PERHATIAN

PERATURAN -->
1. setiap membaca fanciction di sini, WAJIB KOMENTAR
2. DILARANG MENG-COPY artikel di sini, baik sebagian apalagi seluruhnya !
3. jangan lupa JOIN dengan BLOG ini
terima kasih

Minggu, 19 Februari 2012

Fanfic BoyFriend | Fanfic about Minwoo (fanatic fiction of fans about Minwoo) | OneShot


Title: Fanfic  about Minwoo (fanatic fiction of fans about Minwoo)
Author: yulia / admin ^^YuMin~
Main cast: No min woo
Genre: Thriller (berbeda dari biasanya)
Rating :NC-15



Unforgettable fanfic from admin.

Warning: Jangan baca malam-malam! #plak
Let’s get it started!



“AAAAAAAAAA.......................” minwoo berteriak sekuat tenaga. Kakinya, tanganya, seluruh badannya gemetaran. Dia terduduk lemah di tempat tidurnya. Matanya terbelalak lebar dan mulutnya menganga.

Tak lama kemudian member yang lain berdatangan karena mendengar teriakan minwoo yang sangat keras di malam itu.

“wae? Ada apa ini?” donghyun terkejut saat melihat dongsaengnya masih gemetaran dengan tatapan kosong. Minwoo tidak menjawab sepatah kata pun. Bahkan bibirnya ikut gemetar sehingga dia sulit berkata apa-apa.

“minwoo-ah...jawab aku!” donghyun mengguncang-guncang tubuh minwoo.

“ternyata... ‘itu’ datang lagi hyung...” jeongmin menunjuk ke sebuah kotak kado yang dihias dengan pita berwarna merah. Donghyun berjalan mendekati kotak itu. Dia mulai membukanya perlahan dan..

“UWAAAAA....” tubuh donghyun ikut gemetar. Dia langsung meloncat jauh dari kotak itu. Jantungnya berdegup kencang.

“a,,,aku akan membuang kotak ini!” jeongmin meraih kotak itu dan membawanya keluar. Dia membawanya menuju sebuah bak sampah yang cukup besar di dekat dorm mereka. Jeongmin melihat ke dalam kotak itu untuk yang terakhir kalinya. Ada seikat mawar merah, sebuah foto seorang yeoja, foto minwoo, dan sebuah jari kelingking yang masih segar.

Jeongmin bergidik ngeri, tapi dia langsung membuang semua benda itu kedalam bak sampah di hadapannya.

Minwoo meringkuk pasrah di pelukan donghyun. Dia sama sekali tak bisa berbuat apa-apa saat ini. Dia terlalu takut. Takut dengan ‘kado istimewa’ yang dia terima setiap hari dari seseorang. Donghyun mengusap punggung minwoo pelan. Dia merasa sangat kasihan dengan dongsaengnya ini.

“minwoo..tenanglah... masih ada kami! Besok kita akan mengadakan fanmeeting dan besok adalah hari ulang tahunmu kan? Jadi kau harus tidur nyenyak malam ini!”

“jauhkan ini dariku...” suara minwoo parau. Dia menyerahkan sebuah kertas berwarna merah darah atau mungkin lebih tepatnya berlumur darah. Donghyun mengambilnya dan membacanya.

Minwoo
Ini hadiah ku yang kesekian kali...
Aku telah merebut dirimu dari yeoja ini...
Aku telah merebut janjinya untuk menjadi fans setiamu..
Karena hanya akulah fans mu yang terbaik...
Dengan begini, kau akan tau seberapa besar rasa sukaku padamu..
Sebentar lagi, ya...sebentar lagi...aku akan menjadi satu-satunya fans setiamu..

Saranghae


Donghyun langsung melempar kertas itu keluar jendela. Dia terlalu muak untuk membacanya. Sudah beberapa minggu ini minwoo selalu mendapatkan ‘hadiah tak di inginkan’ dari seorang yeoja. ‘hadiah’ itu berasal dari seorang yeoja ‘gila’ yang bisa dibilang terobsesi dengan minwoo. Dia tega membunuh fans minwoo yang lain demi mendapat predikat satu-satunya fans.

“kita kan sudah lapor polisi... aku juga mengerti perasaanmu seperti apa! Tapi kau tidak bisa terus terpuruk begini minwoo-ah...”

“lama-lama....dia pasti akan membunuhku juga hyung..”

“ani... kami akan melindungimu! Kau harus percaya itu...” donghyun menatap minwoo. Minwoo masih terus menunduk.

“kami...mau kembali ke kamar kami, minwoo!” youngmin dan kwangmin pergi setelah mendapat anggukan dari minwoo dan donghyun.

“sudah ya, sebaiknya kau tidur! Jangan dipikirkan lagi! Kalau ada apa-apa.. pergilah ke kamar hyung!” donghyun membaringkan tubuh minwoo dan menyelimutinya. Dia menghela nafas sejenak kemudian beranjak keluar sambil mematikan lampu kamar minwoo.

Minwoo meringkuk dengan keringat yang membanjirinya. Dia terlalu cemas, terlalu khawatir untuk tidur sendirian. Diluar sana, entah dimana, yeoja itu pasti sedang mengawasinya. Itu sama sekali membuat minwoo tidak nyaman.

Dia masih ingat tumpukan kado yang telah diberikan yeoja itu sejak beberapa minggu yang lalu. Selalu dengan mawar merah, foto yeoja lain, foto min woo sendiri yang diyakini milik yeoja yang dibunuh itu, dan salah satu anggota tubuhnya. Entah itu jari, tangan, kaki, lidah, mata, atau apalah itu yang tentu saja membuat bulu kuduk minwoo merinding.

Juga secarik kertas berisikan ungkapan cinta dari sang pembunuh dan alasannya mengirim anggota tubuh korbannya bersama dengan kado itu. Itu membuat minwoo hampir stress. Dia sudah tak dapat berfikir jernih dan tidak tahu bagaimana agar dia bisa terlepas dari yeoja itu.

“besok adalah ulang tahunku....” minwoo bergumam pelan di dalam selimutnya.

“aku ingin meminta sesuatu kepadamu tuhan...”

“aku ingin orang itu pergi dari kehidupanku selamanya....” minwoo menarik nafas panjang.

“aku ingin dia pergi... hanya itu mauku! Aku tidak ingin meminta apa-apa lagi tuhan..”

Air mata minwoo meleleh. Dia terlalu tersiksa dengan ini semua. Minwoo perlahan memejamkan matanya dan mencoba melupakan mimpi buruk itu dan menggantinya dengan mimpi indah di dalam tidurnya.

--

“kau yakin tidak apa-apa?” hyunseong menatap minwoo. Dia merasa khawatir karena melihat raut wajah minwoo yang tidak tenang. Matanya sayu seperti kurang tidur dan semangatnya tidak seperti biasanya.

“ani, aku tidak apa-apa hyung! Kita lanjutkan fanmeetingnya..” minwoo menatap hyunseong mencoba meyakinkan hyungnya itu. Hyunseong menghela nafas dan mengangguk lemah.

Beratus-ratus fans sudah berdiri di hadapan mereka dengan teriakan-teriakan nama setiap membernya. Mereka juga membawa papan bertuliskan Boyfriend dan ungkapan-ungkapan cinta dari mereka. Tapi semua itu tidak membuat minwoo senang. Minwoo malah merasa bingung karena melihat orang yang begitu banyak. Perasaan takutnya timbul kembali. Wajahnya terlihat sedikit pucat saat ini.

“kalian tau hari ini hari spesial kan?” donghyun tertawa sambil menyapa fansnya.

“ne~” jawab para fans serempak.

“aigoo~ kalian fans yang manis... hari ini adalah hari ulang tahun siapa?”

“minwoooooo~~~”  lagi-lagi para fans berteriak semangat.

“ya... ayo kita nyanyikan lagu selamat ulang tahun untuknya!” donghyun dan member lain berdiri kecuali minwoo. Mereka bernyanyi lagu selamat ulang tahun untuk minwoo diiringi dengan tawa. Tapi reaksi minwoo sungguh berbeda. Dia hanya terdiam tanpa berkata sedikitpun.

“a,,,,ne,,,,gamsahamnida! Sayangnya...minwoo kita sedang tidak enak badan..” donghyun mulai bingung untuk memperbaiki keadaan.

“andwae...” kata para fans saat mendengar minwoo kurang enak badan.

“ng..kalau begitu kita mulai fansigning saja ya.. silahkan mengantri dengan baik di depan masing-masing meja..ppyong~”

Para fans itu menurut dan mulai berjajar rapi di depan meja setiap member untuk menanti tanda tangan mereka. Tapi minwoo masih tetap tidak bersemangat.

“gomawo~”  kata seorang fans setelah mendapat tanda tangan minwoo sambil memberikan senyumnya.

“oya... aku punya hadiah untukmu! Lalu... tadi katanya kau tidak enak badan.. aku juga punya vitamin! Silahkan..” fans itu menyodorkan beberapa benda di depan meja minwoo.

“ambil kembali!” jawab minwoo singkat dan membuat fans itu terkejut.

“w...wae?”

“jangan terlalu baik padaku! Ambil semua itu!” minwoo menundukkan kepalanya.

“t,,tapi,,” fans itu mulai bingung dengan sikap minwoo.

“KUBILANG AMBIL SEMUA INI!!!!!!” minwoo berdiri dari kursinya sambil melempar semua benda yang ada di hadapannya. Semua yang ada disana terkejut terutama yeoja yang ada di hadapannya itu.

“akh,,,” minwoo memegang kepalanya lalu jatuh begitu saja. Semua member langsung berlari menghampirinya.

“minwoo... irona!” jeongmin memukul-mukul pipi minwoo tapi dia sama sekali tak menjawab.

“biar kami yang membawanya..” kata youngmin. Dia dan kwangmin langsung menggendong minwoo menuju ruang make up dan membaringkannya di sofa.

“keadaannya benar-benar buruk...bagaimana dengan pesta kejutan kita?” jeongmin menatap donghyun yang terlihat sangat bingung.

“entahlah... saat ini kita harus menyelesaikan fansigning kita...biar orang-orang disini yang merawat minwoo!” donghyun menarik semua dongsaengnya kembali keruang fansigning.

Meskipun mereka berat untuk meninggalkan minwoo dalam keadaan seperti itu. Tapi sebagai idola, mereka harus profesional dan bisa menyenangkan fans nya.

Minwoo’s POV.

Minwoo oppa... aku membelikan coklat ini untukmu!
Kuharap kau memakannya dengan baik!
Aku adalah penggemarmu yang pa~~~~ling hebat..
Kenapa? karena aku berjanji untuk menjadi penggemarmu selamanya...
Aku janji!

Gadis itu mengangkat jari kelingkingnya sebagai tanda janjinya kepadaku. gadis itu, gadis yang kutemui kemarin saat aku dan si kembar berjalan-jalan. Gadis berumur 10 tahun yang sangat imut. Dia memberikanku coklat dan aku langsung memakannya di hadapannya. Dia tersenyum manis saat melihat mulutku berlumur coklat. Dan itu senyum terakhirnya. Kado menyeramkan itu. Dia merampas senyumnya, dia merampas kebahagiannya, dia merampas janjinya, dan bahkan merampas nyawanya. Aku menyesal, aku menyesal telah menerima kebaikannya.

Oppa.....
Gara-gara kau aku mati!
Gara-gara kau orang tuaku menangis seharian.
Gara-gara kau penyakit ayahku kambuh.
Kau harus tanggung jawab oppa~~
Ayo ikut aku mati!

Andwae! Itu bukan salahku. Mengapa wajahmu begitu menyeramkan seperti itu? Andwae! Jangan ajak aku mati!

Dia membunuhku oppa..
Dia yang menyebabkan aku begini..
Dia yang telah memotong semua bagian tubuhku...
Tolong aku oppa...
Semua itu terasa sakit...
t-o-l-o-n-g

andwae! Jangan dekati aku! Kau begitu menyeramkan! Aku tak mau melihat wajahmu! Andwae! Jangan mendekat!

Author POV.

“ANDWAE!!!!!!!!!” minwoo terbangun dari tidurnya, dan saat itu juga dia sadar kalau dia baru saja bermimpi.

“minwoo-ah..kau sudah bangun?” kwangmin menatap minwoo. Ternyata dia yang menunggui minwoo selama dia tidur.

“hhh..” minwoo mencoba mengatur nafasnya yang terengah-engah. Keringat dingin mengucur dari tubuhnya. Dia melihat ke sekelilingnya dan hanya mendapati kwangmin dengan beberapa kru yang ada disana.

“yang lain dimana?” minwoo menatap kwangmin.

“kita temui mereka di rumah... kajja!” kwangmin menuntun minwoo sambil tersenyum.

--

Minwoo dan kwangmin sampai di dorm mereka yang terlihat sepi. Minwoo mengerutkan alisnya dan sedikit merasa aneh dengan keadaan itu.

“ayo masuk!” kwangmin membuka pintu dan mempersilahkan minwoo masuk duluan ke ruangan yang ternyata begitu gelap.

Minwoo mencari saklar lampu dan menyalakannya.

“HAPPY BIRTHDAY!!!” tiba-tiba terdengar teriakan dari member lain yang ternyata telah mempersiapkan sebuah pesta kejutan untuknya. Minwoo menutup mulutnya karena terkejut dan dia terharu lalu memeluk hyung-hyungnya itu.

“selemat ulang tahun ya maknae... semoga kau menjadi lebih dewasa!” donghyun mengacak-acak rambut minwoo. Minwoo tersenyum kecil.

“kami punya hadiah untukmu!” youngmin mengambil sebuah keranjang yang berisi banyak kado.

“kita buka disini!” hyunseong menyiapkan sebuah meja dan mereka berenam duduk mengelilingi meja itu.

“oke, ini dari donghyun hyung, ini dari hyunseong hyung, ini dari jeongmin hyung, ini dari kwangmin, dan ini dariku! Eh...” youngmin terkejut melihat sebuah kado yang tertinggal di keranjang itu.

“yang itu dari siapa?” jeongmin menunjuk kado yang diikat pita berwarna merah darah. Tiba-tiba bulu kuduk mereka langsung berdiri. Wajah minwoo kembali pucat.

“mungkin.... dari manager!” donghyun tersenyum meskipun jantungnya berdegup kencang.

Minwoo mendongak dan meraih kado itu. Yang lain terkejut karena melihat reaksi minwoo. Minwoo menarik nafas panjang dan mencoba membuka kado itu. Setelah kado itu terbuka, minwoo menutup matanya sejenak. Dia merasa ngeri karena mendapati sebuah potongan tangan yang masih segar disana. Dia kemudian meraih sebuah kertas yang berlumur darah di sebelahnya.

Happy birthday minwoo...
Aku tak ingin tertinggal dengan yang lain untuk mengucapkan itu.
Mungkin ini sebuah kado spesial yang aku berikan untukmu!
Selama ini, aku mengira kalau hal yang aku lakukan itu sangat berharga.
Tapi ternyata tidak untukmu!
Aku mendengar doamu semalam..
Dan aku rasa, aku harus mengabulkannya. Karena aku fans terbaikmu!
Selama ini aku sendiri selalu dihantui rasa bersalahku atas puluhan orang yang kurebut nyawanya.
Dan aku yakin, mereka juga menghantuimu.
Karena itu,,, aku menyerahkan tangan hina ini padamu.
Tangan yang telah membunuh begitu banyak orang.
Tangan yang begitu egois.
Dan... aku hanya ingin memberi tahu bahwa..
Saat kau membaca ini, aku sudah tak ada di dunia.
Aku benar-benar menghilang dari kehidupanmu.
Berbahagialah tanpa fans terbaikmu ini.
Aku berharap, hidupmu lebih baik..
Saranghae minwoo

Minwoo menghela nafas setelah membaca kertas itu. Dia kemudian menemukan sebuah foto di dalam kado itu. Foto seorang yeoja yang sedang tersenyum. minwoo meraihnya dan menatapnya lekat-lekat. Sepertinya dia pernah melihat yeoja itu. Ah, yeoja yang tadi bertemu dengannya di fansigning. Yeoja dengan senyum yang manis itu.

“selamat tinggal... semoga kau bahagia disana!” minwoo bergumam pelan sambil tersenyum.

“aku buang ini dulu! Lalu kalian siapkan kue ulang tahunnya ya!!!” minwoo berteriak kepada semua hyungnya. Dia tak membiarkan member yang lain melihat isi kado itu.

Setelah membuangnya, minwoo kembali merayakan ulang tahunnya, dengan senyum ceria. Senyum yang selama ini telah hilang, telah kembali lagi.


HAPPY BIRTHDAY MINWOO...








mungkin udah ada yang pernah baca^^
yang mau tag. add fb admin dulu yah..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar