PERHATIAN

PERATURAN -->
1. setiap membaca fanciction di sini, WAJIB KOMENTAR
2. DILARANG MENG-COPY artikel di sini, baik sebagian apalagi seluruhnya !
3. jangan lupa JOIN dengan BLOG ini
terima kasih

Kamis, 23 Februari 2012

Fanfiction BoyFriend | My Love is Back | Chapter 13

Title : My Love Is Back *Chapter 13*
Author : Amira Deani a.k.a Yoon Sohee
Rating : tentuin sendiri XP *plak!*
Genre : Romance, Comedy (0,0000000000001%)

Main Cast:

-Yoon Sohee (gak boleh protes loh~ :p)
-Jo Kwangmin
Other cast :
-Shin Dongho/Yoon Dongho (anggap aja marganya Dongho itu ‘Yoon’ yah^^ soalnya disini dia jadi oppanya author =3)
-Lee Hyerin (ini temen gembel author 'Novita rosha putri' XD)
-Kim Hyeyoung (ini sepupu tersayang *hoek* author XD)
-Park Hyinjae (ini bebeb author :* XD)
-Yoon Aechan (OC)
-Jo Youngmin
-No Minwoo
-Lee Jeongmin
-Shim Hyun Seong
-Kim Donghyun
Yoon Sohee itu Author, Kwangmin punya author, Cerita punya author, yang lain di obral xP *pletak!*

Annyeong readers~!!! x) *muncul dari balik tirai(?)*
PRIIIIITTT!!! *niup peluit (?)* anaenya Kwang datang bawa FF XD
Ini Chapter ke 13 nya, mian ya, makin lama ceritanya makin membosankan, soalnya author lagi kekurangan ide nih~ == mian banget ya >< wajar kalau misalnya nanti readers enek bacanya.


Oh iya, aku ingatin lagi, kalau disini Kwangmin sama Youngmin itu ‘BUKAN SODARAAN’ dan ‘NGGAK SALING KENAL’^^ oke?

ini murni dari isi kepala aku~ jadi mungkin aja FF ini gaje, karena otak aku yang emang gaje (?) + aku masih author amatiran T.T *nangis di bawah shower*

oh ya, mian kalau misalnya ada kesamaan nama, adegan, kata-katanya atau apapun^^
mohon yang udah baca meninggalkan jejak ^^ jejak-jejak kalian sangat berarti buat author (?)

SIDERS~!!!!! Pergi aja kelaut, disumpahin jadi kolor lu :p *digebukin*

NO PLAGIATOR!! XP dosaaa XD

adu du duh~ gak tau mau ngomong apa lagi ==a
Yasudlah, HAPPY READING ALL!! ^^
———————————————————————————————————————-
Kwangmin POV

“kyaaaaaaa!!!!!!” pekik Sohee. Dia terpeleset dan hampir masuk ke dalam lubang besar. Aku segera menahan tangannya.

“huuuuaaa!!!! Oppaaa!!! Tolong aku!!!!” pekik Sohee. Aish, dia terlalu banyak bergerak.

“n..ne, tolong jangan bergerak!” perintahku.

“aku takut oppa!!!!” pekiknya lagi dan masih tetap banyak bergerak.

“aish, sudah kubilang jangan bergerak!!!” seruku pada Sohee. Dia masih terus banyak bergerak, membuatku sulit untuk menariknya, Entah kenapa aku merasa kakiku licin dan..

‘BRUUUUUUKKKKK’

Aku dan Sohee masuk kelubang itu.

“aish, appo~ T.T” kata Sohee sambil memegangi pantatnya.

‘pletak!’

“aish! tadi kan sudah kubilang jangan banyak bergerak!!” kataku sambil menjitak kepalanya.

“mi..mianhaeyo~” kata Sohee dengan tampang bersalahnya.

“hhhhh~ sudahlah” kataku sambil mencoba berdiri.

“kau tidak kenapa-kenapa kan?” tanyaku pada Sohee.

“ne, gwenchana” kata Sohee.

Aku mencoba loncat keluar dari lubang itu, nggak sampai, aku coba manjat, nggak bisa juga, batuannya licin. Aish!

“hhhh~ aku menyerah” kataku dan kemudian duduk disamping Sohee.

“otte? Ada jalan keluar nggak oppa?”

“aniyo, sepertinya kita harus menunggu bantuan, mungkin datangnya besok pagi”

“aigoo~ ottoke?” Sohee menekuk lututnya dan memeluk lututnya itu.

“aish, karena kau aku harus terjebak disini! Buat susah saja! ==” kataku dengan nada ketus.

“huuuuh =3= ne, aku minta maaf, mianhaeyo~” Sohee mengerucutkan bibirnya.

“gyahahaha, ngomong-ngomong waktu kau nelfon..”

-end of Kwangmin POV-

Sohee POV

“gyahahaha, ngomong-ngomong waktu kau nelfon..”

“ne?” kataku.

‘Kwangmin oppa!!! tolong akuu!!! Aku benar-benar membutuhkanmu!!! Jebal oppaku sayaaang, tolong akuuu!!!! Aku hampir mati!!!’ Berisik amat sih? ==” kata Kwangmin oppa sambil mempraktekkan cara ku menelfonnya tadi dan cara dia mempraktekkan itu benar-benar berlebihan.

“Aku nggak ngomong begitu kok!! =3=” seruku nggak terima.

“ne, kau memang tidak bicara seperti itu” kata Kwangmin oppa.

"hnggg? ==a"

“tapi kedengaran seperti itu di kupingku” tambah Kwangmin oppa.

“eh?”

Kwangmin oppa setelah aku menelfon, dia langsung pergi mencariku. Harusnya aku berterima kasih.^^

“hehehe, gumawo oppa!^^” kataku sambil tersenyum ke arahnya.

“kau ini, hobi sekali membuatku kawatir, lain kali jangan buat aku kawatir lagi. kau mau aku jantungan hah?!” Kata Kwangmin oppa sambil mengusutkan rambutku. Memang, dari nada bicara nya terdengar ketus. Tapi, walaupun begitu, aku sangat senang mengetahui kalau dia menghawatirkanku^^ aku tidak tau kenapa. hihi, jeongmal haengbokkhae!^^.

Tiba-tiba..

‘krrrrrrrrkkkkkkk.. truuuukkk.. kryuuuuukk’

Kami mendengar sebuah suara.. dan..

-

-

-

1.. 2.. 3..

“HUAAAAA!!!!! BINATANG BUAASSSS!!!!” pekikku dan  Kwangmin oppa bersama.

“aigoo~ apa aku akan mati disini? Aku tidak mau mati bersama Kwangmin oppa yang galak ini tuhaaaan, mohon belas kasihan T.T” kataku.

“Kwangmin oppa yang galak? Ya! jangan bicara sembarangan!”

“eh? Mi..mian” kataku.

‘kryuuuuuuukkkkk’

Suara itu terdengar lagi, bahkan makin keras o.o eh, tunggu.. aku kok merasa ada yang aneh ya?

“kyaaaaa!!!!” Kwangmin oppa berteriak tapi aku diam saja, aku memegangi perutku.

“aish, oppa~ ternyata itu suara perutku ==” kataku.

‘GDUBRAAAAKKK!!’

“aish, kenapa bunyinya sekeras itu sih? ==” tanya Kwangmin sunbae.

“habisnya, aku lapar sekali, hiks, baegopayo~” aku memegangi perutku.

“haaah! Kau ini!” lagi, dia menjitakku, aigoo~ kenapa hobi nya bisa sama dengan Youngmin oppa. mereka sama-sama suka menjitakku =o=

“aigoo~ salahku apa sih?” kataku lirih aku mengerucutkan bibirku. Aku malas meladeninya, aku capek.

Sudah sekitar 20 menit kami disini. Tempat ini benar-benar menakutkan. Hiiii! Kalau disini ada setan gimana ya? terus kalau misalkan aku mati secara sadis bersama Kwangmin oppa disini otte? atau, tiba-tiba aja Kwangmin oppa berubah jadi monster terus dia.. Huuuua!!! >o

“hiii.. nggak takut.. nggak takut...” aku mendekap tubuhku sendiri.

-end of Sohee POV-

Kwangmin POV

“hiii.. nggak takut.. nggak takut...” Sohee mendekap tubuhnya. Sepertinya dia ketakutan, tubuhnya bergetar.

“waeyo?” tanyaku.

“ahh, a.. aniyo~” jawabnya.

“babo! kalau ketakutan bilang saja!” kataku sambil mengusutkan rambutnya. Sohee menoleh kearahku, tiba-tiba..

'toeng.. toeng..'

Sohee menekan-nekan hidungku, pipiku bahkan bibirku, dia ngapain sih? ==

"ya! wae geure?! kenapa kau menekan-nekan wajahku seperti itu?!" aku menjauhkan tangannya dari wajahku.

"aku mau memastikan, kau itu manusia apa bukan, oppa, kau tidak akan berubah jadi monster kan?" tanya Sohee polos.

'pletak!'

lagi, aku menjitaknya.

"ya! nomu paboya! mana ada monster yang setampan aku :p" kataku.

"aku kan cuma mau jaga-jaga oppa ==" katanya.

"terserah ==" kataku.

hening beberapa saat.. tiba-tiba..

“oppa, aku mau pulang..” kata Sohee. Sohee menyandarkan kepalanya dibahuku seperti di bis tadi.

‘DEG’

Ottoke?! Jantungku! Aish jinjja! Kenapa mesti berdebar lagi sih? Semoga Sohee tidak mendengar debaran jantungku. Apa aku harus menyatakan perasaanku sekarang? Aku tidak kuat menahannya lagi.

“Sohee-ya” panggilku.

“hmmm..” Sohee bergumam. Ne, harus kukatakan sekarang. C’mon~ Jo Kwangmin, kau itu namja, kau harus berani mengatakannya.

“aku mau mengatakan sesuatu” Aish, aku tidak tau kalau menyatakan perasaan itu segugup ini, padahal dulu ketika aku menyatakan perasaan ku ke Hyinjae, aku tidak segugup ini.

“hm, ne, katakanlah” kata Sohee. Kepalanya masih dibahuku.

“haaaaahhh~” aku menarik nafasku dalam-dalam dan mengeluarkannya. Aku mengumpulkan semua tenagaku. Ayolah Kwangmin.. kau pasti bisa! Fighting!

“Sohee-ya, nggg.. sebenarnya aku sudah lama menyukaimu, tapi aku baru menyadarinya pada saat di bis tadi..” aku menggantungkan kalimatku

“aku benar-benar menyukaimu. Aku tidak tau kenapa aku sampai bisa menyukaimu, haah~ padahal kau itu sama sekali bukan tipeku. Gyahahah, Jantungku selalu terasa mau melompat kalau aku berada di dekatmu, aku juga merasa panas kalau melihatmu dekat dengan namja, dan aku juga selalu ingin melindungimu. Nggg, awalnya aku juga merasa aneh dengan perasaanku, tapi akhirnya aku tau kalau sebenarnya aku itu menyukaimu.” Kataku lagi.

“ngg.. Sohee-ya, Jeongmal Saranghaeyo..” tambahku.. Haaah~ aku sudah mengeluarkan semua tenagaku untuk menyatakannya, ternyata ini lebih menguras tenaga dibandingkan bermain basket ==.

“So, umm.. Would you be my girlfriend?” aish jinjja! Aku tidak percaya aku bisa mengatakan itu.

“........”

“Sohee-ya, otte? Kau mau menerimaku?” tanyaku.

“.......”

“Aku tau, kau pasti shock kan karena ini mendadak? Tapi, jebal~ jangan diam saja” kataku lagi.

“.......” masih tidak ada jawaban dari Sohee.

“ya! Sohee-ya! jawab aku!!” kataku. Sohee masih tetap diam. Tiba-tiba..

‘krooooooookkkk... hmm.. krooookkkk’

Aku mendengar suara dengkuran Sohee. Aku menoleh kearahnya dan..

‘DOENGGGGGG!’

Dia ter-ti-dur ==a aigoo~

“mwo?! jadi dari tadi dia tertidur?!” aku mengusutkan rambutku frustasi, jadi semua yang kukatakan itu sia-sia? aigoo~ padahal aku benar-benar sudah mengumpulkan tenagaku untuk mengatakannya.

“aish jinjja!” kataku sambil berdiri.

‘GDBUUUKKKK!’

Kepala Sohee yang tadinya ada di bahuku, kejedot tanah karena aku berdiri tiba-tiba.

“a..aigoo~ nomu appo~” Sohee memegangi kepalanya.

“ya!! kepalaku sakit tau!!” pekik Sohee sambil memegangi kepalanya.

“aku benci padamu!!! =o=” teriakku.

“eh? wae?” tanya Sohee sambil ikut berdiri.

“kau memang benar-benar tidak mendengar apapun yang kau katakan tadi?”

“ne, memangnya oppa bicara apa tadi? mian, bisa diulang?^^” Sohee menganggukkan kepalanya dan mengeluarkan tampang babo nya ==.

‘pletak!’

“aish jinjja!” aku menjitak kepalanya.

“aigoo~ appo =3=” Sohee mengerucutkan bibirnya.

“waeyo? Aku salah apa lagi?” Sohee menarik-narik lengan bajuku.

“ahh~ lupakan.” Kataku sambil memunggunginya.

“oppa~ kau marah?” Sohee menoel-noel (?) punggungku. Aku pun berbalik kearahnya.

“dasar babo! tukang tidur! Tukang ngorok! Muka jelek! :p” aku meledeknya habis-habis-an. Aku kesal padanya entah kenapa tiba-tiba aku benar-benar ingin meledeknya.

-end of Kwangmin POV-

“dasar babo! tukang tidur! Tukang ngorok! Muka jelek! :p” Kwangmin oppa meledekku tiba-tiba. Haiikkkk?! Kenapa dia meledekku sih? =3=

“ya! neo jinjja!!” aku mau menjitak kepalanya tapi Kwangmin oppa menahan tanganku sambil menjulurkan lidahnya, aku memberontak, tapi tiba-tiba saja aku tersandung sesuatu..

‘BRUUUUKKKK!!’

Aku terjatuh dan tubuhku menindih Kwangmin oppa. Mata kami bertemu gitu (author: weeew (?)) Aku mengerjapkan mataku berkali-kali dan masih bengong sama seperti Kwangmin oppa.

Tiba-tiba..

“Donghyun-ahh!!! mereka di dalam sini!!” aku mendengar suara Gongchan oppa. Aku merasa ada cahaya senter yang menyorot kami berdua, aku dan Kwangmin oppa menoleh keatas, ternyata chingu-chingu Kwangmin oppa sudah berkumpul disana.

“Omona, apa yang mau kalian lakukan?” tanya Donghyun oppa. Mulut mereka ternganga melihat kami memangnya ada apa sih?

Aku langsung memandang kearah Kwangmin oppa. Awalnya aku masih belum ngedit gitu dan masih bengong ==, jadi aku dan Kwangmin oppa masih dalam posisi yang sama, sampai akhirnya..

“Kyaaaaa!!!! Menjauh” pekikku dan Kwangmin oppa. aku menjauh dari tubuh Kwangmin oppa dan Kwangmin oppa melakukan hal yang sama.

“yatuhaan, kalian itu masih dibawah umur, kenapa sudah berani melakukannya?” kata Hyunseong oppa dari atas lubang sana.

“hahah~ tapi tidak masalah selagi kalian itu saling menyukai, gyahahaha XD” kata Jeongmin oppa.

“ani! siapa yang mau melakukan ‘itu’ dengannya?!” pekikku dan Kwangmin oppa serentak. Ya! kenapa mesti serentak lagi sih?! =o= menyebalkan.

“sudahlah, jangan dipikirkan, sekarang bantu mereka keluar dari sini” kata Minwoo oppa.

“ahh, ne, untung aku bawa tali” kata Gongchan. Mereka pun membantu kami keluar dari lubang itu. ketika aku mencoba keluar dari lubang, Minwoo oppa langsung menarik tanganku supaya aku mudah keluar dari lubang itu.

“gwenchanayo?” tanya Minwoo oppa.

“hahah, ne gwenchana oppa^^” kataku.

“syukurlah^^” Minwoo oppa mengelus puncak kepalaku.

-end of Sohee POV-

Author POV

Minwoo sigap membantu Sohee keluar dari lubang itu.

“gwenchanayo?” tanya Minwoo pada Sohee.

“hahah, ne gwenchana oppa^^” jawab Sohee sambil tersenyum manis.

“syukurlah^^” Minwoo mengelus sayang puncak kepala Sohee.

“aigoo~ Minwoo-ya, kau perhatian sekali dengan Sohee, hehe, hati-hati, ada yang marah loh..” kata Jeongmin sambil melirik Kwangmin dengan sudut matanya. Minwoo cuma menjawab perkataan Jeongmin dengan angel smilenya. Kwangmin yang melihat kedekatan Minwoo dan Sohee cuma bisa menggulungkan kedua bola matanya (author: ngerti kan maksudnya? roll eyes gitu ._.)

“huuua! akhirnya~ aku bisa keluar juga, aku tidak mau berlama-lama disana bersama yeoja ini =o=, alergi ku kambuh” kata Kwangmin oppa sambil menjulurkan lidahnya kearahku.

“siapa juga yang betah bersamamu disana?! sejelek-jeleknya babon juga tidak akan mau ditinggal berdua denganmu! =3=” balasku.

“mworago?!”

“sudah! Aigoo~ kalian ini” Hyunseong oppa menengahi kami.

“kajja, kita kembali ke perkemahan” ajak Donghyun oppa. Kwangmin oppa jalan mendahului kami. dia kenapa sih? Tiba-tiba saja jadi aneh begitu, padahal tadi dia baik sekali.

“ih, orang aneh :p” kataku lirih tapi terdengar oleh Hyunseong oppa yang ada disampingku.

“hahah, sudahlah, anak itu memang punya banyak kepribadian” kata Hyunseong oppa sambil berbisik kepadaku dan mengelus kepalaku.

“eh? Banyak kepribadian? O.o”

“ne, karena itu, wajar saja sifat anak itu berubah-ubah, di antara kami, dia juga yang paling labil.” Jelas Hyunseong oppa.

“ohh, ne, arasseo.” Jawabku.


*****

Setelah sekitar 20 menitan kami berjalan kami sampai ke perkemahan.

“mana Hyinjae?” tanya Kwangmin oppa tiba-tiba. Kenapa dia mencari hyinjae sunbae? o.o

“ne, aku disini^^ ada apa?” tanya Hyinjae sunbae.

“ikut aku” kata Kwangmin oppa sambil menarik tangan Hyinjae sunbae. aigoo~ kenapa aku merasa tidak tenang begini, mereka mau ngapain ya? o.o aduuuh~ kalau mereka ngelakuin yang aneh-aneh, gimana? O.o omo! apa yang kupikirkan, hush! Sana! Jangan pikirin yang aneh-aneh, lagi pula apa peduliku? :p

“ya, sedang memikirkan apa?” tanya Minwoo oppa sambil menepuk bahuku.

-end of Sohee POV-

Minwoo POV

Akhirnya kami sampai ke areal camping, mataku sedari tadi tertuju pada Sohee, aku terus memperhatikannya, dia melamun, wajahnya tertunduk lesu dan tatapannya kosong.

“ya, sedang memikirkan apa?” aku menghampirinya.

“kwangmin oppa” jawabnya lirih tatapannya masih kosong.

“eh?” Aku menaikkan sebelah alisnya. Apa katanya? Kwangmin?

“omo!” Sohee menepuk-nepuk kedua pipinya.

“ahh. a.. aniyo, nggak mikirin apa-apa kok^^” jawabnya gugup, haaaah~ sepertinya sedikit kesempatanku untuk mendekati Sohee, aku yakin, dia pasti sangat menyukai Kwangmin.

“ngg.. Sohee-ya, aku mau menanyakan sesuatu.” Kataku.

“tanyakan saja^^”

“umm, kau, kau menyukai Kwangmin ya?”

“eh?” Sohee membelalakkan matanya. Dia terdiam sebentar seperti memikirkan sesuatu.

“m..mwo? haha, ani, sama sekali tidak, dia menyebalkan oppa =3=” jawab Sohee sambil mengerucutkan bibirnya. Aku yakin, jawaban itu pasti bukan dari hatinya. Aish, jinjja! Apa aku harus menyerah saja?

“ngg, lalu, apa yang kalian lakukan di..”

“ahh! kami tidak melakukan apa-apa kok! suerrr X3” Sohee memotong kata-kataku.

“hahah, ne, baguslah^^” aku mengelus kepalanya.

‘kruuyuuuuukkkk’

“eh?” aku membulatkan mataku. Itu suara apa ya? o.o
-end of Minwoo POV-

Sohee POV

‘kruuyuuuuukkkk’

Perutku bunyi T.T

“eh?” Minwoo oppa membulatkan matanya.

“e..eh, suara perutku oppa, baegopayo~” kataku. Huaaaa!!! >< malu sekali.

“gyahahah XD bunyinya nyaring ya XD, yasudah, kajja! Kita makan^^ aku juga belum makan malam” Minwoo oppa menarik tanganku ke tempat dimana kami makan malam, tapi tiba-tiba saja, aku melihat Kwangmin oppa dan Hyinjae sunbae sedang berbicara berdua di belakang sebuah kemah. Tempat itu lumayan sepi, apa yang mereka lakukan? O.o
Aku terus memperhatikan mereka, sampai akhirnya..

“kau sedang lihat apa?” tanya Minwoo oppa.

“ahh, ani, nggak lihat apa-apa kok^^”

“kau mau mendengar pembicaraan mereka?” tanya Minwoo oppa sambil menunjuk ke arah Kwangmin oppa dan Hyinjae. Lho? Dia kok bisa tau kalau aku dari tadi lihat kesana?

“eh?”

“kajja! Kita dengar ^^” tanpa persetujuanku Minwoo oppa menarik tanganku mendekat ke tempat Kwangmin oppa dan Hyinjae sunbae, ketika kami menuju kesana..

“omo!” pekikku. Tiba-tiba saja aku dan Minwoo oppa melihat sesuatu yang mengejutkan dan  yang kami lihat itu entah kenapa benar-benar membuat dadaku sesak.

-end of Sohee POV-

Kwangmin POV

Aku menarik tangan Hyinjae, aku mau mengajaknya bicara.

“ya! kwangmin-ahh, appo!” kata Hyinjae memberontak. Aku pun melepaskan tangannya.

“ya! kau itu kenapa?” tanya Hyinjae.

“seharusnya aku yang tanya! Kau itu kenapa? untuk apa kau memerintahkan Sohee pergi sendirian ke hutan?”

“m..mwo? ka..kapan? aku tidak ada menyuruhnya kesana kok. Dia aja yang bandel main-main ke hutan” Hyinjae menjawabnya gugup.

“geotjimal! Aku sudah tau semuanya dari Sohee!”

“ja.. jadi” Hyinjae membulatkan matanya.

“aish, baiklah, ne! Aku memang menyuruhnya kesana, aku sengaja! Dia pengganggu kwangmin-ahh! aku benci dia” kata Hyinjae.

“haha, sudah kuduga, kau itu yeoja licik” aku tersenyum sinis.

“awas saja kalau kau berani macam-macam dengan Sohee, aku pastikan, aku tidak akan mau berbicara denganmu lagi” kataku. Tiba-tiba saja.

‘CHU~’

Hyinjae mengalungkan tangannya di leherku dan kemudian dia menciumku.

“omo!” pekik seseorang, aku kenal suara ini, i.. ini kan suara Sohee!

Aku langsung melepaskan ciuman Hyinjae.

“mi.. mianhaeyo~ aku mengganggu” kata Sohee dan kemudian dia berlari meninggalkan kami, minwoo yang melihat kejadian itu langsung menatap tajam kearahku dan kemudian dia pergi mengejar Sohee. Aku tidak tau arti dari tatapan Minwoo itu. dilihat dari tatapannya sepertinya dia benar-benar marah padaku. Aish! Sohee pasti berpikiran macam-macam.

“ya! apa-apaan kau ini?!” seruku kepada Hyinjae

“haaaah!” aku mengacak rambutku frustasi dan kemudian pergi meninggalkannya.

“Kwangmin-ahh! chamkkanman!” Hyinjae memegang tanganku.

“apa hah?!” kataku. Aku benar-benar emosi sekarang, Hyinjae yang melihatku sedang marah itu perlahan melonggarkan pegangan tangannya. Matanya berlinang seperti mau menangis, tapi aku tidak peduli, aku tetap meninggalkannya disana.

-end of Kwangmin POV-

Sohee POV

Aku berlari ke danau yang ada di dekat lokasi perkemahan, aku merasa mataku memanas dan pipiku basah terkena air mataku. Sial~ kenapa aku bisa menangis sih? Aku kenapa?

Aku duduk di pinggiran danau itu.

“Ya!” seseorang menepuk bahuku. Aku menoleh ke arah orang itu. ternyata orang itu ialah..

-TBC-

HUAAA!!! HAHAHA XD mian ya, kalau chapter ini agak kayak sinetron gitu XD gyahaha XD mian juga kalau chapter ini aneh T.T author emang lagi miskin ide T.T terus author ngerjainnya di dalam mobil pas perjalanan mudik XD hohohoho~

Wawawawa XD author rasa ini udah mau ending loh XD

Hiks, gumawo bagi yang udah mau ngikutin FF ini sampai ke chapter sejauh ini hiks hiks, author terharuuuu banget :’) *nangis sambil pidato #hadeeh*
Hehehe, RCL yaaah~ gumawo ;)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar