PERHATIAN

PERATURAN -->
1. setiap membaca fanciction di sini, WAJIB KOMENTAR
2. DILARANG MENG-COPY artikel di sini, baik sebagian apalagi seluruhnya !
3. jangan lupa JOIN dengan BLOG ini
terima kasih

Kamis, 23 Februari 2012

Fanfiction BoyFriend | My Love is Back | Chapter 16

Title : My Love Is Back *Chapter 16*
Author : Amira Deani a.k.a Yoon Sohee
Rating : tentuin sendiri XP *plak!*
Genre : Romance, Comedy (kayaknya di chapter ini comedynya benar-benar nggak berasa deh T.T) 

Main Cast:

-Yoon Sohee (gak boleh protes loh~ :p)

-Jo Kwangmin
Other cast :
-Shin Dongho/Yoon Dongho (anggap aja marganya Dongho itu ‘Yoon’ yah^^ soalnya disini dia jadi oppanya author =3)
-Lee Hyerin
-Kim Hyeyoung
-Park Hyinjae
-Yoon Aechan (OC)
-Jo Youngmin
-No Minwoo
-Lee Jeongmin
-Shim Hyun Seong
-Kim Donghyun
Yoon Sohee itu Author, Kwangmin punya author, Cerita punya author, yang lain di obral xP *pletak!*


Annyeong readers~!!! x) *muncul dari balik tirai(?)*
PRIIIIITTT!!! *niup peluit (?)* anaenya Kwang datang bawa FF XD
Ini Chapter ke 16 nya, mian ya, makin lama ceritanya makin membosankan, soalnya author lagi kekurangan ide nih~ == janji deh, besok ending^^

mian banget ya >< wajar kalau misalnya nanti readers enek bacanya, saya masih author pemula ._.


Oh iya, aku ingatin lagi, kalau disini Kwangmin sama Youngmin itu ‘BUKAN SODARAAN’ dan ‘NGGAK SALING KENAL’^^ oke?


ini murni dari isi kepala aku~ jadi mungkin aja FF ini gaje, karena otak aku yang emang gaje (?) + aku masih author amatiran T.T *nangis di bawah shower*

oh iya, mian kalau misalnya ada kesamaan nama, adegan, kata-katanya atau apapun^^
mohon yang udah baca meninggalkan jejak ^^ jejak-jejak kalian sangat berarti buat author (?)

SIDERS~!!!!! Pergi aja kelaut, disumpahin jadi kolor lu :p *digebukin*

NO PLAGIATOR! == dosa itu maaah XD

adu du duh~ gak tau mau ngomong apa lagi ==a
Yasudlah, HAPPY READING ALL!! ^^
———————————————————————————————————————-
Kwangmin POV

“ya! kwangmin-ahh! aish, disini kau rupanya, ppali, kita ke hall, acara tiup lilinnya mau dimulai tuh, semua orang menunggumu” ujar Donhyun sambil menepuk bahuku. aku menoleh ke arahnya dengan wajah lesu.

“eh? waeyo? kenapa tampangmu kusut begitu?” tanya Donghyun heran. aku Cuma menggelengkan kepalaku pelan.

“Donghyun-ahh, patah hati itu sakit ya.” kataku.

“hey, kau ini kenapa sih?”

“ahh, haha, ani kajja, kita ke hall” kataku sambil berjalan meninggalkan tempat ini.

Sesampainya di hall semua orang menyanyikan lagu ‘Saengil chukkae hamnida’ untukku. Dari semua orang yang menyanyikan lagu itu, aku sama sekali tidak melihat Sohee. Anak itu kemana sih?

“Kwangmin-ahh, kenapa diam saja? Ppali sebutkan keinginanmu dan tiup lilinnya” kata Hyunseong.

“eh? ahh, ne^^” kataku. Aku memejamkan mataku sambil menyebutkan permintaan ku dalam hati. Aku mau hubunganku dengan Sohee yang baru saja kuhancurkan bisa membaik lagi bahkan bisa lebih baik dari sebelumnya dan aku juga mau Sohee, omma dan teman-temanku bahagia semua^^. Amin.

“fuuuuuhhh” aku meniup lilin itu.

“yeeee!!” pekik semua orang yang ada disana dan kemudian bertepuk tangan. Aku cuma mengeluarkan senyum tipisku dan senyum itupun ku paksakan.

“ngg, lanjutkanlah pestanya^^” kataku dan kemudian beranjak dari tempat itu.

Mereka semua melanjutkan pestanya, aku berjalan meninggalkan ruangan itu. aku berniat pergi ke kamarku, hah, nan molla, kenapa rasanya tubuhku capek sekali ==. Ketika aku melewati lorong rumah ku yang sepi, aku merasa ada yang mengikutiku.

“ya!^^ kwangmin-ahh~” aku mendengar suara seorang yeoja dan dapat kupastikan kalau ini suara Hyinjae ==. Aku tidak menggubrisnya dan terus saja berjalan.

“jagi, kok ninggalin pestanya?” Tanya Hyinjae.

“stop memanggilku dengan sebutan jagi” kataku tanpa memandang ke arahnya.

“ahh, aku suka memanggilmu seperti itu^^”

“tapi aku benci kau panggil seperti itu.”

“huuuuh~ =3=” Hyinjae menggembungkan pipinya.

“baiklah Kwangmin-ahh” Hyinjae pun menurut. Dia menekankan intonasinya di kata ‘Kwangmin-ahh’

“umm, kenapa wajahmu murung begitu” Tanya Hyinjae padaku sambil memegangi pipiku, aku langsung menjauhkan tangannya dari pipiku.

“bukan urusanmu” jawabku dingin dan masih tidak memandangi wajahnya. Sebenarnya aku juga tidak tega mengabaikannya begini, tapi aku sudah terlanjur benci padanya.

“kwangmin-ahh, kalau bicara denganku pandang aku” aish! Yeoja ini benar-benar membuatku emosi.

“baiklah, sekarang aku sudah memandangmu, puas?” kataku sambil menoleh ke arahnya.

“ya! Jangan jutek begitu~!” protes Hyinjae lagi.

“maumu itu apa huh?!” tanyaku dengan sedikit membentak. Hyinjae mengepal kedua tangannya bias kulihat wajahnya sekarang benar-benar kesal.

“aku mau apa? Yang kumau itu kau! Aku mau kau menjadi namjachinguku lagi! Karena itu jangan abaikan aku seperti ini!”

“sebenarnya siapa sih yang membuatku mengabaikanmu? Memangnya dulunya aku mengabaikanmu? Tidak kan? Justru kau yang mengabaikanku.”

“okey, soal itu aku minta maaf dan aku benar-benar menyesal, Kwangmin-ahh, aku mau kita mulai dari awal lagi, aku tau kau masih menyukaiku, nae?” Hyinjae langsung menggandeng tanganku. Aku akui aku masih sedikit menyukai Hyinjae tapi rasa benciku padanya lebih besar lagi. Hyinjae itu cinta pertamaku, jadi aku masih sulit untuk melupakannya. Tapi aku lebih menyukai Sohee bahkan lebih dari sekedar suka.

“ahh, sirheo” aku melepaskan tanganku dari gandengannya.

“wae? Apa karena Sohee?” Tanya Hyinjae.

Tepat sasaran.

“kau benar-benar menyukainya ya?” Tanya Hyinjae lagi.

“geurae, aku menyukainya dan bahkan sangat mencintainya, lalu kau mau apa?” jawabku.

“Hey, dia itu tidak ada apa-apanya dibandingkan aku, c’mon~ buka matamu itu Jo Kwangmin! Hahah, kau sudah buta ya?” kata Hyinjae dengan nada meremehkan. Aku tidak suka dia meremehkan Sohee seperti itu

“siapa bilang? Dia itu jauh lebih baik darimu tau.” Kataku sambil tersenyum sinis. Hyinjae terdiam disana, dia membulatkan matanya. Aku memunggungi nya dan lanjut berjalan menuju kamarku, syukurlah dia tidak mengikutiku lagi, dia masih terpaku disana.

-end of Kwangmin POV-

Hyinjae POV

“geurae, aku menyukainya dan bahkan sangat mencintainya, lalu kau mau apa?” kata Kwangmin, mwo? Dia lebih memilih Sohee dari pada aku?

“Hey, dia itu tidak ada apa-apanya dibandingkan aku, c’mon~ buka matamu itu Jo Kwangmin! Hahah, kau sudah buta ya?” kataku. Kwangmin kelihatan menggertakkan giginya karena mendengarku berbicara seperti itu.

“siapa bilang? Dia itu jauh lebih baik darimu tau.” Kata Kwangmin sambil tersenyum sinis. Mworago?! Sohee lebih baik dari pada diriku?! Hey, semua orang yang melihat sudah pasti tau kalau aku itu jauh lebih perfect dari pada Sohee, tapi kenapa kwangmin malah berbicara seperti itu?!

Aku terdiam, Kwangmin pergi meninggalkanku sendirian disini.

“siaaal!!!!!” pekikku ketika Kwangmin sudah pergi menjauh.

“awas kau Yoon Sohee!” kataku sambil mengepalkan tanganku.

-end of Hyinjae POV-

Sohee POV

“Haaaaaaah~” aku menghempaskan tubuhku ke sofa yang ada di kamarku. Aku memilih menyendiri di kamarku, aku sedang menghindari keramaian, mood ku benar-benar sedang buruk sekarang.

“aigoo~ kenapa aku mesti marah dengan Kwangmin oppa sih?” kataku pada boneka teddy yang biasa ku pakai untuk curhat.

“aish, oppa, aku benar-benar menyesal, tapi aku kebawa emosi tadi, kwangmin oppa sih.. ngapain ngomong begitu padaku, jelas-jelas yang dia sukai itu Hyinjae sunbae =3=” kataku lagi.

“aigoo~ aku akui aku sangat mencintai Kwangmin oppa, malahan aku merasa posisimu dihatiku mulai tergantikan kwangmin oppa, aish, otte? Kau pasti sangat kecewa padaku kan oppa?”

“tapi, bagaimana pun juga aku harus menghilangkan perasaanku itu”

“ottoke? aish, besok aku pasti bertemu dengan Kwangmin oppa lagi, pasti suasana kami jadi canggung nantinya” aku masih berbicara pada boneka itu.

“youngmin oppa, jebal bantu aku, ottoke?” kataku. Aku memeluk boneka teddy itu tanpa aku sadari, aku tertidur di sofa itu.

-end of Sohee POV-

Kwangmin POV

Sesampainya di depan kamarku, aku menoleh ke arah kamar Sohee yang ada di hadapan kamarku. Aku tertarik dengan pintu kamar itu dan berjalan mendekati pintu kamar Sohee.

‘tok tok tok’ aku mengetuk pintu kamarnya pelan. Tapi tidak ada jawaban. Entah apa yang menyuruhku untuk mencoba membuka pintunya.

‘cklek’

Aku membuka pintu kamarnya dan... Terbuka! Pintunya sama sekali tidak terkunci, aku pun masuk ke kamarnya. Aku melihat Sohee sedang tertidur di sofa yang ada di kamarnya. Ohh, jadi dari tadi dia disini ==

“dasar! kenapa kamarnya nggak dikunci? Untung aku yang masuk ==” kataku. Aku mendekati Sohee yang sedang tertidur di sofa, dia sama sekali belum mengganti pakaiannya atau menghapus make up.

“aigoo~ kenapa tidur disini sih?” aku menggendongnya ke tempat tidur dan kemudian menyelimutinya. Aku duduk di kursi yang ada di samping tempat tidurnya. Aku memandangi wajahnya.

“haaaaah~^^” karena gemas, aku mengelus pipinya pelan, tapi tiba-tiba...

“kok basah nih? ==” aku menjauhkan tanganku dari pipinya dan mengendus tanganku yang mengelus pipinya tadi.

“aish jinjja! Dia ngences ==” kataku sambil mengelapkan tanganku itu di pinggir tempat tidur Sohee. Sial, aku kena ences nya =o= yaampun, kebiasaan tidurnya buruk sekali.

“mmmmhhhh~” Sohee mengerang pelan. Aku langsung membulatkan mataku karena takut dia bangun, tapi syukurlah dia nggak bangun, lebih baik aku cepat keluar dari kamar ini, sebelum Sohee terbangun.

Aku pun buru-buru keluar dari kamar Sohee dan kemudian pergi ke kamarku. Sesampainya di kamarku, aku langsung menghempaskan tubuhku ke tempat tidur dan langsung terlelap disana tanpa mengganti pakaianku, aku tertidur dengan pengenakan setelan jas itu.

-end of Kwangmin POV-


*****

Sohee POV

Cahaya matahari masuk ke dalam kamarku, aku mengerjap-ngerjapkan mataku.

“hooooooaaaahhhmmmm~” aku terbangun dan merenggangkan otot-ototku.

“mmmhhh~ hoooaaahhmm” aku mengubah posisiku menjadi duduk.

“eh? kenapa aku bisa tidur di tempat tidur? :3” aku menggaruk-garuk kepalaku yang sama sekali tidak gatal.

“ahh, mungkin aku jalan sendiri kali ya^^” kataku lagi.

“eh? tapi siapa yang menyelimutiku? :3”

“hiiii, jangan bilang kalo di kamar ini ada setannya juga o.o” kataku sambil memegang kedua pipiku.

“eh? tanganku kok basah nih?” aku menjauhkan tanganku dari pipiku.

“waaaah, hahah, aku ngences lagi.”

‘huph’

Aku pun turun dari tempat tidur dan langsung pergi ke kaca.

“aigoo~ aku lupa membersihkan make up ku.” aku melihat pantulan wajahku dicermin. Karena tidak mau terlambat kesekolah, aku langsung pergi ke kamar mandi dan kemudian bersiap-siap pergi ke sekolah, setelah selesai, aku langsung pergi ke meja makan untuk sarapan.

“waaah, sudah bangun^^” kata Hyesun ajumma ketika aku sudah duduk di meja makan. Aku cuma menjawabnya dengan tersenyum tipis dan kemudian aku memandang ke Kwangmin oppa sekilas. Omo! tatapan kami bertemu x3 aku langsung mengalihkan pandanganku itu. kwangmin oppa juga melakukan hal yang sama

“kau mau roti apa kentang goreng?^^” tanya Hyesun ajumma.

“umm, roti aja deh^^” jawabku.

“nih~” hyesun ajumma memberikan 2 lembar roti padaku. Dan aku pun mulai memberikan roti itu selai, aku menyelai (?) roti itu tanpa melihat ke roti itu dan malah melihat Kwangmin oppa yang sedang memakan kentang gorengnya sambil mengutak-atik handphonenya. Entah kenapa, aku tidak bisa mengalihkan pandanganku dari Kwangmin oppa, aish, galau (?) aku kenapa sih? ==

“aish!” aku menggelengkan kepalaku cepat. Hyesun ajumma dan Kwangmin oppa yang melihat tingkah anehku itu langsung memandang heran padaku. Huuuuaa! Malu sekali X3

“Sohee-ya, kau kenapa?” Tanya Hyesun ajumma.

“ah? Hahahah.. a.. aniyo^^” kataku sambil memakan roti itu..

‘DZIIIIIGGGHHHHH!’

Kok rasa rotinya aneh ya? O.o pedes-pedes gimana.. gitu..

“ajumma baru beli selai baru ya? Rasanya kok beda dari selai yang biasanya?” tanyaku.

“jeongmal? Ani, masih selai yang kemarin kok” kata Hyesun ajumma. Tiba-tiba..

“gyahahahaha XD” tawa Hyesun ajumma lepas.

“eh? Omma kenapa?” Tanya Kwangmin oppa.

“huahahah XD, ya! Sohee-ya, yang kau oleskan itu bukan selai tapi saus sambel, aigoo~ gyahaha XD” ucap hyesun ajumma sambil tertawa.

“jinja?!! Huuuuaaaa!!! Pedes!!!! XO” reflek aku mengambil teko minuman dan hampir saja aku mau langsung minum airnya dari teko itu tapi..

“eiiitttts, ani, jangan minum disini, nih nih” Hyesun ajumma menahan tanganku dan memberikanku segelas air putih.

‘glek glek glek’

Aku meneguk air itu cepat sampai habis.

“phuuuuaaaaahhhh~” kataku lega.

“hihihihihihi” Kwangmin oppa cuma tertawa kecil melihat tingkahku.

“huuuuuh =3=” aku mengerucutkan bibirku.

“ya! Omma bingung, biasanya tiap pagi kan kalian berantem, sekarang kok enggak sih? kalian berdua ini kenapa?” Tanya Hyesun ajumma heran. Iya juga ya, biasanya aku pasti berantem dengan Kwangmin oppa. sekarang kok enggak? Hmm, mungkin karena kejadian kemarin malam, kami jadi canggung, aish, aku benci suasana seperti ini T.T

“ahh, kami nggak kenapa-kenapa kok^^ oh iya ajumma, aku hampir telat, aku berangkat ya, annyeong^^”

“ahh, ne annyeong Sohee-ya^^ hati-hati!”

***** (di cepetin aja yaaah^^)

@lapangan basket indoor.

-04.00 pm (jam ekskul basket)-

Kami sedang latihan basket. Sekarang aku sudah tidak dilatih Kwangmin oppa dan Minwoo oppa lagi, tapi kami sudah punya pelatih. Aku tidak tau kenapa, hari ini pikiranku benar-benar di penuhi Kwangmin oppa, bahkan belajar tadi pun aku tidak focus ==. Sekarang latihan pun juga begitu, dari tadi aku sibuk memperhatikan Kwangmin oppa yang sedang latihan. Pandangan kami juga sering bertemu dan berhasil membuat wajahku memanas.

Hyinjae sunbae sedang latihan cheers dengan anak cheers yang lainnya, ne, Hyinjae sunbae itu salah satu member dari cheers SMU kami. Hari ini anak cheers dan club basket latihan barengan. Anak-anak cheers latihan di tepi lapangan. Aku melihat Hyinjae sunbae terus mencoba mendekati Kwangmin oppa, tapi Kwangmin oppa selalu mencuekinya, hohoho, sebenarnya aku senang sih Kwangmin oppa mencuekinya seperti itu, tapi.. aku juga kasian pada Hyinjae sunbae.

Hiks, kalau Kwangmin oppa dan Hyinjae sunbae berdiri berpasangan, mereka benar-benar terlihat serasi T.T yang satu benar-benar cantik dan yang satunya lagi benar-benar tampan. Aku akui aku cemburu melihat keserasian mereka, nggak salah kan? Aku kan juga menyukai Kwangmin oppa. Bahkan aku rasa lebih dari sekedar suka, Tapi bagaimana pun juga aku harus menghilangkan perasaanku ini, aku takut aku malah semakin menyukai Kwangmin oppa. Pokoknya aku harus mendukung hubungan Hyinjae sunbae dan Kwangmin oppa^^ Kwangmin oppa pasti lebih bahagia kalau bersama Hyinjae sunbae.

“ya! Yoon Sohee, focus! Liat tuh, bola yang kau dribble lari kemana-mana.” Kata pelatihku. Aku menoleh ke tanganku yang sedang mendribble, wuuuaa! Yang benar saja x3 bolanya sudah tidak ada, sekaranga aku hanya mendribble angin (?)

“wuuuaaaa! Mian X3” aku membungkukkan badanku dan kemudian mencari bolaku. Nah! Itu dia. Tapi… hiks.. sekarang bola itu ada di tangan Kwangmin oppa.

“ini milikmu kan?” Tanya kwangmin oppa padaku.

“geurae, i.. itu milikku” kataku. Kwangmin oppa mendekat ke arahku dan kemudian menyodorkan bola itu.

“ya! Bola seperti ini saja bisa terlepas dari tanganmu, bias-bisa kepalamu yang terlepas dari tubuhmu == lain kali lebih focus, ara? Nih bolamu”

“ne, arasseo oppa, gumawo^^” kataku sambil mengambil bola itu. Jantungku seakan berhenti berdetak ketika berbicara dengan Kwangmin oppa, wae? Sebelumnya aku tidak pernah seperti ini T.T

Setelah mengambil bolaku, aku langsung pergi kembali ke tempat latihanku tadi.

“oh ya, Sohee-ya.. chamkkanman!” Kwangmin oppa menarik tanganku.

“ne.”

“umm, soal yang kemarin malam.. itu..” Kwangmin oppa terlihat kehabisan kata-kata. Ia menggosok-gosok tengkuknya dan tidak berani memandang mataku.

“soal yang kemarin malam itu, aku minta maaf, lupakan saja apapun yang kukatakan kemarin supaya kau tidak terbebani.” kata Kwangmin oppa dan kemudian dia pergi meninggalkanku, dia kembali bergabung dengan teman-temannya dan melanjutkan permainan basketnya tadi. Cuma itu saja kah? Cuma itu yang ingin dikatakannya? Haish, kenapa aku dan Kwangmin oppa jadi canggung begini. aku rindu dia menjitak kepalaku, aku juga rindu ledekan-ledekan darinya, aigoo~ pokoknya aku rindu semua yang ada padanya.

Tiba-tiba..

‘BRUUUUKKK!!!’

Aku mendengar suara seseorang terjatuh.

“omona! Hyinjae-ya!” pekik anak-anak cheers yang lain. Semua orang mengerumuni Hyinjae sunbae termasuk aku, dia memegangi kakinya, sepertinya dia terkilir.

“aigoo~ kenapa bisa begini?” tanyaku.

“tadi kami sedang membuat formasi piramid, tapi tiba-tiba Hyinjae jatuh.” Kata seorang yeoja.

“yasudah! Ppali, bawa dia ke UKS” kataku.

Baru saja Donghyun oppa mau menggendong Hyinjae sunbae. Hyinjae sunbae menepis tangan Donghyun oppa.

“aku mau Kwangmin yang menggendongku” kata Hyinjae sunbae sambil mengerucutkan bibirnya.

“mwo?! nan? Sirheo!” bantah Kwangmin oppa.

“ppali! Kasian, dia kesakitan tuh” kata Donghyun oppa.

“haish! Yasudah, biar kubawa ke UKS” Kwangmin oppa dia mengendong Hyinjae sunbae ke UKS. Sesak? Tentu saja. Aish, aku ini kenapa? c’mon Sohee, kau tidak boleh menyimpan perasaanmu ini terlalu lama.

-end of Sohee POV-

Kwangmin POV

Aku terpaksa menggendong Hyinjae ke UKS, aku menoleh ke arah Sohee sekilas, wae? Kenapa wajahnya murung?

“hihi, gumawo Kwangmin-ahh^^” kata Hyinjae.

“ya! kenapa harus aku yang mengantarkanmu ke UKS? Menyusahkan” kataku dingin. Hyinjae menggembungkan pipinya.

Sesampainya di UKS aku langsung membaringkan dia di tempat tidur yang ada di UKS itu, aku mencoba membuka lemari obat, terkunci ==

“aku mau minta kunci lemari obat ke pengurus UKS dulu, kau tunggu disini” kataku sambil keluar dari ruangan itu.

-end of Kwangmin POV-

Hyinjae POV

“aku mau minta kunci lemari obat ke pengurus UKS dulu, kau tunggu disini” Kwangmin keluar dari ruangan UKS untuk meminta kunci lemari obat ke pengurus UKS.

“yyyyeeeeeiiii!!!!^^” pekikku girang, gimana nggak senang? Kwangmin menggendongku tadi. sebentar lagi, pada saat Kwangmin kembali kesini, aku bisa berduaan dengannya x)

“cih, ternyata nggak sia-sia aku sengaja terjatuh tadi, haha, walaupun sakit sekali, tapi sakitnya terobati karena Kwangmin menggendongku^^” kataku puas.

“omo! sunbae! jadi kau sengaja jatuh? O.o” eh? kenapa bisa ada suara Sohee disini?

“so..sohee?” kataku kaget. sedang apa yeoja sialan ini disini? Bersama temannya lagi. == aku sudah muak padanya, aku bosan pura-pura ramah terus padanya. Aku tidak bisa bermain-main dengannya lagi, aku harus menyingkirkannya.

-end of Hyinjae POV-

Sohee POV

Entah kenapa, aku berniat melihat keadaan Hyinjae sunbae, aku mengajak Hyeyoung untuk menemaniku. aku benar-benar kawatir pada Hyinjae sunbae, apa lagi aku termasuk fans nya, hoho, aku sudah menganggapnya sebagai onnieku sendiri^^

Sesampainya di UKS..

“cih, ternyata nggak sia-sia aku sengaja terjatuh tadi, haha, walaupun sakit sekali, tapi sakitnya terobati karena Kwangmin menggendongku^^” aku mendengar suara Hyinjae sunbae. mwo? apa katanya? Sengaja jatuh?! Aish, nomu paboya!

“omo! sunbae! jadi kau sengaja jatuh? O.o” kataku tidak percaya.

“so..sohee?” Hyinjae sunbae kelihatan kaget.

“aigoo~ ada-ada saja kau sunbae” kata Hyeyoung.

“aish, Hyinjae sunbae, kau tidak perlu menggunakan cara ini untuk mendekati Kwangmin oppa. aigoo~ lihat kakimu, bengkak tuh” kataku khawatir. Tiba-tiba saja mataku tertuju pada kaki Hyinjae sunbae, hahaha, bengkaknya lucu^^ gendut gendut (?)

Aku menekan-nekan kaki Hyinjae sunbae yang bengkak dengan telunjukku.

“Sunbae, hihi, bengkaknya lucu, kakimu besar seperti kaki gajah^^ toeng.. toeng..^^” kataku sambil menekan-nekan kakinya dengan telunjukku.

“ya! appo!” pekik Hyinjae sunbae.

“eh? o.o sakit ya? mi.. mianhaeyo sunbae” kataku.

“aigoo Sohee, tentu saja sakit babo!” kata Hyeyoung sambil menjitakku.

“hihi, aku kan nggak tau^^”

“hah! Yoon Sohee, nomu paboyo, aku bingung kenapa Kwangmin bisa menyukai yeoja aneh+babo sepertimu. Hahah.. jelas-jelas ada yeoja yang jauh lebih baik seperti aku di depan mata, tapi dia masih memilih yeoja autis sepertimu” Kata Hyinjae sunbae sinis, aku kaget mendengarnya, bukan karena tau Kwangmin oppa menyukaiku tapi karena mendengar Hyinjae sunbae bicara sinis padaku. Kata-katanya juga kejam, kenapa dia bicara sinis begini? biasanya dia selalu ramah padaku. Hyeyoung yang mendengar Hyinjae sunbae berbicara seperti itu langsung membulatkan matanya.

“ya! tidak sepantasnya kau berbicara seperti itu pada Sohee! Kau pikir kau lebih baik huh?!” kata Hyeyoung emosi.

“sunbae, kenapa kau jadi sinis begini padaku? Biasanyakan kau selalu bicara ramah padaku” tanyaku.

“kau ini polos sekali ya, kau kira selama ini aku tulus bersikap ramah padamu, hahahah. Pabo!” kata Hyinjae sunbae. aku terdiam, aku tidak percaya apa yang dia katakan.

“sunbae, k.. kau bohong kan?”

“haha, untuk apa aku bohong? Seharusnya kau sudah menyadarinya dari dulu, kau saja yang terlalu bodoh. Kau masih menganggapku teman. Padahal aku ini musuhmu.” Hyinjae sunbae menatapku remeh. Aku terdiam dan masih belum percaya apa yang dikatakan Hyinjae sunbae barusan.

“kau ingat tidak? Waktu aku menyuruhmu mencari kayu kehutan kemarin?  Mestinya kau tau waktu itu aku berniat untuk mencelakakanmu. Hhh~ kau saja yang terlalu bodoh, dasar aneh! haha” kata Hyinjae sunbae. aku mencerna kata-kata Hyinjae sunbae. setelah kupikir, ne, dia benar. aish, Sohee nomu paboya. Tega sekali Hyinjae sunbae seperti ini padaku.

“ihh! Yeoja ini benar benar!” Hyeyoung sudah geram dan hampir saja mau memukul Hyinjae sunbae, tapi kutahan.

“haha, geurae kau benar, aku memang bodoh dan aku memang aneh, tapi setidaknya hatiku bersih, tidak seperti hatimu yang kotor itu.” kataku. Aku benar-benar marah sekarang, tapi aku harus mengontrol emosiku.

“mwo? Haha, nggak salah tuh? Hatimu itu yang kotor! kau itu licik, kau itu penghalang bagi hubunganku dengan Kwangmin. B*tch!” seru Hyinjae sunbae. kata-katanya benar-benar kasar, aku tidak bisa menahan emosi ku lagi!

“seharusnya kau mengatakan hal itu pada dirimu sendir!, padahal aku sudah sangat mempercayaimu sunbae, aku pikir Kwangmin oppa akan bahagia bersamamu, tapi ternyata aku salah, dasar tak tau diri!! Kau itu yang jal*ng!” kataku emosi.

“apa katamu?!! Neo jinjja!!”

‘PLAK!’ Hyinjae menamparku. Aku masih diam saja. Aku menahan emosiku. Hyeyoung yang melihat perlakuan Hyinjae barusan langsung membelalakkan matanya.

“wae? Kenapa diam saja? Tidak bisa membalas huh? Dasar dungu!” ledek Hyinjae sunbae.

“Ya! kesabaranku sudah habis!” kataku sambil memegang pipiku.

‘PLAK!’ akupun membalas menamparnya. Tiba-tiba..

“YOON SOHEE! Apa yang kau lakukan?!” suara ini? Kwangmin oppa?

-end of Sohee POV-

Kwangmin POV

Aku kembali ke UKS untuk membawa kuncinya, tapi sesampainya disana..

‘PLAK!’ aku melihat Sohee menampar Hyinjae, apa benar yang kulihat ini? sohee, dia menampar Hyinjae?

“YOON SOHEE! Apa yang kau lakukan?!” aku berteriak dari depan pintu.

“kwangmin oppa?” Sohee menoleh kearahku.

“k.. kwangmin-ahh~ dia menamparku.. sakiiiit” keluh Hyinjae

“kau!! tega sekali kau menampar Hyinjae seperti itu! padahal dia sedang cedera, seharusnya kau mengobati kakinya bukan malah menamparnya!!” kataku.

“tapi oppa.. a.. aku” kata-kata Sohee terputus.

‘PLAK’ aku menampar Sohee.

“ups!” kata Hyinjae seperti meledek Sohee.

“omona!” Hyeyoung menatapku tak percaya.

Chamkkanman! Kenapa aku menampar Sohee tanpa tau bagaimana masalahnya dulu? Sohee tidak mungkin menampar Hyinjae tanpa alasan, aku sudah kenal dengan Sohee. Aish! jo Kwangmin nomu paboyo!

Sohee memegang pipinya, tubuhnya bergetar, aigoo~ dia pasti menangis, ottoke? aish! apa yang sudah ku lakukan?

“So... Sohee, mian, aku tidak bermaksud..” aku memegang pipinya yang kutampar tadi. aku melihat pipinya dan yang benar saja?! Pipinya sampai memerah begitu, aish jinjja! Pasti aku menamparnya dengan keras.

“puas kau sudah menamparku hah?!” Sohee memotong kata-kataku, dia menjauhkan tanganku dari pipinya.

“Sohee, mian tadi itu aku..” kataku sambil memegang bahunya belum aku selesai mengatakan kalimatku tapi Sohee memotong kata-kataku lagi.

“aku benci kwangmin oppa” kata Sohee dingin. Dia menghapus air matanya kasar. Dia menatapku sebentar, dari matanya bisa kulihat sekarang dia dipenuhi dengan perasaan sedih, benci dan kecewa. Aku terdiam dibuatnya. Sohee berjalan gontai ke arah pintu keluar, tapi tiba-tiba dia menghentikan langkahnya dan menoleh kearahku lagi.

“oh ya, untuk oppa dan Hyinjae sunbae, selamat berbahagia^^” kata Sohee sambil tersenyum, aku tau senyum nya itu dipaksakan. senyumnya terlihat memilukan. Sohee pergi berlari meninggalkan kami disini.

“aish! kwangmin sunbae! kau benar-benar keterlaluan!! Kau pasti akan benar-benar menyesal kalau tau masalah yang sebenarnya!” ucap Hyeyoung.

“kau jahat!” pekik Hyeyoung dan ikutan pergi dari ruangan UKS ini.

“haaaaaahhh!!!” aku mengusutkan rambutku frustasi.

“k..kwangmin-ahh, kau..”

“katakan bagaimana masalah yang sebenarnya!” aku memotong kata-kata Hyinjae.

“di..dia, dia memaksaku untuk menjauhimu, ya aku nggak mau, dia malah menamparku” jelas Hyinjae. Aku tau dia bohong.

-end of Kwangmin POV-

Hyinjae POV

“di..dia, dia memaksaku untuk menjauhimu, ya aku nggak mau, dia malah menamparku” kataku berbohong.

“geotjimal! Sohee tidak seperti itu! katakan yang sebenarnya atau aku tidak akan mau menemuimu lagi” kata Kwangmin, sepertinya dia tau kalau aku berbohong..

“ba.. baiklah! Aku yang menamparnya duluan! Aku yang menghinanya duluan! Puas?! Tapi aku melakukannya karena aku muak dengannya, dia selalu mengganggu kita Kwangmin!” kataku, aku terpaksa jujur, aku tidak mau kalau misalkan Kwangmin benar-benar tidak mau menemuiku.

“mengganggu kita katamu? Hey, kau tidak sadar kalau kau itulah yang telah menggangguku dengan Sohee.” Kata Kwangmin. baru saja dia mau keluar dari UKS tapi..

“kwangmin-ahh! chamkkanman! Jangan kejar dia!” pekikku, aku tidak mau dia meninggalkanku dan pergi ke Sohee.

“dia penting untukku” kata Kwangmin dingin dan akhirnya dia pergi juga dari UKS ini. aku menekuk lututku lalu memeluk lututku itu. sepenting itukah Sohee untuk Kwangmin? aish, perasaan apa ini? kenapa aku merasa jadi nappeun saram begini. apa aku benar-benar jahat?

“hiks, hiks” aku menangis mengingat kesalahan yang sudah kuperbuat. Akhirnya aku sadar kalau aku benar-benar salah. Aku benar-benar jahat dan aku menyesal, tapi aku.. aku tidak mau Kwangmin pergi dariku dan bersama yeoja lain. ottoke?

-end of Hyinjae POV-

Sohee POV

Aku berlari di lorong sekolah itu. aish, aku menangis! Sial.

tiba-tiba..

‘BRUUKK’

Aku menabrak seseorang.

“Sohee? Ahh, disini kau rupanya, aku mencarimu dari tadi^^” kata orang yang kutabrak itu dan ternyata orang yang kutabrak itu ialah Minwoo oppa. aku menundukkan kepalaku dan menahan tangisku.

“eh? sohee? Waeyo?” tanya Minwoo oppa. aish, kenapa kau Minwoo oppa melihatku dalam keadaan rapuh begini?

“a.. ani, gwenchana^^” aku menghapus air mataku dan menundukkan kepalaku, aku tidak mau Minwoo oppa melihat mataku yang sembab.

“umm, minwoo oppa aku mau pulang dulu ya, permisi~^^” aku mau pergi meninggalkan minwoo oppa tapi tiba-tiba, minwoo menarik tanganku. Aku masih menundukkan kepalaku.

“kenapa kau menutupi masalahmu dariku? Jangan tutupi apapun dariku, ara?” minwoo oppa memegang daguku dan menaikkan kepalaku agar aku bisa melihat matanya.

“hiks.. hiks..” isakanku mulai terdengar. Minwoo oppa mulai memelukku dan mengeratkan pelukannya.


“HUAAAAAAA~!” tangisku pun pecah, aku menangis dipelukan Minwoo oppa. Sebenarnya aku tidak mau melakukan ini, tapi keadaan yang memaksaku.

“menangislah sepuasmu Sohee” minwoo oppa mengelus puncak kepalaku, aku masih di dalam pelukannya.

“Aku benci Jo Kwangmin! Tapi aku masih menyukainya~! Hiks~ hal ini benar-benar menyiksaku~ hiks” aku terus menangis di pelukan Minwoo oppa.

“hahah, aku benarkan? Kau itu sebenarnya menyukai Kwangmin, kau baru menyadarinya kan?” kata Minwoo oppa.

“bebanku terlalu banyak! Aku tidak bisa menahannya lagi~ hiks” Minwoo oppa. makin mengeratkan pelukannya kepadaku.

-end of Sohee POV-

Kwangmin POV

Aku mencari Sohee kemana-mana. Tapi tidak ketemu juga, dia dimana sih? Tiba-tiba aku melihat Hyeyoung sepertinya dia mencari Sohee juga.

“Hyeyoung-ahh, kau lihat Sohee tidak?” tanyaku.

“untuk apa kau mencarinya?” tanya Hyeyoung ketus.

“aku tanya, kau lihat dia tidak?!” tanyaku.

“hey, aku juga sedang mencarinya tau! Yasudah, kajja, kita cari bareng.”

“hhhhh~” aku menghela nafasku, aku terus mencari Sohee bersama Hyeyoung. Sampai akhirnya aku melihat seorang namja dan yeoja sedang berpelukan. Yeoja itu adalah Sohee, sedangkan namja itu adalah Minwoo. Panas, aku benar-benar panas melihat Minwoo memeluk Sohee seperti itu.

‘BUGH!’

Aku memukul dinding yang ada disana dan pergi dari tempat itu. aku tidak tahan melihat Minwoo memeluk Sohee seperti itu.

-TBC-

Huahahaha XD chapter ini agak sinetron gitu XD huahahaha~ oh iya, besok chapter terakhir ;)
Mian ya kalau gaje, jelek, aneh, nggak memuaskan, ngebosenin, bikin mual ataupun bikin ngantuk T.T

Aku kan masih author amatiran, terus aku juga kekurangan ideh T.T

yasudlah, RCL yaaaaah~ hiks, jangan ‘R’ doang atau ‘C’ doang atau ‘L’ doang dong T.T lengkapi semua ya XD nanggung tau hohohoho~ XD
Udah deh itu aja ;)

Gumawo^^ *bow*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar