Annyeong?! Saya balik lagi bawa ff buat
yang punya acc fb gusti nur kholisa yang uda saya anggap dongsaeng saya
sendiri, mian ya .. eonn bru bisa bikin ff nya .. soalnya eonn kemaren2 sibuk
sama tugas sekola+belom dapet inspirasi. T,T.
Ff ini saya bikinnya dadakan, kaya
sambel gitu. Bikin ff ini cuman ngabisin waktu 7 jam diselingi bobo siang,
mandi, sama sholat *hahaha*. Okelah, sekian ceramah dari saya, moga ffnya dapet
respons yang baek ^^.
~happy reading^_^~
Tittle : I just wanna say “saranghaeyo”
Author : okky oktavia
Rating : G
Genre : romance
Length : oneshot
Main Cast :
Ø No Min Woo “BoyFriend”
Ø Lee Soo Rim / Gusti Nur Kholisa (Cha Ganeshaa)
Other Cast :
Ø Jeon Ji Hwan/ Jay D-NA
Ø Jae Soon Mi
Ø Janey “GP Basic”
-I
just wanna say “saranghaeyo”-
Jatuh cinta itu memang menyenangkan. Tapi, resikonya
juga lumayan ‘menyenangkan’. Maksudnya, alangkah meneyenangkan bila
pernyataan cinta dibalas oleh orang yang kita cintai . tapi, kalau tidak ? mau
bagaimana lagi . kita tidak bisa merubah perasaan orang lain. Harus diakui,
masalah cinta itu sangat rumit. Tapi kalau hidup tanpa cinta, apakah hidup
sudah lengkap ?
-I
just wanna say “saranghaeyo”-
Soorim pov
“soonmi, kau sudah mengerjakan tugas yang diberikan
janey seosaengnim ?” aku menepuk pundak sahabatku yang terlihat sedang melamun.
“aish .. soorim .. kau mengagetkanku saja .. baru datang kau sudah mengerjakan
tugas .. aku sudah mengerjakannya.. pasti kau belum mengerjakannya bukan ?”
tebak soonmi, dan yap ! bingo ! tepat sasaran .. aku belum mengerjakannya sama
sekali, karena semalaman aku hanya memikirkan seseorang yang ... ya ..
seharusnya tidak aku pikirkan.
“ya! Kenapa
kau melamun ?”. “ah .. aniyo .. soonmi, aku pinjam buku tugasmu ya .. soalnya
pelajaran janey seosaengnim jam pelajaran pertama .. aku harus cepat ! sebagai
imbalannya, kau ku traktir nanti istirahat ..” aku membawa buku tugas soonmi
yang tergeletak di meja nya dan kembali duduk di meja ku.
Atuhor pov
Ketika soorim berkutat dengan tugas yang belum
dikerjakannya, masuklah seorang namja. Hawa kelas itu menjadi dingin seperti
didatangi dementor. Namja itu berjalan menuju bangku soorim dan duduk disebelah
soorim. Dia duduk disebelah soorim, karena dia memang teman sebangku soorim.
Namja itu selalu bersikap dingin kepada siapa saja, bahkan bisa disebut lebih
dingin dari ice princess jessica, bahkan bisa juga lebih dingin dari dementor.
“cih, untuk apa kau sekolah kalau kerjaanmu tiap
hari hanya menyontek tugas orang lain ?” soorim menoleh kesamping, tepatnya
menatap namja itu dengan tatapan sebal. “aku yang menyontek kenapa jadi kau
yang repot ?” kata soorim lalu kembali mengerjakan tugasnya. “dasar yeoja babo”
kata namja itu lalu mengeluarkan buku dari tas punggung nya dan membacanya.
Soorim menatap namja itu penuh kekesalan, tatapan soorim seolah olah ingin
memakan namja itu hidup hidup. “hey, kenapa kau menatapku seperti itu ? apa kau
menyukaiku hah ?” kata namja itu tanpa mengalihkan pandangannya dari buku yang sedang
ia baca.
“mwo, jangan bermimpi no minwoo ! mana mungkin aku
menyukai namja sepertimu ! namja yang tidak tau bagaimana memperlakukan yeoja
..!” sementara soorim mengomeli minwoo, yang diomeli tetap saja membaca bukunya
dengan tenang. Soorim seolah olah seperti orang gila karena mengomeli patung.
Karena terlalu asik mengomeli minwoo, janey seosaengnim datang dengan ekspresi
garang yang menghiasi wajah nya yang yeppeo bagaikan anak yang masih belia.
Soorim menyadari kedatangan janey seosaengnim, karena aura gelap terlihat
dimana mana. Karena tadi ia terlalu lama mengomeli minwoo, tugas yang diberikan
janey seosaengnim yang sedang ia contek di buku soonmi belum selesai disalin.
Soorim hanya duduk pasrah menanti hukuman apa yang diberikan janey seosaengnim untuknya.
Soorim menyadari, bahwa kelakuan minwoo tadi hanya untuk menghambatnya
mengerjakan, tepatnya menyalin tugas. ‘aissh .. minwoo.. ini semua gara gara
kau .. wajahmu seperti malaikat, tapi kelakuanmu itu… arrrggghhh!!’ gerutu
soorim dalam hati.
“annyeong, hari ini kalian semua kedatangan murid
baru dari mokpo.. saya harap kalian bisa berteman baik dengannya.. untuk
pelajaran hari ini saya tidak akan masuk, karena ada rapat guru mendadak, jadi
kegiatan belajar mengajar diliburkan untuk hari ini dan besok.. tugas yang saya
berikan, dikumpulkan minggu depan.. soorim-a, saya tau kamu belum mengerjakan
tugas.. iya kan ?” kata janey seosaengnim panjang lebar sepanjang jalan
kenangan dan selebar badan pretty asmara. Lalu seosaengnim menyuruh murid baru
itu masuk ke kelas dan memperkenalkan dirinya.
Murid baru itu seorang namja, ya .. bisa di
deskripsikan dengan satu kata, perfect. “annyeonghaseyo, nan Jeon Ji Hwan
imnida ^^. Mannaseo bangapseumnida”. Setelah membungkukkan badannya, murid baru
itu melangkahkan kakinya dengan kangkah gontai ke arah meja yang kosong,
didepan meja soorim dan minwoo.
“okay, kuharap kalian semua bisa berteman baik
dengannya..” seru janey seosaengnim
“ne, seosaengnim !” balas seluruh murid
Janey seosaengnim keluar dari kelas dan menuju
kantor untuk mengahdiri rapat guru. Hampir semua murid meninggalkan kelas dan
pulang. Di kelas hanya ada soonmi, jihwan, soorim dan minwoo.
Soorim berdiri dan berjalan menuju meja soonmi yang
berada didepan meja jihwan. “soonmi-a.. ige .. kau tidak jadi ku traktir,
karena aku belum sempat menyalin sedikitpun tugasnya, karena ada pengganggu!”
kata soorim dengan menekankan saat menyebut ‘pengganggu’ dan mendelik kearah
minwoo. Namun minwoo tidak menghiraukannya, ia tetap membaca bukunya, lebih
tepatnya membaca novel baru nya.
“ah ne ..” soonmi mengambil buku catatannya dari
tangan soonmi. “ah.. soorim.. aku pulang duluan ya .. aku ada urusan mendadak,
annyeong !” soonmi langsung berlari keluar dari kelas. Dikelas tersisa jihwan,
soorim dan minwoo.
Soorim melangkahkan kakinya ke arah meja nya. Saat
melewati bangku jihwan, tiba tiba jihwan memegang tangan soorim. “kau, soorim ?
lee soorim ?” tanya jihwan dengan tatapan menyelidik. “ne, waeyo ?” soorim
balik bertanya pada jihwan.
“ini aku ! Jay! Kau ingat ?” kata jihwan atau Jay
dengan menunjuk nunjuk dirinya sendiri.
“Jay ?” soorim nampak berpikir, pikirannya melintas ke beberapa tahun lalu saat
ia masih duduk dibangku sekolah dasar. “ah .. ne ! aku ingat padamu ! kau Jay,
kau murid baru pindahan waktu kelas 3 bukan ?” Jay mengangguk sambil tersenyum.
“sangat betul sekali pakai banget, soorim agashi .. aku tau kau tidak bisa
semudah itu melupakan namja tampan, imut nan mempesona ini kan ?” kata Jay
dengan tingkat kenarsisan yang lebih dari 1000%. “kau berubah ya ..” kata
soorim sambil memerhatikan Jay. “ne, aku memang tampan hoho .. jangan bilang
kau menyukaiku ..” kata Jay dengan tingkat ke-PD-annya yang melebihi batas
normal. “ani, bukan itu ! mana mungkin aku menyukaimu ! aku kan sudah punya
namja yang kusukai ..! yang kumaksud kau berubah itu, umm .. penampilanmu !
seingatku, kau dulu itu botak, pendek, dan suka mengeluarkan apolo 11 dari
hidungmu..” jelas soorim. “aissh .. neo, jinja .. kau memang tidah berubah ..”
kata Jay gregetan(?) sambil mencubit pipi soorim.
Minwoo yang sedari tadi memerhatikan mereka, hanya
menatap mereka dengan tatapan kesal.
Soorim berjalan menuju meja nya dan duduk disebelah
minwoo dan mencoba mengerjakan sendiri tugas yang diberikan janey seosaengnim.
Sedangkan Jay, ia meminjam buku catatan hari ini pada soorim dan menyalinnya
ada catatannya yang masih kosong.
“ya, soorim-a .. kau menyukai seorang namja ? kau
menyukaiku hah ?” tanya minwoo sambil tersenyum dan langsung membuat soorim
menatapnya. “mworago ?! PD sekali kau ini ..” soorim kembali mengerjakan
tugasnya. “ya ! aku sudah selesai !” soorim tersenyum karena pekerjaannya sudah
selesai. Soorim berdiri dan menenteng tas selempang nya. Minwoo juga ikut berdiri
dan membawa tas nya. Jay merasa dirinya akan ditinggalkan temannya, dia cepat
cepat membereskan buku catatannya dan catatan soorim kedalam tas nya.
Jay berjalan disamping soorim dan merangkul sahabat
kecilnya itu. Sedangkan minwoo berjalan dibelakang mereka. Jay merangkul pundak
soorim dan tangan soorim dipinggang Jay *moga ngerti ya ..*. “aku duluan,
kalian berjalan lama sekali, dasar sama sama penghambat !” minwoo berjalan
mendahului soorim dan Jay.
“soorim-a , dia itu kenapa sih ? daritadi aku lihat
auranya begitu suram .. apa dia namjachingumu yang cemburu karena melihatku
dekat denganmu ?”
“ya! Jay Jeon Ji Hwan, dia itu memang begitu, dia
itu namja yang , ya .. menurutku namja yang paling dingin.. paling jutek, dan
tidak tau cara memperlakukan yeoja.. dan satu lagi, dia bukan namjachinguku..
arra ?!”
“ha .. ne , arraseo ..”
-I
just wanna say “saranghaeyo”-
-Sore hari-
“kkkkyyyaaaaaa!!” Jay kaget setengah hidup setelah
menekan bel rumah soorim. Tak lama kemudian
soorim membukaa pintu. “ya ! kenapa bunyi bel rumahmu seperti itu sih ?
untung aku tidak mempunyai penyakit jantung, kalau saja punya mungkin aku sudah
mati ditempat .. hhhuuuhhh ..” Jay duduk di kursi ruang tamu, menghela nafas
dan melampiaskan seluruh kekagetannya pada soorim. “aissh .. kau mau apa kesini
hah ?” tanya soorim. “aku mau mengembalikan buku catatanmu ..” soorim mengambil
buku catatan yang dipinjam Jay. “cepat sekali kau menyalinnya, padahal materi
pelajaran itu sangat banyak .. hebat!”. “iya dong, siapa dulu, Jay !”. “ah ..
aku tau kau, kau pasti tidak menyalinnya, kau pasti memfotokopinya, iya kan ?”
“hehe ..” Jay hanya nyengir kuda memamerkan deretan giginya yang putih.
“mau minum apa ?”tanya soorim. “ummm .. apa saja
..”jawab Jay. “ne .. tunggu ya ..” Jay hanya mengangguk. Tak lama kemudian,
soorim datang membawa nampan yang hanya ada 2 gelas air putih diatasnya. “ige
..” soorim menyerahkan 1 gelas air putih pada Jay dan 1 gelas lagi untuknya.
“mwo ? hanya air putih ? dasar kau ya .. tidak berubah .. tetap pelit ..
ckckckck”. “kan tadi kau yang bilang minum nya apa saja .. mau kukasih air
kobokan atau air got ?”. “aa .. ini lebih baik ..” kata Jay lalu meneguk air
minumnya sampai habis.
“soorim-a, aku pulang dulu ya .. annyeong !”. “ne,
hati hati!”kata soorim lalu kembali ke kamarnya.
-malam hari-
‘Ddrrrtt dddrrrtt’ hp soorim bergetar, tanda pesan
masuk. Soorim membuka pesan itu, dan ternyata para pemirsa, pesan itu dari
minwoo.
From : Dementor MinU xD
Annyeong soorim-a, aku tau kau belum
tidur, jadi sekarang juga kau keluar, aku akan mengajakmu ke suatu tempat, aku
menunggumu di teras rumahmu. Aku tidak menerima penolakanmu. Arra?
“aisshh .. anak ini ..” soorim bergegas mengambil
jaketnya dan juga sarung tangannya untuk menghangatkan tangannya karena udara
diluar sangat dingin. Ia bergegas keluar, karena ia tau minwoo tidak suka menunggu
lama lama.
-di luar-
“kau telat 7 menit” kata minwoo. “ne, mian ..”
soorim membungkukkan badannya. “tak perlu seperti itu, kajja..!” minwoo menarik
tangan soorim menuju motornya yang ia parirkan didepan gerbang rumah soorim.
“ige, pakai..” minwoo menyerahkan salah satu helmnya kepada soorim. Soorim
memakai helmnya dan langsung nik ke motor ninja yang berwarnna merah milik
minwoo. Minwoo melaju dengan kecepatan yang sangat tinggi sehingga membuat
soorim memeluk pinggangnya. Minwoo hanya tersenyum dengan reaksi soorim
padanya. Namun senyumnya tak terlihat karena tertutup oleh helm.
Motor minwoo berhenti. Soorim turun, membuka helmnya
dan memberikannya kepada minwoo. “ya ! kau mau membunuhku hah ?!” minwoo hanya
tersenyum . soorim merasa aneh dengan sikap minwoo hari ini. “ya ! No MinWoo,
mau apa mengajakku malam malam ke pantai ? apa hanya untuk menemanimu melamun
saja ?” minwoo menatap soorim, dan membuat soorim aga salah tingkah. “aniyo ..
aku hanya membutuhkan seseorang untuk menemaniku melihat keindahan pantai malam
ini ..” kata minwoo lembut dan soorim mengangguk pelan. “oiya soorim, aku mau
bertanya padamu .. umm .. bagaimana namja kriteriamu ?” tanya minwoo.
“sebenarnya namja kriteriaku tidak rumit .. namja kriteriaku , harus
berkepribadian bagus .. dan juga namja yang pengertian padaku..” minwoo
mengangguk. “minwoo, untuk apa kau bertanya hal seperti itu ? jangan jangan,
kau suka padaku ya ?” tebak soorim dengan nada meledek. “mana mungkin aku
menyukai yeoja babo sepertimu” kata minwoo sedikit gugup. Namun, kata kata
minwoo itu membuat soorim cemberut dan marah tentunya. “lalu untuk apa kau
mengajak yeoja babo sepertiku ke tempat seperti ini hah ?!!!” air mata soorim
pecah membanjiri pipinya. Soorim berlari kencang meninggalkan minwoo. Minwoo
langsung mengejar soorim. Walaupun udara begitu dingin, keringat begitu deras
mengalir di tubuh minwoo.
Minwoo kehilangan jejak soorim, karena soorim
berlari begitu kencang. Namun minwoo tidak meyerah dan terus berkeliling di
pantai. Minwoo menemukan soorim sedang duduk diatas pasir. Minwoo menghampiri
soorim. Minwoo memeluk soorim dari belakang dan meletakkan dagunya di pundak
soorim. “mau apa kau kesini hah ? mau mengejekku ? apa kau belum puas
mengataiku yeoja babo ?! untuk apa kau mengejarku sejauh ini ?”. “mianhae ..”
kata minwoo lirih. Soorim melepaskan pelukan minwoo dan ia berjalan meninggalkan
minwoo. “Soorim, I just wanna say… saranghaeyo!!!” teriak minwoo dengan wajah
yang basah karena keringat. Soorim menghentikan langkahnya dan berbalik
menghadap kearah minwoo. Minwoo berjalan mendekati soorim. Minwoo memeluk
soorim. “saranghaeyo..” bisik minwoo. “jeongmal ?” tanya soorim dengan suara
yang agak serak. “ne, saranghaeyo ..” bisik minwoo lagi. “lalu, kenapa kau
beitu dingin kepadaku di sekolah ?” minwoo melepas pelukannya dan memegang
kedua pundak soorim dengan kedua tangannya sambil menatap mata soorim. “itu
karena aku terlalu gugup bila aku berada didekat yeoja yang sangat aku cintai
..”. “walaupun aku ini yeoja babo ?”. “aku tulus mencintaimu ..” mata soorim
kembali mengeluarkan air matanya. “waeyo ? apa perkataanku membuatmu terbebani
?” tanya minwoo khawatir. Soorim hanya menggeleng. “aniyo .. aku hanya senang,
namja yang aku cintai juga mencintaiku, jadi cintaku tidak bertepuk sebelah
tangan ..”. minwoo tersenyum dan langsung memeluk soorim lagi. “gomawo chagi,
saranghaeyo ..” . “nado saranghae oppa ..”
Minwoo dan soorim duduk menghadap ke laut. Minwoo
merangkul pundak soorim dan soorim menyandarkan kepalanya di pundak minwoo.
“jadi, kau belum mengerjakan tugas yang diberikan janey seosaengnim, karena kau
semalaman memikirkanku ?” tanya minwoo sambil terkekeh. “hehe .. ne, tepat
sekali .. dan juga pada malam itu aku memikirkan perasaanku padamu, malam itu
juga, aku mengatai diriku bodoh karena bisa jatuh cinta pada namja sepertimu ..
hehe ..” jawab soorim sambil tertawa ringan.
Pasangan anak manusia yang sedang jatuh dalam
perangkap cinta itu duduk menghadap kelaut sambil menikmati keindahan cahaya
bulan dan desiran ombak malam itu. Walau
cuaca begitu dingin, tapi suasana hati mereka begitu hangat karena CINTA.
-end-
Ahirnya selese juga ! ^__^/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar