PERHATIAN

PERATURAN -->
1. setiap membaca fanciction di sini, WAJIB KOMENTAR
2. DILARANG MENG-COPY artikel di sini, baik sebagian apalagi seluruhnya !
3. jangan lupa JOIN dengan BLOG ini
terima kasih

Minggu, 19 Februari 2012

Fanfic BoyFriend | Coffee Friend | Chapter 3


Title: Coffee Friend
Author: admin ^^YuMin~
Main cast: no min woo
Other cast: all member of Boyfriend dan beberapa orang gak penting. #plak
Genre: romance comedy
Rating: yang biasa ajalah...
Length: sequel lagi^^ Part #3




Minwoo POV.
“hm,,,ini,,, cafe seperti apa? Dan siapa orang-orang tadi?” aku menatap youngmin. Dia hanya tersenyum sambil melihat keluar jendela.

“ini...adalah cafe turun-temurun dari keluarga ibuku! Dan pria berambut merah tadi adalah adik ibuku yang paling kecil.. makanya dia masih terlihat muda! Namanya kim donghyun..karena dia anak laki-laki satu-satunya dari keluarga ibu, jadi dia yang diberi tanggung jawab untuk mengelola cafe ini!” youngmin menarik nafas sebelum dia melanjutkan pembicaraannya.

“dia banyak merubah cafe ini dari bentuk asalnya... lihatlah! Semuanya jadi terlihat modern, dan pengunjung kebanyakan yeoja....karena cafe ini adalah coffee prince!”

“ini pesanannya..” tiba-tiba seorang namja yang ramah meletakkan 2 buah piring makanan dan 2 buah cup kopi di atas meja dan membuat pembicaraan youngmin terhenti.

“gomawo hyunseong hyung!” youngmin tersenyum kearah namja bernama hyunseong itu. Hyunseong pun tersenyum sambil pamit kembali ke dapurnya.

“coba kau cicipi cafe latte nya..”

Aku terkejut dan segera mengambil cangkir kopi itu. Baunya begitu harum dan bentuknya pun manis. Aku tak segan-segan untuk mencicipinya. Hm......hanya seteguk saja. Rasanya bahkan tak terlupakan.

“yang membuatnya adalah jeongmin hyung...dia pembuat kopi yang handal..selain itu penampilannya juga menarik dan bisa berkata manis pada siapapun! Makanya dia adalah harta karun di cafe ini..” youngmin menunjuk kearah namja berambut keriting yang tadi merangkulku. Memang sih, dia sedikit menyebalkan. Tapi sikapnya kepada yeoja-yeoja yang berjajar di depan mejanya itu sungguh manis.

“buka mulutmu!” kata youngmin tiba-tiba. Aku segera menurut dan membuka mulutku. Dia menyuapiku sepotong waffle miliknya. Omo~. Entah mungkin karena memang perutku yang lapar atau apalah terserah, tapi makanan ini sangaaaaaaaaaat enak.

Aku merasa kalau sebaiknya aku memperlambat untuk mengunyahnya agar makanan ini lebih lama berada di mulutku. Tapi min woo, kau terlalu berlebihan. Masih ada sepiring yang utuh di hadapanmu.

“kalo yang ini, adalah buatan kwangmin! Adik kembarku, dia mungkin memiliki bakat memasak waffle dari ibuku! Makanya dia dengan mudah diajak donghyun hyung untuk bekerja disini...kepribadiannya juga sangat menarik..dan dia berhasil membuat yeoja-yeoja itu mati penasaran karenanya..” kali ini youngmin menunjuk seorang namja yang mukanya memang sangat mirip dengannya di dapur.

Mereka hanya berbeda warna rambut saja. Mengapa aku baru menyadarinya?

“dan namja yang mengantarkan makanan tadi namanya hyunseong! Dia orang yang penuh charisma dan sangat ramah, dia juga sangat rajin bekerja. Lihatlah bagaimana dia tersenyum dengan lembut kepada yeoja-yeoja itu..” youngmin menoleh kearah namja yang tadi. Dia memang sangat ramah. Wah, sepertinya sangat menyenangkan jika bekerja disini.

“kalau...sajangnim(pimpinan) orangnya seperti apa?” aku bertanya ragu-ragu. Kulihat youngmin menghela nafasnya.

“dia orang yang menyebalkan dan suka berbuat seenaknya! Dari dulu aku tidak suka kepadanya..” yongmin menenggak kopinya. Jangan-jangan dia galak? Ah, kenapa aku jadi gugup? Padahal kan sudah terlihat menyenangkan untuk bekerja disini.

“jangan melamun! Makanlah!” youngmin hyung menatapku. Kalau kupikir-pikir, sifatnya dan sifat sajangnim malah mirip. Mengapa mereka tidak akur? Sudahlah, sebaiknya aku memang makan makanan yang enak-enak ini.

--

“noona.....” aku berlari masuk kedalam rumah tanpa mengucapkan kata ‘aku pulang’ seperti biasanya. Aku terlalu senang untuk melakukan itu.

“noona~~~~” aku memanggilnya sekali lagi. Tapi sama sekali tak ada jawaban. Aku pun berjalan keruang tengah dan mendapati yeoja itu sedang tertidur di atas meja.

“huh, dasar! Di bawah kan dingin..” aku mengambil sebuah selimut yang berada di lemari pojok ruangan itu dan langsung menyelimutinya. Tiba-tiba kulihat beberapa koran dan majalah yang berserakan diatas meja dengan beberapa lingkaran merah dengan spidol di dalamnya. Dia pasti sibuk mencari pekerjaan dari benda-benda ini.

“kau bahkan lupa makan..” aku bergumam pelan.

“ani! Aku sudah makan tadi..emh..” tiba-tiba dia terbangun dan menggeliatkan tubuhnya.

“itu tinggal makanan untukmu! Cepat makan, kau pasti lapar setelah berkeliling mencari pekerjaan!” dia tersenyum kecil. Hh.. yeoja ini. Mengapa aku bisa melihat sosok ibu di dalam dirinya?

“sebenarnya.. aku sudah makan! Tapi, aku juga akan makan masakanmu!” aku langsung mengambil makanan-makanan di atas meja itu.

“kau makan dimana? Kau kan tidak punya uang?”

“aku tadi makan enak di sebuah cafe!”

“eeee? Kau mencuri ya?” dia menatap aku dengan curiga. Aku tertawa kecil.

“ada yang memberi aku pekerjaan di tempat itu! Yah, kupikir karena aku punya banyak waktu di liburan musim panas ini, jadi aku terima saja pekerjaan itu! Noona tak usah begitu lelah, kali ini biar aku yang bekerja!”

“minwoo,,” dia memanggil namaku pelan sambil menundukkan kepalanya.

“aku bukan kakak yang baik ya?!”

“ani! Kau kakak terbaaaaaaikkkk di seluruh dunia!” aku tertawa begitupun dengan kakak yang begitu ku sayangi ini.

--

Donghyun POV.

Hari ini aku kembali di cafe. Rutinitas yang cukup membosankan. Tapi ini sudah menjadi tugasku demi nama baik keluarga. Ah, apalah itu. Eh, bukannya kemarin aku baru saja menerima pegawai baru? Anak kecil itu?! Apakah dia sudah datang? Ya, wajahnya sangat polos dan penampilannya membuat orang lain tak percaya.

Tentu, wajah secantik itu sampai terlihat tak terawat. Padahal kalau rambutnya panjang pasti lebih bagus. a, ah, kenapa aku tersenyum sendiri? Memalukan! Sudahlah, sebaiknya aku jangan terlalu lama berdiri di depan cermin.

Ajig nan noui boyfriend e, e, e, e, e

Ah, handphone ku berbunyi. Kulihat nama appa tercantum di depannya. Untuk apa dia menelponku?

“yeobasaeyo?”

“donghyun-ah...” teriak suara di seberang sana. Dasar orang tua. Pakai teriak-teriak segala.

“nae...kenapa appa?”

“park yu min akan datang ke seoul.. dia ingin bertemu denganmu!”

“ah,,kenapa yeoja itu kesini? Kenapa appa tak mencegahnya?”

“untuk apa appa mencegahnya?”

“tapi appa..”

“sudah  ya, appa sibuk! Sudah bagus aku memberitahumu!”

Tuut.tuut.

Orang tua itu menutup teleponnya. Huh. Menyebalkan sekali! Apalagi kalau sampai yeoja itu datang ke cafe ini! Ah.. sebaiknya aku bersembunyi di lantai dua saja. Sepertinya pegawai yang lain pun sedang sibuk.

Aku mulai menaiki tangga menuju lantai dua. Sepertinya ruang ganti cukup nyaman juga untuk bersembunyi dan tak terganggu oleh siapapun.

Cklek..

Pintu pun terbuka dan...

“a,,ah,,maaf!” aku mendapati pegawai baru itu hendak mengganti bajunya dan hanya mengenakan sebuah kaus tipis di tubuhnya. Dia juga terkejut dan langsung menutupi tubuhnya dengan tangan.

“aku tidak tau kalau ada orang disini!” aku menjadi salah tingkah. Sebaiknya aku segera pergi dan menutup pintunya.

Ah, mengapa hatiku jadi cenat cenut seperti ini? Kenapa aku merasa tidak enak dan menyesal begini? Oh, tidak! Jantungku berdetak semakin cepat.

“aku kan laki-laki tulen, masa aku harus menyukai yang setengah-setengah seperti dia!”

Ada-ada saja aku ini.

“donghyun-ah..” tiba-tiba kudengar sebuah teriakan yang sangat mencurigakan. Aku segera mengintip kebawah lewat tangga dan mendapati seseorang yang tak kuharapkan datang ke tempat ini. Benar saja. Yeoja itu benar-benar datang kesini.

“ada yang bisa kami bantu, nona?!” jeongmin tersenyum kearahnya. Dia benar-benar bisa mengatasi seorang yeoja dengan baik.

“aku tak ada urusan denganmu! Aku mencari kim donghyun!” yeoja itu langsung berkeliling di lantai dasar untuk mencariku. Jeongmin melihat kearahku dan mulutnya bergerak mengatakan ‘siapa?’ tanpa menimbulkan suara.

“itu....”



siapakah itu? tunggu di part #4

Tidak ada komentar:

Posting Komentar