PERHATIAN

PERATURAN -->
1. setiap membaca fanciction di sini, WAJIB KOMENTAR
2. DILARANG MENG-COPY artikel di sini, baik sebagian apalagi seluruhnya !
3. jangan lupa JOIN dengan BLOG ini
terima kasih

Minggu, 19 Februari 2012

Fanfic BoyFriend | Twins Brother Cpmplex | Chapter 3


title : Twins Brother Cpmplex (Part 3)
author: Fitrah Kim
main cast: jo-twins
genre: apa ya? binun..
rating: yang umum-umum aja lah..



semakin seruu~~



Hari-hari yang dijalani oleh Jo bersaudara sebagai manusia amatlah seru. Mereka berdua sepertinya sudah mulai  terbiasa dengan kehidupan mereka. Terlebih saat orang-orang yang ingin mendekati Kwangmin harus berhadapan dulu dengan sifat keposesifan Youngmin.

Seperti contohnya saat Kwangmin dan Hyunsung satu kelompok dalam pelajaran biologi saat mereka berdua ditugaskan oleh songsangnim mereka untuk membedah perut ikan dan mengeluarkan segala isi dari perut ikan itu. (Yaikzzzz zizay…)

Kwangmin merasa kesulitan untuk memegang pinset dan pisaunya karena menurut Kwangmin itu sangat licin sekali. Karena Hyunsung memiliki pribadi yang baik, tidak sombong, rajin menabung, rajin mengaji, dan rajin-rajin yang lainnya, dengan ikhlas Hyunsung membantunya.

Dengan hati-hati Hyungsung berdiri dibelakang Kwangmin dan pelan-pelan memegang tangan Kwangmin dari belakang. “Kamu kalau gak bisa bilang sama aku aja, nanti kamu aku bantu kok.” Seru Hyungsung.

“Ohh, makasih yahhh..” Seru Kwangmin yang tersenyum amat sangat manis hingga saya hampir mimisan.

Dengan hati-hati dan seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya Hyungsung membantu Kwangmin untuk membelek (?) perut ikan itu. Youngmin yang baru saja pulang (?) dari toilet tidak sengaja melihat adegan yang Err… membuat hatinya sangat sakit bagai dihujam beribu pisau dan jarum (lebeh lu ah =o=) dengan sigap berlari menghampiri kakak tercintanya.

Dengan gerakan slow motion Youngmin mengehempaskan tangan Hyunsung dan mendorong tubuh Hyunsung kuat-kuat hingga Hyunsung nyungsep dan beruntungnya bibir Hyunsung pun ikut-ikutan mencium lantai. (begitu beruntung =o=)

“Youngmin! Apa-apaan sih?!” Teriak Hyunsung.

“Aku gak suka kamu ngedeketin kakakku tahu!” Teriak Youngmin galak lalu dengan kecepatan kilat Youngmin memeluk tubuh kakak tercintanya yang tingginya tidak jauh berbeda dengan dirinya.

“Youngmin, malu tahu!” Bisik Kwangmin

Seantero lab hanya bias geleng-geleng kepala melihat keposesifan Youngmin terhadap kakak tercintanya. Atau mungkin seantero sekolah atau yang lebih parah lagi seantero dunia mungkin hanya bias geleng-geleng kepala melihat keposesifan seorang adik kembar pada kakak kembarnya ini.

Contoh lainnya adalah saat Kwangmin bermain basket. Kwangmin yang memang tidak terlalu pandai dalam urusan bermain bola. Bola apapun! Saat dia masih seekor anak kucing pun Kwangmin tidak pernah bisa menangkap bola dengan mudah.

“Kwangminnnnn.. aku oper yah bola ini padamu yah!” Teriak Jungmin.

“Okehhhhh….” Teriak Kwangmin semangat.

WUUUUZZZ…

“Bola melayang dengan kecepatan penuh. Yak! Apakah Kwangmin bisa menangkap bola yang dioper oleh Jungmin! “ Seru seseorang yang tiba-tiba bersuara yang entah dari mana datangnya. (suara saya ituhhhh =o=)

BLETAKK

Ternyata Kwangmin kurang sigap menangkap bola yang dioper oleh Jungmin sehingga bola itu jatuh mendarat tepat di wajah Kwangmin. Bola pun jatuh ke tanah dengan mulus setelah melewati persinggahannya di wajah Kwangmin.

Youngmin yang sedang dikerubuti oleh cewek-cewek pun kaget mendengar kakak tercintanya dicium (?) oleh bola basket. Dengan emosi yang meluap-luap dan meledak-ledak Youngmin menghampiri Jungmin sedang mengkeret karena melakukan kesalahan fatal. Yaitu mengusik kakaknya Youngmin tercinta.

Youngmin langsung menghampiri Jungmin dengan 4 siku-siku di samping kiri dan kanan keningnya, selain itu kepalanya dikepuli asap yang keluar dari otaknya yang panas. “SIAPA YANG BERANI MELEMPAR KAKAK TERCINTAKU DENGAN BOLA HAH?” Teriak Youngmin yang mungkin disertai dengan auman dari Youngmin yang mirip auman singa (bahasanya kan =o=)

“AYO! TUNJUK TANGAN!” Teriak Youngmin lagi.

“Youngmin.. udah ah malu. Ini mah biasa..” Seru Kwangmin.

Mendengar ucapan Kwangmin, refleks raut wajah Youngmin berubah menjadi amat sangat ramah. “Gak apa-apa kok kak.” Seru Youngmin lembut. Tapi mata Youngmin membelalak setelah melihat air terjun berwarna merah dari hidung kakaknya. (#DZIGGHH  lu kira apaan?!) alias darah.

“SIAPA YANG BERANI DENGAN KAKAKKU HAH! MAJU SINI!” Teriak Youngmin lagi.

Tanpa memperdulikan Youngmin yang mengamuk kesetanan Kwangmin pergi meninggalkan adiknya.  Youngmin yang sedang kesetanan tidak menyadari bahwa kakak tercintanya pergi meninggalkannya.

$$$

Youngmin mencari kakak tercintanya kesana kemari. Dia benar-benar tidak menyangka kakaknya yang tidak pernah mau berpisah darinya bahkan dari ibu mereka pergi meninggalkannya.

Akhirnya setelah perjuangan panjang melewati halangan dan rintangan, badai menerjang, gunung didaki, samudra dijelajahi (lebeh ah =o=) akhirnya Youngmin berhasil menemukan kakak tercintanya duduk di bawah pohon. Youngmin mendekatinya dengan perlahan-lahan.

“Hyung! Jangan manyun gitu dong! Nanti gak imut lagi.” seru Youngmin sambil memberikan segelas minuman kaleng.

Kwangmin tidak menggubris perkataan Youngmin yang sedari tadi mencoba merebut perhatiannya. Kwangmin masih saja asyik dengan lamunannya menatap daun-daun yang terbawa angin.

“Hyung… ih hyung mah, perhatiin sedikit kenapa?!” Youngmin mengerucutkan bibirnya kesal karena sedari tadi tidak diperhatikan oleh kakak kembar tercintanya.

“Youngmin!” Bentak Kwangmin.

Youngmin benar-benar tidak percaya kenapa kakak tercintanya berubah jadi galak seperti ini. Tidak biasanya Kwangmin membentak adik kembarnya ini, mungkin menurut Youngmin ini adalah hal pertama dari sejarah hidupnya.

Setelah membentak Youngmin, Kwangmin pergi meninggalkan adiknya sendiri yang sedang terbengong-bengong menatap kepergian Kwangmin.

“Hyung?!” Setitik air mata yang menetes dari mata Youngmin.

$$$$$$

(Kwangmin POV)

Sudah cukup! aku benar-benar bosan harus berdekatan dengan si posesif Youngmin aku muak dengan sifat Youngmin yang benar-benar menyebalkan itu. Aku bosan harus selalu jadi bayang-bayang si Youngmin yang sempurna. Mau jadi kucing ataupun manusia sama dan tetap saja Youngmin akan selalu di atas diriku.

Seperti saat dulu waktu aku masih menjadi kucing. Majikan dan anak majikan sangat menyayangi Youngmin. Menurut mereka Youngmin itu lucu dan lincah, tidak seperti diriku yang sakit-sakitan.

*Flashback*

“Eomma, aku lebih suka kucing yang ini dehh..” Tunjuk anak kecil pada Youngmin yang sedang tidur di sebelah ibuku. Dia adalah anak majikanku yang sangat lucu. Aku sangat menyayanginya. Namanya adalah Donghyun. Tapi entah kenapa Donghyun hanya mau bermain dengan Youngmin ketimbang aku.

“Youngminnn.. ayo tangkap bola ini ya…” Seru Donghyun.

Youngmin yang memang suka bermain bola tangkap berlari lincah mengejar dan menangkap bola yang dilemparkan Donghyun. Aku sangat suka melihat mereka bermain. Perhatikan! Hanya melihat bukan ikut bermain.

Tapi terkadang Youngmin juga selalu memberikan bola yang sudah ditangkapnya padaku. Sebenarnya aku ingin ikut bermain bersama mereka. Tapi karena kesehatanku yang tidak mendukung, jadi aku hanya selalu jadi penonton mereka.



komen,komen! *admi  nodongin jo twins*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar