PERHATIAN

PERATURAN -->
1. setiap membaca fanciction di sini, WAJIB KOMENTAR
2. DILARANG MENG-COPY artikel di sini, baik sebagian apalagi seluruhnya !
3. jangan lupa JOIN dengan BLOG ini
terima kasih

Kamis, 23 Februari 2012

Fanfic BoyFriend | Because I Can't Say That I Love You | Chapter 8 (ending)

Title: Because I Can't Say That I Love You part 8 [ending]
Author: admin ^^YuMin~
Main cast: kang min ji, youngmin
Other cast: kwangmin, krystal, kim nam joo
Genre: romance.
Rating: PG
Length: sequel, episode terakhir...





last episode: youngmin sadar








Author POV.

“aku memang selalu di dekatmu...dan aku tau semuanya!” youngmin tersenyum kearah min ji sambil memeluk lututnya dilantai. Min ji mengerutkan alisnya.

“tau semuanya? Kau bercanda!” min ji tersenyum lucu.

“bercanda? Mungkin ya...” youngmin menghela nafasnya. Dia kemudian mendekat kearah min ji dan menarik kerah seragamnya sehingga terlihat beberapa luka goresan di pundaknya. Min ji sedikit panik dengan apa yang dilakukan youngmin.

“kau bisa jelaskan ini?” youngmin menatap min ji. Min ji pun mendadak terdiam.

“tidak perlu, aku sudah tau kalau krystal penyebab semua ini!”

“jinjja? Darimana kau tau?” min ji menarik kembali kerah yang dipegang youngmin dan merapikannya.

“mungkin kau tidak akan percaya semua ini... tapi,,,,selama aku koma, aku selalu berada di sampingmu dan tau apapun yang terjadi padamu!”

“apapun?” ulang min ji.

“ya, apapun! Bahkan saat kau menjengukku kemarin...aku mendengar semuanya!”

“semuanya?” ulang min ji lagi. Dia semakin cemas kalau saja youngmin mengetahui perasaannya.

“ya,,bahkan aku tau..”

Min ji segera menutup mulut youngmin dengan jarinya.

“aku...ingin mengatakannya sendiri..” jawab min ji pelan. Youngmin tersenyum dan mengalihkan jari min ji dari mulutnya.

“kau sudah mengatakannya...kini biar aku yang menjawab!”

Youngmin terdiam sejenak.

“mianhae..karena sebelumnya aku tak pernah menyadarinya! Mianhae...karena selama ini kau harus menderita karena aku, mianhae juga karena aku tak bisa melindungimu selama ini! Dan sekali lagi...mianhae....karena aku baru menyadari kalau aku punya perasaan yang sama denganmu!” youngmin langsung memeluk min ji dan mengusap rambutnya pelan.

“mungkin butuh waktu lama bagiku untuk membayar semua yang telah kau lakukan...” gumam youngmin. Min ji tersenyum kecil.

“kau tau? Hanya melihatmu tersenyum, dan bisa menyentuhmu seperti ini...sudah cukup buatku! Aku tulus menyukaimu youngmin...”

“gomawo.... aku tak akan melepaskanmu lagi!”

--

“kajja!” youngmin menarik tangan min ji yang masih berdiri mematung di depan pintu rumahnya.

“shireo!” jawab min ji singkat.

“ayolah...kan ada aku! Kau tidak usah takut!” youngmin masih menggenggam tangan min ji yang terlihat ragu-ragu.

“tapi..aku kan sudah dikeluarkan!”

“percaya padaku!” youngmin tersenyum. min ji terdiam sejenak tapi kemudian dia mengangguk kecil.

“ayo, naik!” youngmin menyiapkan sepedanya. Entah mengapa hari ini dia ingin menjemput min ji dengan sepedanya. Padahal setiap hari dia berangkat sekolah diantar oleh supir pribadinya.

Youngmin menarik min ji duduk di boncengan sepedanya yang ada di depan dan tangannya meronggoh pegangan sepeda sehingga memeluk min ji tanpa sengaja. Jantung min ji tentu saja bergemuruh dengan cepat. Youngmin mengayuh sepedanya diantara pohon-pohon yang berguguran. Tak terasa sekarang sudah masuk musim gugur.

Min ji terus tersenyum sepanjang jalan. Keadaan saat ini bahkan belum pernah dia impikan sebelumnya. Tapi ini semua sudah lebih dari cukup sebelumnya.

“jangan tersenyum terus... nanti orang lain menganggap kau aneh!” kata-kata youngmin mengagetkan min ji. Min ji mengerutkan alisnya karena dia bingung mengapa youngmin biasa tau kalau sejak tadi dia tersenyum. padahal youngmin sendiri selalu tersenyum seperti dia.

Tak terasa sekolah mereka sudah terlihat. Youngmin memacu sepedanya dan memarkirkannya di tempat dimana dia biasa memarkirkan mobilnya. Sedikit aneh memang, tapi tak akan ada yang melarangnya.

“kajja...” lagi-lagi youngmin menarik tangan min ji. Mereka berdua berjalan menuju sebuah koridor dan berhenti di depan sebuah pintu. Min ji segera menghentikan langkahnya.

“untuk apa kita kesini?” min ji menatap youngmin.

“kita harus bereskan semuanya!!!” youngmin mengetuk pintu itu dan tiba-tiba seseorang membukanya dari dalam.

“y,,,youngmin?” krystal membelalakkan matanya melihat namja yang kini berdiri di hadapannya.

“hai...” youngmin tersenyum.

“kau sudah sembuh? Aku merindukanmu!” krystal berjalan hendak memeluk youngmin tapi youngmin menghindar.

“merindukanku tapi menjelek-jelekkan aku di depan kwangmin? Lucu sekali...”

“a,,,apa yang kau bilang? Aku tidak pernah seperti itu!” krystal mendelik kearah min ji yang hanya bisa terdiam.

Ruangan itu hanya berisi mereka bertiga. Sebenarnya ini adalah ruangan kelas yang tak terpakai dan min ji merayu appanya yang kepala sekolah itu untuk menjadikan ruangan ini sebagai ruangan pribadinya.

“tak pernah katamu?” youngmin tersenyum kecil.

“pasti dia yang bilang kan? Dia itu memang senang melihat aku buruk di depanmu, youngmin! Aku yeojachingumu...mana mungkin aku melakukan hal itu!”

“dia tak mengatakan apa-apa... aku mendengarnya sendiri! Lagipula...sejak kapan kau jadi yeojachinguku? Bukankah kita hanya teman biasa...” youngmin terus tersenyum dengan wajah polosnya dan membuat krystal kesal.

“apa yang kau mau sekarang?” krystal melipat tangannya di dada.

“aku ingin kau membiarkan min ji tetap disini, atau aku juga akan ikut keluar!”

“apa peduliku?” krystal memalingkan wajahnya.

“baru kali ini aku bertemu dengan orang yang tak punya hati sepertimu... pantas saja sampai saat ini tak ada satu namja pun yang menyukaimu! Kecuali aku yang masih dibodohi waktu itu,, tapi sekarang tidak lagi!”

“hahaha..aku masih punya kwangmin!” krystal tertawa puas. Tiba-tiba ada yang membuka pintu ruangan itu.

“mian..tapi aku tidak sungguh-sungguh menyukaimu!” kwangmin menampakkan dirinya.

“kalau kau tetap ingin min ji keluar, maka aku juga akan keluar!”

Krystal terdiam. Dia mencoba mencari jalan lain.

“oke,kalau itu mau kalian! Aku akan membuat kalian bertiga keluar dari sekolah ini!”

“tapi sebelumnya....apa benar kau yang telah menyiksa min ji?” tanya youngmin.

“ne,,,,,aku yang melakukannya! Aku telah menendangnya, memukulnya, bahkan ingin membunuhnya! Kalian bisa apa?” krystal memberikan senyuman kemenangannya.

“tak kusangka kau melakukan itu semua, krystal jung!” tiba-tiba seorang ahjussi masuk ke ruangan itu.

“a....appa?” krystal mendadak panik. Dia sama sekali tak menyangka ayahnya ada disini dan mendengar semuanya.

“aku kecewa, karena aku telah gagal mendidikmu! Jangan karena ibumu sudah tiada dan membuat sikapmu jadi pecundang seperti ini! Terima kasih, kwangmin-ssi.. kau telah membawaku kesini dan membuktikannya!” kepala sekolah itu membungkukkan badannya kearah kwangmin dan youngmin.

“mianhae...seongsaengnim!” kwangmin menundukkan kepalanya.

“gwaenchana.. ini memang salahku! Krystal, sebaiknya kita berdua bicara di ruangan appa! Permisi..” kepala sekolah pun menarik tangan krystal dengan paksa keluar ruangan. Krystal menatap mereka bertiga dengan tatapan kebencian.

“ah,,satu lagi! Kalian bertiga, masih murid di sekolah ini!” seru donghyun, guru mereka.

“gomawo seongsaengnim!” mereka bertiga membungkukkan kepalanya.

“gomawo, youngmin, kwangmin!!” min ji menatap mereka berdua.

“tidak usah mengucapkan terima kasih! Kajja..pelajaran sudah mau dimulai!” youngmin menggenggam tangan min ji.

“dasar!” kwangmin menepuk kepala minji. Mereka bertiga berjalan menuju kelas.

--

Sudah hampir seminggu krystal tidak menampakkan  dirinya di sekolah ini. Katanya sih dia dikirim oleh appanya untuk sekolah berasrama di suatu tempat di pulau jeju. Kwangmin melanjutkan sekolahnya di sekolah itu dan memutuskan untuk tidak kembali ke london. Sebenarnya karena suatu hal.

“eun min-ah... gwaenchana?”

“aku...aku..” eun min memegang kepalanya dan hampir ambruk di lantai tapi kwangmin segera menangkapnya.

“kau butuh apa? Bilang padaku!” kwangmin terlihat sangat khawatir.

“a,,aku butuh,,,,,aku,,,,,aku ingin ice cream banana split!” eun min tersenyum kecil.

“aish! Selalu dikerjai seperti ini...” kwangmin memegang keningnya. Tiba-tiba min ji dan youngmin lewat di hadapan mereka berdua.

“sedang berlatih ya?” ejek youngmin.

“hahaha...kwangmin si ketua club theater bisa tertipu oleh asistennya!” eun min tertawa.

“itu kan karena aku benar-benar khawatir padamu! Babo..” kwangmin memukul kepala eun min.

“oya, min ji eonni... appa dan umma ingin bertemu denganmu! Katanya mereka sangat merindukanmu!” seru eun min.

“ne, gomawo eun min-ah! Aku senang sepupuku ini betah sekolah disini!” min ji tersenyum.

“itu karena ada aku!” jawab kwangmin.

“aish! Adikku ini!” youngmin pun menjitak kwangmin.

Semuanya berakhir dengan senyuman jika kita mau berusaha dan percaya bahwa kebahagiaan akan datang di kemudian hari.





komen please!!!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar