PERHATIAN

PERATURAN -->
1. setiap membaca fanciction di sini, WAJIB KOMENTAR
2. DILARANG MENG-COPY artikel di sini, baik sebagian apalagi seluruhnya !
3. jangan lupa JOIN dengan BLOG ini
terima kasih

Kamis, 23 Februari 2012

Fanfiction BoyFriend | My Love is Back | Chapter 3

Title : My Love Is Back *Chapter 3*
Author : Amira Deani a.k.a Yoon Sohee
Rating : Tentuin sendiri aja yaaah~^^
Genre : Romance, Comedy (0,0000000000001%), Sad (tapi nggak berasa)

Main Cast:

-Yoon Sohee (gak boleh protes loh~ :p)

-Jo Kwangmin (ntar muncul kok^^ sabar ._.v)
Other cast :
-Shin Dongho/Yoon Dongho (anggap aja marganya Dongho itu ‘Yoon’ yah^^ soalnya disini dia jadi oppanya author =3)
-Lee Hyerin
-Kim Hyeyoung (ntar muncul di chapter 3^^)
-Park Hyinjae (ntar muncul di chapter 3^^)
-Yoon Aechan (OC)
-Jo Youngmin
-No Minwoo
-Lee Jeongmin
-Shim Hyun Seong
-Kim Donghyun
Yoon Sohee itu Author, Kwangmin punya author, Cerita punya author, yang lain di obral xP *pletak!*

Annyeong readers~!!! x) *muncul dari balik tirai(?)*
Anaenya Kwangmin datang lagi!! pasti pada rindu kan sama author tercinta ini kan?! XD (readers: nggak~ :p)
Nah, ini chapter ke-3 nya^^ Jeng! Jeng! (?) soal judul, ntar kalo ngikutin ceritanya sampai part akhir, pasti ngerti kenapa aku ngasih judulnya my love is back^^

Oh iya, disini tema ff nya sad, tapi author nggak ngerti gimana cara bikin readers kebawa sama ceritanya, jadi mian kalau sad nya nggak berasa ><.></.>


ini murni dari isi kepala aku~ jadi mungkin aja FF ini gaje, karena otak aku yang emang gaje (?) + aku masih author amatiran T.T *nangis di bawah shower*

oh iya, mian kalau misalnya ada kesamaan nama, adegan, kata-katanya atau apapun^^
mohon yang udah baca meninggalkan jejak ^^ jejak-jejak kalian sangat berarti buat author (?)

SIDERS~!!!!! Pergi aja kelaut, disumpahin jadi kolor lu :p *digebukin*

NO PLAGIATOR~!!

adu du duh~ gak tau mau ngomong apa lagi ==a

Yasudlah, HAPPY READING ALL!! ^^
———————————————————————————————————————-



Sohee POV

Hari ini, aku berangkat diantar dengan Dongho oppa, Youngmin oppa tidak mengantarku hari ini, tadi pelayannya menelfonku, katanya Youngmin oppa sedang sakit parah.

“hati-hati ya~^^ ingat jangan ceroboh” Dongho oppa mengusutkan rambutku.

“ne, ne, aku tau, annyeong oppa^^” aku turun dari mobil Dongho oppa.

“annyeong~^^” jawab Dongho oppa.

Sesampainya di depan gerbang sekolah, aku langsung bertemu dengan hyerin.

“Sohee-ya, mana youngmin oppa?”

“kata pelayannya, dia sedang sakit, nanti sepulang sekolah, aku mau menjenguknya, kau ikut?”

“ahh.. mian, aku ada jadwal kursus T.T”

Tiba-tiba..

“haha, tumben-tumbennya youngmin sunbae tidak mengantarmu, apa kau sudah menuruti perintahku kemarin untuk menjauhinya?” chorong sunbae mengahampiriku bersama teman-temannya.

“ani, aku bukan menjauhinya kok^^ kami masih berteman dekat, youngmin oppa sakit, karena itu dia tidak bisa mengantarku, tapi kalau dia sembuh aku pasti pulang pergi sekolah bersamanya lagi^^” kataku apa adanya.

“mwo?!” chorong sunbae menarik kerah bajuku.

“w..wae?” tanyaku takut-takut.

“ya! jangan sentuh Sohee!!” kata hyerin dengan tampang sadis. Chorong sunbae melepaskan genggamannya dari kerah bajuku terasa tangannya itu bergetar, apa dia takut? huahaha

“kajja! kita pergi.” Kata chorong sunbae kepada teman-temannya dan kemudian pergi. Pasti mereka takut dengan Hyerin XD huahahah~ tentu saja hyerin kan pemegang sabuk hitam taekwondo, juara pancak silat plus juara merpati putih (?)

Aku dan hyerin saling berpandangan sebentar dan kemudian tawa kami lepas mengingat wajah chorong yang ketakutan.

*****
‘tok tok tok..’ aku mengetuk pintu rumah youngmin oppa. tapi tidak ada jawaban.

‘tok tok tok tok tok tok tok tok!!!’ aku mengetuk pintu sekeras mungkin sambil meneriaki nama youngmin oppa.

“oppa!!! youngmin opppaaa!!!!!” tiba-tiba ada seorang namja berambut blonde membukakan pintu. Aku tidak sadar kalau pintu nya sudah dibuka, jadinya aku malah mengetuk kepala youngmin oppa.

“ya! appo!!! Sudah berapa kali aku katakan, Kenapa nggak pencet bel aja sih?” pekik youngmin oppa.

“mianhaeyo oppa ._. aku lupa kalau rumahmu punya bel^^” aku menggaruk-garuk kepalaku yang sama sekali tidak gatal.

“babo! == padahal kau sudah sering main kesini. Yasudah, Kajja! Kita masuk..” aku pun masuk ke dalam rumah youngmin oppa. dirumah youngmin oppa hanya ada kami berdua, appanya sedang pergi keluar negeri dan pelayan-pelayan nya sudah pergi dari jam 2 siang tadi (author: sebenarnya ini alasan author aja biar rumahnya kosong terus bisa berduaan sama youngmin xp *plak!*)

“oppa, pelayanmu bilang kau sedang sakit, memangnya kau sakit apa?”

“err.. aku.. eung-” youngmin oppa kelihatan ragu menjawabnya “-tadi pagi kepalaku sakit, jadi aku tidak pergi kesekolah^^ tapi sekarang aku sudah baikan kok, tenang saja” katanya. Aku langsung menatap youngmin oppa dengan tatapan menyelidik.

“ya! wae? Jangan menatapku seperti itu, menakutkan tau”

“oppa nggak bohong kan?”

“a..ani, aku nggak bohong kok” Youngmin oppa mengibaskan kedua tangannya.

Aku melihat sesuatu di meja tamu, sepertinya itu boneka, sejak kapan youngmin oppa main boneka? o.o

“ohh, yasudah, oh iya, itu boneka teddy siapa? oppa masih main boneka ya? o.o” tanyaku sambil menunjuk sebuah boneka teddy kecil yang hanya sebesar kotak pensil.

“babo! enak saja == aniyo, aku mau memberikannya kepada yeoja yang sangaaaat kusukai”

‘jleb!’

Yeoja yang dia sukai? Ternyata youngmin oppa sudah menyukai yeoja lain? ini adalah sebuah pukulan untukku. Huua! Hatiku hancur T.T (backsound: olga-hancur hatiku XD) pupus sudah harapanku (author: najong ih kata-katanya ==/readers: kan lu yang nulis -___-).

“ohh.. begitu.” kataku lesu.

“ng, karena kau sudah disini, gimana kalau kita main game? Aku punya video game baru” kata youngmin oppa

“jinja?! woooaaa! Kajja! Kita main! ^o^” kataku bersemangat. Hehe, kalau soal game, aku bisa lupa segalanya.

“giliran main aja, semangat ==”

“uhh, biarin == ppali, aku mau main, hihi”

ketika youngmin oppa mencoba menghidupkan playstationnya tiba tiba ia memegangi kepalanya seperti menahan sakit. Youngmin oppa yang tadinya berdiri langsung ambruk, lututnya menyentuh lantai.

“oppa! gwenchana?!” tanyaku panik dan langsung berlari kearah youngmin oppa.

“g..gwenchana..” jawab youngmin oppa.

Tiba-tiba..

‘tes.. tes..’

“oppa! lihat! Kau mimisan! Ayo kedokter.” Youngmin oppa segera mengambil tisu, dan mengelap darah yang mengalir itu, tapi darahnya masih tetap mengalir

“a.. ani^^ gwenchanayo~ cuma pusing sedikit kok, mungkin ini karena aku kelelahan, aku kekamar sebentar ya, kau tunggu disini, ara?”

“arasseo.” Kataku. Perasaanku tidak enak youngmin oppa kenapa ya?

-end of Sohee POV-

Youngmin POV

Ketika aku mau menghidupkan playstation, tiba-tiba kepalaku terasa pusing, dan sendi-sendi ku terasa sakit dan ngilu, aish jinjja! Kenapa disaat ada Sohee gejala penyakitku kambuh? Aigoo~ Pusing sekali..

“oppa! gwenchana?!” tanya Sohee panik dan langsung berlari kearahku.

“g..gwenchana..” jawabku terbata-bata, aku masih sangat pusing.

Tiba-tiba..

‘tes.. tes..’ darah menetes dari hidungku.

“oppa! lihat! Kau mimisan! Ayo kedokter.” aku mengambil tisu dan mengelap darah yang mengalir dari hidungku, tapi darahnya juga tidak mau berhenti.

“a.. ani^^ gwenchanayo~ cuma pusing dikit kok, mungkin ini karena aku kelelahan, aku kekamar sebentar ya, kau tunggu disini, ara?” aku langsung berjalan kekamarku, aish, sendi di lututku benar-benar terasa sakit, tapi aku memaksakan berjalan ke kamarku.

“arasseo.” Kata Sohee.

Sesampai nya dikamar, aku langsung mengobrak abrik laci yang ada di meja belajarku, aku sedang mencari obat, ahh! babo! aku lupa minum obat, jadi kambuh deh gejalanya.

“aigoo, dimana sih?” aku mengobrak abrik laci ku.

“nah! Ketemu!” aku pun menemukan obat itu. aku langsung meminum obat itu dan kemudian berbaring sebentar di tempat tidur untuk menghilangkan rasa sakitnya.

‘cklek’ pintu kamarku terbuka.

“oppa~” kata Sohee yang sedang berdiri di dekat daun pintu dan kemudian dia menutup pintu kamarku.

“kan sudah kubilang, tunggu di ruang tv. Jangan kesini” kataku. Aku tidak mau dia melihatku seperti ini.

Sohee berjalan kearahku dan kemudian duduk di tepi tempat tidur, aku masih berbaring, kepalaku masih pusing.

“aku takut sendirian disana oppa. kalau ada setan gimana :3” katanya.

“haha, dasar bodoh.” Aku mengusutkan rambutnya pelan.

“aish~ ==, oppa sebenarnya sakit apa sih?” tanya Sohee.

‘DEG’

Aku harus jawab apa? Tidak mungkin kan aku jujur, aku takut kalau aku jujur dia malah akan menjauhiku.

“aku tidak sakit apa-apa, cuma kelelahan sedikit kok, mian membuatmu khawatir.” Aku merubah posisiku yang tadinya berbaring menjadi bersandar di kepala tempat tidur.

“kurom, oppa istirahat ya, cepat tidur. aku pulang saja. Annyeong^^” Sohee yang tadinya duduk di tepi tempat tidur langsung berdiri.

“ya! chamkkanman!” aku menahan tangannya.

“waeyo oppa?” Sohee menoleh kearahku.

“Jebal, jangan pulang, tetaplah disini.” Ntah kenapa tiba-tiba aku merasa ingin di dekat Sohee terus.

“tapi oppa harus istirahat. Nanti kau bisa sakit.”

“siapa bilang? aku sehat-sehat aja kok, niiih~ huph" Aku berusaha turun dari tempat tidur.

"Kajja! Kita main game^^” tambahku sambil menarik Sohee ke ruang tv. Syukurlah, pusingku sudah hilang.

-end of youngmin POV-

Sohee POV

“ya! chamkkanman!” Youngmin oppa menahan tanganku.

“waeyo oppa?” aku menoleh ke arah youngmin oppa

“Jebal, jangan pulang, tetaplah disini.” Youngmin oppa memohon. Yaampun, aku baru sadar kalau wajahnya pucat sekali.

“tapi oppa harus istirahat. Nanti kau bisa sakit.”

“siapa bilang? aku sehat-sehat aja kok, niiih~ huph" Youngmin oppa turun dari tempat tidur

"Kajja! Kita main game^^” Youngmin oppa menarikku ke ruang tv, hmmm.. kayaknya ada yang youngmin oppa sembunyikan, tapi apa ya? :3 ahh molla ==

“ne^^ tapi biarkan aku menang ya oppa :p”

“sirheo! ==”

“ahhh~ arasseo -,-”

*di skip aja ya, takut kepanjangan^^*

Setelah selesai main game, youngmin oppa lagsung mengantarkanku pulang dengan motornya, awalnya aku menolak dan menyuruh youngmin oppa istirahat saja dirumah, tapi dia yang memaksa mengantarkanku. Yaudah, aku nurut aja, dia sangat keras kepala ._.

Sesampainya didepan pagar rumahku, aku langsung turun dari motor youngmin oppa.

“besok kan hari sabtu, temani aku main basket ya.” kata youngmin oppa.

“arasseo, di lapangan biasa kan?”

“ne, jam 8 ya, awas kalau kau tidak datang, mati kau”

“aish, aku tau == Sekarang oppa pulang lah” kataku.

“ya! kau mengusirku? =3=”

“aniyo! Tapi sekarang sudah jam 11 malam oppa~ sudah terlalu malam, bahaya kalau kau jalan sendirian, jalan kan sepi. Makanya, cepat pulang sana” Kataku.

“baiklah”

“kurom, aku masuk dulu ya, annyeong youngminnie oppa~^^” aku pun langsung pergi ke dalam rumah. Tiba-tiba...

“chamkkanman!” youngmin oppa menarik tanganku.

“ne?” aku berbalik kearah youngmin oppa dan..

'CHU~’ youngmin oppa mencium pipiku.

“annyeong jumuseyo~^^ aku pulang ya, annyeong” kata youngmin oppa sambil mengusutkan rambutku.

“n.. ne, annyeong~” jawabku tergagap-gagap kayak ajis gagap yang lagi niruin rapp nya kwangmin *plak!* kemudian youngmin oppa tersenyum kecil dan menghidupkan mesin motornya lalu pergi.

“ta.. tadi itu apa?” aku memegangi pipiku sambil mengerjapkan mataku.

“hihi^^” aku tersenyum kecil dan kemudian masuk kedalam rumah. Sesampainya di dalam.

“nona Sohee, lama sekali kau pulang” suara ini..

“Aechan?! Ya! sopan sedikit! Panggil aku onnie!”

“sirheo, kau tidak pantas dipanggil onnie wlek! :p”

“grrrrr.. anak ini!!!”

“sudahlah, jangan cari masalah denganku, aku ngantuk, kunci pintu ya..” aechan berlalu meninggalkanku, dia berjalan ke kamarnya sambil menyeret boneka teddy besarnya. Aish jinjja! Yang cari masalah itu siapa sih? Dia menyebalkan -,- benar-benar tidak sopan. Padahal mood-ku sedang bagus tadi, tapi dihancurkan dengan aechan.. aish -,-

Aku berjalan kekamarku dan kemudian aku melihat ada seekor kucing yang berjalan kearahku.

“minhee?^^” nde, ini kucing persiaku, ini pemberian youngmin oppa pada saat aku ulang tahun dulu^^

“meongg..” minhee mengeong dan aku menggendongnya.

“kau merindukanku ya? nado bogosshippo minhee-ya” kataku sambil berbaring di tempat tidur dan mengelus kucing itu.

“meongg~^^”

“kau tau tidak? Tadi youngmin oppa mencium pipiku! Huuua! itukan hal yang biasa dilakukan orang yang sedang pacaran >< aku senang sekali~~” aku memeluk minhee erat.

“meeoong!!! Meong meonggg meoonnggg!!!!!!! (sesaak!!!!! Lepaskan aku babo!!!!! (?))” pekik minhee *kerjaan baru author, penerjemah bahasa kucing (?)*

“hoho, pelukanku terlalu erat ya? mianhae^^” aku mengelus kucing itu.

“meonggg.. meooongg meong meong meonggg == (aku menderita punya majikan sepertimu ==)”

“sudah malam ayo tidur.. kajja!” aku mengendong minhee ke tempat tidur kecilnya yang ada disebelah tempat tidurku, kemudian aku mengganti bajuku lalu tidur.

*****
-paginya-

“huuuaahhhmm~” aku bangun dan kemudian menoleh kearah jam.

“MWO?! jam 8.02?! aku telat janjian!!” pekikku.

“ada apa sih? Pagi-pagi ribut-ribut?” kepala aechan timbul dari balik pintu kamarku.

“kenapa kau tidak membangunkanku?! Aku ada janji tau!”

“habisnya, kau tidur seperti orang mati”

“aigoo~” aku berlari kearah kamar mandi dan seperti kebiasaanku setiap hari, aku terpeleset di depan pintu kamar mandi, tapi kali ini daguku lecet =3= (fakta: kejadian ini terjadi 2 hari yang lalu xD)

“appo~” rengekku.

“sudah berapa kali  kukatakan? Kalau mau masuk kamar mandi hati-hati, dasar babo! ceroboh :p aku malu punya saudara perempuan sepertimu ==” ledek Aechan

“ya!! grrrr!! Awas kau ya!!! lihat saja nanti!!!! Kukadukan pada omma!!!”

“gak takut weeeek :p” aechan menjulurkan bibirnya dan kemudian pergi. Ugh! Anak itu!!

Aku buru-buru mandi dan setelah itu aku memakai pakaianku dengan cepat juga.

“aku pergi ya~” aku mengambil roti yang ada dimejaku kemudian memasukkannya sekaligus kemulutku.

“ohok ohok!” aku tersedak.

“pelan-pelan babo! ige~” Aechan memberikan segelas susu untukku. Aku meminum susu itu dan tiba-tiba Aechan
menempelkan plester di daguku. Aku sedikit bingung dengan tingkahnya.

“dagumu lecet kan? Nih~^^”

“wuuuaa~ kemajuan, tumben kau baik? O.o kau kerasukan apa?”

“yee! Yasudah kalau nggak mau dibaikin!=3="

“haha.. bercanda, gumawo aechan-ahh^^- ” aku mencium pipinya “-aku pergi dulu ya, annyeong~ jangan lupa kasih makan minhee!” kataku sambil memasang sepatuku dan pergi. Aish! aku terlambat.

“aish!! jangan cium aku!!! =o="

“hihi^^” aku Cuma tersenyum kecil, kadang-kadang anak itu manis juga.^^

*****
Sesampainya di lapangan..

“annyeong youngmin oppa!!!^o^” teriakku dari pinggir lapangan. Youngmin oppa menembakkan bolanya ke ring dan kemudian menoleh ke arahku

“ne, annyeong” youngmin oppa berjalan kearahku.

“kau sudah lama disini?” tanyaku.

“ani, baru 15 menit yang lalu.”

“wuaaa.. tapi keringatmu sudah banyak ya.” kataku.

“eh? dagumu kenapa?” youngmin oppa memegangi daguku yang sudah diplester.

“ige? Ahh.. lecet oppa, tadi buru-buru, jadinya aku jatoh pas mau masuk ke kamar mandi^^ hehe” aku menggaruk-garuk kepalaku.

“dasar ceroboh! == sekarang masih sakit?” tanya youngmin oppa.

“aniyo~^^ Cuma lecet dikit kok oppa”

“yasudah, lain kali hati-hati ya.” Youngmin oppa mencubit hidungku.

“aigoo~ oppa terlalu mengkhawatirkanku, seperti namjachinguku saja”

“si.. siapa bilang? Aku sama sekali tidak menghawatirkanmu kok, ngapain juga aku menghawatirkan yeoja bego :p”

"aish, untung aja moodku sedang bagus, kalau nggak, sudah kujadikan kau makanan minhee =="

"wuuuu~ aku takut :p" ledek Youngmin oppa.

"ihhh! oppa jahat banget sih?!" aku memelototkan mataku.

"aduh, mataku perih, jangan melotot seperti itu :P bikin mataku perih tau"

"ugggh~!"

'gretek!' aku mengepalkan tanganku.

"hehe, jangan marah ya, kau yang sudah jelek bisa bertambah jelek nanti" kata Youngmin oppa.

"mwo?!?! aish jinjja! aku mau pulang saja =3=" aku mengerucutkan bibirku.

"hahaha, aniyo, bercanda^^ huahahah XD" tawa youngmin oppa lepas karena berhasil membuatku marah == dasar!

Tunggu, aku merasa ada yang ganjal, kenapa youngmin oppa dari kemarin semakin pucat ya?

“eh? youngminnie oppa, kenapa semakin hari kau semakin pucat? kau juga bertambah kurus. Jangan tutupi apapun dari ku, kau sakit ya?” Kataku lagi.

“jeongmal? Ahh.. mungkin perasaan mu saja. Aku sehat-sehat saja kok, buktinya aku bisa bermain basket sekarang. Kau tenang saja, ara?”

“arasseo..” jawabku. Tapi.. kenapa aku tidak percaya ya?

“oppa, kau pasti haus kan? Nih, aku membawakanmu orange juice. *‘glek’ author lagi puasa T.T*” Aku menyodorkan orang juice itu ke youngmin oppa.

“gumawoyo Sohee-ya” youngmin oppa mengambil orange juice itu sambil tersenyum dan mengelus kepalaku pelan.

“cheonmaneyo oppa^^”

“aku mau main lagi, hehe, kalau bolanya keluar lapangan, kau yang kejar ya”

“aish, bilang saja kau menyuruhku menemanimu main basket supaya aku bisa jadi...”

“tukang ambil bola :p” youngmin oppa memotong kata-kataku.

“ugh! =3=” aku menekuk wajahku.

“huahahah! XD jangan pasang tampang gitu dong! XD jelek tau! Huahahah XD”

“enak aja!! Yang jelek itu begini~” aku makin memperjelek raut wajahku.

“huahahah!! jelek!! XD” youngmin oppa tertawa sambil memegangi perutnya.

“hoho, lebih jelekan yang ini XD” youngmin oppa juga ikut memperjelek raut wajahnya.

“phuahahah!! XD jelek banget!! Youngmin oppa emang dasarnya udah jelek xp”

“apa katamu? ==”

“hehe, peace oppa ._.v yasudah, ppali! Main sana, biar aku yang tangkap bolanya^^”

“hoho, akhirnya mau juga”

Ketika youngmin oppa mau menembakkan bola ke ring tiba-tiba saja dia memegangi kepalanya seperti kemarin. Bola itu terjatuh dari tangannya, tubuh youngmin oppa ambruk.

“oppa! kau kenapa?!” teriakku dari pinggir lapangan dan kemudian lari ke youngmin oppa. aku bisa melihat ada darah lagi yang keluar dari hidungnya.

“a..appo..” youngmin oppa merintih kesakitan sambil memegangi kepalanya.

“oppa! bertahanlah!” kataku

-end of Sohee POV-

Youngmin POV

“aku mau main lagi, hehe, kau tunggu disini” Kataku kepada Sohee.

“ne oppa^^”

Ketika aku menembakkan bola ke ring, tiba-tiba saja kepalaku terasa pusing seperti kemarin tapi.. yang sekarang terasa sangat sakit. Aku tidak pernah merasa sesakit ini, persendianku sakit semua, perutku juga terasa nyeri.

“oppa! kau kenapa?!” Sohee berlari kearahku. Aish, aku tidak mau dia melihatku seperti ini.

“a..appo..” aku tidak bisa menahannya, aku merintih kesakitan ketika aku merasa ada yang menusuk-nusuk kepalaku dan aku juga merasa ada cairan kental berwarna merah yang keluar dari hidungku.

“oppa! bertahanlah!” kata Sohee.

“So.. Sohee..” perlahan kesadaranku menghilang. Semuanya semakin lama semakin gelap . . . .

-end of Youngmin POV-

Sohee POV

“So.. Sohee..” Youngmin oppa memanggil namaku lirih. Aku melihat youngmin oppa menutup matanya perlahan, dia pingsan. Ya tuhaaan, apa yang sedang terjadi?

Aku langsung menelfon Dongho oppa, ketika dia mendengar bahwa youngmin oppa pingsan dia langsung bergegas kesini dan membawa youngmin oppa ke rumah sakit. Aku ikut mengantarkan youngmin oppa.

Tuhaaan... kumohon jangan sampai terjadi sesuatu yang buruk.


*****
aku menunggu Youngmin oppa di depan ruangan dimana youngmin oppa sedang ditangani oleh dokter.

aku takut...  sangat takut...

aku takut terjadi sesuatu yang buruk dengan Youngmin oppa, aku takut dia akan meninggalkanku, aku takut kalau nanti dia tidak tau bagaimana perasaanku padanya. ottoke? Aku berusaha menahan agar aku tidak menangis, tapi akhirnya air mataku jatuh juga, aish.. kenapa aku jadi cengeng begini?

“Sohee.. uisa sedang menanganinya di dalam, tenanglah..” Dongho oppa mencoba menenangkanku, dia menarikku ke bahunya dan kemudian mengelus bahuku pelan.

“bagaimana aku bisa tenang? Yang di dalam itu youngmin oppa, orang yang sangat penting untukku, hiks” kataku sambil menangis.

-end of Sohee POV-

Dongho POV

Aku melihat Sohee menangis, aku benar-benar tidak tega jika melihat seorang yeoja menangis, apa lagi kalau yeoja itu Sohee, yeodonsaeng ku sendiri.

“Sohee.. uisa sedang menanganinya di dalam, tenanglah..” aku mencoba menenangkannya sambil mengelus  bahunya pelan.

“bagaimana aku bisa tenang? Yang di dalam itu youngmin oppa, orang yang sangat penting untukku, hiks” katanya sambil menangis. Pipinya sampai memerah karena dia menangis. Sebegitu pentingkah youngmin untuk Sohee? Aku tau Sohee sangat menyukai youngmin, walaupun dia menutupinya, tapi aku tau, karena aku oppanya. Aku juga tau youngmin juga menyukai Sohee, tapi mereka berdua saja yang bodoh tidak mau saling jujur.

“sssssttt.. uljima~” tanganku yang tadinya di bahunya naik ke kepalanya, aku mengelus kepalanya pelan.
Tiba-tiba seorang namja berbaju putih keluar dari ruangan dimana youngmin ditangani, ne, itulah uisa yang tadi menangani youngmin. wajah Sohee langsung berubah sumringah ketika uisa itu keluar.

-end of Dongho POV-

Sohee POV

Tiba-tiba seorang namja berbaju putih keluar dari ruangan dimana youngmin oppa ditangani, ne, itulah uisa yang tadi menangani youngmin oppa. aku langsung menghapus air mataku dan wajahku berubah senang karena akhirnya uisa itu keluar, tapi.. kenapa raut wajah uisa itu seperti itu? jebal~ semoga tidak terjadi yang aneh-aneh.

“uisa, bagaimana keadaannya?” aku mendekat ke arah uisa itu.

“ng.. apa disini ada keluarganya atau orang terdekatnya?” tanya uisa itu.

“nan!” seru Dongho oppa.

“kalau begitu ikut keruangan saya. Ada yang mau saya bicarakan.” Kata uisa itu.

“ne, Sohee-ya, kau tunggu disini ya^^” kata Dongho oppa sambil mengusutkan rambutku pelan.

“hm^^” aku menganggukkan kepalaku.

Setelah sekian lama kami menunggu Dongho oppa akhirnya dia datang juga, tapi.. kenapa wajahnya murung begitu ya? apa terjadi sesuatu yang buruk? Ahh.. ani ani, semoga saja tidak.

“oppa, otte?” tanyaku sambil menarik lengan baju Dongho oppa pelan. Dongho oppa menggelengkan kepalanya pelan.

“aku tidak tau bagaimana cara mengatakannya padamu, Sohee-ya”

“memangnya ada apa? Ppali, Malhaebwa~”

“Youngmin, dia..”

-TBC-

Penasaran apa yang terjadi dengan Youngmin? XD tunggu chap selanjutnya^^
Hoho, aku bakalan lanjutin FF nya kalo misalnya yang like udah lewat 10 xP phuahahahah!
RCL ya ;) please~ jangan like doang T.T comment juga ya^^ Author butuh banget comment dari readers^^
oh iya, mungkin FF ini chapternya sampai belasan, mian ya kepanjangan T.T gpp kan readers?

itu aja deh yang mau aku kasih tau^^
Gumawo^^ *bow*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar