PERHATIAN

PERATURAN -->
1. setiap membaca fanciction di sini, WAJIB KOMENTAR
2. DILARANG MENG-COPY artikel di sini, baik sebagian apalagi seluruhnya !
3. jangan lupa JOIN dengan BLOG ini
terima kasih

Kamis, 23 Februari 2012

Fanfiction BoyFriend | My Love is Back | Chapter 17

Title : My Love Is Back *Chapter 17*
Author : Amira Deani a.k.a Yoon Sohee
Rating : tentuin sendiri XP *plak!*
Genre : Romance, a little bit sad :p, comedy (benar-benar nggak berasaaaaaaaaaa banget ==) 

Main Cast:

-Yoon Sohee (gak boleh protes loh~ :p)

-Jo Kwangmin
Other cast :
-Shin Dongho/Yoon Dongho (anggap aja marganya Dongho itu ‘Yoon’ yah^^ soalnya disini dia jadi oppanya author =3)
-Lee Hyerin
-Kim Hyeyoung
-Park Hyinjae
-Yoon Aechan (OC)
-Jo Youngmin
-No Minwoo
-Lee Jeongmin
-Shim Hyun Seong
-Kim Donghyun
Yoon Sohee itu Author, Kwangmin punya author, Cerita punya author, yang lain di obral xP *pletak!*


Annyeong readers~!!! x) *muncul dari balik tirai(?)*
PRIIIIITTT!!! *niup peluit (?)*Ini Chapter ke 17 nya XD, mian ya, makin lama ceritanya makin membosankan, soalnya author lagi kekurangan ide nih~ == mian banget ya >< wajar kalau misalnya nanti readers enek bacanya, saya masih author pemula ._.

Oh iya, aku ingatin lagi, kalau disini Kwangmin sama Youngmin itu ‘BUKAN SODARAAN’ dan ‘NGGAK SALING KENAL’^^ oke?

ini murni dari isi kepala aku~ jadi mungkin aja FF ini gaje, karena otak aku yang emang gaje (?) + aku masih author amatiran T.T *nangis di bawah shower*
oh iya, mian kalau misalnya ada kesamaan nama, adegan, kata-katanya atau apapun^^
mohon yang udah baca meninggalkan jejak ^^ jejak-jejak kalian sangat berarti buat author (?)

SIDERS~!!!!! Pergi aja kelaut, disumpahin jadi kolor lu :p *digebukin*

NO PLAGIATOR!!!! == Yang nggak plagiat disayang Allah XD

adu du duh~ gak tau mau ngomong apa lagi ==a
Yasudlah, HAPPY READING ALL!! ^^
———————————————————————————————————————-
Kwangmin POV

Aku mencari Sohee kemana-mana. Tapi tidak ketemu juga, dia dimana sih? Tiba-tiba aku melihat Hyeyoung sepertinya dia mencari Sohee juga.

“Hyeyoung-ahh, kau lihat Sohee tidak?” tanyaku.

“untuk apa kau mencarinya?” tanya Hyeyoung ketus.

“aish kau tidak perlu tau, kau melihatnya tidak?” tanyaku.

“kau tidak lihat hah?! aku juga sedang mencarinya tau!”

“hhhhh~” aku menghela nafasku, aku terus mencari Sohee bersama Hyeyoung. Sampai akhirnya aku melihat seorang namja dan yeoja sedang berpelukan. Yeoja itu adalah Sohee, sedangkan namja itu adalah Minwoo. Panas, aku benar-benar panas melihat Minwoo memeluk Sohee seperti itu.

‘BUGH!’

Aku memukul dinding yang ada disana dan pergi dari tempat itu. aku tidak tahan melihat Minwoo memeluk Sohee seperti itu.

“Kwangmin sunbae? kau kenapa?” tanya Hyeyoung heran. Aku tidak memperdulikannya aku terus saja berjalan meninggalkan tempat itu. Aish! kenapa semuanya jadi rumit begini sih?!

Aku kembali ke lapangan basket, mungkin sedikit bermain basket lagi bisa menenangkan pikiranku. Haaaah~ pikiranku kacau.

-end of Kwangmin POV-

Sohee POV

Lama, lamaaaa sekali aku menangis di pelukan Minwoo oppa. Setiap aku punya masalah dia selalu membuatku tenang. Minwoo oppa memang sosok oppa yang baik dimataku^^

“Sohee-ya!” aku mendengar suara Hyeyoung. Aku melepaskan pelukan Minwoo oppa pelan dan kemudian menoleh ke Hyeyoung.

“Hyeyoung-ahh?^^” aku menghapus air mataku dan kemudian tersenyum walaupun dipaksakan.

“aigoo~ Sohee-ya, gwenchanayo?” tanya Hyeyoung.

“ne, gwenchana^^” jawabku bohong.

“Aish! kau bohong ==, aigoo~ Kwangmin sunbae benar-benar keterlaluan!” kata Hyeyoung.

“memangnya dia ngapain?” tanya Minwoo oppa.

“dia seenaknya menampar Sohee, padahal dia nggak tau masalah yang sebenarnya gimana ==” kata Hyeyoung.

“hyeyoung!” seruku. Aish, ngapain sih, dia ngasih tau ke Minwoo oppa ==

“Jinja?!” Minwoo oppa membulatkan matanya.

“Sohee, ceritakan padaku bagaimana masalahnya” kata Minwoo oppa.

“hmm, begini...” aku pun terpaksa menceritakan masalah itu ke Minwoo oppa. aish, gara-gara Hyeyoung nih ==

“keterlaluan, kuhajar dia!” Minwoo oppa mengepalkan tangannya.

“aish, jangan oppa! sudahlah, anggap aja masalahnya udah selesai” kataku.

“tapi kan..”

“oppa, sudahlah, aku tidak mau memperpanjang masalah.” Aku memotong kalimat Minwoo oppa.

“oh ya, oppa, tiba-tiba aku merasa tidak enak badan, aku ijin ekskul nya ya, mau pulang cepat, boleh kan?” tanyaku pada Minwoo oppa.

“boleh kok, aku tau kau sedang kacau sekarang, perlu kuantar pulang?”

“ahh, ani^^ aku pulang sendiri saja, gumawo oppa^^” kataku. Aku meninggalkan Minwoo oppa dan Hyeyoung disana lalu pergi ke lapangan basket untuk mengambil tas.

Sesampainya disana, aku melihat seorang namja mengenakan baju kaos abu-abu dan celana basketnya, ne, itu Kwangmin oppa, dia sedang bermain basket bersama teman-temannya, aku menoleh ke arahnya, tiba-tiba dia menghentikan permainannya dan menoleh kearahku, aku mengalihkan pandanganku cepat. Setelah aku mendapatkan tasku aku langsung pergi meninggalkan lapangan basket itu dan pergi dari sekolah.

-end of Sohee POV-

Kwangmin POV

Aku bermain basket dengan teman-temanku yang lain, niatnya sih untuk menenangkan pikiranku. Tapi pikiranku masih tetap kacau, masih terbayang olehku tatapan dingin Sohee tadi, haish, apa dia benar-benar benci padaku? Dan lagi, aku juga masih teringat cara Minwoo memeluknya tadi, aigoo~

Karena capek, aku menghentikan permainanku sebentar dan mengedarkan pandanganku ke seluruh ruangan. Tiba-tiba aku melihat Sohee sedang memandangiku, karena pandangan kami bertemu, Sohee langsung mengalihkan pandangannya dan mengambil tasnya, dia keluar dari lapangan basket indoor ini, lho? Dia mau pulang ya? Jam ekskul kan belum habis? Setelah Sohee keluar dari ruangan ini, beberapa saat kemudian, aku melihat Minwoo dan Hyeyoung masuk ke ruangan ini. Minwoo yang baru saja masuk langsung menatapku sinis. Dari tatapannya tersirat kata ‘brengsek’. Dia kenapa sih?

Minwoo ikut bermain basket bersamaku dan teman-temanku yang lain. tapi dia tidak bermain seperti biasanya, Minwoo yang biasanya bermain dengan tenang sekarang bermain seperti orang yang sedang emosi, marah, penuh kebencian atau semacamnya (?).


*****
06.30 pm.

Akhirnya jam ekskul berakhir.

“hehe, Kwangmin-ahh, Minwoo-ya, kalian yang beresin bola ya, aku ada urusan XD annyeong!^^” kata Jeongmin, hari ini jatah kami bertiga yang beresin bola, ahh.. Jeongmin, selalu saja menghindar kalau dapat jatah beresin bola == Jeongmin meninggalkan aku dan Minwoo di lapangan ini berdua.

Keadaan hening, aku dan minwoo sibuk membereskan bola-bola itu. sampai akhirnya..

“oh ya, tadi.. umm.. tadi aku tidak sengaja melihat kau memeluk Sohee, apa dia menangis? Bagaimana keadaannya?” tanyaku memecah keheningan. minwoo menghentikan kegiatannya. Dia mentapku dengan tatapan sinis.

“kau masih peduli padanya? Setelah kau menamparnya tadi apa kau masih memperdulikannya?” tanya minwoo sinis.

“mwo? Dari mana kau tau? Apa Sohee cerita semuanya? apa saja yang dia katakan?” tanyaku kaget. minwoo mendekat kearahku dan..

‘BUGH!’

Tinjuannya mendarat di pipiku, tinjuannya benar-benar keras sampai-sampai membuat sudut bibirku mengeluarkan darah.

“Neo ttemune!! Geurae, dia menangis! dan ya.. Sohee sudah menceritakan semuanya padaku, aku memaksanya untuk bercerita. Tega sekali kau seperti itu padanya huh?!?!” Minwoo memukul ku lagi. aku tidak membalasnya karena aku tau kalau aku salah.

“mianhaeyo~” kataku lirih, tubuhku sudah jatuh ke tanah.

“seharusnya kau bukan meminta maaf kepadaku! Tapi dengan Sohee!!” Minwoo berhenti memukuliku. Aku terdiam.

“kau tau? Aku sangat menyukai Sohee, bahkan menurutku perasaanku itu lebih dari sekedar suka!” Mwo?! jadi selama ini Minwoo juga menyukai Sohee?! Pantas saja.

“tapi aku mengorbankan perasaanku sendiri supaya Sohee bisa bersamamu, aku tau kau itu menyukainya dan aku juga tau Sohee menyukaimu, tapi aku tidak tau kalian sudah menyadarinya apa belum, aku tidak mau menjadi penghalang kalian, makanya, aku mengorbankan perasaanku sendiri dan berharap Sohee bahagia bersamamu, tapi ternyata aku salah! Kau justru menyakitinya!” jelas Minwoo dengan emosi.

“haha, jangan salahkan aku kalau misalnya Sohee jatuh ke pelukanku.” Kata Minwoo. Aku masih tetap diam. Minwoo mengambil tasnya dan kemudian pergi meninggalkan lapangan basket indoor ini.

“hah, jo kwangmin, kau bodoh ya” kataku sambil mengelap darah yang ada di sudut bibirku dengan jempolku.
Aku bangkit berdiri dan kemudian mengambil tasku juga, aku berjalan gontai ke tempat parkiran. Dan kemudian masuk ke mobilku, selama menyetir aku tidak bisa focus, dari tadi sudah hampir 3 kali aku kecelakaan, aku terus memikirkan Sohee, kata-kata Minwoo tadi masih terngiang-ngiang di kepalaku, haaaah~ kenapa masalahnya jadi rumit begini?

Sesampainya dirumahku, aku masuk kedalam rumah tanpa mengucapkan salam.

“kebiasaan buruk == kenapa tidak ucapkan salam dulu jagi?” tanya omma. aku tidak menjawab pertanyaan omma. aku menaruh tasku di sofa tamu.

“oh ya, omma, mana Sohee?” tanyaku.

“dia belum pulang dari tadi, bukannya dia ekskul basket bersamamu?”

“hah?! belum pulang?!”

“hm, eh?! kenapa wajahmu babak belur begini jagi?!” tanya omma kawatir.

“ngg, gwenchana, omma, aku pergi dulu ya.” aku mengambil kunci mobil ku lagi dan pergi.

“ya! kwangmin-ahh, kau mau kemana?” pekik omma. aku tidak menggubrisnya, aku malah menghidupkan mesin mobilku dan pergi mencari Sohee.

Aku sudah mencarinya kemana-mana, tapi aku juga tidak menemukan Sohee. aigoo~ anak itu kemana saja sih?
Sudah hampir 3 jam aku mencarinya sekarang sudah jam 9.35, aish, dia kemana ya? aku udah telfon omma, aku tanya Sohee sudah pulang apa belum, tapi omma bilang dia belum pulang juga. == aku telfon ke handphonenya Sohee, nggak di angkat. Aigoo~ anak itu gentayangan (?) dimana sih? ==

Karena putus asa, aku pun pulang ke rumah, lagi pula luka di wajahku sekarang benar-benar ngilu, jadi aku kurang konsentrasi menyetir. Aish, minwoo kuat juga yah.

-end of Kwangmin POV-


*****

Sohee POV

Sejak pulang sekolah tadi, aku tidak pulang kerumah, dari tadi aku berada di taman yang dulunya sering ku kunjungi. Ahh, taman ini mengingatkanku pada Youngmin oppa^^ dulu, ketika aku, Youngmin oppa dan Dongho oppa sering sekali main kesini. Haaah~ aku rindu taman ini.

Aku duduk di ayunan yang disana. dulu aku pernah terjatuh dari ayunan ini, dan itu karena youngmin oppa =3=

-flash back-

“Sohee-ya, mau kubantu dorong ayunannya?^^” tanya Youngmin oppa.

“wuuuua! Tentu saja^^ ppali, dorong ayunanku^^” kataku bersemangat.

“oke, hana.. deul.. set..” Youngmin oppa mendorong ayunan itu, tapi dorongannya benar-benar kuat == sampai-sampai..

‘GDEBUUUUKKK!’

“kyaaaaa!” aku terjatuh dari ayunan itu dan tersungkur di tanah dengan posisi nungging (?) T.T

“aish, mianhaeyo~” Youngmin oppa menghampiriku.

“hiks, appo~” kataku sambil memegangi hidungku.

“gyahahha XD hidungmu seperti hidung badut! XD” tawa Youngmin oppa lepas ketika melihat hidungku yang memerah.

“ya! jangan menertawakanku =3= sakit tau!” aku mengerucutkan bibirku.

“hehe, mau kucium tidak? Biar cepat sembuh” kata Youngmin oppa dengan senyum nakal.

“geniiiitttt!!!!! X3” pekikku.

-end of flashback-

‘tes.. tes..’

Mengingat-ngingat moment bersama Youngmin membuat hatiku perih.

“hiks, oppa, kenapa kau harus pergi? Bogosshipo oppa. aku punya banyak masalah sekarang, bantu aku oppa.” kataku sambil menangis.

“Youngmin oppa, aku benci Kwangmin oppa, dia jahat, hiks, tapi.. aku sangat menyukainya oppa, mian oppa, aku menyukai namja lain selain dirimu oppa, mian oppa, kau pasti sangat kecewa bahkan mungkin kau marah padaku.” Kataku.

“padahal aku sudah berusaha supaya tidak menyukai Kwangmin oppa, tapi aku tidak bisa T.T”

“ottoke? hiks” suaraku bergetar. Tiba-tiba..

‘drrrrrrrrtttt.. drrrrrrrrttt’

Handphone ku bergetar, aku melihat ke layar LCD handphoneku.

‘Garong Oppa~ :p’

Ini kan nama kontak Kwangmin oppa, untuk apa dia menelfonku?

“hhhhhh~” aku tidak mengangkat telefonku. Aku membiarkannya saja sampai handphoneku berhenti bergetar. Setelah beberapa menit kemudian..

‘drrrrrrrrttt.. drrrrrrrttttt’

handphone ku bergetar lagi, dan ternyata itu bukan dari Kwangmin oppa lagi, tapi Hyesun ajumma. Aku mengangkat telfon itu.

“yoboseyo” kataku.

“ahh, yoboseyo~ aigoo~ kau dimana Sohee?” tanya Hyesun ajumma yang diseberang.

“ngg.. aku.. aku ada di taman bermain ajumma”

“aish, ngapain kesana?”

“Cuma refreshing kok^^”

“yasudah, sekarang pulang ya jagi^^ sudah malam, ara? Ajumma menghawatirkanmua~”

“ne, arasseo ajumma^^ sebentar lagi aku sampai ke rumah kok^^” kataku

“kurom, telfonnya kututup yaah, ppyong!^^”

“ne, ppyong!^^” kataku dan..

‘tut.. tut...tut..’ telfonnya terputus.

“haaah~” aku beranjak dari ayunan itu dan kemudian pulang. Sebenarnya aku malas banget pulang sekarang == aku tidak mau bertemu Kwangmin oppa. tapi yasudahlah, aku tidak mau membuat Hyesun ajumma kawatir.


*****
“aku pulang” kataku sesampainya dirumah.

“aigoo~ Sohee, dari mana saja kau? aku kawatir sekali” kata Hyesun ajumma sambil memegangi pipiku.

“mianhaeyo ajumma^^, oh ya, aku ngantuk sekali, aku ke kamar ya^^ selamat malam” kataku.

“kau tidak mau makan dulu?”

“ani, aku tidak lapar ajumma^^” kataku dan kemudian menaiki tangga menuju ke kamarku. Sesampainya di depan pintu kamar, aku melihat Kwangmin oppa keluar dari kamarnya sambil mengompres pipi bagian bawahnya di dekat bibir (author: susah jelasinnya ==). Hah? itu mukanya kenapa? o.o

“omma! tambah air hangatnya lagi, ppaliwa omma, pipiku nyut-nyutan nih..” pekik Kwangmin oppa. tiba-tiba dia menoleh ke arahku.

“Sohee? aish, dari mana saja kau? aku mencarimu tadi” kata Kwangmin oppa padaku.

“apa pedulimu” kataku singkat dan..

‘BLAM!’

Aku masuk ke kamarku dan membanting pintu kamarku.

Aku menghempaskan diriku ke tempat tidur dan mengambil bantal untuk menutupi wajahku dan berteriak sekencang-kencangnya.

“AAAAAAAAAAA~!” teriakanku tidak terlalu terdengar keras karena diredam oleh bantalku. (fact: author suka’ teriak dalam bantal klo lagi kesel XD #gakpenting)

“ihhh!! Benci! Aku benci!!! X3” pekikku.

-end of Sohee POV-

Kwangmin POV

“apa pedulimu?” tanya Sohee dingin dan..

‘BLAM!’

Sohee masuk ke kamar dan membanting pintu kamarnya. Aku mendekat ke pintu kamarnya.

“hhhh~ mianhaeyo~” kataku lirih dan kemudian berjalan kembali masuk ke kamarku. Mungkin dia masih benar-benar marah sekarang. Pokoknya besok aku harus bicara dengannya, aku tidak tahan kalau seperti ini terus.

-end of Kwangmin POV-


***** (skip! Takut kepanjangan XD)

Sohee POV

‘teng.. teng.. teng’

Bel pulang sekolah berbunyi.

“Sohee-ya, kami mau pergi ke toko donat, kau mau ikut tidak?^^” tawar hyerin.

“ng, mian, aku sedang tidak enak badan, lain kali saja ya^^” kataku.

“aish, Sohee nggak seru nih, kenapa sih? Dari tadi pagi kau itu murung sekali. Wae? Apa karena masalah kemarin?” tanya Hyeyoung.

“hah? masalah apa?” tanya Hyerin.

“ng, nanti kuceritakan” kata Hyeyoung.

“umm, aku benar-benar bad mood sekarang, aku juga tidak enak badan, mianhaeyo Hyerin-ahh, Hyeyoung-ahh” kataku.

“aish, yasudahlah, istirahatlah dirumah^^” kata Hyerin sambil mengelus bahuku.

“hehe, semoga besok kau jadi Sohee yang semula^^” kata Hyeyoung.

“hahah, gumawo^^ sudah ya, aku pulang dulu, annyeong^^” kataku dan kemudian pergi meninggalkan mereka. Aku berjalan gontai ke pintu gerbang, sesampainya di depan pintu gerbang..

‘greeeeeep’

Ada seseorang yang menarik tanganku. Aku menoleh ke arah orang yang menarik tanganku itu.

“Kwangmin oppa?” kataku.

“Sohee-ya, aku mau bicara denganmu. Ini soal masalah di UKS kemarin, aku mau minta maaf” kata Kwangmin oppa.

“sudahlah oppa, tidak ada yang harus dibicarakan, anggap saja masalahnya sudah selesai, oke?” kataku. Aku mau melepaskan tanganku dari pegangan Kwangmin oppa, tapi dia malah memperkuat pegangannya itu.

“ya! lepaskan aku oppa! kau menyakitiku!!” pekikku, entah dapat kekuatan dari mana, aku berhasil melepaskan pegangan tangannya Kwangmin oppa. setelah berhasil lepas langsung saja aku meninggalkannya disana. Aku menyebrangi jalan itu.

-end of Sohee POV-

Kwangmin POV

“ya! lepaskan aku oppa! kau menyakitiku!!” ucap Sohee padaku. dia berusaha melepaskan peganganku di tangannya, dan akhirnya dia bisa melepaskannya.

“Sohee-ya! chamkkanman!!” seruku. tapi Sohee tidak menggubrisnya, dia tetap berjalan keseberang untuk pergi ke halte, akhirnya aku mengikuti Sohee dari belakang. Tapi ketika aku sudah setengah jalan..

‘Tiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiinnnnnnnnnnnnnnnnn!!!!!!’

Terdengar suara klakson mobil. Mobil itu benar-benar melaju dengan cepat, mobil itu sudah mendekat ke arahku, aku tidak tau kenapa aku tidak bisa menghindar, sulit untuk menggerakkan kakiku, tiba-tiba, Sohee mendorong tubuhku dan..

‘BRUUUUUUKKKKKKKK!!!!’

Mobil itu menabrak tubuh Sohee, tubuh Sohee terhempas jauh dari tempat dia di tabrak. Tubuhku terasa kaku melihat kejadian itu. Mobil yang menabrak Sohee barusan kabur entah kemana.

Sohee POV

‘Tiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiinnnnnnnnnnnnnnnnn!!!!!!’

Terdengar suara klakson mobil. Karena terkejut aku langsung menoleh ke belakang, dan yang benar saja?! Mobil itu mau menabrak Kwangmin oppa, ani! Jangan sampai Kwangmin oppa tertabrak! Aku.. aku tidak mau kehilangan orang yang kucintai untuk kedua kalinya! sigap aku langsung berlari ke Kwangmin oppa dan mendorongnya jauh-jauh.

‘BRUUUUUUKKKKKKKK!!!!’

Mobil itu menghantam tubuhku, tubuhku terhempas jauh, rasa sakit menjalar diseluruh tubuhku. Aku mencium bau anyir, bau apa ini? bau darah? Aku memandangi tubuhku dengan tenagaku yang masih tersisa, ada banyak darah. Aish! nomu appo.

“SOHEEEEEEEEE!!!!!!!” aku mendengar teriakan Kwangmin oppa. mataku masih setengah terbuka, sulit sekali membuka mataku.

“o..oppa” kataku lirih, aku merasa tangan hangat Kwangmin oppa menggenggam tanganku.

Entah kenapa semuanya rasanya kabur, kepalaku pusing, tubuhku benar-benar sakit. Dan akhirnya semuanya pun gelap.

-TBC-

Mian aneh, jelek atau gaje ~ T.T hiks, kurang ide!!! T^T

Oh ya, RCL ini yaaah ;)

Lanjut ke chapter 18 XD udah di post tuh XP 18 end lo o.o

Tidak ada komentar:

Posting Komentar