PERHATIAN

PERATURAN -->
1. setiap membaca fanciction di sini, WAJIB KOMENTAR
2. DILARANG MENG-COPY artikel di sini, baik sebagian apalagi seluruhnya !
3. jangan lupa JOIN dengan BLOG ini
terima kasih

Kamis, 23 Februari 2012

Fanfic BoyFriend | Because I Can't Say That I Love You | Chapter 4

Title: Because I Can't Say That I Love You part 4
Author: admin ^^YuMin~
Main cast: kang min ji, youngmin
Other cast: kwangmin, krystal, kim nam joo
Genre: romance.
Rating: PG
Length: sequel, bakal panjang. #plak








last part: kwangmin datang.




“hyung...andai aku bisa terbang sepertimu!” sahut kwangmin padaku yang sedang melayang di atasnya.

Ya, ini kemampuan terbaruku. Dengan tubuh ini, aku bisa terbang dan menembus apapun. Tapi sayangnya aku tak bisa berbicara dengan orang lain dan tak ada nafsu makan sama sekali.

“semua sudah aku urus, kemarin! Jadi hari ini aku tinggal masuk ke kelasmu!”

Syukurlah kalau begitu. Kau ikuti saja aku. Jangan berbicara kepadaku di depan banyak orang!!

“tentu saja, aku tak ingin mereka menganggapku gila!”

Kami berdua berjalan menyusuri koridor dan sudah kuduga kalau banyak sekali yang menatap kearah kwangmin. Kwangmin bersikap dengan baik, dia selalu tersenyum dan berjalan dengan percaya diri hingga kami sampai ke kelasku.

Minji belum datang. Sepertinya dia sedikit kesulitan datang ke sekolah.

“young,,,min?” tiba-tiba kudengar sebuah suara yang sangat kukenal.

Itu dia, minji sudah datang!

Dia berjalan dengan sepasang tongkat di lengannya. Kepalanya masih di perban dan kaki kanannya masih mengenakan gips. Dia terkejut saat melihat wajah kwangmin.

“aku kwangmin, saudara kembar youngmin! Dia kakakku..” kwangmin tersenyum kearahnya. Minji kemudian mengangguk tanda mengerti. Aku pernah menceritakan soal kwangmin kepadanya.

“kau...sekolah disini?”

“begitulah..aku disini sampai dia sembuh!”

“mian....” wajah minji terlihat sedih. Dia menundukkan kepalanya. Ada apa denganmu?

“semua itu gara-gara aku! Akulah penyebab kecelakaan itu...kalau kau mau membenciku silahkan! Aku memang patut dibenci..”

Kulihat kwangmin terdiam sejenak, tapi kemudian dia tersenyum.

“itu pasti ada alasannya.. kajja! Kenalkan aku pada teman-teman sekelas kalian!” kwangmin memapah minji masuk ke kelas.

Kerja yang bagus, kwangmin!

Dia hanya mengangkat jempolnya kearahku. Aku hanya bisa berdiri di belakang kelas dan masih bisa mengikuti pelajaran seperti biasa. Sayangnya aku tidak sepintar minji. Dia masuk ke sekolah ini karena kepintarannya. Semua biaya hidupnya sekolah yang menanggung. Beruntungnya dia, meskipun orang tuanya sudah tiada. Tapi dia masih bisa semangat untuk sekolah. Itulah yang membuat aku kagum padanya. Hanya saja, dia terlalu tertutup kepada orang lain, dan hal itu membuat orang lain merasa enggan padanya.

Tak terasa bell istirahat berbunyi. Minji mengambil kotak bekal berwarna birunya seperti biasa dan berjalan menuju koridor yang selalu kami lewati berdua.

“kau mau kemana?” kwangmin berbisik kepadaku.

Aku mau mengikuti minji. Memangnya kau mau kemana?

“aku mau menghadap kepala sekolah dulu...”

Baiklah, nanti datang saja ke atap!

“oke!” kwangmin segera berlari menjauh. Aku kembali berjalan di samping minji sambil terus memandanginya. Dia masih terlihat sedih. Ah...aku tak tahan melihat dia sedih seperti ini.

Aku ingat! Tangga menuju atap kan cukup banyak. Dia pasti kesulitan dengan keadaannya yang seperti saat ini. Ingin sekali aku membantumu, tapi menyentuhmu saja aku tak bisa. Dia susah payah menaiki tangga dengan tongkatnya dan akhirnya duduk di atap seperti biasa lalu membuka kotak bekalnya.

Bekal hari ini apa ya? Ah, sepertinya enak. Bekal,,,dengan bentuk wajahku? Rambut blondeku yang dibuat dengan telur dadar. Kyeopta... aku ingin memakannya!

“youngmin-ah...mari makan!” minji mengambil sumpitnya dan mulai memakan bekal buatannya itu sendirian. Biasanya dia membuatkannya untukku.

“asin~~”

Ah, jinjja?

Aku segera melihat kearah makanan itu, tapi ternyata.. yang membuatnya asin adalah air matanya sendiri. Dia makan sambil menangis.

“mianhamnida..mianhae..” air mata minji kembali mengalir.

Aku belum pernah melihatmu sesedih ini. Jangan terus meminta maaf seperti itu.

“minji-ah..sedang apa kau disini?” kwangmin muncul. Minji menghapus air matanya dan membereskan makanannya.

“ani, aku hanya makan bekalku saja! Aku tidak suka keramaian...kajja! kita kembali ke kelas!” minji mencoba bangun dan kwangmin membantunya. Kami berjalan menuruni tangga. Kwangmin benar-benar menjaga minji dengan baik saat aku tak ada di sampingnya.

“yaaa..minji-ah..” tiba-tiba ada suara seorang yeoja yang sangat kukenal. Kami semua menoleh. Itu ternyata krystal dan nam joo temannya. Syukurlah kalau dia baik-baik saja.

“youngmin?” krystal terkejut melihat kwangmin. Ah, aku memang belum menceritakan kalau aku punya saudara kembar yang tinggal di london. Kwangmin pun menoleh kearahku karena bingung.

Dia yeojachingku! Namanya krystal!

“ah,,, aku kwangmin! Saudara kembar youngmin..” kwangmin tersenyum begitupun dengan krystal.

“ah..jinjja? youngmin tidak menceritakannya kepadaku... bisakah...kita mengobrol berdua saja? Aku ingin menanyakan kabar youngmin..” krystal menatap minji. Ada apa dengan tatapannya itu?

“tapi aku dan minji akan kembali ke ke..”

“gwaenchanayo.. aku bisa ke kelas sendiri!” min ji langsung berjalan meninggalkan kwangmin begitu pun dengan nam joo. Kini tinggal kami bertiga di koridor ini.

Tentu saja. Masih ada aku! Aku tak ingin kwangmin berbuat yang lain kepada krystal.

“kau menanyakan keadaan youngmin? Dia masih koma?!”

“ah, ani! Aku hanya ingin tau, mengapa youngmin tidak menceritakan tentangmu kepadaku!”

“selama ini aku tinggal di london dan sekolah disana...”

“jinjjayo? Waw...” krystal terlihat antusias.

“ne, dan aku tidak begitu akrab dengan hyungku itu!”

Yaa..kwangmin-ah,, mengapa kau bicara seperti itu?

“tidak akrab?” krystal mengerutkan alisnya.

“benar! makanya aku lebih memilih sekolah di london..eh, tapi kau yeojachingunya ya... kau pasti sama saja dengan youngmin..”

Yaa..kwangmin! apa-apaan kau ini?

“ani! Aku bukan yeojachingunya...hanya teman biasa..”

Deg.

Kwangmin menoleh kearahku. Aku pun terkejut dan tak percaya dengan apa yang dikatakan krystal barusan. Apakah dia benar-benar mengatakan itu?

“begitu ya? Kalau begitu...senang berkenalan denganmu!” kwangmin menglurkan tangannya.

“ne, aku juga! Lain kali..kita mengobrol berdua lagi ya..” krystal tersenyum kearah kwangmin sambil membalas uluran tangan kwangmin. Dia pun beranjak pergi sambil melambaikan tangannya.

“hyungie...kau mempunyai yeojachingu seperti itu? menyedihkan sekali..”

Maksudmu apa, babo?!

“haha...sepertinya aku juga bisa membantumu mengurus yang satu itu!”

Terserah kau saja..

Meskipun begitu. Aku benar-benar tidak habis pikir dengan perkataan krystal tadi. Ada apa sebenarnya?

--

“kau mau kemana hyung?” tanya kwangmin kearahku.

“hah?” aish. Anak ini. Dia bahkan lupa kalau dia sedang berjalan bersama min ji.

“ah, ani..maksudku kau mau kemana? Aku hanya teringat hyungku!” kwangmin tersenyum kearah min ji. Untung saja dia bisa berakting dengan baik.

“tentu saja aku mau pulang...mm...aku duluan ya!” min ji membungkukkan badannya dan beranjak pergi.

Aku mau mengikutinya...kau tunggu saja di apartemen mu!

“oh...baiklah!” kwangmin memutar arah jalannya menuju gerbang sementara aku berlari, hm..mungkin terbang. Sementara aku terbang menghampiri min ji yang sedang menyesuaikan gerak jalannya dengan tongkat yang saat ini dia pakai.

Rumahnya tidak terlalu jauh dari sekolah. Lagipula rumahnya hanyalah sebuah rumah kecil peninggalan orang tuanya. Dulu aku sering mengantar dia pulang, tapi selama 3 tahun ini. Aku sama sekali belum pernah melihat isinya. Untuk saat ini, tanpa dia izinkan pun aku akan melihatnya. Siapa tau aku bisa mengetahui apa penyebab percobaan bunuh dirinya itu.

Dia membuka pintunya perlahan meskipun terlihat kesulitan.

“aku pulang...” aneh sekali. Padahal kan tidak ada seorang pun dirumahnya.

“aku pulang....” gumamnya lagi saat dia memasuki sebuah ruangan yang kuyakini kamarnya. Aku melongok masuk ke dalam, tentu tanpa sepengetahuan min ji dan...

Apa ini? Ada apa dengan ini semua?










komen!!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar