PERHATIAN

PERATURAN -->
1. setiap membaca fanciction di sini, WAJIB KOMENTAR
2. DILARANG MENG-COPY artikel di sini, baik sebagian apalagi seluruhnya !
3. jangan lupa JOIN dengan BLOG ini
terima kasih

Kamis, 23 Februari 2012

Fanfiction BoyFriend | My Love is Back | Chapter 9

Tittle : My Love Is Back *Chapter 9*
Author : Amira Deani a.k.a Yoon Sohee
Rating : Tentuin sendiri aja yaaah~^^
Genre : Romance, Comedy (0,0000000000001%)

Main Cast:

-Yoon Sohee (gak boleh protes loh~ :p)

-Jo Kwangmin

Other cast :
-Shin Dongho/Yoon Dongho (anggap aja marganya Dongho itu ‘Yoon’ yah^^ soalnya disini dia jadi oppanya author =3)
-Lee Hyerin (ini temen gembel-gembel-an (?) author yang namanya 'Novita Rosha Putri')
-Kim Hyeyoung (ini sepupu kesayangan *nggak iklas xp* author yang namanya 'Hani Faturrahmi')
-Park Hyinjae (ini bebeb~ :* author XD namanya 'Aldila Andrani)
-Yoon Aechan (OC)
-Jo Youngmin
-No Minwoo
-Lee Jeongmin
-Shim Hyun Seong
-Kim Donghyun

Yoon Sohee itu Author, Kwangmin punya author, Cerita punya author, yang lain di obral xP *pletak!*


Annyeong readers~!!! x) *muncul dari balik tirai(?)*
Annyeong!!! Anaenya Kwangmin alias author tercinta datang XD *plak!*

Oh iya, aku ingatin lagi, kalau disini Kwangmin sama Youngmin itu ‘BUKAN SODARAAN’ dan ‘NGGAK SALING KENAL’^^ oke?



ini murni dari isi kepala aku~ jadi mungkin aja FF ini gaje, karena otak aku yang emang gaje (?) + aku masih author amatiran T.T *nangis di bawah shower*

oh iya, mian kalau misalnya ada kesamaan nama, adegan, kata-katanya atau apapun^^
mohon yang udah baca meninggalkan jejak ^^ jejak-jejak kalian sangat berarti buat author (?)

SIDERS~!!!!! Pergi aja kelaut, disumpahin jadi kolor lu :p *digebukin*

NO PLAGIATOR! plagiat itu dosa loh ^^v

adu du duh~ gak tau mau ngomong apa lagi ==a
Yasudlah, HAPPY READING ALL!! ^^
———————————————————————————————————————-

Kwangmin POV

Ketika Sohee sudah setengah jalan mendribble bola, tiba-tiba dia sempoyongan dan tubuhnya ambruk. Omo! dia kenapa?! aish! kenapa aku sepanik ini? Minwoo langsung berlari ke arah Sohee.

“Sohee-ya! gwenchana?!” tanya Minwoo panik, dari nada bicara nya terdengar dia sangat khawatir. Reflek, aku langsung berlari kearah mereka yang mengerumuninya dan kemudian menggendong Sohee.

“biar kuurus dia, minwoo-ya, kau lanjutkan latihannya ya.” kataku dan kemudian pergi dari lapangan basket ini, aku langsung menggendong Sohee ke tempat parkiran lalu memasukkannya ke mobilku dan membawanya pulang. Aish, kenapa aku jadi baik begini sih dengan yeoja? haaaah, otakku yang memerintahkanku melakukannya == tapi aku akui, aku benar-benar khawatir.

-end of Kwangmin POV-

*****
Author POV (author: ini pertama kali lo ada author POV XD)

“Aduuh~ kenapa dia belum sadar juga sih? == lama banget pingsannya.” Kata Kwangmin kepada Ommanya. Dari tadi, mereka berdua sibuk menunggui Sohee yang masih tertidur.

“molla, yang jelas kata dokter keadaannya sudah membaik, aigoo~ omma benar-benar stres ketika melihatmu datang-datang kerumah membawa Sohee yang sedang pingsan, omma takut terjadi apa-apa padanya, haaaah~ syukurlah dia tidak apa-apa. Cuma maag nya aja yang kambuh” Kata Hyesun ommanya Kwangmin.

“oh iya, omma mau pergi sebentar, kau jaga Sohee ya^^ nanti kalau dia sadar langsung kasih makanan yang ada di meja terus beri dia obat tadi ya.” tambah Hyesun.

“hah?! Kenapa harus aku sih? Kenapa bukan pelayan saja?” ujar Kwangmin tidak terima.

“karena cuma kau yang bisa omma percaya^^ jaga dia baik-baik ya” Hyesun langsung meninggalkan Kwangmin dan Sohee dan kemudian  keluar dari kamar Sohee.

“aish jinjja!” gerutu Kwangmin, bisa dilihat Kwangmin benar-benar menekuk wajahnya sekarang.

“aigoo~ Yoon Sohee, kenapa kau selalu menyusahkanku?” tanya Kwangmin kepada Sohee yang masih belum sadar. Tentu saja tidak ada jawaban sama sekali.

“haaah, kau juga sering membuatku kacau, nan molla, kenapa aku harus berdebar kalau di dekatmu, padahal aku sudah hampir 2 tahun tidak berdebar seperti ini” kata Kwangmin lagi. ne, Kwangmin tidak pernah berdebar lagi semenjak ‘yeoja itu’ meninggalkannya dan membuatnya membenci dengan yang namanya yeoja, kecuali ommanya sendiri. Baginya, ‘yeoja itu’ benar-benar telah menyakitinya. Sampai sekarang Kwangmin masih belum bisa melupakan ‘yeoja itu’

Kwangmin memperhatikan mata Sohee yang sedang tertutup, hidungnya, pipinya dan bibirnya. Dia mengelus pipi yeoja itu pelan, tiba-tiba saja Kwangmin tersenyum kecil dan mendekatkan wajahnya ke wajah Sohee..

5 cm.. 4 cm.. 3 cm.. 2 cm.. 1 cm..

Omo! Sudah pasti sebentar lagi bibir Kwangmin mendarat ke bibir Sohee. Tapi..

‘DOEEEENGGGG’

“ngg.. pizza.. hmm.. sluuurrppp wuaaa” Sohee mengigau. Kwangmin langsung menjauhkan wajahnya dari wajah Sohee. Dan menepuk-nepuk pipinya sendiri.

-end of Author POV-

Kwangmin POV

“omo! apa yang barusan mau kulakukan?! Ahh! apa aku sudah gila?!”

Aigoo~ kenapa tadi aku sampai hilang kendali begitu? syukurlah dia mengigau. Aish! kenapa aku mau menciumnya tadi? apa aku.. hoaaah! molla.

“haaaah! Aku benar-benar bingung!” Aku menutup wajahku dengan kedua telapak tanganku. Aku tidak bisa mengerti perasaanku sendiri.

Tiba-tiba..

“nggg.. aku dimana?” terdengar suara Sohee yang agak serak dan kemudian mencoba untuk duduk.

“kau dirumahku, tadi kau pingsan, haaaah.. akhirnya kau sadar juga, Kukira kau sudah mati tadi :p”

“grrrrr, enak aja mengatai ku sudah mati! nih liat! Masih idup!” Kata Sohee sambil melotot.

“aigoo~ sudah kubilang, jangan melotot seperti, bikin mual :p”

“grrrrrrrrrrr! Neo jinjja!!” baru saja Sohee mau memukul kepalaku.

Tiba-tiba..

‘kruuyuuuukkk’

Sohee memegangi perutnya.

“sunbae, baegopayo~” Sohee menggigit bibir bawahnya.

“hahaha.. sudah kuduga, ige makanlah. lain kali kau harus sarapan, betul kan kubilang? Kau jadi menyusahkan semua orang ==” aku memberikannya makanan yang sudah disediakan omma tadi.

“mianhaeyo, aku sudah menyusahkan banyak orang” kata Sohee dengan tampang bersalahnya.

“wuuuuaaa! Akhirnya T.T hiks *berlinang air mata (?)*” Sohee mengambil makanan itu dan memakannya dengan cepat, mulutnya benar-benar penuh, dasar, kenapa dia tidak menjaga cara makannya di depan seorang namja sih? -,-

“uhuk! Uhuk!” Sohee tersedak.

“babo! makan itu pelan-pelan!” aku memberikan segelas air putih padanya.

“phuuuaaah! Hosh hosh uhuk”

“mianhae, habisnya aku lapar sekali^^ hehe” katanya dengan tampang tak berdosa.

“yasudah, lanjutkan makanmu, tapi pelan-pelan” kataku. Sohee cuma mengangguk paham dan melanjutkan acara makannya.

Setelah selesai makan Sohee langsung menaruh piringnya di meja yang ada disamping tempat tidur, lalu kemudian meminum air putih.

“huuuua~ kenyaaang^^” Sohee memukul-mukul perutnya pelan.

“sekarang minum obatmu” aku mengambil obat yang ada di meja dan menyodorkan kepada Sohee.

“ahh, sirheo == aku kan nggak sakit lagi sunbae, obat itu nggak enak”

“bego, mana ada obat yang enak == kata dokter kau harus minum obat, jadi, kau harus habiskan semua obatnya, ara?”

“aish, arasseo~” Sohee pun mengambil obatnya dari tanganku, dan dia mengeluarkan semua obat yang dikemas di dalam pelastik itu.

“lho? Kok dikeluarin semua? Mau ngapain?” tanyaku bingung.

“katanya aku harus habiskan obatnya, jadi yasudah mau kuhabiskan sekarang^^”

#GDUBRAAAKKK!!!

‘pletak!’ aku menjitak kepalanya.

“ya! appo~ salahku apa sih?! ==”

“babo! kalau kau minum semuanya sekarang, sembuh sih nggak, mati iya ==”

“tapi tadi katanya aku harus habiskan obatnya =3=” Sohee mengerucutkan bibirnya.

“ya nggak gini juga caranya -,-”

“jadi gimana?” tanya Sohee. Yaampun, yeoja ini bodoh atau apa sih? ==

“begini minum obat itu ada aturannya, pagi kau minum satu, siang kau minum satu, malam kau minum satu. Ara?” jelasku pelan-pelan.

“terus besoknya?” tanya Sohee lagi.

“sama, pagi kau minum satu, siang kau minum satu, malam kau minum satu”

“terus besoknya lagi?”

“ya sama!! Kayak tadi juga! Pagi minum satu, siang minum satu, malam minum satu!! Begitu seterusnya.” yatuhaan, yeoja ini benar-benar membuatku naik darah ==

“seterusnya? Terus kalau obatnya abis gimana?” tanya Sohee dengan tampang polosnya.

“Ya nggak usah diminum lagi!! aish jinjja!” aku memegangi keningku karena pusing melihat tingkahnya.

“ohh, ne, aku lupa^^ gumawo sunbae^^” katanya sambil tersenyum manis ke arahku.

‘DEG’

Kan, jantungku berdebar lagi! Jo Kwangmin, tenang.. tenang..

“ngg, sudah ya, aku mau balik ke kamar, annyeong” aku meninggalkannya sendirian di kamarnya dan kemudian pergi ke kamarku. Aku tidak mau berlama-lama disana, aku takut kalau nanti aku kehilangan kendali lagi seperti tadi ==

-end of Kwangmin POV-


*****
Sohee POV

Pagi ini seperti biasa, aku berangkat ke sekolah dengan bis, dan seperti biasa pula, sebelum mandi aku terpeleset dulu :3 (?) #gak penting

Sesampainya di sekolah, aku merasa ada yang janggal o.o, kenapa semua orang memperhatikanku? aku memeriksa pakaianku, tidak ada yang salah, rambutku? baik-baik saja :3, apa jangan-jangan celana dalam ku keliatan? O.o, ohh.. hmmm.. nggak juga, kenapa sih?

Tiba-tiba..

“ya! Sohee-ya!” suara ini..

“Hyeyoung-ahh? hyerin-ahh? ada apa” tanyaku.

“ikut kami!” mereka berdua menyeretku. Aku cuma bisa mengikuti mereka dengan tampang bingungku.
Mereka berdua membawaku ke taman belakang. Sesampainya di taman belakang, hyerin dan Hyeyoung langsung menatapku tajam.

“w..wae? o.o” tanyaku takut-takut.

“apa hubunganmu dengan kwangmin sunbae?” tanya Hyeyoung.

“memangnya kenapa?” tanyaku.

“kenapa katamu? Haaah~ kau tau tidak, kau itu yeoja pertama yang diperlakukan Kwangmin sunbae seperti itu, Kwangmin sunbae mana pernah mau membantu seorang yeoja, makanya, kalian berdua itu sekarang dicurigai, kalian berdua sekarang menjadi gosip hangat disatu SMA ini” jelas Hyeyoung.

“lho? Membantu apa? Kapan Kwangmin sunbae membantuku?” tanyaku bingung.

“aduuuh, kemarin kan kau pingsan, kau tau tidak siapa yang mengantarmu pulang? Yang mengantarkanmu pulang itu Kwangmin sunbae” kata Hyerin.

“mwo?! Jadi kwangmin sunbae yang mengantarku kerumah?” kataku. Wuuaaah, aku baru tau, pantas saja kemarin dia sudah ada disebelahku =3

“aigoo~ jadi kau tidak tau kalau dia yang sudah menggendongmu dan membawamu kerumah? == parah” ujar hyerin

“wajarkan kalau dia yang mengantarkanku pulang kami kan satu ru..” kata-kataku terputus.

‘glek’

aku langsung membekap mulutku. A.. aku bicara apa tadi? o.O Aigoo, nomu baboyo! kenapa bisa keceplosan sih? X3

“apa katamu?!” ujar hyerin dengan ekspresi kaget.

“hummm” aku menggelengkan kepalaku cepat, aku masih menutup mulutku dengan kedua tanganku.

“Ppali, katakan kepada kami” kata Hyeyoung.

“ba.. baiklah, tapi jangan katakan pada siapa-siapa ya, yaksok?” kataku.

“ne, yaksok” kata Hyerin dan Hyeyoung serempak.

“well, aku tinggal satu rumah dengan kwangmin sunbae T.T”

“mwo?! Jadi kalian satu ru.. huph!” pekik hyeyoung, aku langsung membekap mulutnya.

“jangan teriak-teriak x3” kataku lirih.

“hm” hyeyoung menganggukkan kepalanya dan melepaskan bekapan itu.

“kok bisa sih?” tanya Hyerin.

“jadi gini.. bla bla bla bla, terus.. bla bla bla bla, dan bla bla bla bla, jadinya.. bla bla bla bla” jelasku panjang lebar pada Hyerin dan Hyeyoung.

“wuaaaa~ beruntung sekali x3” kata Hyeyoung.

“beruntung apanya? ==” kataku.

“kau tau, banyak sekali yeoja yang menginginkan posisimu yang sekarang, kalau mereka tau, habislah kau” jelas Hyerin.

“karena itu, jangan beri tau yang lain ya” kataku.

“ne.. arasseo^^” jawab Hyerin dan Hyeyoung serentak.

“sekarang kita ke kelas ya, sebentar lagi mau masuk” kata Hyerin.

“ne, kajja!” ajak Hyeyoung.

Sesampainya di dalam gedung sekolah...

“YOON SOHEE!!!!!” pekik segerombolan yeoja.

“huuuuaaa!” pekikku.

“n..nan?” aku menunjuk diriku sendiri dengan tampang takut-takut.

“siapa lagi kalau bukan kau?!” yeoja-yeoja itu menatapku dengan tatapan kematian.

“a..ada apa salahku apa? O.o” tanyaku.

“apa hubunganmu dengan Kwangmin sunbae kami?” pekik seorang yeoja.

“ne, kenapa kalian dekat sekali?! Kau tau? Sebelumnya Kwangmin sunbae tidak mau bersikap seperti itu terhadap yeoja.” tanya yeoja lain.

“kalian pacaran ya?!” tanya yeoja yang lain lagi. banyak pertanyaan dari mereka yang ditujukan kepadaku, terlalu banyak T.T gimana mau menjawabnya?

"awas kalau kau berani mendekatinya! kau itu masih kelas 1 belum boleh dekat-dekat dengan Kwangmin sunbae!" pekik yeoja lain juga.

Tiba-tiba..

“ya! ada apa ini?” seru seorang namja.

“Hyu..hyunseong sunbae?” kata segerombolan yeoja itu.

“ada apa ribut-ribut disini?” tanya namja yang bernama Hyunseong sunbae.

“dia siapa?” bisikku dengan hyeyoung.

“dia salah satu sahabatnya Kwangmin sunbae” bisik hyeyoung kepadaku. Yaampun, anak ini tau banyak hal ternyata ==

“sunbae, ini yeoja yang kemarin pingsan terus digendong Kwangmin sunbae. kami curiga, kenapa Kwangmin sunbae mau menolongnya, padahal biasanya Kwangmin sunbae itu ogah bantuin yeoja, apa mereka pacaran?” tanya seorang yeoja, aku langsung membulatkan mataku. ‘pacaran’?! o.o

“hahah, ada-ada saja kalian ini, tentu saja kwangmin menolongnya, yeoja ini kan sepupuku, wajar kan kalau kwangmin mau menolong sepupu sahabatnya sendiri?” jelas Hyunseong sunbae. hah?! Sepupu?!

“iya kan sohee^^” lho? Dari mana dia tau namaku?.

“eh?! Bu.. bukan.. aku..” kata-kataku terputus. Hyunseong sunbae menatapku tajam, dari tatapannya tersirat ‘cepat-katakan-ya’.

“ahh, n.. ne aku sepupunya^^” kataku lagi. ahh aku mengerti, Hyunseong sunbae pasti mau menolongku. Tapi kenapa dia menolongku? Kami kan tidak saling kenal.

“sekarang semuanya sudah jelaskan?^^ jangan ganggu dia lagi ya, kalau misalnya kalian mengganggunya, kalian tau kan akibatnya?^^” kata Hyunseong sunbae sambil tersenyum. Walaupun dia mengatakannya sambil tersenyum, tetap saja kata-kata itu terdengar seperti ancaman ==.

“n..ne, mianhaeyo sunbae” ucap segerombolan yeoja itu.

“ngg.. Sohee, sekarang kau ikut aku^^” Hyunseong sunbae langsung menarik tanganku.

“e..eh?” Hyunseong sunbae sudah keburu jalan, jadi dengan pasrah aku mengikutinya -,-

Aku mengikuti Hyunseong sunbae, sampai dia berhenti disebuah lorong yang lumayan sepi.

“ngg.. Sohee itu kau kan?” tanyanya tiba-tiba.

“ne, dari mana sunbae tau namaku?” tanyaku.

“aku tau dari Kwangmin, dia sudah tau ini akan terjadi, makanya dia menyuruhku melindungimu.”

“Kwangmin sunbae? dia menyuruhmu melindungiku?”

“ne, begitulah, aku rasa kau itu yeoja special untuknya”

“yeoja special apanya? Dia saja dingin padaku ==”

“sikapnya memang begitu, sebenarnya sikapnya bukan seperti itu, dia menjadi dingin terhadap yeoja karena dulu ada yeoja yang pernah menyakitinya.” Kata Hyunseong sunbae.

“haha, aku kelepasan^^” tambah Hyunseong sunbae. ohh, jadi begitu ya.

“oh iya, mulai sekarang, kau panggil aku oppa ya^^ orang-orang kan mengira kita itu sepupuan, mereka pasti curiga kalau kau tetap memanggilku dengan sebutan sunbae. jadi panggil aku oppa, ara?”

“ne hyunseong sun.. maksudku oppa^^”

“hahaha, bagus^^” Hyunseong oppa mengusutkan rambutku.

“kau tinggal serumah dengan Kwangmin kan?” tanya Hyunseong oppa tiba-tiba.

“dari mana oppa tau? O.o”

“tentu saja, kwangmin terbuka padaku. Hahah~ tenang, aku tidak akan mengatakannya kepada siapa-siapa^^ Cuma aku yang tau kok.”

“wuaaa! gumawo oppa, jeongmal gomawoyo x3” aku membungkukkan badanku berkali-kali, beeeh.. bisa osteoporosis ini mah == #abaikan

“haha, kau ini lucu sekali, oh iya, sudah masuk, mau kuantar ke kelas mu?”

“ahh.. tidak perlu, aku terlalu merepotkan nanti^^ gumawo oppa, kurom, aku ke kelas dulu ya^^ annyeong~” kataku dan kemudian berlari meninggalkan Hyunseong oppa.


*****
@kantin

“ohh, jadi Hyunseong sunbae mengakui mu sebagai sepupunya hanya untuk melindungimu? Hahah.. kukira kau benar-benar sepupunya” kata Hyerin sambil menyeruput es jeruknya.

“awalnya aku juga kaget, tapi Hyunseong oppa menjelaskan semuanya tadi” kataku.

“mwo? Oppa? sejak kapan kau memanggilnya oppa?” tanya Hyerin shock.

“sejak tadi pagi, dia yang menyuruhku untuk memanggilnya oppa, katanya orang-orang bisa curiga nanti kalau aku tetap memanggilnya dengan sebutan 'sunbae'” jelasku.

“ohh, begitu” ucap hyerin

“oh iya, hyeyoung-ahh, kemarin kau kelompok berapa?” tambah hyerin.

“huuuaa! Aku kelompok tiga x3 kau tau, aku rasa aku jatuh cinta dengan Gongchan sunbae, walaupun dia cuma pemain cadangan tapi dia keren sekali x3 baik lagi, huuua! benar-benar tipe idealku.” Kata Hyeyoung.

“dasar! ==” hyerin menjitak kepala Hyeyoung pelan.

“ihh.. sirik aja :p” ledek Hyeyoung.

“oh ya, Sohee, aku mau memperingatkanmu, sebaiknya kau hati-hati kalau tinggal berdua saja dirumah dengan Kwangmin sunbae” kata Hyeyoung.

“memangnya kenapa?”

“aduh.. gimana ya ceritainnya? ._.” hyeyoung menggaruk-garuk tengkuknya.

“ayolaah.. jangan buat aku penasaran.” Desakku sambil menarik-narik lengan baju Hyeyoung pelan.

“hemm jadi..” hyeyoung menggantung kalimatnya.

“ne?”

“begini, jadi tadi malam aku nonton film, dicerita itu, ada seorang yeoja sedang pergi kerumah teman namjanya buat belajar bersama, terus pas lagi belajar kepala yeoja ini kejedot, namja ini, niupin bekas yang kena kejedot itu, entah kenapa, tiba-tiba aja tangan namja itu turun kepipi yeoja itu, terus turun kebibir, dan.. err.. namja itu mencium yeoja itu kemudian terjadi kejadian yang nggak diinginkan O.O aku takut hal itu terjadi padamu Sohee.” Jelas Hyeyoung.

“ani! Hal itu tidak akan terjadi!” kataku.

“bisa jadi kan, mana tau, Kwangmin sunbae lagi napsu-napsunya o.o” sekarang hyerin yang menakut-nakuti ku.

 ‘glek’

Aku menelan air ludahku karena membayangkannya.

“Andwae!! Andwae!!” aku menggelengkan kepalaku cepat.

“kenapa Sohee?” tanya Hyerin.

“a..aniyo~^^” kataku.

“halah, pasti kau membayangkan kalau misalnya hal itu benar-benar terjadi padamu kan XD?” kata Hyeyoung.

“a..ani! sama sekali tidak kok!” kataku berusaha membela diri.

“jinja? tapi kenapa wajahmu merah begitu? haaa~ ternyata kau sudah besar sekarang, huahaha XD” ledek Hyeyoung.

“apaan sih?! =3=” aku mengerucutkan bibirku.

“haha, kalau kau marah berarti memang benar kau sedang memikirkan hal yang tidak-tidak dengan kwangmin sunbae kan kan? x)” selidik Hyerin. Kenapa sih? Mereka berdua suka memojokkanku? T.T

“hal yang tidak-tidak gimana?” tiba-tiba aku mendengar suara Kwangmin sunbae.

“kyaaa! Sejak kapan kau disitu?!” pekikku.

“baru saja, memangnya ada apa sih? ==a” kwangmin sunbae menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal.

“ah, aniyo, sudah ya aku ke kelas a..annyeong~^^” kataku tergagap-gagap.

‘wuuuuuuuussshhh’ dengan kecepatan 100m per detik (?) aku langsung lari ke kelas. Hyerin dan Hyeyoung sibuk menertawaiku. Dasar ==

“dia kenapa sih?” tanya Kwangmin sunbae.

“hihi, molla^^” jawab Hyeyoung sambil cekikikan.

***** (di skip aja ya^^)

“aduuuh~ ini PR fisika gimana ngerjainnya? T.T nggak ngerti” aku menggaruk-garuk kepalaku.

“apa aku minta tolong dengan Kwangmin sunbae saja ya?” kataku sambil menggigit pensil ku.

“ahh, ne^^ minta tolong aja ah” kataku. Aku mengambil buku fisika ku dan langsung menuju ke kamar Kwangmin sunbae yang bersebelahan dengan kamarku.

‘Ckreeek’ aku membuka pintu kamar itu dan..

“Kyaaaaa~!!! Kwangmin sunbae!!!!!” pekikku ketika melihat ‘sesuatu’ yang seharusnya tidak kulihat.

-TBC-

Huaaah~ *renggangin otot* *plak! XD*
Akhirnya selesai juga yang chapter 9, mian ya kalau misalnya gaje, author lagi bad mood , PR liburan author kerendam air soalnya == mian ya readers >

Kemaren jempol author terkilir gara-gara main basket, jadi susah ngetik deh, makanya jadi kependekkan ceritanya mian >

itu aja deh, mohon comment nya ya^^ author butuh banget comment para readers buat perbaiki kekurangan FF nya^^ kalau bisa dilike sekalian XD *plak!*
Hahah~ itu aja deh^^ gumawo

sekali lagi RCL! XD

Tidak ada komentar:

Posting Komentar