PERHATIAN

PERATURAN -->
1. setiap membaca fanciction di sini, WAJIB KOMENTAR
2. DILARANG MENG-COPY artikel di sini, baik sebagian apalagi seluruhnya !
3. jangan lupa JOIN dengan BLOG ini
terima kasih

Minggu, 15 April 2012

FF | My Twin (It's Real MinWoo ? I don't Believe this) | Chapter 4


Title : My Twin [ It's real Minwoo? I don't believe this ]
Cast : Jo Twins -> Youngmin & Kwangmin BOYFRIEND , Suzy Miss A, Jiyeon T-ara, Onew SHINee and Minwoo.
O.Cast : Sulli F(x), Minho SHINee, Boyfriend member, Yoogeun, Krystal F(x) .
Length : CHAPTERED.
Genre : Romance, Family.
Author : Mutiara Ekagusbarani
Note : In this Story, Suzy ’95 lines and marga dia juga jadi CHOI, Yoogeun juga ganti marga jadi JO ya.


Para namja itu langsung melempar Youngmin ke salah satu kuburan disana. Youngmin tergeletak lemah tak sadarkan diri dengan darah yang berlumuran diwajahnya.
Namja itu membuka topengnya lalu memakai kacamatanya. “nan, Minwoo imnida. Nan, namja yang kau pukuli sampai aku tak berdaya begitu lama! Nan, yang akan membuatmu terus menderita sampai hutangmu terbayarkan!” bisik Minwoo ditelinga Youngmin, lalu Minwoo melemparkan satu tonjokan lagi diperut Youngmin hingga darah keluar dari mulut Youngmin.

***
-Chapter 4-
Suzy POV
Brem...brem..brem..
Ya tuhan, aku tertidur dikuburan umma. Aku mendengar beberapa suara motor menuju arah sini, gawat!
Aku pun segera berlari dan bersembunyi dibalik pohon beringin yang letaknya tak jauh dari kuburan umma. Aku melihat segerombolan namja menyeramkan dan satu namja bertopeng. Para namja itu membawa satu orang yang tak sadarkan diri.
“hmm..nuguseo?” gumamku masih mengintip dari balik pohon.
Brukk..
Astaga apa mereka gila? Mereka melemparkan namja tak sadarkan diri itu ke kuburan umma - ku! Ya ampun siapa namja itu. Gara – gara gelap aku jadi tak bisa melihat dengan jelas wajah namja yang pingsan itu.
Namja bertopeng itu membuka topengnya dan memakai kacamatanya, “nan, Minwoo imnida. Nan, namja yang kau pukuli sampai aku tak berdaya begitu lama! Nan, yang akan membuatmu terus menderita sampai hutangmu terbayarkan!” bisiknya pada namja tak sadarkan diri itu lalu namja berkacamata itu langsung menonjok perut namja yang pingsan itu. Astaga benar – benar membuatku linu.
“ayo kita segera pergi!” ucap namja berkacamata itu lalu dia melepas kacamatanya dan melemparkannya kewajah namja yang pingsan itu.
Hingga mereka pergi, dan dengan perasaan sangat takut aku mendekati namja lemah itu.
“astaga! YOUNGMIN!?” teriakku kaget.
Astaga Ya Tuhan, benarkah ini Youngmin? Dia begitu lemah, wajahnya dilumuri darah. Apa yang terjadi hingga begini? Ya Tuhan apa yang harus aku lakukan?
“Youngmin-ah, irona!! Irona!!” teriakku lalu mengangkatanya ke pangkuanku.
“Youngmin-ah, bertahanlah!” ucapku lalu mengelap darah diwajahnya oleh tanganku.
“ohok..ohok..” Youngmin terbatuk lalu membuka matanya perlahan.
“Youngmin-ah!!” seruku lega.
“Su...zy..?” tanyanya terbata karna menahan sakit.
“ne, tenanglah, aku akan segera hubungi ambulance!” kataku lalu menggapai ponselku.
“J...a..ng..an..h..beri..tahu...umma..dan..Kwang..minh...” pintanya.
***
Aku masih menunggu dokter keluar dari ruang UGD dengan gelisah. Semoga Youngmin selamat, Ya Tuhan.
Tapi aku tak bisa merahasiakan ini pada Jo ahjumma dan Kwangmin. Mereka harus tau. Mianhamnida Youngmin-ah.
Aku pun memencet digit nomor ponsel Kwangmin. “yeobseo.”
Suzy POV end.
Kwangmin POV
Aku sudah mencari Suzy ke berbagai tempat. Tapi tetap tidak menemukannya. Dia pergi kemana?
Aku juga sempat mencari Youngmin di tempat – tempat tongkrongannya. Tapi aku juga tak menemukan Youngmin. Apakah Suzy dan Youngmin sedang berada di tempat yang sama?
Deg..jantungku terasa sakit dan sesak, perutku juga terasa sakit dan linu. Ada apa ini? perasaanku tidak enak. Apakah terjadi sesuatu pada Youngmin?
Ojik nan noi boyfriend..e..e..e ponsaelku berbunyi, disana tertera dari Suzy, ya ampun ahirnya dia menelfonku. Setelah dari tadi dia tak mengangkat telfonku.
“yeobseo? Suzy-ah, kau dimana? Umma dan aku mengkhawatirkanmu, cepat beri tahu aku dimana kau berada?” tanyaku bertubi – tubi.
“Youngmin-ah..” panggilnya dengan nada suara lemas.
“waekeurae??” tanyaku khawatir.
“cepat datang ke Seoul hospital. Youngmin sedang ada diruang UGD,” ujarnya lalu menangis.
“mworago?!”
***
Aku berlari melewati koridor depan rumah sakit, mencari letak UGD dan menemukan Suzy sedang duduk dikursi sambil menangis.
“mana dokter? Apa yang terjadi pada Youngmin?” tanyaku panik.
“aku tertidur dikuburan umma, saat aku bangun aku melihat segerombol namja membawa Youngmin yang sudah tak sadarkan diri dengan lumuran darah diwajahnya. Lalu namja itu pergi,” ceritanya singkat.
“mworago? Para namja?? Apa kau tau siapa mereka? Mungkin salah satunya!?” tanyaku penasaran.
“aku tak mengenal mereka sama sekali, tapi aku sempat mendengar bahwa salah satu diantara mereka bernama..”
“Kwangmin-ah!!” panggil umma memotong cerita Suzy.
“dimana Youngmin?? Apakah dia baik – baik saja??” tanya umma panik sambil menangis.
Kwangmin POV end.
Author POV
“Youngmin masih ada diruang UGD, kita tunggu saja, “ jawab Kwangmin berusaha menutupi kepanikannya.
Kwangmin menatap pintu UGD itu dengan mata bulatnya, butiran bening miliknya sudah sampai dipelupuk mata. Dadanya sesak, dia merasakan sakit seperti apa yang dirasakan saudara kembarnya. Kwangmin menaruh harapan, berharap saudara kembarnya selamat.
Setelah setengah jam menunggu, akhirnya seorang dokter tampan keluar dari ruang UGD.
“dokter, bagaimana keadaan Youngmin?? Apakah dia selamat??” tanya semua serempak.
“tentu saja dia selamat. Apakah disini ada keluarganya? Kita harus biacara diruangan saya.” Ucap sang Dokter lalu berjalan duluan.
***

“luka yang dialami Youngmin cukup parah. Dia mengalami luka tusuk di bagian perut. Sebuah pukulan kasar dibagian pipi, hidung, dan mata sebelah kirinya. Sepertinya dia juga mendapat pukulan keras diperutnya. Itu membuat keadaan pasien sangat buruk,” ujar sang Dokter menjelaskan.
“apa yang harus kita lakukan? Youngmin butuh donor darah?? Dia butuh donor ginjal?? Bilang saja padaku dok, aku adalah saudara kembarnya aku bisa mendonorkan segalanya padanya! Cepat katakan!!” seru Kwangmin panik.
“tenanglah dulu,” ucap Jo ahjumma menenangkan.
“tentu saja Youngmin butuh darah. Dia kehilangan banyak darah. Mata sebelah kirinya juga sudah tak berfungsi dan kita membutuhkan donor mata. Untung saja tusukan di bagian perutnya tidak terlalu dalam, jadi tidak terlalu berbahaya.” Ujar Dokter,
“golongan darahku dan dia sama, ambil saja dari darahku! jebal dok, cari pendonor mata untuknya! Lakukan yang terbaik untuk hyung-ku!!” pinta Kwangmin dengan emosi.
Dokter hanya menatap Kwangmin lekat. “baiklah, ikut aku,” ucap Dokter itu.
Author POV end.
Suzy POV
Aku masuk kedalam ruangan dimana Youngmin dirawat, dan aku juga menggunakan masker rumah sakit. Aku melihatnya dengan keadaan mengenaskan. Mata sebelah kirinya diperban, pipi sebelah kanannya juga diperban, dan hidungnya terlihat linu.
Aku melihat berbagai alat rumah sakit terpasang ditubuhnya. Aku tidak dapat menahan butiran beningku ini. jebal.. siapa namja bernama Minwoo itu?
“Youngmin-ah, Annyeong,”sapaku lalu duduk disamping ranjangnya.
“kau tau, tadi siang aku menlfon Minho oppa sambil terisak. Aku bilang padanya segala hal tentang kau, dan dia menyuruhku untuk mengambalikan cincinmu,” ujarku sambil terisak pelan.
“jadi aku putuskan untuk menemuimu saat itu juga, bodoh sekali ya aku”
“gara – gara aku Jiyeon unnie jadi salah paham. Dan kau membentakku,” lanjutku masih terisak.
“entah hingga akhirnya aku melihatmu dikuburan bersama namja – namja menyeramkan. Dan salah satu diantara mereka bernama Minwoo,” ujarku.
“apakah kau kenal Minwoo, Youngmin-shii?” tanyaku.
Aku hanya menghela nafas, berusaha menerima bahwa ucapanku ini percuma saja. Dan mana mungkin dia akan meresponku. Dalam keadaan sehat saja dia jarang meresponku, bagaimana dengan keadaan seperti ini?
“permisi nona, kami harus melakukan transfusi darah, anda silahkan tunggu diluar.” Ucap suster itu ramah.
“ne arra,” kataku lalu berjalan keluar kamar.
Brukk..
“mianhamnida, mianhamnda,” ucap seorang namja saat dia menabrakku dan menumpahkan bubur kebajuku.
Aku menoleh kearahnya, dan menemukan sosok yang kutemukan dikuburan tadi.
“ah nona mianhae.” Ucapnya lagi lalu membersihkan bajuku dengan tisu miliknya,
“nan Minwoo imnida, jika kau butuh sesuatu bisa temui aku dikamar 405. Annyeong,” ucapnya terburu – buru lalu pergi.
Tubuhku bergemetar, seolah – olah aku benar – benar akan mati. Aku baru saja bertemu dengan orang itu, orang yang telah membuat Youngmin menderita!
Tuhan, orang seramah itukah yang kulihat dikuburan tadi? Apa masalah dia dengan Youngmin?
Jebal..aku tak percaya semua ini..aku benar – benar tidak percaya ini..
Suzy POV end.

Jiyeon POV
Aku menyisir rambutku dengan perlahan, memasangkan jepit dirambut coklatku. Aku tak ada tujuan untuk pergi kemana hari ini. hmm..
Rolly polly rolly rolly polly.. ponselku berbunyi, disana tertera nama Kwangmin. Ada apa ya?
“yeobseo?” sapaku.
“noona, kau bisa datang ke rumah sakit? Youngmin sedang dirawat.” Ujarnya.
“mworago!?” seruku panik.
“ne noona, cepatlah datang,”
Aku pun langsung mengambil tasku dan segera pergi menuju rumah sakit.
Sampainya dirumah sakit aku langsung bertemu dengan Kwangmin yang memang menungguku di halaman rumah sakit.
“dokter sedang melakukan oprasi mata kiri untuknya,” ujar Kwangmin lirih.
“kenapa bisa begini?” tanyaku.
“ada seseorang yang memukulinya,” ucap kwangmin sedih.
Aku hanya menghela nafas lalu menatap pintu ruang oprasi, menaruh banyak harapan. Keselamatan, semoga menghapiri Youngmin.
“noona, aku temui Suzy dulu, tak apa aku tinggal kau disini?” tanya Kwangmin sekaligus pamit.
“ne gwenchana,” jawabku lalu tersenyum manis padanya.

FLASHBACK 10 Years ago..

“jotwinseu, Jiyeon – ah, ayo berkumpul!! Kita foto bersama,” seru oppa lalu memasang timer pada kameranya.
“aku senang sekali kita semua bisa berkumpul seperti ini,” ucap oppa.
“ne!!” balas semuanya serempak.
Aku melihat namsaeng oppa yang duduk di bangku taman, menatap kami dengan tatapan bencinya. Dia memang tak pernah ingin bergabung bersama kami.
“ya! Ayo ikut main!!” ajak Kwangmin ramah sambil menarik tangannya.
“shireo!” bentakknya lalu melepas genggaman Kwangmin.
“tak baik kau seperti itu!” ucap oppa padanya.
Dia hanya menatap oppa dengan tatapan bencinya.
“noona, kenapa dia seperti itu sih?” tanya Youngmin padaku.
“molla,” jawabku karna aku juga tak mengerti kenapa anak itu bisa bersikap seperti itu.
Aku yang memang baru berusia 10 tahun, masih belum bisa memahami sikap namsaeng oppa yang pemurung dan terlihat ‘menyeramkan’.
“youngmin – ah, noona, kajja. Hyung menyuruh kita main duluan,” ujar Kwangmin.
“ne!!” jawabku dan Youngmin lalu kami berlari bersama dipinggir danau.
Tiba – tiba sebuah anjing besar menghampiri kami, aku ketakutan dan bersembunyi dibalik Youngmin, begitu juga Kwangmin yang ketakutan dan bersembunyi dibalik Youngmin.
“tenanglah noona, Kwangmin –ah,” ucap Youngmin menenangkanku dan Kwangmin. Youngmin pun mengambil ranting besar lalu memancing anjing itu agar berlari mengejar ranting itu. Dan caranya berhasil.
“tenanglah, anjing itu sudah pergi,” kata Youngmin lalu tersenyum lucu dan polos.
“kalian akan aman jika bersamaku,” lanjutnya lalu memelukku dan Kwangmin.

FLASHBACK END

Aku menghela nafas lagi. Mengingat masa lalu, dimana Youngmin melindungiku juga kembarannya. Dan demi Tuhan, aku merindukan sosoknya yang dulu. Aku masih tak percaya bahwa yang kulihat saat ini adalah Youngmin. Tuhan, selamatkan dia dan kembalikan Youngminku yang dulu.
Jiyeon POV end.

Author POV
A week later..
“ Annyeong,” sapa Suzy.
Youngmin hanya melihat gadis itu sekilas lalu kembali sibuk dengan laptopnya.
“naga..” suruh Youngmin.
“wae? Aku baru datang tapi kau sudah mengusirku seperti ini,” kata Suzy sedih.
“nagaa..” ucap Youngmin lagi dengan volume suara yang lebih tinggi.
“apakah mata sebelah kirimu sudah berfungsi lagi??” tanya Suzy antusias, lalu menyimpan bunga yang dipegangnya di meja sebelah kiri Youngmin.
Youngmin hanya menatap Suzy sinis, lalu mengambil pisau buah dan menyodorkannya pada Suzy.
“YA!!” teriak Suzy kaget.
“naga!” seru Youngmin.
“arraseo!” ucap Suzy akhirnya.
Dengan terpaksa Suzy pun keluar dari kamar yang dihuni Youngmin.
“menyebalkan!! Masa dia tega melakukan hal itu pada seorang yeoja!” rutuk Suzy lalu menutup pintu kamar Youngmin dengan keras.
Author POV end.
Suzy POV
“ahh kau yeoja yang kutabrak dulu kan,” tegur seorang namja tiba – tiba.
“omo!” teriakku kaget.
“wae?? Apakah ada yang salah pada diriku?” tanyanya.
Ya Tuhan, saat ini dia terlihat sangat ramah. Berbeda dengan Minwoo yang kulihat dikuburan dulu.
“kenapa kau tak mengunjungiku ke kamar 405 dulu?” tanyanya lagi.
“a..ani..yo..” jawabku bergemetar.
“wae? Kau sedang tak sehat?” tanyanya lagi.
Aniyo Suzy-ah. kau tak boleh terlihat seperti ini. kau harus bersikap seolah – olah kau memang tidak pernah melihat namja ini sebelumnya. Dengan begini kau bisa tau kenapa Minwoo melakukan hal itu pada Youngmin.
“perkenalkan, Suzy imnida,” kataku ramah.
“ah kau sudah terlihat baik sekarang.” Katanya lalu tersenyum manis.
“untuk membayar kesalahanku kemarin, bagaimana jika kita makan bersama?” tawarnya.
“ahh boleh. Dimana?” tanyaku.
“didepan rumah sakit ini ada restoran enak. Kalau begitu kajja!” katanya ramah lalu memegang tanganku. Otomatis aku langsung melepaskan genggamannya.
“mian, kita baru saling kenal,” kataku gugup.
“ah mian karna aku sudah lancang,” katanya merasa bersalah.
Melihatnya seperti ini aku jadi tak percaya bahwa yang kulihat dikuburan dulu adalah Minwoo. Minwoo yang terlihat menyeramkan.
Kami pun berjalan keluar dari rumah sakit, dari kejauhan aku melihat Kwangmin dan Sulli sedang berjalan sambil membawa buah – buahan.
“Suzy-ah!!” panggil Kwangmin sambil melambaikan tangannya.
Ya Tuhan, apakah Kwangmin tau siapa Minwoo?
Aku langsung melihat wajah Minwoo, senyuman ramahnya yang tadi langsung menghilang dan dia menggepalkan tangannya.
“eung? Kau sedang bersama siapa?” tanya Kwangmin saat kami berhadapan.
“Annyeong haseo, No Minwoo imnida. Bangapseumnida,” ucap Minwoo ramah.
“ah Annyeong haseo, Kwangmin imnida, aku merasa familiar dengan namamu haha” ucap Kwangmin ramah.
Kurasa Kwangmin memang belum mengenal Minwoo.
“kami mau makan ke restoran depan, apa kau mau ikut?” tawar Minwoo.
“mau!!” jawab Sulli antusias.
“aniyo!” bisik Kwangmin sambil menyenggol Sulli.
“kami harus berkunjung ke kamar kembaranku. Dia sedang dirawat disini,” ujar Kwangmin.
“ohh jadi kembaranmu dirawat disini ya? Baiklah jika kau mau menyusul, susul saja ya,” ucap Minwoo.
“aku akan menyusulmu!!” sahut Sulli dengan tatapan kagumnya.
“haha baiklah,” kata Minwoo.
“tapi sebelumnya perkenalkan, Sulli imnida!” ucap Sulli lalu segera menggapai tangan Minwoo.
“ah ye,” jawab Minwoo lalu tersenyum.
***
“kita satu sekolah ternyata!” seru Minwoo antusias.
“ah tapi aku belum pernah melihatmu sebelumnya,” ujarku.
“kau memang benar. Sudah beberapa bulan ini aku tidak masuk,” ucapnya sedih.
“wae?” tanyaku.
“ah aniyo aku memang sakit, haha”
“sakit apa?” tanyaku lagi.
“apakah perlu aku menceritakan semuanya padamu?” tawarnya.
“tentu saja,”
Dia pun menghela nafas berat sambil menatapku. Yang ada dalam otakku sekarang adalah kenapa dia mau menceritakannya padaku? Padahal kita baru saja kenal..jebal, aku tak percaya ini..
Suzy POV end.

a week later..

Kwangmin POV
“ye noona,” jawabku lalu menutup pembicaraan.
Aku memberitahu Jiyeon noona agar datang ke rumah sakit, karna hari ini Youngmin akan pulang. Setelah kurang lebih dua minggu dia dirawat akhirnya dokter memperbolehkan dia pulang.
“youngmin – ah , biar aku yang bawakan kopermu!” kata Suzy antusias.
“yeoja bodoh,” kata Youngmin sambil menatap sinis Suzy.
“hyung tunggu sebentar, Jiyeon noona akan datang,” kataku.
“kau menyuruhnya untuk datang, hah?” tanya Youngmin.
“ne, wae? Bukankah kalian..”
“aku akan pulang sekarang!” kata Youngmin ketus.
“tapi kan tadi...”
“suruh siapa kau menyuruh yeoja itu untuk datang!” bentak Youngmin.
“aku tau bagaimana perasaanmu! Sebagaimanapun kau mengelaknya masih terlihat jelas diwajahmu kalau kau merindukan Jiyeon noona, berhentilah seperti ini!” ucapku menahan amarah.
Youngmin hanya diam. “Youngmin-ah, kau itu rindu padanya! Aku tau!” ujarku lagi.
“aku benar – benar tak percaya kau seperti ini sekarang..”ujarku merendahkan volume suaraku.
“Annyeong,” sapa Jiyeon noona ramah bersama seorang namja.
“Onew hyung?” panggilku dan Youngmin serempak.

To Be Continued..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar