PERHATIAN

PERATURAN -->
1. setiap membaca fanciction di sini, WAJIB KOMENTAR
2. DILARANG MENG-COPY artikel di sini, baik sebagian apalagi seluruhnya !
3. jangan lupa JOIN dengan BLOG ini
terima kasih

Kamis, 23 Februari 2012

Fanfiction BoyFriend | My Love is Back | Chapter 12

Title : My Love Is Back *Chapter 12*
Author : Amira Deani a.k.a Yoon Sohee
Rating : tentuin sendiri XP *plak!*
Genre : Romance, Comedy (0,0000000000001%)

Main Cast:

-Yoon Sohee (gak boleh protes loh~ :p)

-Jo Kwangmin

Other cast : -Shin Dongho/Yoon Dongho (anggap aja marganya Dongho itu ‘Yoon’ yah^^ soalnya disini dia jadi oppanya author =3)
-Lee Hyerin
-Kim Hyeyoung
-Park Hyinjae
-Yoon Aechan (OC)
-Jo Youngmin
-No Minwoo
-Lee Jeongmin
-Shim Hyun Seong
-Kim Donghyun
Yoon Sohee itu Author, Kwangmin punya author, Cerita punya author, yang lain di obral xP *pletak!*


Annyeong readers~!!! x) *muncul dari balik tirai(?)*
PRIIIIITTT!!! *niup peluit (?)* anaenya Kwang datang bawa FF XD
Ini Chapter ke 12 nya, mian ya, makin lama ceritanya makin membosankan, soalnya author lagi kekurangan ide nih~ == mian banget ya >< wajar kalau misalnya nanti readers enek bacanya.


Oh iya, aku ingatin lagi, kalau disini Kwangmin sama Youngmin itu ‘BUKAN SODARAAN’ dan ‘NGGAK SALING KENAL’^^ oke?


ini murni dari isi kepala aku~ jadi mungkin aja FF ini gaje, karena otak aku yang emang gaje (?) + aku masih author amatiran T.T *nangis di bawah shower*

oh iya, mian kalau misalnya ada kesamaan nama, adegan, kata-katanya atau apapun^^
mohon yang udah baca meninggalkan jejak ^^ jejak-jejak kalian sangat berarti buat author (?)
SIDERS~!!!!! Pergi aja kelaut, disumpahin jadi kolor lu :p *digebukin*
adu du duh~ gak tau mau ngomong apa lagi ==a
Yasudlah, HAPPY READING ALL!! ^^
———————————————————————————————————————-

Sohee POV

“kwangmin oppa?!” seruku. Aish, kenapa dia bisa ada disini sih? == niatnya nggak mau ketemu malah satu bangku di bis =3=

(posisi duduk sekarang: Minwoo-Sohee-Kwangmin ._.)

“ya! kau tega sekali, berangkat duluan!” kataku sambil memukul bahunya.

“aish, jangan sentuh, alergi :p” kata Kwangmin oppa sambil menjulurkan lidahnya.

“apa katamu?!?!” aku mendelik kearah Kwangmin oppa.

“ya! kan sudah kubilang, jangan melotot begitu, bikin mual”

“ya!!” seruku.

“hahaha, sudahlah, jangan berantem lagi^^” Minwoo oppa menenangkanku.

“uhhhh! =3=” aku memalingkan wajahku dari Kwangmin oppa dan menghadap ke Minwoo oppa.

“gyahahahah” Minwoo oppa cuma bisa tertawa sambil mengusutkan rambutku.


*****
Sudah sekitar satu jam kami di dalam bis, tapi belum sampai juga, aduuuuh~ kapan sampai nya nih?! Aku udah mual di dalam bis! Jalanan nya berliku-liku pengen muntah. >.

“ukkkkkhhhhh! X3" aku menahan muntahku.

Gawat! Tadi aku lupa minum obat anti mabok! Aku menahan muntahku. Ottoke? Pengen muntah ToT aku menoleh ke arah Minwoo oppa, yaaah, dia udah tidur, padahal aku mau minta obat mabok kalau dia punya T.T

“huek..huph!! ukkkhhh” aku masih mencoba menahan muntahku.

“Cari kantong muntah sana, nanti keburu muntah sembarangan lagi” kata Kwangmin oppa.

Tiba-tiba..

“hueeeekkkkkkkk!!!!!!!!!” Omo! muntahku keluar dan hampir saja mengenai Kwangmin oppa. ekspresi Kwangmin oppa langsung seperti ini (O.O) seketika.

hening.

1.. 2.. 3..

“ya!! baru aja dibilangin!! Kalau misalnya aku kena’ gimana?!” kata Kwangmin oppa sambil menjitak kepalaku.

“Huuuuaaa!!!! Mianhaeyo~ nggak tahan lagi soalnya, biar aku bersihkan” kataku sambil membersihkan muntahku.

“aish jinjja!” Kwangmin oppa menggerutu.

“aduuuuuhh~ pusing @_@” aku memegangi kepalaku.

“sudah, tidur!” Kwangmin oppa mendorong kepalaku kasar ke bahunya.

“aish! appo~” kepalaku sakit karena terbentur bahu Kwangmin oppa yang tulang nya keras-keras(?) itu.

“diamlah, aku juga mau tidur” kata Kwangmin oppa lalu memejamkan matanya.

-end of Sohee POV-

Author POV

“diamlah, aku juga mau tidur” kata Kwangmin kwangmin dan kemudian ia memejamkan matanya. Sohee menurut dan memejamkan matanya juga. Lama kelamaan Sohee pun terlelap di bahu Kwangmin.

Sudah hampir setengah jam, Kwangmin membuka matanya lagi, entah kenapa dia tidak bisa tidur. Kwangmin memegangi dadanya, terasa jantungnya benar-benar berdetak cepat dan mau melompat hanya karena Sohee benar-benar dekat dengannya sekarang. Kwangmin menoleh ke arah Sohee yang tertidur di bahunya.

“hey, bagaimana bisa bocah ini membuatku berdebar terus?” tanya Kwangmin dengan suara lirih.

“apa aku menyukai anak ini?” tanya Kwangmin lagi dengan suara yang benar-benar kecil. Dan pasti tidak ada yang bisa mendengarnya.

-end of Author POV-

Kwangmin POV

“apa aku menyukai anak ini?” tanyaku pada diriku sendiri dengan suara yang benar-benar lirih.
Aku merapikan poni yang menutupi wajah Sohee yang tertidur di bahuku. Aku terus memandangi wajahnya yang polos itu sampai-sampai aku tidak sadar kalau dari tadi itu aku tersenyum memandangi wajahnya. Aku rasa aku sudah benar-benar menyukai Sohee, Babo, aku baru sadar kalau aku menyukai anak ini, aneh, bagaimanana bisa ya? padahal dia sama sekali bukan tipeku. Aku mengelus pipinya pelan.

“emmmmmhhhh~ buaya mmhh.. pergi sana... kroookkk *ngorok*..” Sohee mengerang dan menjauhkan tanganku dari pipinya pelan lalu tertidur lagi, dasar dia pasti mengigau pake’ acara ngorok lagi ==. Eh?! Tunggu.. kok bahuku basah ya? o.o perasaanku nggak enak.

Aku menoleh ke arah bahuku dengan takut-takut.

“aiiiiissshhh! Jinjja! Yatuhaaan..” gerutuku sambil memegangi keningku ketika tau Sohee yang udah ngences di bahuku *hieks*

“haaaaaahhhh~” aku cuma bisa pasrah, mau diapain lagi ==. Aku memperbaiki posisi kepala Sohee di bahuku dan mencoba menutup mataku, akhirnya akupun tertidur juga.^^

-end of Kwangmin POV-

Author POV

Kwangmin memperbaiki posisi kepala Sohee di kepalanya, lalu mencoba menutup matanya, pada akhirnya dia tertidur juga, tanpa Kwangmin sadari, kepalanya merosot dan bersandar di kepala Sohee yang bersandar si bahunya (author: ngerti kan maksudnya gimana? ._. susah jelasinnya x3)

-end of Author POV-

Minwoo POV

“yee!! Sampai!” aku mendengar teriakan orang-orang. Dan teriakan itu berhasil membangunkanku.

“hnggg?” aku mengerjap-ngerjapkan mataku.

“huaaaahhhhmmm” aku merenggangkan otot-ototku, haaah~ ternyata pegal juga tidur dengan posisi seperti tadi.
Aku menoleh kearah Sohee dan..

‘Jlebb!’

Aku benar-benar merasa sesak melihat pemandangan ini, aku melihat Sohee tertidur sambil bersandar di bahu Kwangmin, kepala Kwangmin juga bersandar di kepala Sohee. wait! kenapa Sohee bersandar di bahu Kwangmin?! bukan di bahuku?!

Sebenarnya aku tau Kwangmin sangat menyukai Sohee, terlihat dari sikapnya dan cara dia melihat Sohee. Yah, aku juga tau kalau Sohee menyukai Kwangmin, tapi mereka saja yang tidak menyadarinya. Walaupun begitu, aku akan tetap berusaha mendekati Sohee, toh dia belum jadi siapa-siapanya Kwangmin.

“ya! ireona.. ppaliwa ireona..” aku membangunkan Sohee dan Kwangmin.

“ngghhhh.. huaaahhhmm” mereka berdua mengerang dan terbangun. Kwangmin yang menyadari kalau kepalanya bersandar di kepala Sohee langsung menegakkan kepalanya cepat.

“Sudah sampai? Huaaahhmmm..” tanya Sohee.

“ne^^ kajja! Kita keluar dari bis!^^” kataku.

“ngggg.. aku masih ngantuk oppa, bentar lagi ya” kata Sohee sambil kembali bersandar ke bahu Kwangmin.

“Aish, Sohee-ya” Aku memegangi kedua pipi Sohee dan..

‘Chu~’

Aku mencium keningnya. Mata Sohee yang tadi nya tertutup langsung terbelalak, dia mengerjapkan matanya berkali-kali.

“ppaliwa, kita sudah sampai, kajja!^^” aku menarik tangan Sohee keluar dari bis. Sohee yang masih bingung pasrah mengikutiku. Aku menoleh kearah Kwangmin sekilas. Aku bisa melihat Kwangmin tiba-tiba menekuk wajahnya. Haha, Jo Kwangmin, sekarang gantian aku yang mendekati Sohee.


***** (skip aja yaa~ ntar kepanjangan ._.)

Hyinjae POV

“Kwangmin-ahh!^^ kau mau cake tidak? Aku membuatnya sendiri loh^^” tawarku kepada Kwangmin yang sedang duduk-duduk sambil berbicara dengan teman-temannya.

“aku tidak suka yang manis-manis” jawab Kwangmin dingin. Haaah~ sampai kapan dia mau begini padaku.
Sikapnya kepadaku yang dulu dengan sekarang berbeda 180 derajat. Yaah, ini memang salahku juga sih. Aku yang meninggalkannya dulu dan pergi ke pelukan Kevin. Aku akui aku salah dan aku mau menebus kesalahan ku itu. aku sadar kalau aku itu benar-benar masih mencintai Kwangmin.

“waaaah~ kau dingin sekali pada Hyinjae Kwangmin-ahh hahah..” kata Jeongmin

“terserahku mau bersikap dingin atau tidak” Kata kwangmin, aku menggembungkan pipiku.

“yasudah, cake nya untukku ya^^” kata Jeongmin.

“ani! Tidak boleh! Ini cuma untuk Kwangmin” kataku.

“yaaah~ =3=” Jeongmin mengerucutkan bibirnya.

Tiba-tiba..

“Sohee-ya! kemari.” Hyunseong yang duduk disamping kanan Kwangmin memanggil seorang yeoja ber-hoodie putih yang sedang memainkan handphonenya sambil memakan coklat. Yeoja itu menghampiri Hyunseong.

“ada apa oppa?” tanya seorang yeoja sambil memakan coklatnya. Lho? Ini kan yeoja yang bersama Kwangmin kemarin?

“hehe, Sohee-ya, kau gabung bersama kami ya, supaya jadi ramai^^” ohh, jadi nama yeoja yang kemarin itu Sohee yah?

“eh? Tidak apa nih?” tanya Sohee.

“ne, gwenchana^^” jawab Minwoo sambil tersenyum, kenapa orang-orang ini kelihatan akrab sekali dengan anak ini?

“ahh, kebetulan sekali, Hyeyoung dan Hyerin sedang ada urusan, jadi aku sendiri. Baiklah^^” kata yeoja itu.

“hehe, kau duduk disini ya” kata Hyunseong sambil mempersilahkan Sohee duduk ditengah-tengah antara dia dan Kwangmin. Aish, kenapa anak itu mesti duduk disana sih?! == Hyunseong memandang kerahku dan memberikanku tatapan tajam. Apa arti dari tatapan itu?

“Hyinjae, kenapa kau masih berdiri disitu? Nggak mau duduk?” tanya Donghyun.

“ahh, ne^^” aku pun duduk di samping kiri Kwangmin.

Sohee sibuk berbicara dengan teman-teman Kwangmin sunbae. Semua perhatian jatuh padanya, sedangkan aku? dicuekin == Seharusnya perhatian itu jatuh padaku, well, kalian bisa lihat sendirikan? Aku itu lebih segalanya dari Sohee. Tapi kenapa perhatian jatuh padanya semua sih?

Aku menoleh kearah Kwangmin sunbae, awalnya aku sedikit lega karena dia tidak ikutan bicara dengan Sohee seperti teman-temannya yang lain. Tapi, rasa lega itu hilang ketika aku tau bahwa sudut mata Kwangmin ternyata melirik ke arah Sohee dan terukir juga senyum kecil di bibir Kwangmin ketika melihat Sohee berbicara. Wae? Padahal, dulu senyum itu cuma diberikan untukku. Apa Kwangmin sudah benar-benar melupakanku dan menyukai yeoja ini?

Tiba-tiba saja Kwangmin memegangi tangan Sohee yang dari tadi memegang coklat dan..

‘haumph..’

Kwangmin memakan coklat yang Sohee pegang.

“ya! oppa! itu coklatku =3=” kata Sohee sambil mengerucutkan bibirnya.

“yee, biarin, kalau kau makan coklat itu sendirian, pipimu yang sudah gembung itu bisa tambah gembung lagi :p” kata Kwangmin sambil menjulurkan lidahnya.

“enak, aku mau lagi... haummph..” Kwangmin memakan coklat yeoja itu lagi. Ige mwoya?! Padahal katanya tadi dia tidak suka makan-makanan yang manis! Tapi kenapa dia mau memakan coklat milik Sohee?!

“haaa! Oppa gigitnya besar-besar =3= huuh!” Sohee menjauhkan coklat itu dari Kwangmin.

“haha, Sohee, sudahlah, nanti pas pulang camping kubelikan banyak-banyak^^” kata Minwoo sambil tersenyum.

“dasar pelit :p” Kwangmin menjitak kepala Sohee.

“ya! appo!” Sohee memegang kepalanya.

“gyahahahaha XD” Kwangmin mengusutkan rambut Sohee gemas.

“aish!!!” aku beranjak dari situ dan pergi meninggalkan mereka. Aku sudah tidak tahan melihat dekatnya Sohee dengan Kwangmin.

-end of Hyinjae POV-

Sohee POV

“aish!!!” Hyinjae sunbae yang tadinya duduk di samping kiri Kwangmin oppa tiba-tiba saja menggerutu dan meninggalkan kami.

“waaah, dia kenapa?” tanya Gongchan oppa.

“haha, molla, yeoja memang susah dimengerti ya” kata Donghyun oppa.

“Hyunseong oppa, sebenarnya Hyinjae sunbae itu siapa?” tanyaku dengan suara berbisik kepada Hyunseong oppa.

“dia yeoja yang kubilang pernah menyakiti dan sulit dilupakan Kwangmin itu. sepertinya dia menyesal dan berniat kembali pada Kwangmin” kata Hyunseong oppa sambil berbisik padaku juga.

“jeongmal?!” tanyaku sedikit kaget.

“hem” Hyunseong oppa menganggukkan kepalanya.

Aish, wae ireoji? Aku merasa gelisah begini ketika tau Hyinjae sunbae ialah yeoja yang meninggalkan Kwangmin oppa dan dia juga yeoja yang sulit dilupakan Kwangmin oppa sampai sekarang. Aish, wae? Ahh, Sohee, jangan pikirkan, jangan pikirkan, Kwangmin sunbae itu bukan siapa-siapamu.

***** (skip lagi XD)

Sekarang semua orang sedang sibuk-sibuknya, ada yang membangun kemah, ada yang memasak untuk makan malam, ada juga yang mencoba menyalakan api unggun dan banyak lagi. Aku sendiri sedang mencoba memasak makan malam bersama siswi yang lain, walaupun aslinya aku tidak bisa memasak sama sekali ._. tiba-tiba..

“ya!” panggil seorang yeoja, aku menoleh ke arah yeoja itu.

“Hyinjae sunbae? ada apa?^^” tanyaku.

“ngg, kau disuruh mencari kayu bakar, kita kekurangan kayu bakar, pergilah cari ke hutan ya^^”

“eh? Tapi hari kan sudah mau gelap”

“haha, gwenchana^^ hutannya tidak terlalu gelap kok^^ hutannya juga nggak ada binatang buas.” Kata Hyinjae sunbae.

“ohh, baiklah sunbae^^” kataku dan aku pun bergegas pergi ke hutan.

-end of Sohee POV-

Hyinjae POV

“ohh, baiklah sunbae^^” kata Sohee. Dia meninggalkan pekerjaannya dan bergegas ke hutan.

“Cih, Pabo!” kataku ketika Sohee sudah berjalan ke hutan.

Aku sengaja menyuruhnya mencari kayu bakar ke hutan supaya tidak ada yang bisa mengangguku dengan Kwangmin. Kalau ada dia pasti susah berduaan dengan Kwangmin. Mereka berdua kan nempel terus ==. Kalau misalnya Sohee pergi, pasti lebih mudah untuk dekat dengan Kwangmin. Semoga saja Sohee tersesat dan kembalinya baru besok pagi, kalau perlu nggak usah kembali aja sekalian. Hahahah.

“Hyinjae-ya” aku mendengar Kwangmin memanggil namaku. Waa! Betul kan? Sudah kubilang kalau Sohee tidak ada Kwangmin pasti dekat denganku^^

“ne Kwangmin-ahh^^” jawabku sambil mengeluarkan senyum terbaikku.

“kau lihat Sohee tidak?” tanya Kwangmin. Kan, Sohee lagi, Sohee lagi ==. Padahal aku sudah senang dia memanggilku.

“e..eh? sohee?”

“ne, kenapa kau gugup begitu?” tanya Kwangmin sambil menaikkan sebelah alisnya, jangan sampai dia curiga.

“ahh, a.. aniyo, aku tidak melihatnya tuh dari tadi^^ ahh, mungkin dia sengaja menghilang supaya dia tidak ikut kerja dengan kita, oh iya, kita jalan-jalan di areal camping yuk!^^” kataku sambil menggandeng tangannya.

“ahh, sirheo.” Kwangmin melepaskan gandengan ku itu, aku mengerucutkan bibirku.

“aish, kemana sih bocah itu?” tanya kwangmin pada dirinya sendiri dan kemudian pergi meninggalkanku.

“aish jinjja! Selalu aja Sohee =3=” gerutuku.

-end of Hyinjae POV-

Sohee POV

“aduuuhh, gimana nih? Aku kesasar T.T hiks, omma~” kataku sambil menyusuri hutan itu. Hari sudah gelap. Aku melihat jam tanganku sudah jam 7.30 malam, Hiks, padahal Hyinjae sunbae bilang hutannya nggak akan gelap, tapi kenapa bisa segelap ini? aish, aku lupa bawa senter lagi.

“aigoo~ rasanya aku sudah 3 kali mendatangii tempat ini, hiks ottoke? Aku nggak tau jalan pulang, huweee!!!!” aku pun menangis.

“hiks, capeeeekk, hiks, huweeee~” aku pun berhenti berjalan dan memilih duduk saja, aku tidak tau aku sekarang dimana, ottoke? T.T

Aku merogoh sakuku dan mengambil hanphoneku. Aku berniat mau meminta bantuan. Tapi kesiapa ya? T^T dengan asal aku mengklik nomor dan menekan tombol hijau, aku tidak tau aku menelfon siapa, aku asal telfon aja.

“yoboseyo” jawab orang diseberang. Eh? Ini kan suara..

“Kwangmin oppa.. hiks, yoboseyo~” kataku sambil terisak.

“ya! Kau dimana? Sebentar lagi makan malam tau!” kata Kwangmin sunbae.

“To..tolong aku oppa.. tolong aku.. hiks” kataku dengan nada ketakutan.

“y..ya! Kau kenapa?!” tanya Kwangmin sunbae dengan nada kawatirnya.

“hiks, aku kesasar di hutan, aku tersesat T^T AAAAAAAHHH!!!!!” pekikku tiba-tiba. Aku melihat sesuatu.

“YA!! WAEYO?! ADA APA?!”

“a..aniyo~ hiks, tadi ada siput.. oppa, jebal~ tolong aku, a.. aku takut sendirian disini, disini dingin, huweeeee!!!!” tangisku pun pecah.

“Sohee!! Aku..”

“huweeeee!!!!!!!!” aku memotong kalimat Kwangmin oppa dan makin memperkuat tangisku.

“YA! DENGARKAN AKU!! KAU TUNGGU DISANA, JANGAN KEMANA-MANA! AKU SEGERA KESANA! TUNGGU AKU!!” seru Kwangmin oppa. dan..

‘tut.. tut.. tut..’

Kwangmin oppa menutup telfonnya.

Sekarang aku cuma bisa menekuk lututku dan memeluk lututku. Aku benar-benar ketakutan, disini juga dingin. Kwangmin oppa, cepat datang~ T^T

“hiks, kom sema ri ga, han chi be yi so, appa gom, omma gom, aegi gom.. T.T hiks” aku mencoba bernyanyi three bears untuk mengusir ketakutanku.

“hiks, appa gommun tung tung hae, hiks omma gommun nal shin hae, aegi gommun nal bul gwiyowo, hiks T.T” aduuh.. ottoke? Aku masih takut T.T

“hiks, hiks, hishuk, hishuk, hiks, cha rhan da.. huweeeee!!!!!!!! Omma~ T^T” tangisku pecah. Aku tidak tau harus bagaimana lagi. aku takun sendirian disini.

-end of Sohee POV-

Kwangmin POV

“babo!! bagaimana caraku mencarinya malam-malam begini?!” kataku frustasi.

“ya, kau kenapa?” tiba-tiba Minwoo datang sambil menepuk bahuku.

“Sohee dia kesasar dihutan!!!” ujarku.

“MWORAGO?!?!” Minwoo membelalakkan matanya.

“minwoo-ya, aku mau mencari Sohee. Lapor ke yang lain ya.” kataku sambil berlalu meninggalkan Minwoo.

“y..ya! chamkkanman!” Seru minwoo dari belakang tapi aku tidak memperdulikannya, aku langsung saja berlari kehutan mencari Sohee.

-end of Kwangmin POV-

Minwoo POV

Damn! Aku keduluan Kwangmin, ahh, yasudah, lebih baik aku mengikuti sarannya. Aku melapor kepada Donghyun, Hyunseong, Jeongmin dan Gongchan.

“MWO?!” pekik mereka serentak ketika mendengar berita yang kubawakan.

“karena itu! kajja! Kita cari Sohee!” ujarku.

“ne, kajja!” Kata Donghyun yang lain cuma mengangguk paham. Kami pun menyusul Kwangmin ke hutan.

-end of Minwoo POV-

Kwangmin POV

Sudah hampir setengah jam aku berjalan di hutan ini, tapi aku tidak menemukan Sohee juga. Aku benar-benar kawatir sekarang, aku takut dia kenapa-kenapa, secara dia itu benar-benar ceroboh, babo, selebor lagi ==.

“Aish, Sohee-ya, kau dimana sih?” kataku, hutan ini benar-benar gelap, sulit melihat disini. Pantas saja Sohee jadi setakut itu.

Aku terus berjalan di hutan ini, ahh, dingin sekali.

Ketika aku berjalan tiba-tiba aku melihat ada seorang yeoja memeluk lututnya, wajahnya tidak kelihatan, dia menenggelamkan wajahnya di lututnya. Rambut yeoja itu tergerai panjang dan memakai baju putih. Hiiii!! Jangan-jangan setan lagi o.o

Pelan-pelan aku mendekat kearah yeoja itu sambil menggigit kuku ku, aku akui, aku benar-benar takut sekarang, kalau itu setan gimana ya? hiiiii! O.o

Aku memegangi pundak yeoja itu dan diapun mengangkat wajahnya dari lututnya.

"hiks" isak yeoja itu. Aku melihat wajah yeoja itu, ekspresi ku berubah begini 'XO' dan..

1.. 2.. 3..

"SETAAANNN!!!!" pekikku dan mau lari. tapi yeoja ini memegang kaki ku!"HUAAA!!! SETAN JANGAN BUNUH AKU!!!" pekikku.

"enak aja! ini aku~" kata yeoja itu. oh.. ternyata ini bukan setan ._. ini..

“Sohee?” ucapku. Wajahnya benar-benar sembab dan membuat wajahnya makin seram dan mirip setan == rambutnya juga dibiarkan tergerai gitu, dia make' hoodie putih lagi, haaah, bikin kaget saja. ==

“oppa?!?! huweeeeeeee!!” kata Sohee. Aku berjongkok untuk menyamakan tinggiku dengan tingginya yang sedang duduk di tanah itu.

“huweeeeeeeeeee! Oppaa~! syukurlah, akhirnya oppa menemukanku, hiks, srooooottt” kata Sohee sambil menangis.

“muka jelek! Ingusmu bertebaran tuh!” kataku sambil melemparkan sapu tanganku ke wajahnya.

“sroooooottt!” dia membuang ingusnya di sapu tanganku.

“hiks oppa~ hiks, aku.. aku takut..” katanya dan masih terisak. Bisa kulihat tubuhnya gemetar, apa dia setakut itu? aku tidak tahan melihat dia ketakutan seperti itu, langsung saja aku mendekap tubuhnya ke pelukanku.

“sudahlah, kan sudah ada aku, jangan takut lagi..” kataku sambil mengelus kepalanya pelan.

Sohee menenggelamkan kepalanya di dadaku dan aku makin mengeratkan pelukanku

“hiks, hiks, huweeeeeeeee!!!!!!!!” tangis Sohee pun pecah. Aku membiarkannya tenang di pelukanku, aku tidak peduli bajuku basah karena air matanya, yang jelas aku mau membuatnya tenang. Setelah beberapa lama akhirnya Sohee tenang juga, dia melepaskan pelukanku pelan.

“gu..gumawo oppa..” katanya dan mengucek-ngucek (?) matanya yang sudah sembab itu.

“kau sudah tenang kan? kajja, sekarang kita pulang^^” kataku sambil berdiri.

“ne” kata Sohee sambil mengangguk, aku membantunya berdiri. Dan kami pun beranjak dari tempat itu. tiba-tiba..

‘pletak!’

Tanganku mendarat di kepala Sohee.

“appo~” Sohee memegangi kepalanya.

“kau ini, menyusahkan saja! Ngapain coba’ kau main kehutan?!” kataku dengan nada ketus.

“tadi Hyinjae sunbae menyuruhku mencari kayu bakar di hutan, dia bilang kita kekurangan kayu bakar” jawab Sohee.

Sial! Jadi yeoja itu yang menyuruh Sohee ke hutan? Ahh, pantas saja ketika aku menanyai Sohee dia segugup itu. Tega sekali dia menyuruh Sohee sendirian ke hutan. Pasti dia mau mencelakakan Sohee.

“terus, kau menurut saja?”

“ne” Sohee mengangguk pelan.

“babo!! jelas-jelas stok kayu bakar kita itu banyak! Kau ini, kenapa mau-mau saja disuruh orang? Padahal kau belum tau niatnya itu baik apa buruk!” kataku emosi.

“mianhaeyo~ aku kan tidak tau sunbae”

“makanya, lain kali itu jadi orang pintaran sedikit!” aku menjitak kepalanya lagi.

“aish, jangan jitak kepalaku terus, kalau oppa jitak terus, kapan aku pintarnya?” Sohee menggembungkan pipinya.

“haaaaah~ ne, ne, mianhaeyo, habisnya, kau itu membuatku kesal terus” kataku. Sohee diam saja. Kami terus berjalan, haaaah~ hutan ini benar-benar gelap, sulit untuk melihat jalan.

“dingin~” kata Sohee lirih sambil menggosok-gosok kedua tangannya.

“kau kedinginan?” tanyaku.

“ne sunbae” kata Sohee, dia masih tetap menggosok-gosokkan tangannya.

‘sreeeeet’

“e..eh?” Sohee terperangah, aku mengambil tangan kanannya dengan tangan kiriku dan memasukkan tangan kanannya dan tangan kiriku ke kantong jaketku.

“oppa..” kata Sohee sambil mengerjapkan matanya berkali-kali.

“sudahlah, dengan begini kau tidak kedinginan lagi kan?” kataku. Aish, aku berdebar lagi, jantungku serasa mau melompat sekarang. Apa Sohee juga deg-deg-an sama sepertiku?

“waaaah~ geurae, tidak dingin lagi :O hehe, masukin yang satu lagi dong^^”

‘GDUBRAAAAAKKK!!!’

Kukira dia juga deg-deg-an, ternyata.. == aigoo~ anak ini tidak peka suasana ya.

Sohee juga memasukkan tangannya yang satu lagi ke dalam kantung jaketku. Sekarang kedua tangannya berada di dalam jaketku. Aish, benar-benar terlihat seperti orang bodoh.

“babo! ==” seruku.

“tidak apa kan? kalau yang dimasukin cuma sebelah kan tidak adil untuk tanganku yang sebelah lagi :3” jelasnya.

“ahh, terserah==” kataku pasrah saja.

Kami terus saja berjalan kedepan, sebenarnya aku ingat jalan pulang, tapi masalahnya hutan ini benar-benar gelap, sulit untuk melihat jalan. Tiba-tiba..

“kyaaaaaaa!!!!!!” pekik Sohee. Dia terpeleset dan hampir masuk ke dalam lubang besar. Aku segera menahan tangannya.

“huuuuaaa!!!! Oppaaa!!! Tolong aku!!!!” pekik Sohee. Aish, dia terlalu banyak bergerak.

“n..ne, tolong jangan bergerak!” perintahku.

“aku takut oppa!!!!” pekiknya lagi dan masih tetap banyak bergerak.

“aish, sudah kubilang jangan bergerak!!!” seruku pada Sohee. Dia masih terus banyak bergerak, membuatku sulit untuk menariknya, Entah kenapa aku merasa kakiku licin dan..

‘BRUUUUUUKKKKK’

-TBC-

Gyahahahah XD akhirnya chapter 12 Fin!!^^ RCL, Ok? ;)

Mian ya, kalau gaje, atau susah dimengerti, author ngerjainnya pas sahur tadi XD. Hoho, jadi mian kalau aneh. Author juga lagi miskin ide T.T

Aish, kayaknya FF ini bakal panjang deh, sekitaar.. hmmm... 15 atau 16 chapter, ottoke? Mian ya, kalau nanti readers deul pada enek bacanya T.T

Btw, gumawo bagi yang udah mau baca sampai sejauh ini dan mau ngasih comment-comment dan like nya^^

Okedeh, itu doang.. Gumawo^^ *bow*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar