PERHATIAN

PERATURAN -->
1. setiap membaca fanciction di sini, WAJIB KOMENTAR
2. DILARANG MENG-COPY artikel di sini, baik sebagian apalagi seluruhnya !
3. jangan lupa JOIN dengan BLOG ini
terima kasih

Minggu, 19 Februari 2012

Fanfic BoyFriend | Coffee Friend | Chapter 2


Title: Coffee Friend
Author: admin ^^YuMin~
Main cast: no min woo
Other cast: all member of Boyfriend dan beberapa orang gak penting. #plak
Genre: romance comedy
Rating: yang biasa ajalah...
Length: sequel lagi^^ Part #2





Min woo POV.

“kau ini siapa?”

Sosok malaikat itu menatapku. Wajahnya benar-benar seperti malaikat. Berambut blonde dengan bibir yang manis. Tapi dia namja. Dia menggaruk kepalanya dan terlihat bingung melihat sampah seperti aku.

“kau baik-baik saja?”

“aku lapar....”

Ya. Cacing di dalam perutku sudah mengadakan konser tunggal. Aku sudah tidak kuat menahan nafsu makan mereka. Namja itu tersenyum kecil.

“kau seperti anjing yang terlantar..” dia terdiam sejenak.

“ayo! Aku akan membelikanmu makanan!” dia langsung menarik tanganku bangun dari kardus itu.

Aku berjalan pelan di belakangnya sambil menatap punggungnya. Jarang-jarang ada orang baik seperti ini.

“siapa namamu?” tanyanya tanpa menoleh sedikitpun ke arahku.

“n,,,no min woo!”

“sedang apa tadi kau disitu? Kau dibuang majikanmu?”

“a,,tadi aku sedang mencari pekerjaan,,, lalu aku,,,”

“kau mencari pekerjaan?” dia memotong pembicaraanku dan berhenti tiba-tiba.

“n,,nae...” aku ragu-ragu menjawab. Dia menoleh kearahku sambil tersenyum.

“bagus! aku punya sebuah pekerjaan untukmu! Kita sekalian makan disana!” namja itu kembali menarik tanganku sambil sedikit berlari. Aku mengerutkan alisku. Orang ini penuh kejutan.

Author POV.

Min woo dan namja yang baru saja di kenalnya itu masuk ke dalam sebuah gedung yang begitu asing bagi minwoo. Harum berbagai macam jenis makanan manis langsung menyeruak masuk ke hidung minwoo. Air liurnya saja hampir menetes.

Gedung itu sungguh cantik. Dekorasinya gabungan antara klasik dan modern yang dipadu dengan ornamen-ornamen menarik. Suasananya pun sungguh nyaman. Namja di depan minwoo terus berjalan hingga dia berhenti di depan seseorang. Seorang namja dengan rambut merah yang sedang memegang sebuah majalah dan di mejanya terdapat sebuah capuccino hangat.

“ah,,,kau datang..” sapa namja berambut merah itu ketika melihat youngmin –keponakannya- datang. Minwoo canggung. Dia tak tau harus berbuat apa di hadapan namja berambut merah itu. Akhirnya dia lebih memilih untuk tersenyum dengan wajah polosnya.

“apa itu?” tanya paman eh om eh paman aja deh-> tanya paman youngmin saat melihat orang asing berdiri di belakang youngmin. Minwoo merasa tidak enak dan dia segera bersembunyi dibalik punggung malaikatnya.

“oh...” youngmin menoleh kearah min woo.

“aku memilihnya!” tambahnya.

“memilih?” paman youngmin mengerutkan alisnya.

“ne, bukannya kau bilang kalau kau butuh seorang asisten?” youngmin mendorong tubuh minwoo ke hadapan pamannya. Donghyun –paman youngmin- menatap minwoo dari atas kebawah.

Menurut donghyun, wajah cantik saja tidak cukup. Pakaian minwoo dan penampilannya yang terkesan ‘kotor’ membuat dia ragu untuk menyetujui ide yougmin. Tentu saja, siapa yang mau mempunyai seorang asisten dengan baju yang robek-robek?

“aku tidak butuh orang yang tidak jelas sepertimu!”

Perkataan donghyun itu membuat nyali minwoo menciut. Dia benar-benar merasa menjadi sampah saat ini.

“ah.. anggaplah ini tanda kebaikan hati seorang pimpinan,,,,” rayu youngmin. Sebenarnya dia berkata begitu karena dia tidak mau menjadi asisten pamannya. Dengan adanya minwoo saat ini, dia merasa terselamatkan.

“apa kelebihanmu?”

Minwoo tersenyum. baru kali ini ada yang menanyakan kelebihannya. Biasanya banyak namja yang meminta nomor handphonenya atau nomor sepatunya(?).

“a,,,aku,,,benar-benar ahli di bidang dance!” minwoo mengangkat ibu jarinya untuk menegaskan kalau dia benar-benar hebat.

“ini kan cafe? Bagaimana aku bisa menggunakan kelebihanmu itu?” donghyun tersenyum lucu. Benar-benar  anak yang menyedihkan, pikirnya.

“ayo lihat sekali saja, aku penasaran!” youngmin masih tetap merayu demi misinya.

Minwoo menarik nafas panjang. Dia mulai menari dengan diiringi lagu favoritnya. Gerakan tubuhnya lemah gemulai dan terkesan imut. Sangat cocok dengan wajahnya yang sangat cantik. Semua namja yang melihatnya pasti gemas. Dia benar-benar menarik perhatian orang-orang yang ada disana termasuk para pegawainya.


Tiba-tiba ada seorang namja yang berlari merangkulnya. Minwoo terkejut dan segera menoleh. Dia mendapati seorang namja berambut keriting dengan mata yang sangat sipit sedang tersenyum.

“siapa gadis ini? Uwah... dia benar-benar tipe gadis idealku..” namja itu kemudian mencolek dagu minwoo. Minwoo sedikit kesal, tapi dia harus menahan emosinya mengingat kekacauan yang telah terjadi di part 1(?)

“hyungnim,,, apa maksudmu dengan tipe idealmu?” seorang namja lain menyanggah. Sementara namja berambut keriting itu terus meraba-raba tubuh minwoo.

“disini kan coffee prince.. jika dia datang untuk bekerja... itu melanggar peraturan cafe ini!” jawab namja lain yang ternyata wajahnya amat mirip dengan youngmin. Ya, dia adalah kembaran youngmin yang telah terhasut oleh donghyun untuk bekerja disana.

“tapi hyung... kita membutuhkan orang yang bersinar seperti dia ini..” namja berambut keriting itu menatap donghyun dengan wajah memelasnya.

“disini.. terlalu membosankan..” tambahnya.

Donghyun menarik nafas dalam-dalam dan mencoba mengambil keputusan yang tepat.

“bisakah kau melakukan yang terbaik?” donghyun menatap minwoo. Minwoo bingung untuk menjawab. Wajahnya benar-benar terlihat bingung.

“baiklah... lakukanlah yang terbaik!” donghyun tersenyum sambil beranjak pergi. Minwoo ikut tersenyum senang dan membungkukkan badannya. Dia merasa kalau perjuangannya mencari pekerjaan hari ini tidaklah sia-sia.  Dan yang terpenting, dia merasa kalau dia bukan sampah untuk kakaknya.

“uwaaa.. daebak, daebak!” sorak namja-namja yang ada di sekeliling minwoo sambil mengajaknya untuk high five.

“ayo.... aku kan sudah janji untuk mengajakmu makan! Kwangmin, buatkan kami 2 waffle ice cream,,,, dan,,,,hm,,jeongmin, buatkan juga 2 cafe latte ya!” youngmin menarik minwoo untuk duduk di sebuah meja.

“hm..hyung,,,,” minwoo memanggil youngmin ragu-ragu. Youngmin menatap minwoo sambil tersenyum.

“hari ini harusnya aku mengucapkan terima kasih untukmu!”

“ani, hyung! Aku yang harusnya berterimakasih kepadamu...” minwoo menggeleng cepat.

“kau adalah keberuntunganku hari ini!”

“ani, tapi hyung yang keberuntunganku hari ini!” minwoo menggeleng lagi. Youngmin tersenyum lucu melihat tingkah minwoo.

“oya,,,aku belum tau namamu hyung!”

“aku? Jo-youngmin imnida!” youngmin menyangga dagunya dengan tangan.

“hm,,,ini,,, cafe seperti apa? Dan siapa orang-orang tadi?”







seperti apa orang-orang itu? tunggu part 3! komen, komen, komen....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar