PERHATIAN

PERATURAN -->
1. setiap membaca fanciction di sini, WAJIB KOMENTAR
2. DILARANG MENG-COPY artikel di sini, baik sebagian apalagi seluruhnya !
3. jangan lupa JOIN dengan BLOG ini
terima kasih

Kamis, 23 Februari 2012

Fanfiction BoyFriend | My Love is Back | Chapter 15

Title : My Love Is Back *Chapter 15*
Author : Amira Deani a.k.a Yoon Sohee
Rating : tentuin sendiri XP *plak!*
Genre : Romance, Comedy (0,0000000000001%)

my love is backMain Cast:

-Yoon Sohee (gak boleh protes loh~ :p)

-Jo Kwangmin

Other cast :
-Shin Dongho/Yoon Dongho (anggap aja marganya Dongho itu ‘Yoon’ yah^^ soalnya disini dia jadi oppanya author =3)
-Lee Hyerin
-Kim Hyeyoung
-Park Hyinjae
-Yoon Aechan (OC)
-Jo Youngmin
-No Minwoo
-Lee Jeongmin
-Shim Hyun Seong
-Kim Donghyun
Yoon Sohee itu Author, Kwangmin punya author, Cerita punya author, yang lain di obral xP *pletak!*


Annyeong readers~!!! x) *muncul dari balik tirai(?)*
PRIIIIITTT!!! *niup peluit (?)* anaenya Kwang datang bawa FF XD
Ini Chapter ke 15 nya, mian ya, makin lama ceritanya makin membosankan, soalnya author lagi kekurangan ide nih~ == mian banget ya >< wajar kalau misalnya nanti readers enek bacanya, saya masih author pemula ._.


Oh iya, aku ingatin lagi, kalau disini Kwangmin sama Youngmin itu ‘BUKAN SODARAAN’ dan ‘NGGAK SALING KENAL’^^ oke?


ini murni dari isi kepala aku~ jadi mungkin aja FF ini gaje, karena otak aku yang emang gaje (?) + aku masih author amatiran T.T *nangis di bawah shower*

oh iya, mian kalau misalnya ada kesamaan nama, adegan, kata-katanya atau apapun^^
mohon yang udah baca meninggalkan jejak ^^ jejak-jejak kalian sangat berarti buat author (?)

SIDERS~!!!!! Pergi aja kelaut, disumpahin jadi kolor lu :p *digebukin*

NO PLAGIATOR!! == dosa itu maaah~

adu du duh~ gak tau mau ngomong apa lagi ==a
Yasudlah, HAPPY READING ALL!! ^^
———————————————————————————————————————-

Kwangmin POV

“annyeong~^^ wuuuaaaahh kalian semua disini ya?” kata seorang yeoja, aku kenal suara ini.. ini kan suara..

“Hyinjae sunbae?” kata Sohee. Aish, kenapa Hyinjae datang juga sih? =o=

“omo! nomu yeppeo X3, tidak salah kau jadi model internasional!” kata Sohee sambil mengancungkan kedua jempolnya. Dasar babo ==! Kenapa dia masih mau memuji Hyinjae yang jelas-jelas kemarin mau mencelakakannya itu huh? Polos sekali~ aku akui, Hyinjae memang cantik sih, sama seperti biasanya. Tapi ntahlah, mataku lebih senang melihat Sohee, haha.

“hey, kau fans yang paling ekspresif dan ter-ANEH yang pernah ku temui” kata Hyinjae sambil menekankan kata ‘aneh’ itu. Sohee cuma nyengir kuda, aish, Yoon Sohee, nomu baboya!

“ya! Sohee-ya, apa yang mau kau banggakan dari Hyinjae? Kau jauh lebih manis kok^^” kata Hyunseong sambil menatap sinis ke arah Hyinjae. Hyinjae langsung membulatkan mata besarnya.

“wuuuah? Jeongmal? Berarti aku bakat jadi model dong!^^” kata Sohee senang sambil berpose-pose gak jelas, huahaha XD aneh sekali.

“hiiih, model majalah safari di kategori babon :p” ledekku.

“mwoya?! Jahat amat sih =3=” Sohee mengerucutkan bibirnya.

“nah! Pas, kau lebih mirip babon kalau mengerucutkan bibirmu seperti itu :p” ledekku lagi. aku senang melihatnya mengerucutkan bibirnya seperti itu XD

“ya! apa bedanya denganmu yang matanya gede’ mirip kodok?! XP” balas Sohee

“m..mwo? kodok? ==a” kataku. Enak aja, masa’ aku disamain sama kodok ==.

“ne, wleeeekkk xp” Sohee menjulurkan lidahnya.

“ya, kau tau tidak babon pun sebenarnya tersinggung dibilang mirip denganmu XP ogah deh, disamain sama babo yeoja sepertimu” balasku.

“mworago?!” Sohee sudah menyiapkan kuda-kuda (?) nya untuk menjitakku tapi tiba-tiba..

“wuuaaaa!” Sohee seperti mau terjatuh.

‘greeep’

Aku langsung menahan tubuhnya.

“hafyuuuh, nggak jadi jatoh :3” kata Sohee.

“ya! kan sudah kubilang hati-hati! ==” kataku sambil membantunya berdiri dengan baik.

“high heelsnya yang ngajak ribut ==” jawab Sohee.

“apa kau bisa berjalan dengan benar kalau memakai sepatu itu? ==” tanyaku.

“eh? Bi.. bisa kok^^” kata Sohee sambil mencoba berjalan, yaampun dia jalan menyamping + mengangkan (?) seperti kepitingi. Huahaha XD aku berusaha menahan tawaku. Dasar, yeoja ini.

“ya! jangan di paksakan seperti itu ==” kataku.

“omma, ada sepatu yang lain nggak? Kasian, dia jalan kayak kepiting gini XD huahaha” kataku pada omma.

“aigoo~ mian, nggak ada lagi jagi, otte?” kata omma.

“aish, hahah, gwenchana, kalau jalannya pelan-pelan pasti bisa, hehe” kata Sohee sambil mengeluarkan cengiran (?) khas nya.

“yasudah, yang jelas hati-hati, jangan sampai ke sangtae-an mu itu kambuh ==” kataku sambil mengusutkan rambutnya.

“ne, arasseo :3” Sohee menganggukkan kepalanya pelan.

“ngg.. Sohee-ya, aku bisa minta tolong tidak?^^” kata Hyinjae tiba-tiba sambil tersenyum semanis mungkin dan aku tau kalau itu senyum palsu.

“tentu saja^^ minta tolong apa sunbae?^^” jawab Sohee dengan tampang polosnya. Aish, c’mon, Sohee, jangan terlalu baik dengannya.

“umm, temani aku ke toilet yah^^ mau kan?” kata Hyinjae.

“mau kok, kajja!^^” kata Sohee sambil menarik tangan Hyinjae. Yaampun, nomu paboya, Sohee. Kau ini bodoh atau apa hah? ==

“aku menemani Hyinjae sunbae ke toilet dulu ya^^” kata Sohee sambil berjalan meninggalkan kami, gyahaha XD dia kelihatan sulit berjalan, jalannya benar-benar selebor, pasti karena high heels itu huahahah.

“hey, kau yakin Sohee akan aman-aman saja bersama Hyinjae?” tanya Hyunseong sambil berbisik kepadaku.

“sebenarnya aku sedikit kawatir, tapi tidak mungkin kan hyinjae berani macam-macam terhadap Sohee di rumahku.” Kataku.

“yasudahlah^^ tapi menurutku ada baiknya jaga-jaga^^ kau tau sendirikan? hyinjae itu orangnya nekat” kata Hyunseong sambil menepuk bahuku.

-end of Kwangmin POV-

Sohee POV

Sial, high heels ini benar-benar mengangguku == sulit berjalan.

“hahaha, hey, kenapa kau berjalan seperti itu?” tanya Hyinjae sunbae.

“susah jalan dengan high heels == aku benci high heels” kataku.

“jeongmal? Haha, kalau begitu kau harus belajar memakai high heels, high heels itu penting untuk yeoja.” kata Hyinjae sunbae.

“ohh, begitu ya :3” kataku.

“oh ya, Sohee-ya, aku tidak jadi ke toilet, aku mau main ke taman belakang, mood ke sedang buruk. Aku rasa kalau ke taman belakang yang sunyi bisa membuatku agak tenang. kau mau menemaniku kan?^^” kata Hyinjae sunbae.

“eh? Ngg.. baiklah^^” kataku. Haaah, sebenarnya aku ingin sekali bergabung dengan yang lain, tapi yasudahlah, kasian kalau Hyinjae sunbae sendirian di taman belakang.

“huaaaa! Gumawo^^ kau baik sekali” hyinjae sunbae mengaitkan lengannya di leherku.

“hihi, cheonmaneyo sunbae^^”

Kami pun pergi ke taman belakang, sesampainya disana, Hyinjae sunbae mengajakku duduk di kursi yang ada disana. dan kami pun duduk di kursi taman itu.

“Sohee-ya, sebenarnya, aku mengajakmu kesini karena ingin mengatakan sesuatu” kata Hyinjae sunbae dengan suara lembut. Hii.. hyinjae sunbae mau bicara apa ya? o.o ngapain dia bawa-bawa aku ke taman belakang, omo! ini kayak di drama-drama ._. jangan-jangan Hyinjae sunbae...

“Sohee-ya, sebenarnya aku..”

“andwaeyo!!!! XO sunbae kita itu sama-sama yeoja! kau tidak boleh menyukaiku!! Sunbae aku masih normal!! X3” pekikku.

#GDUBRAAAAKKK!!!

“mwo?! ya! bukan itu yang mau kukatakan, aku juga masih normal tau!” ujar Hyinjae sunbae.

“eh? Terus sunbae mau bicara apa? O.o kenapa membawaku ke taman belakang yang sunyi segala, biasanya di drama-drama, tempat yang begini digunakan untuk menyatakan perasaan :3” kataku. Iya juga ya, nggak mungkin Hyinjae sunbae menyukaiku jelas-jelas kemarin itu dia berciuman dengan Kwangmin oppa =3= aish ntah kenapa aku merasa sesak kalau mengingat ejadian itu.

“haaaaah, kau ini ==” Hyinjae sunbae memegangi kepalanya.

“well, aku mau bicara sesuatu, i.. ini tentang Kwangmin” kata Hyinjae sunbae.

“eh? Tentang Kwangmin oppa?”

“hem” Hyinjae sunbae menganggukkan kepalaku.

“ne, wae geure?” tanyaku.

“ngg.. kau pasti tau bagaimana hubunganku dengan Kwangmin dulu kan?” tanya Hyinjae sunbae.

“ne^^ aku tau, kalian dulu pacaran” jawabku sambil tersenyum, walaupun senyum ku itu sedikit di paksakan.

“geurae, tapi kami putus dan itu memang karena salahku, aku yang meninggalkannya.. aku benar-benar menyesal, aku baru sadar kalau aku benar-benar mencintainya..” kata Hyinjae sunbae sambil menundukkan kepalanya, aku menoleh ke arahnya, bisa kulihat sekarang Hyinjae sunbae menitikkan air matanya.

“aigoo~ sunbae, uljima, tidak ada gunanya menyesal, kau kan sudah tau kalau kau salah^^ sudah, uljima^^” kataku sambil menggosok bahunya.

“aku ingin membuatnya kembali padaku, aku masih sangat menyukainya aku juga tau dia masih menyukaiku, hiks” kata Hyinjae sunbae.

‘DEG’

Mendengar Hyinjae sunbae mengatakan kalau dia ingin kembali dengan Kwangmin sunbae benar-benar membuat hatiku sakit, ottoke? Andwae, aku tidak boleh jatuh cinta pada Kwangmin sunbae, aku bisa jadi penghalang bagi mereka nanti.

“karena itu, Sohee-ya, tolong jangan terlalu dekat dengan Kwangmin, jauhi dia” kata Hyinjae sunbae sambil menatapku.

“e..eh? wae?” tanyaku.

“mian, bukannya aku ingin menyingkirkanmu, entahlah mungkin ini perasaanku saja, tapi aku rasa, kwangmin itu juga sedikit menyukaimu." kata Hyinjae sunbae dan sontak membuatku kaget.

"eh? y..yang benar saja?!"

"ne, aku rasa begitu, dan rasa suka Kwangmin padamu itu benar-benar mempersulitku untuk mendekati Kwangmin. kau mengertikan? Jadi, jebal, tolong jangan dekat-dekat dengan Kwangmin dulu sampai dia benar-benar kembali padaku. Tidak apa kan? Toh, kau juga sama sekali tidak menyukai Kwangmin^^, nae?”

“aku tidak bisa!” kataku, entah kenapa tiba-tiba aku berkata seperti itu.

“wae? Jangan bilang kalau kau juga menyukai Kwangmin! kau tidak menyukainya kan?! tidak mungkin kan kau secepat itu melupakan namjachingumu yang sudah meninggal itu, kalau misalnya iya, tega sekali kau.” Hyinjae sunbae mengguncangkan bahuku.

Eh? Dari mana Hyinjae sunbae tau kalau aku punya namja chingu yan sudah meninggal?

“a.. aniyo, aku tidak menyukainya kok” elakku.

“dari mana sunbae tau kalau namjachinguku sudah meninggal?” tanyaku.

“ngg.. itu, aku menguping, waktu itu ada orang yang sedang membicarakanmu, kau tidak perlu tau orang itu siapa.” Hyinjae sunbae menggaruk-garuk kepalanya yang sama sekali tidak gatal. Betul kata Hyinjae sunbae, aku tidak mungkin melupakan Youngmin oppa secepat ini, tega sekali kalau misalkan aku menggantikan posisinya dengan Kwangmin oppa.

“Jebal Sohee, aku tau kau orang baik, jadi tolong aku, cuma itu permintaanku” kata Hyinjae sunbae memohon, aku melihat ada air mata yang jatuh dari kelopak matanya.

Haaah~ ini benar-benar membingungkan, ottoke?

Aku berpikir sejenak. Akhirnya aku memutuskan untuk menjauhi Kwangmin sunbae sampai dia bisa menjadi milik Hyinjae sunbae lagi, mereka kan saling menyukai. Kemarin saja aku melihat mereka berciuman dengan mata kepalaku sendiri. Mereka harus bersama lagi^^ aku merasa aku ini cuma jadi penghalang untuk mereka.

“baiklah, aku turuti permintaanmu^^ aku janji akan menjauhinya, semangat yah!^^ FIGHTING!” kataku sambil mengepalkan tanganku dan tersenyum kepada Hyinjae sunbae. Aku ikhlas kok^^

“jeongmal? huuuaaa! Sohee, kau baik sekali!^o^ gumawoyo” kata Hyinjae sunbae sambil memelukku.

“hihi, karena kau mood ku membaik, kajja, kita kembali ke pesta^^” ajak Hyinjae sunbae.

“ahh, aniyo, aku mau disini sebentar^^ udaranya enak, kau duluan saja sunbae^^” kataku.

“yasudah, aku kembali ke dalam ya^^ annyeong” kata Hyinjae sunbae sambil perggi meninggalkanku.

-end of Sohee POV-

Hyinjae POV

“Jebal Sohee, aku tau kau orang baik, jadi tolong aku, cuma itu permintaanku” aku memohon padanya sambil menangis. Sekarang aku melihat Sohee sedang berpikir keras. Keadaan menjadi hening, sampai akhirnya..

“baiklah, aku turuti permintaanmu^^ aku janji akan menjauhinya, semangat yah!^^ FIGHTING!” kata Sohee sambil mengepalkan tangannya dan tersenyum kepadaku. Hahaha, sudah kuduga, dia pasti menyetujuinya, Sohee kan tipe orang yang nggak tegaan.

“jeongmal? huuuaaa! Sohee, kau baik sekali!^o^ gumawoyo” aku langsung memeluknya. Haha, Yoon Sohee nomu paboya, kau mudah dipengaruhi ya.

“hihi, karena kau mood ku membaik, kajja, kita kembali ke pesta^^” ajakku.

“ahh, aniyo, aku mau disini sebentar^^ udaranya enak, kau duluan saja sunbae^^”

“yasudah, aku kembali ke dalam ya^^ annyeong” aku pun pergi meninggalkannya. Ketika sampai di depan pintu masuk langkahku terhenti, aku menoleh ke arah Sohee yang sedang menatap kosong kedepan, wajahnya murung.

“cih” aku tersenyum sinis dan kemudian menghapus air mataku yang kubuang-buang tadi, ternyata acting ku bagus juga yah.

“hihi, babo :p” kataku lirih dan kemudian masuk ke dalam rumah Kwangmin.

-end of Hyinjae POV-

Sohee POV

“haaaaah~” aku menarik nafas dalam dan kemudian membuangnya. Aku merasa punya banyak beban sekarang. Aku tidak tau kenapa.

“keputusan yang kubuat itu benar kan?” tanyaku pada diriku sendiri.

“hahah, ne, kau benar Sohee^^ keputusan yang kau buat itu benar^^ yakinlah” jawabku sendiri.

“pokoknya setelah ini aku harus jarang-jarang bertemu dengan Kwangmin oppa.” kataku lagi.

“huft, tapi aku tidak tau, apa aku bisa tahan menjauhinya” aku menggaruk-garuk kepalaku. Tiba-tiba..

“ya!” aku mendengar suara seorang namja, sepertinya ini suara Kwangmin oppa. aku menoleh ke arah asal suara, geurae, ini memang Kwangmin oppa, hadeeeh~ niatnya nggak mau ketemu malah ketemu disini ==

“oppa?”

“kenapa kau bicara sendirian seperti itu? orang gila :p” ledek Kwangmin oppa sambil ikut duduk disampingku.

-end of Sohee POV-

Kwangmin POV

Aku agak kawatir kalau mengingat kata-kata Hyunseong tadi, jadi kuputuskan untuk mencari Sohee. Aku mencari Sohee ketoilet, nggak ada. aku mencarinya dimana-mana, tapi dia nggak ada juga, bocah itu kemana sih? akhirnya aku pun pergi ke taman belakang rumahku dan akhirnya aku menemukan Sohee, dari jauh aku melihat dia sedang berbicara sendiri, anak itu sudah gila ya? ==

“ya!” aku menghampirinya.

“oppa?” dia menoleh ke arahku.

“kenapa kau bicara sendirian seperti itu? orang gila :p” ledekku dan kemudian ikut duduk disampingnya.

“yee, biarin :p” Sohee menjulurkan lidahnya..

“ya! ngapain kau duduk sendirian disini? Disini dingin tau!” kataku, brrrrr... disini dingin sekali, aku heran, kenapa Sohee bisa bertahan disini? Padahal gaun yang dia kenakan tipis begitu.

“oppa juga, udah tau dingin, ngapain masih duduk disini?” balasnya.

‘DEG’

Aduuuh, aku harus jawab apa? Tidak mungkin kan aku bilang kalau aku mencarinya dan mau menemuinya? Ntar dia curiga lagi.

“aku.. aku benci keramaian, makanya aku kesini” kataku beralasan.

“ya! kan oppa yang berulang tahun, masa’ ngilang sih” kata Sohee..

“aish, sudah, aku mau disini ya disini! Jangan mengaturku ==” jawabku ketus.

“huuuuuh =3=” Sohee mengerucutkan bibirnya.

Hening, aku melihat Sohee menggosok lengan kirinya dengan telapak tangan kanannya. Kan, pasti dia kedinginan juga.

“hey, kau kedinginan ya?” tanya Kwangmin oppa.

“heheh, sedikit^^” jawabnya. Reflek, aku membuka jas ku dan memakaikan jas ku itu padanya. Aku tidak tega melihat Sohee kedinginan begitu.

“eh?” Sohee kelihatan kaget. mukanya memerah. Sebenarnya aku sendiri deg-deg-an karena memperlakukannya seperti ini.

“pakailah” kataku. Sohee pun tersenyum padaku.

“kau ini, sudah tau gaunmu tanpa lengan begitu, masih juga main ke taman belakang ini, tentu saja kau jadi kedinginan. Haaaah~ aku terpaksa meminjamkan jas ku padamu kan == menyusahkan saja” kataku. Sohee yang tadinya tersenyum berubah menjadi cemberut lagi karena kata-kataku. Aigoo~ kenapa aku bisa bicara seperti itu sih? Kenapa aku nggak bisa jujur.

“ihhh, oppa ikhlas nggak sih minjamin aku jas ini? yaudah aku balikin” Sohee mau melepas jas ku itu, tapi aku menahan tanganya.

“babo! kau mau mati kedinginan hah?! pakai saja dulu.” Kataku ketus. Haaah, beginilah kalau aku sedang deg-deg-an, aku takut salah tingkah, makanya aku berubah ketus lagi. walaupun kata-kataku kedengarannya ketus, tapi sebenarnya aku benar-benar menghawatirkannya. Tapi aku malu mengakuinya ==.

“oppa kenapa kau ngotot banget sih? Aku tidak mungkin bisa mati, cuma karena kedinginan disini.”

“itu karena aku nggak mau yeoja yang kusukai dan kusayangi kedinginan!” seruku. Eh? Barusan aku bicara apa sh? Horror banget deh o.o

-end of Kwangmin POV-

Sohee POV

“babo! kau mau mati kedinginan hah?! pakai saja dulu.” Kata Kwangmin oppa ketus. Kenapa dia ngotot begitu? ==

“oppa kenapa kau ngotot banget sih? Aku tidak mungkin bisa mati, cuma karena kedinginan disini.”

“itu karena aku nggak mau yeoja yang kusukai dan kusayangi kedinginan!” seru Kwangmin oppa.

“eh?” Kwangmin oppa membulatkan matanya yang belo itu dan kemudian menutup mulutnya dengan telapak tangan kanannya.

“ohh, jadi.. kwangmin oppa menyukaiku ya” kataku. Awalnya aku masih belum bisa mencerna kata-kata itu, sampai akhirnya.

“eh?! Mworago?!” seruku. Aigoo~ andwae! Pasti mimpi!

“aish, gawat, aku kelepasan” kata Kwangmin oppa kepada dirinya sendiri lirih. Aku masih belum percaya ini. kwangmin sunbae menyukaiku?

“o..oppa.. kau..”

“haaaaah~” kwangmin oppa menarik nafas dalam-dalam dan kemudian membuangnya.

“baiklah, aku menyerah, sudah waktunya kau tau. Geurae, aku sangat sangat sangat menyukaimu, tapi aku baru menyadarinya beberapa hari yang lalu.” Kata Kwangmin oppa. Aku cuma bisa melongo mendengar pernyataan Kwangmin oppa tadi.

“aku.. ngg.. aku mau umm..” kwangmin oppa kelihatan kehabisan kata-kata.

“aku mau kau jadi yeoja chinguku!” kata Kwangmin oppa tegas. Mworago?! Dia bilang apa tadi? dia memintaku menjadi yeoja chingunya? Itu artinya dia menembakku kan? aish, ottoke? Gawat, kenapa aku jadi senang begini? ani! aku tidak boleh menerimanya.

“andwae! Aku tidak bisa” kataku.

“wae?” kwangmin oppa kelihatan kecewa.

“bagaimana mungkin kau mengatakan hal itu setelah jelas-jelas kemarin itu kau mencium Hyinjae sunbae. kau tidak boleh seperti ini oppa! harusnya kau mengatakan kata-kata barusan kepada Hyinjae sunbae, bukan padaku.”

“aish, jadi karena itu?! kau salah paham. Aku sama sekali tidak menyukai Hyinjae.. aku bisa jelaskan, kemarin itu dia..”

“sudahlah oppa, semuanya sudah jelas kok. aku lihat dengan mata kepalaku sendiri kalau kau itu berciuman dengan Hyinjae sunbae.” aku memotong kata-kata Kwangmin oppa.

“kau pasti benar-benar menyukainya sampai-sampai kau bisa menciumnya seperti kemarin! Lantas kenapa malah mengatakan kalau kau itu menyukaiku?!?! Apa kau tidak memikirkan perasaannya Hyinjae sunbae?! Apa kata Hyinjae sunbae kalau dia tau kau bilang kau itu menyukaiku?!” aku tidak bisa menahan emosiku lagi, perlahan air mata keluar dari kantong mataku. Kwangmin oppa keterlaluan, padahal dia sudah mencium Hyinjae sunbae kemarin, tapi kenapa dia malah bilang suka padaku?

“ya! jangan menyimpulkan apapun dulu sebelum kau tau bagaimana kejadian yang sebenarnya, dengarkan aku dulu! Yang kusukai itu cuma kau, kau harus percaya padaku” kata Kwangmin oppa sambil memegang pipiku dan menghapus air mataku.

“Jangan permainkan aku oppa! aku tidak sama dengan yeoja yang lain!” aku menjauhkan tangannya dari pipiku. Aku rasa Kwangmin oppa itu cuma mempermainkanku sekarang. Sama seperti yeoja lain yang sudah pernah iya permainkan.

“siapa yang mempermainkanmu?! Aku benar-benar menyukaimu bahkan sangat sangat sangat mencintaimu, aku serius.” kata Kwangmin oppa.

“ohh, begitu ya.. tapi..” aku menggantung kalimatku.

“tapi sayangnya aku sama sekali tidak mencintaimu, yang kucintai itu cuma youngmin oppa!” kataku. Bohong, yang ku katakan itu bohong. Hatiku terasa di tusuk ratusan pedang karena mengatakannya. Setelah mengatakan kalimat itu aku baru sadar kalau sebenarnya aku itu benar-benar mencintai Kwangmin oppa, bahkan aku rasa sedikit demi sedikit posisi Youngmin oppa sudah tergantikan dengan Kwangmin oppa.

Kwangmin oppa langsung terdiam mendengarku berkata seperti itu. Aku pun berlari pergi dari tempat itu meninggalkan Kwangmin oppa yang terpaku disana. walaupun sebenarnya sulit sekali berlari karena high heels ini == aish! aku benar-benar bingung, aku tidak tau harus bagaimana lagi.

-end of Sohee POV-

Kwangmin POV

“siapa yang mempermainkanmu?! Aku benar-benar menyukaimu bahkan sangat sangat sangat mencintaimu, aku serius.” kataku, aish, kenapa sulit sekali sih membuatnya percaya padaku.

“ohh, begitu ya.. tapi..” Sohee menggatung kalimatnya.

“tapi sayangnya aku sama sekali tidak mencintaimu, yang kucintai itu cuma youngmin oppa!” kata Sohee.

‘Jleeeeb!’

Kata-kata Sohee barusan terngiang-ngiang di kepalaku dan benar-benar membuat hatiku sakit, wow! seperti ini ya rasanya di tolak? Hahaha, seumur hidup, baru Sohee lah yang menolakku.

Sohee pun berlari meninggalkanku disini, matanya basah, dia menangis, dan itu semua karenaku mianhae Sohee. Yasudahlah, aku jug atidak bisa memaksakan perasaanku terhadap Sohee, aku takut aku malah akan membebaninya. Tapi aku benar-benar mencintainya.

“haaaah~ aku baru tau rasanya bisa sesakit ini” kataku sambil memegangi dadaku. Aku merasa ada cairan bening yang membasahi pipiku, eh? Aku menangis? ==

“aish, c’mon~ kenapa aku menangis sih? Aku ini namja!” kataku sambil mengelap air mataku itu.

"ya! kwangmin-ahh! aish, disini kau rupanya, ppali, kita ke hall, acara tiup lilinnya mau dimulai tuh, semua orang menunggumu" ujar Donghyun sambil menepuk bahuku. aku menoleh ke arahnya dengan wajah lesu.

"eh? waeyo? kenapa tampangmu kusut begitu?" tanya Donghyun heran. aku cuma menggelengkan kepalaku pelan.

"Donghyun-ahh, patah hati itu sakit ya." kataku.

"hey, kau ini kenapa sih?"

"ahh, haha, ani kajja, kita ke hall" kataku sambil berjalan meninggalkan tempat ini.

-TBC-


Chapter 15 fiiin XD hohohoho~

mian ya, chapter yang ini agak lebay terus agak-agak sinetron gitu. Hihihi~
Hohohoh~ author lagi kehabisan ide nih T.T mian kalau misalnya aneh, gaje, jelek ataupun sejenisnya~ :3

Seperti biasa, RCL yaaaah~ XD jangan Cuma ‘R’ doang, atau ‘C’ doang, atau ‘L’ doang, harus lengkap ketiga-tiganya. Oukeeeey? x)
Gumawo~^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar