu perpustakaan yang sangat suram dan juga masih tergeletak tidak berdaya lukisan yang tadi terjatuh, kaca lukisan itu retak dan itu menambah kesan seram pada lukisan itu. Jeongmin langsung berlari menaiki tangga. Jeongmin menumpu kan kedua tangannya pada kedua lututnya dengan nafas yang tersenggal senggal. Jeongmin berusaha menstabilkan nafasnya. Entah ini hanya pendengaran jeongmin yang mulai rusak karena umur, atau ini memang kenyataan. Jeongmin mendengar alunan musik, sepertinya yang berasal dari piano yang dimainkan oleh seseorang. Namun jeongmin berpikir, ‘siapa yang bermain piano malam malam seperti ini? Apakah zhoumi ajusshi ?’.

Lalu jeongmin menghampiri satu ruangan yang ia duga itu ruangan musik. Jeongmin mengintip kedalam ruangan musik itu. Alunan lagu yang ditimbulkan oleh piano itu masih terdengar. Terdengar jelas, lagu yang dimainkan adalah instrumental dari lagu celline dion – my heart will go on. Jeongmin sangat menyukai lagu itu, namun lagu itu dimainkan di saat saat seram seperti ini, itu manambah rasa takut di diri jeongmin. Jeongmin mencoba untuk membuka sedikit pintu ruangan musik itu untuk mengetahui siapa yang memainkan piano itu. Ruangan musik itu gelap, hanya sinar bulan yang menerangi sebagian dari ruangan itu, tepatnya sinar bulan itu hanya menerangi piano tua berdebu itu.


Alunan lagu masih terdengar, tapi jeongmin tidak melihat siapapun memainkan piano itu. Lalu tiba-tiba muncul seorang yeoja di balik piano itu, yeoja yang memakai baju ballet. Dan mulai menari diiringi lagu tersebut. Yeoja itu menari dengan lemah gemulai, sangat indah. Lalu yeoja itu berhenti menari. Jeongmin terus mengintip. Lalu yeoja itu menangis dan ada sesuatu yang mengalir dari kaki yeoja itu. Benda cair yang berwarna merah. Seiring cairan itu mengalir, bau amis langsung menyeruak dari ruangan itu. Yeoja berwajah pucat itu menatap kearah jeongmin yang sedang mengintip dan tersenyum penuh misteri kearah jeongmin.


“aaaaaaaaaaaaaaa!!!!!!!!!!” jeongmin berteriak keras sekali. Jeongmin berlari tidak tentu arah. Jeongmin membuka pintu kamar donghyun, hyunseong, dan minwoo, namun jeongmin tidak mendapati siapapun di kamar itu, lalu jeongmin membuka kamar hyejin, hasilnya sama, jeongmin tidak mendapati hyejin yang sedang tidur. ‘kemana semua orang ?’ batin jeongmin bertanya tanya.


Kaki jeongmin sudah terasa sangat lelah dan keringat bercucuran membasahi tubuhnya. Jeongmin terlalu lelah untuk kembali mencari teman temannya. Jeongmin melihat jam dinding yang menempel di dinding. ‘jam 23.55’ gumam jeongmin. Jeongmin kembali berlari mencari teman temannya.


Jeongmin melihat satu ruangan, ruangan itu seperti aula yang besar. Jeongmin berlari ke arah aula itu. Selangkah kaki jeongmin menginjak aula itu berbarengan dengan suara jam tengah malam ‘tengg tengg’. Jeongmin terkejut sentengah mati. ‘klik’. Keadaan berubah dari semula, lampu di aula itu kini menyala. Jeongmin melihat di aula itu, ada donghyun, hyunseong, minwoo, kwangmin, youngmin, hyejin, zhoumi ajusshi dan juga beberapa pelayan. Di meja besar, terdapat satu cake birthday yang berukuran sangat besar yang bertuliskan ‘happy brthday jeongminnie’. Kemudian orang-orang di aula itu menyanyikan lagu ulang tahun . ‘saengil chukka hamnida, saengil chukka hamnida.. saranghaneun jeongminnie.. saengil chukka hamnida..’ suara tepuk tangan terdengar setelah lagu ulang tahun berakhir.


“kalian ……” jeongmin melangkahkan kakinya lebih masuk ke aula. Semuanya tersenyum kepada jeongmin. 3min+2hyun+ hyejin juga berjalan menuju jeongmin. Lalu mereka berpelukan. “gomawo ..” kata jeongmin sambil tertawa, menandakan hatinya sudah lega dari rasa takut itu. Mereka melepas pelukannya pada jeongmin. “bagaimana hyung ? kau suka kejutannya ?” tanya minwoo dan jeongmin langsung membulatkan matanya. “jadi.. ini semua ulah kalian ?” semuanya mengangguk.


“hyung pikir, rumah ini benar benar berhantu ? ini semua ide hyunseong hyung.. dan ini berhasilkan …?” ujar youngmin


“mana ada hantu yang betah di rumah ini, rumah ini ada banyak pelayan yang selalu mengisi dan membersihkan rumah ini hyung .. jadi mana ada hantu yang betah di tempat sebersih ini..” jelas kwangmin. “cakkaman .. tentang kejutan ini, kejutan yang hampir membuatku mati berdiri ..” kata kata jeongmin terpotong oleh cekikikan teman temannya, bahkan zhoumi ajusshi yang membantu kejutan ini berjalan juga terkikik. “aku ada beberapa pertanyaan mengenai ini semua..” lanjut jeongmin.


“youngmin, tadi kau kemana ?”


“aku ke aula membantu yang lain menyiapkan ini semua ^^” jawab youngmin


“lalu, sekelebat hitam yang membuat lukisan di pintu perpustakaan jatuh ?”


“itu aku hyung ,, hehe ..” jawab kwangmin


“hah ? bagaimana kau bisa keluar ? padahal aku ada di ambang pintu pada saat itu ?”


“hyung, kau lihat lemari dekat ranjang ? itu sebenarnya adalah pintu yang menghubungkan kamar dengan ruangan kosong di sebelah perpustakaan, tapi karena terlalu gelap, aku menubruk pintu perpustakaan, dan membuat lukisannya jatuh ..” jelas kwangmin.


“musik itu ?”


“itu hanya kaset yang diputar lewat dvd player di ruangan musik itu” jelas zhoumi ajusshi


“lalu yeoja itu dan juga aliran darah juga bau amisnya ?”


“yeoja itu hanya salah satu pelayan kami, aliran darah itu hanya syrup strawberry, lalu kalau masalah bau amisnya, aku meletakkan seember kecil darah ayam yang diletakkan di sisi dekat pintu” jelas zhoumi ajusshi lagi.


“lalu debu debu di ruangan musik itu ? kalian bilang disini sangat bersih ?”


“hehe .. itu hanya tepung terigu ..” jawab hyejin sambil menunjukkan tangannya yang masih dilumuri tepung, yang belum sempat ia bersihkan.


“gara-gara kejutan ini.. aku jadi lapar ..” kata jeongmin sambil memegangi perut rata nya. “hyung sangat rajin, tengah malam sudah berolahraga ..” kata minwoo dengan polosnya. Jeongmin hanya menggembungkan pipinya mengerucutkan bibirnya, semua orang disana termasuk pelayan hanya menertawakan polah minwoo dan reaksi dari jeongmin.


“kajja, kita ke ruang makan, disana sudah disiapkan makanan yang banyak..” ajak zhoumi ajusshi. Lalu mereka semua mengikuti zhoumi ajusshi. Cake tadi di angkat oleh pelayan pelayan dan dipindahkan ke meja kecil di ruang tengah untuk dinikmati siang nanti.


Mereka semua mulai menyantap hidangan yang disiapkan oleh zhoumi ajusshi dan juga anak buahnya. “ah .. kenyang ….” Ucap 4min+2hyun+hyejin sambil memegangi perut mereka yang sudah diisi.


“emm .. mau dilanjutkan tidur atau kita bermain playstation sambil menikamti kue ?” tanya zhoumi ajusshi. “bermain play station !!!!” seru semua anak anak remaja itu. Mereka langsung menuju ruang tengah. Lalu mereka bermain PS bergantian, yang kalah diganti maksudnya. “ige ..” hyejin memberikan sepotong kue pada jeongmin yang sedang duduk di sofa menonton sahabat-sahabatnya yang sedang bermain dan menunggu mendapat giliran bermain PS. “gomawo hyejin-ah ..”.


Setelah menghabiskan sepotong kue itu, karena kelelahan, jeongmin langsung tertidur di sofa. “aku menaaang !!!!!!!” teriak hyunseong. “oppa! Sssstttt!!” perintah hyejin sambil menunjuk jeongmin yang sedang terlelap di sofa.


**


“hooooaaaahhhmmm …..” jeongmin menguap dan bangun dari tidurnya. Ia berada di kamarnya ‘kenapa aku disini ?’ pikir jeongmin. Jeongmin menggaruk kepalanya yang kebetulan belum keramas dari kemarin. Jeongmin berjalan keluar dari kamar setelah membersihkan badannya. jeongmin berjalan menuju halaman rumah karena di dalam rumah, ia tidak mendapati satu pun dari sahabat-sahabatnya.


Ternyata hari sudah hampir sore. ‘berapa lama aku tidur ya ?’ pikir jeongmin. Di halaman, tampak zhoumi ajusshi ssedang bermain golf. “eng .. ajusshi .. boleh aku bertanya ?” zhoumi ajusshi menoleh kearah jeongmin dan tersenyum. “tentu ..”


“donghyun hyung dan yang lainnya pergi kemana ?”


“mereka di pantai .. kata tuan muda youngmin, tuan ditunggu mereka di pantai.. mungkin ada kejutan lain …”


Jeongmin tersenyum dan langsung pergi ke pantai. sesampainya di pantai, jeongmin mendapati ke enam sahabatnya sedang duduk sambil memeluk lutut di pasir. “annyeong ??!!” teriak jeongmin. Semuanya menoleh, dan langsung berdiri. Jeongmin menghampiri keenam sahabatnya itu. “kenapa kalian meninggalkanku ?” tanya jeongmin. “kami takut mengganggumu, kau terlihat sangat lelah ..” jawab donghyun.


“jeongmin hyung kau mau hadiah apa ?” tanya kwangmin. “ani .. aku tidak mau apa apa .. ini sudah cukup ….” Jawab jeongmin. “sebenarnya hanya satu permintaanku….. aku hanya ingin kalian tetap disampingku sebagai sahabatku .. tetap disampingku dalam keadaan sedih maupun senang.. menerima aku yang seperti ini sebagai sahabat kalian ….” Pinta jeongmin dengan sudut mata yang mulai berair. Semua sahabatnya mengahmpiri jeongmin dan langsung memeluk jeongmin.


**


Sebenarnya, ada banyak hadiah yang dikirim oleh sahabat sahabat jeongmin ke rumah jeongmin. Jeongmin dihadiahi peralatan sekolah baru, alat alat elektronik untuk membantu komunikasi dan juga untuk membantu belajar, seperti hp dan juga laptop. Yang lebih mengejutkan lagi, donghyun dan hyunseong patungan untuk membelikan motor untuk jeongmin. *author lagi ngayal niih ^_____^*


**


Ah .. semua sahabat jeongmin memang baik .. menerima jeongmin apa adanya .. lebih mementingkan ketulusan daripada materi.. author juga pengen dikasih hadiah yang kaya gitu saat author ultah .. hah .. tapi apa daya .. author Cuma dapet ucapan dari temen temen author .. tapi author seneng ^^… *readers : heh thor ? nape lu jadi ngikut cerita ? curhat pula .. author : lah terserah gua dong .. ini ff gua,, mau gua apain juga terserah gua …(nyolot)#ditimpuk readers.*


**


Di sekolah, kini jeongmin mempunyai banyak teman selain 6 sahabatnya itu. Jeongmin selalu tampak berkilau. Bukan karena make up lho ! tapi karena ia selalu tersenyum dan tidak tertutup seperti jeongmin yang dulu.


**


-Pulang sekolah-


Jeongmin pulang ke rumahnya dengan motor barunya. Motor baru pemberian sahabatnya. Sesampainya di rumah, keadaan rumah begitu sepi, tidak seperti biasanya. Biasanya, jeongmin selalu mendapati hyung nya, lee jinki sedang bermain dengan ayam ayam kesayangannya di halaman depan rumah. Tapi, ayam ayam hyung nya sudah dikemas(?) rapi di kandangnya.


Jeongmin memegang handle pintu. Keadaan ruang tamu gelap. Jeongmin mencari saklar lampu dan menyalakannya. ‘hem.. sepi sekali ruang tamu ini, seperti biasanya..’ gumam jeongmin. Jeongmin menenteng sepatunya dan menyimpannya di rak sepatu yang berada di dapur.


Karena lapar, jeongmin langsung membuka tudung saji di meja makan. Tapi yang ditemukan jeongmin bukan makanan, tapi secarik kertas. Jeongmin langsung membaca kertas itu.


jawab teka teki ini lalu kau akan menemukan petunjuk selanjutnya..


1. Sebuah sosis raksasa, sebuah sosis yang tidak bisa dimakan, namun biasa kau peluk setiap malam.


Jika kau bisa menjawab pertanyaan itu, kau akan tahu lokasi petunjuk berikutnya..


Jeongmin mengerutkan keningnya. ‘sosis?’ tanya jeongmin pada dirinya sendiri. Jeongmin membuka kulkas yang ada di dapur. Ia hanya menemukan sosis berukuran kecil dan itu pun masih layak untuk dimakan. Dan juga mana mungkin jeongmin memeluk sosis itu malam malam. Sunguh tidak normal kalau jeongmin bermain dengan sosis itu. Jeongmin terus berpikir. Jeongmin sangat menyukai teka teki. Jeongmin yang masih berada di dapur mengedarkan pandangannya untuk mencari clue teka teki itu. ‘sosis, peluk, peluk sosis ? tiap malam ?’ tanya jeongmin pada dirinya sendiri. Jeongmin menjentikkan jari nya dan langsung berlari ke lantai 2. Jeongmin membuka kamarnya dan berjalan ke kasurnya. Jeongmin membuka sarung guling. Dan ternyata dugaan jeongmin benar. Jawaban teka teki pertama adalah guling, dan kini jeongmin menemukan secari kertas lagi. Jeongmin langsung membacanya.


2. Walaupun harganya terbilang murah, tapi benda ini bisa terpakai satu tahun penuh.


‘murah ? satu tahun ? apa jawabannya baju ? baju ku kan harganya terbilang murah, dan juga aku membeli baju hanya satu tahun sekali..’ pikir jeongmin, lalu membuka lemari pakaiannya. Ia mencari cari lagi secarik kertas diantara baju bajunya yang terlipat rapih. Jeongmin menggaruk kepalanya. Jeongmin kembali mengedarkan pandangannya di kamarnya. Mata jeongmin tertuju pada kalender meja yang ada di meja belajarnya. “tentu saja kalender !!” seru jeongmin lalu bertepuk tangan sendirian. Jeongmin melihat lihat kalender itu dan mencari petunjuknya. Jeongmin tidak menemukan secarik kertas petunjuk yang menempel di kalender itu. Jeongmin mengangkat kalender meja itu, dan ternyata petunjuk itu ada di bawah kalender itu. Jeongmin langsung membacanya karena terlalu penasaran dengan teka teki selanjutnya.


Ini adalah teka teki ke 3.. selamat! Kau sudah melangkah sampai kesini ..


3. Sekarang tanggal berapa ? dan apa yang seharusnya kau lakukan di tanggal ini , di hari ini ? jika kau sudah tahu ada apa hari ini, kau bisa melangkah ke ruang tengah dan langsung mengerjakan ‘sesuatu’ disana. Jangan coba-coba untuk langsung pergi ke ruang tengah ! kalau kau langsung ke ruang tengah, jebakan akan langsung berfungsi dimana saja! Ingat kami memerhatikanmu.. ;>


Jeongmin mengangkat sebelah alis tebalnya. Jeongmin mengabaikan perintah di kertas itu dan hendak langsung menuju ruang tengah. Tapi, pintu kamar jeongmin tertutup dengan sendirinya dan juga terkunci. “baiklah …. Siapapun kau aku akan menuruti perintahmu ..” seru jeongmin pada pintu yang tertutup itu. Mata jeongmin melihat kalender. “sekarang tanggal 3 .. memangnya ada apa hari ini ?” jeongmin berbicara sendiri karena tidak ada seorangpun di kamarnya yang bisa ia ajak bicara. Jeongmin duduk di kursi meja belajarnya dan berpikir. Pikiran jeongmin kembali ke 2 tahun lalu saat dia sedang bersama sahabat-sahabatnya.


-flashback-


Donghyun, hyunseong, jeongmin, youngmin, kwangmin, minwoo dan seorang yeoja yang masih belum dikenali sedang belajar bersama di rumah hyunseong. “nah bestfriend, perkenalkan, ini sepupuku yang baru datang ke seoul, namanya kang hyejin.. kebetulan dia juga murid baru di kelasmu jeongminnie ?” kata hyunseong dan jeongmin mengangguk. “nah.. untuk lebih mengenalnya, aku beritahu kalian, kalau dia lahir sehari setelah jeongmin lahir…. Tepatnya 3 januari ..” lanjut hyunseong. “berarti kau harus memanggilku oppa .. haha ..” kata jeongmin pada hyejin. “mwo ? kau hanya lebih tua sehari dariku,, shireo .. aku akan memanggilmu jeongmin saja” tolak hyejin.


-end of flashback-


“bingo ! sekarang ulang tahun hyejin!” kata jeongmin. Jeongmin melihat buku diary nya di meja belajar. Buku diary jeongmin terbuka, jeongmin baru sadar kalau diary nya terbuka. “aigo .. kenapa ini bisa terbuka .. kalau ada yang membacanya , mungkin aku akan malu seumur hidupku karena ketahuan ..” jeongmin merutuki dirinya sendiri. Jeongmin menutup diary nya yang terbuka dan menyimpannya di lemari pakaian.


Jeongmin membuka pintu yang kini sudah tidak terkunci lagi. Jeongmin berjalan menuruni tangga menuju ruang tengah. Keadaan ruang tengah begitu gelap. Jeongmin menekan saklar lampu dan lampu menyala. Di meja ruang tengah, jeongmin mendapati secarik kertas untuk kesekian kalinya.


Hey, kau sudah tahu hari ini ada apa ? kalau kau sudah tahu, akankah kau memberikannya sesuatu untuk menyenangkan hatinya ? kami tahu kau menyukainya, iya kan ?kami tahu apa yang dia inginkan darimu ..


4. Sesuatu yang tidak ternilai dengan uang sebanyak apapun, sesuatu yang sangat berharga namun tidak dapat digadaikan. Semua orang dapat memiliki seseatu itu tanpa memandang tinggi rendahnya materi yang dimiliki seseorang. Sesuatu itu lebih mementingkan ketulusan dibandingkan uang atau fisik.


Jika kau sudah tahu apa yang harus diberikan padanya sesuai teka-teki no 4.. temuilah dia setelah kau menjawab teka teki no 5..


5. Tempat dimana kau mencari sesuatu untuk mencharge nyawa mu, tempat dimana kau kembali dari tempat itu, pasti kau mengelus perutmu.


‘pasti yang membuat teka teki ini membaca seluruh isi diary ku, termasuk yang itu’ tebak jeongmin . Jeongmin masih agak pusing dengan teka-teki no 4. Tidak ternilai, tapi sangat berharga dan tidak dapat digadaikan ? jeongmin berpikir, kira-kira itu benda apa ? tidak ternilai dan tidak memandang tinggi rendahnya seseorang ? ‘apa mungkin itu bukan benda, tapi itu ……. Cinta!’ gumam jeongmin. Jeongmin tersenyum puas. Jeongmin melihat teka-teki no 5. “mencharge nyawa ? ada ada saja …” kata jeongmin dengan sedikit tertawa. ‘kkrrryyuuuukkk krryyuuukk..’ jeongmin mengelus perutnya. “aku lapar..” kata jeongmin. Jeongmin diam pada posisinya, dengan tangan masih mengelus perut rata nya. “ruang makan !” jeongmin berjalan menuju ruang makan. Mengedarkan pandangan di ruang makan untuk mencari petunjuk.


Wajah jeongmin berkeringat, jeongmin mencari tisue yang biasa terletak di meja makan. Jeongmin mengambil tissue dari pack nya. Jeongmin mengusap keringat dengan tissue itu, lalu menyimpannya di meja makan. Jeongmin melihat ada satu tulisan di tissue itu, jeongmin memungutnya kembali dan membaca tulisan di tissue itu.


TEMUKAN AKU DI LEMARI PIRING !!!!


Jeongmin akhirnya menuruti apa yang diperintahkan tissue lecek itu. Jeongmin membuka lemari piring, dan mencari petunjuk. Jeongmin melihat ada kertas yang menempel di pintu lemari piring itu.


Inilah teka teki terakhir.. selamat ! kau sudah melangkah sejauh ini!

Eng, jeongmin, kami tahu kau menyukai yeoja yang lahir di tanggal ini .. temui dia dan berilah sesuatu yang diinginkannya sesuai dengan teka teki no 4.. kalau kau tidak tahu dia ada dimana, jawab teka teki terakhir ini ..


6. Kau akan menemukannya dimana kau biasa melihat matahari terbenam.. dia menunggumu disana ..


Tanpa pikir panjang, jeongmin langsung mengambil sandalnya dan berlari menuju tempat ia biasa melihat matahari terbenam. Halaman belakang rumahnya.


Di halaman belakang rumah, jeongmin bisa melihat seorang yeoja dengan rambut sebahu yang tergerai sedang duduk diatas rumput dibawah pohon besar yang ditanam di halaman belakang rumah jeongmin. Yeoja itu duduk mengadap kearah barat menunggu matahari terbenam.


Jeongmin menghampiri yeoja itu. “hyejin-ah ?” tanya jeongmin. Yeoja itu menoleh dan memberikan senyum manisnya pada jeongmin. “kau sudah tahu apa yang aku inginkan ?” tanya hyejin. Jeongmin menjawab pertanyaan hyejin dengan seulas senyuman yang terukir dibibir mungil jeongmin dan sebuah pelukan pada tubuh hyejin. “saranghae … ini hadiah untuk ulang tahunmu cahgi” kata jeongmin. “nado saranghae, gomawoyeo oppa …” hyejin membalas pelukan jeongmin.


“akhirnya kau memanggilku oppa”


Mereka melepaskan pelukan mereka dan duduk menghadap ke arah barat. Menyaksikan pemandangan matahari terbenam di halaman belakang rumah jeongmin.


Sementara itu, disisi lain, ada sekumpulan orang di ambang pintu rumah menuju halaman belakang yang sedang menyaksikan 2 insan yang sedang jatuh cinta. Mereka ber high five ria karena rencana mereka berhasil menyatukan 2 makhluk itu. Mereka semua keluar dari persembunyiannya, di ruang bawah tanah setelah mereka yakin kalau kejutannya dan juga teka teki nya berhasil menyatukan 2 orang itu. Kumpulan orang itu berbalik menuju meja makan di rumah jeongmin, karena umma, appa, hyung jeongmin sedang memasak untuk merayakan ulang tahun jeongmin kemarin dan ulangtahun yeojachingu jeongmin.


Semua masakan selesai dan langsung di tata di meja makan. Jinki, hyung jeongmin berjalan ke halaman belakang. “ya ! domba ! bawa yeojachingumu masuk, kita semua sudah menunggu kalian di ruang makan” teriak jinki


“ne ayam ! aku akan segera kesana dengan yeojachinguku setelah mataharinya benar benar tenggelam!” jawab jeongmin dengan teriakkannya yang tak kalah keras dengan teriakan hyungnya.


Jinki kembali masuk ke rumah. Sedangkan jeongmin dan hyejin terus menikmati momen mereka berdua sambil menyaksikan keindahan matahari terbenam sore ini. Cinta mereka berdua disaksikan oleh sang surya yang sedang turun dari singgasananya, oleh semilir angin sore itu dan juga oleh rumput rumput yang menari dengan indahnya.


END


Wah .. endingnya gaje .. mianhaeyo yaaa …. ==’ .. aku emang author abal … #ditimpuk readers pake bibir youngmin. Wah .. ini bener bener ya .. romance nya dikit banget .. sebenernya author ga tahan pengen masukin unsur unsur romance banyak banyak .. tapi, kalo dimasukin banyak banyak, ntar ff nya jadi rusak daah … selain itu juga, kalo author masukin romance banyak banyak di ff ini, author suka jadi lebay .. haha ..


Teka teki di ff diatas, author ngarang sendiri ToT.. makanya teka teki nya gaje banget … mianhaeyo #bow


Oiya, saya mau ngucapin lagi, happy b’day jeongminnie!! Happy b’day chingu ku, yuu a.k.a yulia sakamoto shiroyama! Yuu, ngucapinnya sekarang aja ya ! *besok juga bakal ngucapin lagi :D !*

udahan ah penutupannya, takut kepanjangan … ^^ .. bubaiiiiiii !!!!! *lambai lambai ala Miss Korean 2012(?)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar