PERHATIAN

PERATURAN -->
1. setiap membaca fanciction di sini, WAJIB KOMENTAR
2. DILARANG MENG-COPY artikel di sini, baik sebagian apalagi seluruhnya !
3. jangan lupa JOIN dengan BLOG ini
terima kasih

Minggu, 15 April 2012

FF | Love Letter | OneShot


Gendre : romance
Length : one shoot
Cast :     -Kwangmin
-ji young seong
Other cast : find it yourself


Anyeong all.. aku datang dengan membawa FF one shoot ku yg kedua, alasan author membuat FF yg satu ini adalah dalam rangka memperingati hari tersialku tiga hari yg lalu #nggak nanya, ini 100% author alami Cuma ada beberapa tokoh yg author tambah-tambahin dan cerita yg agak di tambah-tambahin supaya jalan cerita menjadi lebih menarik, nah semoga kalian suka ya, kalo mau mendalami ceritanya, lebih baik pake soundtrack nya, mian kalo nggak nyambung
-super junior_no other
-u kiss_obsession
-SNSD_into the new world

Namaku Ji young seong, murid pindahan dari hokaido jepang, satu tahun yg lalu aku pindah ke korea karena ayah di pindah tugaskan ke sana, lalu kemudian aku sekolah di salah satu universitas ternama, di myongji university, aku termasuk murid yg biasa-biasa saja, tidak ada keistimewaan dalam diriku, so listen boys my first love story. #halah
Kwangmin-ah, dia adalah murid yg pandai sekali, banyak sekali yg menyukai nya, termasuk aku, aku begitu menginginkannya, untuk menjadi namja chinggu ku, tapi itu mustahil, yeoja jelek seperti ku, pasti bukanlah tipe ideal nya, aku hanya bisa berandai-andai saja untuk menjadi miliknya.. benar-benar menyedihkan, cinta yg begitu menyedihkan, sesuatu yg mustahil untuk di dapat.
Ketika aku baru datang, *ceritanya bangku si Ji young di sebelah Kwangmin*, Kwangmin-ah dan teman-temannya begitu asik berbincang-bincang di meja nya, aku pergi ke tempat dudukku untuk menaruh tas, lalu tiba-tiba “jadi, bagaimana pendapatmu?” kata Kwangmin-ah, “eh? Ah? Apa?” Tanya ku pada Kwangmin-ah, “eh? Bukan kau, aku bicara sama jeongmin” kata Kwangmin-ah sambil melihat ke arahku, “a..ahahaha mianhaeyo..ahaha” mukaku langsung memerah “Ji young-ah neomu baboya..” >_
“hehe.. anyeong Ji young-ah..” kata Kwangmin-ah sambil memberikan senyum nya padaku, “eh.. nae.. ohayo..eh?” aku menepak dahi ku, “nae, anyeong Kwangmin-ah” jawabku sambil membungkuk, “kok logat jepang ku keluar sih?” kataku dalam hati, Kwangmin-ah hanya tersenyum manis padaku dan melanjutkan pembicaraannya dengan teman-temannya.
Treeeeeeng.. (ceritanya suara bel masuk)
“nah sudah masuk, kami pergi dulu ya..” jawab teman-temannya dan bergegas ke luar kelas, “anyeong all..” sapa tiffany sonsaengnim, “anyeong..” jawab kami serentak, “nae.. sekarang baca bukunya  sepuluh menit ya..” kata tiffany sonsaengnim, “YAAAAH” jawab kami sekelas, “sonsaengnim, bukankah anda belum menjelaskan tentang bab 3? Di kelas lain sudah dijelaskan bab 3 bahkan sudah memasuki bab 4.. kenapa kelas ini belum?” kata Kwangmin-ah sambil berdiri, aku menatapnya dengan kagum, “iya.. betul tuh..” jawab kami sekelas serentak lagi, “ah.. masa? Perasaan udah deh..” jawab tiffany sonsaengnim, “belom sonsaengnim” jawab Kwangmin-ah, “ya sudah lah, tapi minggu besok sampai bab 4 ya.. ulangannya..” Tanya Tiffany sonsaengnim, “horee” jawab kami kegirangan, “huft untung ada Kwangmin-ah.. jadi aku tidak perlu takut untuk menhadapi ujian
secara tidak sadar aku melirik kearah Kwangmin-ah sebentar, dan tiba-tiba tatapan kami bertemu, “eh?” jawabku kaget, “kamu nulis apa itu di tanganmu?” Tanya Kwangmin-ah, “eh? Nulis?” kataku sambil melihat tanganku, “eh? Kok bisa?” kataku sambil membulatkan mataku, dan tulisannya Kwangmin and Ji young, buru-buru ku hapus tulisan itu, “hahaha, kok bisa secara tidak sadar gitu sih? aneh” kata Kwangmin-ah, aku hanya tertunduk malu, “mianhaeyo..” jawabku malu-malu, “Ji young-ah..!!” kata tiffany sonsaengnim,  “eh? Nae?” kataku langsung mengangkat kepalaku, “tolong perhatikan sebentar” jawab tiffany sonsaengnim, “mianhaeyo” jawabku.
Kwangmin-ah tampak menulis sesuatu di tangannya, “pssst psst” kata Kwangmin-ah seraya memanggilku, aku melirik kearah Kwangmin-ah, ternyata dia menulis sesuatu di tangan kanan nya, dan menunjukan padaku
ayo kita ngobrol lewat tangan kiri kita, supaya nggak ketahuan
Lalu aku membalasnya, “heh, ada-ada saja kau ini..
tidak apa, aku merasa bosan
lalu, kau mau ngomong apa?
kita kan satu arah pulangnya, bagaimana kalau kita pulang bersama” #buset deh itu
Tangan apa papantulis?
boleh kok
Lalu kami berdua terkekeh(?) bersama tanpa ada suara
benar-benar bodoh, ada juga ya yg seperti ini?” jawabku
hahahaha XD
Ji young-ah, we need to talk” balasnya lagi.
MWO? You mean?” balasku sambil membelalakan mataku
nae, temui aku pas istirahat, kekeke
sudahlah, spidol ku mau habis nih” balasnya lagi
siapa suruh” balasku sambil menjulurkan lidah
senangnya hatiku, ini pertama kalinya aku mengobrol dengan Kwangmin-ah, benar-benar senang hatiku” kataku dalam hati.
Ketika bel istirahat berbunyi, Kwangmin-ah langsung mengajakku ke suatu tempat, Ke sebuah restoran, “eh? Tempat apa ini?” tanyaku, “ini? Ini adalah restaurant ku.. belum di resmikan, besok baru peresmiannya, aku ingin kau yg menjadi pelanggan pertama ku.. hehehe.. ayo masuk” ajaknya sambil menggenggam tanganku, “eh? Dia bilang apa tadi? Dia ingin aku yg menjadi pelanggan pertamanya? Apa aku salah dengar?” kataku dalam hati sambil menggaruk-garukan kepala ku yg tidak gatal itu, lalu dia pergi kedapur dan memasakan sesuatu untukku, aku hanya tercengang melihat kelincahan tangannya itu, “HAA~ kwangppa.. you are my obsession“ nah, sudah jadi.. ayo kita ke meja sana, ajak Kwangmin-ah, yg sedang membawa masakan kami berdua, “ah nae” kataku sambil beranjak ke salah satu meja di dekat jendela.
“otokhe?” Tanya Kwangmin-ah, “nae.. hm.. masta, Kwangmin-ah daebak, aku saja belum terlalu lincah dalam memasak” kataku sambil memakan masakannya, “hehehe.. nae.. gomawoyo..” jawabnya sambil mengacak-acak rambutku, aku hanya tersenyum dan kembali melanjutkan makannya.
Setelah selesai makannya, aku dan Kwangmin-ah pergi kembali ke kelas, semua orang tampak kaget dengan kedatangan kami, karena kami masuk terlambat dan masuk secara bersama-sama, ah masa bodo.
Ost U kiss_obsession

“Anyeong all” hyoyeon sonsaengnim datang dengan membawa kertas ulangan kemarin, “ah, aku yakin nilai ku di atas KKM” jawabku percaya diri “nah, ini hasil  ulangan kemarin” jawab hyoyeon sonsaengnim, dan membagikan kertas ulangannya dengan menyebutkan namanya satu per satu *ngerti kan maksudnya* “Ji young-ah” kata hyo yeon sonsaengnim sambil memberikan kertasnya padaku, aku pun langsung ke depan dan mengambil kertas ulanganku,
“E..eh?” mataku langsung terbelalak, “kok.. nilai 4,5 sih..? padahal kan bagian pilihan gandanya aku hanya salah tiga dari sepuluh soal.. entahlah kalo essay nya, karena aku ngejawabnya dengan asal-asalan ” kataku dalam hati dengan raut muka begitu pucat, “nah, bagi yg remedial tolong kasih tanda tangan ortu ya.. besok di kumpulkan” jawab hyoyeon sonsaengnim, “A..Apa!! tanda tangan ortu? Mati aku..pasti aku bakalan di marahin abis-abisan ini..” kataku dalam hati dengan raut muka yg semakin pucat.
“heh, nilai mu berapa Ji young-ah?” Tanya Kwangmin-ah sambil melirik ke arahku, “a..ahahaha.. lumayan..ehehe” kataku dengan nada yg terbata-bata, “coba liat sini?” kata Kwangmin-ah sambil merebut kertas soalnya dariku, “ah, jangan, kau tidak boleh melihatnya” jawabku sambil menarik kertas ulanganku, “liat sebentar..” paksa Kwangmin-ah, “kau ini kenapa sih!!” kataku sambil teriak, semua orang menatap kami, “Ji young-ah, Kwangmin-ah, tolong jangan ribut” kata hyo sonsaengnim membalikan badannya, “nae.. mianhaeyo.. jeongmal mianhaeyo” kataku sambil tertunduk malu, karena semua orang masih menatapku dengan tajam.
Setelah cukup lama hyo sonsaengnim menjelaskan materi, “psst..psst” kata Kwangmin-ah memanggilku, aku melihat ke arahnya, ternyata ia menulis di tangannya lagi, dengan pandangan yg tetap lurus ke depan.
nilai mu bagus juga..
Aku membalasnya “apa maksudmu?
aku tahu kalau nilaimu itu 4,5
Mataku terbelalak, “d.. dari mana kau..” bisikku pada Kwangmin-ah
saat kau sedang tertunduk malu, buru-buru aku melihat kertas ulanganmu hehehe
Pipiku begitu panas sekali, begitu malu rasanya aku berada di sini, hanya aku sendiri yg
Di remedial.
ahahaha lihat lah, mukamu seperti kepiting rebus, ahahaha” jawabnya sambil cekikikan.
diam kau..” >_< jawabku.
Bel pulang telah berbunyi, aku buru-buru pergi ke luar, karena aku sudah nggak nggak nggak kuat, nggak nggak nggak kuat, rasanya aku sedang berada di neraka jahannam saat ini, benar saja, ketika aku pergi ke luar, hawa nya langsung berubah jadi sejuk, atau mungkin hanya perasaanku saja?
“YA.. Ji young-ah.. kenapa kau pergi duluan? Bukankah kita akan pulang bersama?” kata Kwangmin-ah sambil mengejarku, dan menarik tanganku, “ah.. nae aku lupa..abisnya aku sudah tidak tahan dengan keadaan di dalam..” kataku sambil meneruskan perjalananku ke luar, “itukan salahmu sendiri, kenapa kau malas untuk belajar?” jawab Kwangmin-ah, “iya.. aku tau..” kataku sambil menundukan kepalaku.
Ketika sedang di jalan kami berpapasan dengan namja berambut blonde berwarna pirang “eh? anyeong kwangsaeng..” kata namja tersebut lalu mendekati kami, “eh? Loh? Kok? Itu? Ah..” kataku terbata-bata, “nde.. itu saudaraku, dia tidak satu sekolah denganku” kata kwangmin-ah menjelaskan padaku, “nah ini Youngmin kakak ku, Youngmin, ini adalah teman sekelasku, Ji young-ah” kata Kwangmin-ah menjelaskan, “bangap seumnida.. Ji young-ssi..” jawabnya sambil membungkuk dan memberikan senyumnya pada ku, “ah.. nae.. bangap seumnida Youngmin-ssi” jawabku.
“nah, ige, kunci rumahnya, aku akan pergi ke luar sampai jam 3 sore.. eomma sedang pergi sebentar, kau jaga rumah ya, nanti ku belikan boneka pikatchu deh nyehehe” kata Youngmin-ssi sambil memberikan sebuah kunci, “dasar.. kau.. tidak usah.. mau kau pergi sampai jam 12 malam pun aku tidak peduli.. sana pergi huss..” sambil menendang-nendang kaki nya, “ahahhaha, iya iya.. pai pai Ji young-ssi” kata Youngmin-ssi sambil memberikan wink nya padaku, “eh? How dare are u..” jawab Kwangmin-ah, jawabku sambil menahan diri, takutnya salting, “YA!! Kau di beri wink saja langsung salting seperti itu, aku bisa memberikan wink yg seperti itu padamu..eh?” jawabnya tidak sengaja, “eh? Dia ngomong apa? OMONA..mukaku pasti memerah sekarang” “coba aku pengen liat..” jawabku malu-malu.
TINK
Kwangmin-ah memberikan wink nya padaku, “eh, mata yg satunya ngikut oppa.. eh.. maksudku kwangmin-ah..” jawabku tidak sengaja, “tidak.. tidak apa.. kau panggil saja aku dengan oppa, kalau Kwangmin-ah rasanya tidak akrab” TINK oppa memberikan wink nya lagi, “ahaha, matanya ngikut lagi tuh oppa.. tinggalin napa.. ahahah” jawabku, “enggak bisa.. susah nih” jawabnya, “sini aku ajarin hahaha..” “senang nya.. hatiku ini.. akhirnya aku bisa akrab juga dengannya, ah tidak aku pasti berandai-andai lagi
Setelah sampai di depan rumahku, “oh, jadi ini rumahmu? Kalau rumahku masih harus berjalan beberapa blok lagi kalo dari sini..” kata Kwangppa menjelaskan padaku, “hm.. jauh juga ya rumah mu ini.. oppa” jawabku, “hehe, iya..” jawabnya, “nah, oppa mau mampir dulu?” tawarku, “ah, tidak, rumahku sedang tidak ada penghuni nya, aku harus segera pulang pai pai..” katanya sambil melanjutkan perjalanannya, “nae, hati-hati ya..hehe” jawabku, dia hanya tersenyum padaku.
“aku pulang” kataku dengan hati-hati, Lalu aku masuk ke dalam rumah, dan buru-buru pergi ke lantai atas, “anyeong Ji young-ah..” Donghyun oppa mencegatku, “ehehehe.. oppa.. kau sudah pulang ya..” jawabku sambil ketawa garing, ia lalu menjulurkan tangannya, seperti minta sesuatu dari ku, “apa ini? Aku tidak menyembunyikan kaset Drakor mu oppa..” tanyaku dengan keringat dingin yg bercucuran di sekitar leherku, “mana?” tanyanya dengan lembut, “mana apa ya?” tanyaku sambil belaga oon, “ulanganmu..” jawab Donghyun oppa dengan lembut, “ehehe ulangan apa ya?” tanyaku, “tadi..” jawab Donghyun oppa, “apa?” tanyaku pura-pura kaga tau, “tadi.. ULANGAN IPA MU YOUNGSAENG BABO!! Memangnya aku tidak tau apa? Heh? Dari tadi kau mengendap-endap seperti itu, sekarang cepat berikan!!” bentak Donghyun oppa, “ahahah itu.. ah.. anu aku..” jawabku dengan terbata-bata, dan tanpa basa basi lagi Donghyun oppa mengambil tas ku dan mencari kertas ulangannya, “haa.. ketemu..” jawab Donghyun oppa dan membuka isinya.
Tiba-tiba ia terdiam sejenak, PLAKK!! “Apa-apaan ini?! Masa nilaimu jelek seperti ini? Malu dong sama kakak mu, kakakmu itu mantan murid teladan di sekolahmu..” lalu ia menyeretku ke kamar dan menguncinya dari luar. #kejam nya..
“isi LKS mu.. kalau kamu selesai, berikan pada kakakmu” teriak Dongppa dari luar, “AISH, nggak ibu nggak anak sama aja..” keluhku dan lalu beranjak ke meja belajar, sudah setengah jam aku memandangi LKS ku, tapi belum ada yg ku isi, “huaaaaahem.. aduh.. ngantuk nih.. huft..” tiba-tiba mataku terlelap dan tidur.
Keesokan harinya
Tiba-tiba sinar cahaya menyilaukan mataku, Aku terbangun dari tidurku dan meregangkan tubuhku yg pegal ini, eh tapi? Kok tiba-tiba aku sudah berada di kasur? Bukankah semalam aku sedang berada di meja belajar? Ahaha pasti Dongppa yg memindahkanku “Ah.. Dongppa.. daisuki..” kataku secara tiba-tiba
CEKLEK
“Ji young-ah, ohayo.. kajjha, pergi mandi sana.. aku sudah siapkan sarapan untukmu..” seru Donghyun oppa yg masuk tanpa mengetuk pintu dulu, “oppa.. mianhaeyo.. jeongmal..” kataku dengan suara yg serak, “nde.. jangan di ulangi lagi ya..” kata Donghyun oppa dan pergi ke luar.
Setelah bersiap-siap dan pergi ke luar untuk sarapan, “um.. oppa.. tolong tanda tangani ya..” kata ku sambil mengambil pulpen ku, kemudian Donghyun oppa menanda tangani kertas ulanganku, “belajar lagi yah.. jangan sampai nilai mu jelek lagi.. arraseo?” sambil memberikan pulpennya padaku, “nde, arraseo oppa..” kataku sambil meneruskan  sarapannya.
Saat Pelajaran Hyoyeon sonsaengnim.
(Ost SNSD_into the new world)
“anyeong all..” kata Hyoyeon sonsaengnim, “anyeong..” jawab kami, “nah, kumpulkan yg di remedial kemarin” jawab Hyoyeon sonsaengnim, *clingak clinguk* “aku lihat keadaan dulu, argh sial, ternyata hanya aku yg di remedial, aduh malu ini” lalu aku maju ke depan dan memberikan kertas ulanganku, “ige..” tanyaku dengan terbata-bata.
BRAKK!!
Hyoyeon sonsaengnim menggebrak mejanya, “heh, kamu belajar nggak sih? Kenapa yg lain bisa sedangkan kamu nggak bisa? Heh? Seharusnya kamu tuh nggak pantes berada di sini, kamu tuh pantes nya di kelas untuk orang-orang yg nggak mau belajar, gini nih, ibu nggak suka ngajar anak yg kaya gini” kata Hyoyeon sonsaengnim sambil nunjuk-nunjuk ke arahku, “Hyoyeon sonsaengnim, begini kah cara mu mengajar? Anggap saja ini adalah tantangan, jadi jika ibu bertemu orang yg seperti ini lagi, ibu tidak akan menyikapi nya langsung seperti ini, belajar hal yg baru itu lebih mengasyikkan dari pada terus seperti ini, mengajar murid yg tanggap setiap hari itu tidak ada tantangannya, tau?” jawab Kwangmin tiba-tiba, si Hyoyeon sonsaengnim terdiam sejenak, “op..oppa..” aku terpana melihat Kwangmin oppa, dia sampai segitunya deh “gomawoyo oppa.. Kwangppa daisuki..”.
“sudahlah kau kembali ke tempatmu” seru Hyoyeon sonsaengnim menyuruhku, “nde.. mianhaeyo” jawabku dan langsung pergi ke bangkuku, “gomawo yo, Kwangmin oppa..” kataku sambil tertunduk malu, “nae.. jangan di masukin ke hati hehehe” jawab Kwangmin oppa sambil menenangkan ku, “baiklah, Ji young-ah, pulang sekolah kamu temui ibu di kantor, untuk di remedial, jadi belajarlah dari sekarang, arraseo?” Tanya Hyoyeon sonsaengnim, “n..nde.. arraseo” jawabku.
Setelah lama Hyoyeon sonsaengnim menerangkan pelajaran, “psst psst” kata kwangmin memanggilku lagi, ternyata dia menulis lagi di tangannya.
mau ku ajari?
um nde.. tolong ya.. oppa
nde.. nanti aku kasih materi nya, kalau ada yg nggak tau Tanya aja
Kwangppa nggak istirahat?
nggak aku udah bawa nasi uduk dari rumah
hahaha, nde.. gomawoyo.. oppa
Saat Bel istirahat berbunyi.
 “nah, isi LKS halaman 13, yg uji kompetensi..” seru kwangppa sambil memakan nasi uduknya, “nde.. oppa” jawabku sambil membuka lembaran-lembaran tersebut, setelah beberapa soal sudah ku isi, ada sendok yg lewat di depan mulutku #mian aku nggak tau kata apa yg cocok, “eh?” tanyaku kaget, “makanlah, kamu belum makan kan?” kata Kwangppa, “ah.. tidak.. gomawoyo..” kataku sambil menjauhkan sendoknya dari mulutku, “cepat makan.. kalau tidak aku tidak mau membantumu” kata Kwangppa, “nde..” kataku dan Kwangmin oppa memasukan sendoknya ke dalam mulutku, “hahaha..dasar..” kata Kwangppa, “aduh.. Kwangppa.. jangan membuatku salting dong >_” “eh, kwangppa.. yg ini aku tidak bisa mengerjakannya oppa..” kataku sambil menunjukan nomor yg sulit, “mana?” kata Kwangppa sambil meletakan sendoknya dan mengambil pulpen ku lalu menjelaskan caranya, “nih, kaya gini nih yg bener..” kata Kwangppa sambil menjelaskan cara-cara nya, “waah, dia begitu pintar ya.. Kwangppa menjelaskan caranya tanpa mikir dulu.. pasti sudah di luar kepala deh, Kwangppa.. daisuki” kataku dalam hati, “nah.. gitu.. ngerti kaga?” Tanya Kwangmin oppa, “em.. nde.. ngerti ngerti” kataku dan mengerjakan persis seperti yg Kwangmin oppa jelaskan tadi, “nah.. begini bukan?” tanyaku, “hm.. nae.. betul..heh.. kalau kau rajin seperti ini pasti kau tidak akan kena remedial lagi deh.. aku yakin.. kau hanya harus yakin pada dirimu sendiri” kata Kwangppa, “hehehe.. nae.. gomawoyo oppa..” kataku dengan tersipu malu.
huft, aku harus bisa mengerjakannya.. tanpa bantuan Kwangppa lagi..” sreet sreet.. “argh..salah.. huft..” kataku sambil menghapus bagian yg salah, sreet..sreet, “aduh salah lagi..” kataku sambil mengambil penghapusku, “heh.. kau tidak mau ku bantu?” Tanya Kwangppa yg sedari tadi menatapku dengan heran, “tidak.. aku mau berusaha sendiri oppa.. gomawoyo..” jawabku sambil meneruskan pekerjaanku.
Setelah sekitar lima menit “hmm.. oppa.. otokhe?” tanyaku, “eh? Cuma satu? Kirain udah lima soal.. hahaha.. jadi dari tadi kau baru mengisi yg itu? AIGOO..” kata Kwangppa sambil tertawa tanpa henti, “eh..oppa.. ini kan hasil dari otakku.. jujur.. baru kali ini aku mengerjakan soal hasil dari otakku, selama ini aku terus minta bantuan sama Donghyun oppa.. jadi bagaimana oppa? Ppali..” tanyaku, “nae.. nae.. betul.. kajjha isi lagi..hahaha” kata Kwangmin oppa sambil meneruskan makannya.
Setelah pulang sekolah.
Aku keluar bersama Kwangmin oppa, dan berjalan menuju kantor, “FIGHTING!!” seru Kwangmin oppa menyemangatiku sambil mengepalkan tangannya, “nde.. Fighting” jawabku dan langsung pergi ke dalam.
“anyeong sonsaengnim..” kataku, “nde.. apa kau Ji young-ah?” Tanya Hyoyeon sonsaengnim, “nae, aku Ji young” jawabku, “nah, isi soal ini.. kalau sudah berikan pada ibu di ruang 3..” kata Hyoyeon sonsaengnim sambil menuju ke luar, “Kwangmin-ah, apa yg kau lakukan di sini?” Tanya Hyoyeon sonsaengnim, “uh.. aku hanya menemani Ji young saja..” jawab Kwangmin oppa, “jangan di bantu ya..” jawab Hyoyeon sonsaengnim dan pergi ke luar, “huft Ji young-ah kau pasti bisa..” kataku menyemangati diri, “ingat.. kau harus yakin pada dirimu sendiri” kata Kwangmin oppa, “nde.. gomawoyo oppa..” jawabku sambil menatap Kwangmin oppa.
SREET SREET
Setelah lima menit selesai, “haah.. selesai sudah..” kataku sambil berdiri, “eh? Kau sudah mengerjakannya?” Tanya Kwangmin oppa yg sedari tadi menungguku, “nde.. nyehehehe” jawabku, “hm.. daebak.. daebak..” jawab Kwangmin oppa.
Dan aku pergi ke ruang 3, terlihat Hyoyeon sonsaengnim yg sedang menerangkan soal, “anyeong sonsaengnim..” kataku sambil mendekati meja nya, “nae.. simpan saja di situ” jawab Hyoyeon sonsaengnim, “nde..” kataku dan langsung pergi ke luar.
Setelah di periksa oleh Hyo yeon sonsaengnim di kantor, “hm.. iya.. kamu berhasil nilai mu 8,5” kata Hyoyeon sonsaengnim, “haaah~ yeeee… aku berhasil hahaha.. gomawoyo Kwangmin oppa..” kataku dan langsung memeluk Kwangmin oppa, “eh?” jawab Kwangmin oppa kaget, “eh? M..mianhaeyo..” jawabku sambil melepaskan pelukannya.
Saat di perjalanan, kami diam terus tanpa ada percakapan, huft aku coba memulai percakapan deh, biar hangat suasananya, “um..gomawoyo oppa.. kamu sudah mengajariku..” kataku sambil malu-malu, lalu dia seperti menulis sesuatu di tangannya lagi.. dan menunjukannya ke depan mukaku, “eh?” jawabku terkejut.
apakah kamu setuju kalau kamu menjadi milikku?
Aku membelalakan mataku, Lalu aku membalasnya “apa maksudmu?
would u be my GF?
Aku tersipu malu, “ah, tidak ah..
eh? Jadi kau menolakku?” sambil memasang muka kecewa
Lalu aku membisikan ke telinganya “tidak mungkin aku menolakmu..Kwangmin chagiya..”*wink* aku memberikan wink nya pada Kwangmin oppa. “heh.. dasar kau.. heh kau harus bertanggung jawab loh.. aku hampir saja jantungan gara-gara ulahmu tadi..” kata Kwangmin oppa, “ah.. masa? Berarti kita seri dong? hahaha” jawabku sambil meneruskan perjalanan, “dasar BABO..ahahaha” kata Kwangmin oppa sambil menjitakku, “appo.. sakit..”
Akhirnya mimpiku jadi kenyataan, Kwangmin oppa sekarang benar-benar menjadi namja chinggu ku.. semoga saja, hubungan kami terus berjalan walaupun badai memisahkan kita.. Kwangmin oppa.. saranghaeyo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar