PERHATIAN

PERATURAN -->
1. setiap membaca fanciction di sini, WAJIB KOMENTAR
2. DILARANG MENG-COPY artikel di sini, baik sebagian apalagi seluruhnya !
3. jangan lupa JOIN dengan BLOG ini
terima kasih

Minggu, 19 Februari 2012

Fanfic BoyFriend | Twins Brother Cpmplex | Chapter 2


title : Twins Brother Cpmplex (Part 2)
author: Fitrah Kim
main cast: jo-twins
genre: apa ya? binun..
rating: yang umum-umum aja lah..





lanjuuut!!


“Kalian!” Seru preman itu rada galak.

“Mau apa kamu hah?!” Seru Youngmin garang.

“Masa kamu lupa sih sama bidadari cantik jelita, imut nan manis ini?” Tanya preman itu.

“Masa ada gitu, bidadari punya tato kerokan? Di tambah brewok.” Bisik Youngmin pada Kwangmin yang masih nangis kejer.

Youngmin gelagapan setelah melihat kakak tercintanya masih nangis kejer. “Ahhhh~ hyung kenapa lagi sih? Kan tangannya udah gak aku injek lagi kan?” Seru Youngmin frustasi.

“Aku kangen eomma dan majikan kita…. Huweeeeee…..” Tangis Kwangmin tambah kejer.

“Ssst… Cup… cup…. Hyung gak boleh nangis.” Seru Youngmin lembut sambil mengusap-usap kepala kakak tercintanya dengan sayang. Bagaikan ada lagu mellow yang mengiringi sepasang kakak beradik yang sedang saling berbagi kehangatan dan cinta malam ini. (#DZIGGGH woi udah diingetin ini bukan FF yadong)

~Okeh ralat!~

Bagaikan terdengar lagu mellow yang menjadi back sound sepasang kakak beradik yang sedang berbagi kasih sayang. Namun semua berubah saat tiba-tiba terdengar suara tangisan yang sangat amat tidak enak didengar. Suara tangisan itu lebih mirip tikus kejepit pintu (bisa bayangin suaranya kayak gimana?)

“Kaing… Kaing.. Ikz… Srutttt….” Preman itu menangis sambil menyedot cairan di hidungnya yang terus meluncur bagaikan air terjun di Grand Canyon.

Kedua pasang kakak beradik itu melemparkan death glarenya kearah preman itu yang telah sukses merusak moment Jo bersaudara. Preman yang ditatap itu langsung mengkeret.

“Okeh…” *Srutttt*” Ternyata hidung si preman masih saja mengeluarkan air terjunnya. “Balik lagi, setelah saya dihukum oleh dewa hewan buat bersihin peliharaan dia si Steven yang ternyata adalah seekor kambing bandot jelek yang kotorannya segede gaban. Mulai hari ini aku adalah penjaga kalian.”

“Apaan?!” Tanya Youngmin.

”Mulai besok kalian akan sekolah seperti manusia biasa. Dan kalian akan tinggal dulu sementara di rumahku”

“Terus eomma, sama majikan kita gimana?” Seru Kwangmin yang masih sesenggukan.

“Ohhhh itu masalahnya.. tenang aja.” Seru preman itu semangat.

“Jadi, mereka sudah tahu keadaan kedua anak mereka yang imut nan manis ini?” Tanya Youngmin penasaran.

“Ya tenang aja, kan aku juga gak tahu mereka gimana.” Seru preman itu enteng.

Jo bersaudara hanya bisa ber-gubrak ria mendengar jawaban yang amat sangat enteng dari preman bertato I LOVE MOM itu.

Okeh singkat cerita, setelah melalui perdebatan panjang yang lebih mirip seperti perdebatan di acara Jakarta La*yer Cl*b di salah satu stasiun TV (#DZIIGGH, sory author lagi seneng dengerin debat kayak gini, gregetan sendiri sampe gigitin bantal and guling, malah curhat =o=)

Akhirnya Jo bersaudara berhasil dibujuk oleh sang preman jelmaan bidadari jejadian dengan sogokan susu beruang. (kenapa susu beruang? Soalnya saya gak pernah liat iklan di Tipi dengan nama susu kucing #DZIGGGH ditabok readers)

Akhirnya mereka berdua sampai di rumah yang penuh dengan hawa menyeramkan. Bagaimana tidak sang pemilik rumah saja juga menyeramkan.

Saat mereka berdua sudah masuk di dalam rumah itu, Jo bersaudara panik bukan main. Kenapa? Saya juga gak tahu kenapa mereka kayak gitu. (Dibantai readers)

~Okeh, ralat~

Karena rumah itu penuh dengan pernak-pernik berwarna PINK! Saudara-saudara. Dimulai dari tembok, lampu, karpet, meja, kursi, de el el, de el el-nya warna PINK! Bisa dibayangkan mata Jo bersaudara yang notabenenya adalah kucing jantan. Errr.. maksudnya anak laki-laki setelah berubah jadi manusia langsung silau dan berkunang-kunang.

“Hyung, aku pusing deh…. Kayaknya gak sampe sahari aja aku udah mati kalo di rumah ini.” Bisik Youngmin kepada Kwangmin. Kenapa Youngmin berbisik? Karena ia tidak mau si bidadari jejadian atau bisa dibilang banci itu murka. Bisa kebayangkan kalau banci murka bagaimana?

“Kalian masuk saja… oh iya kamar kalian ada di lantai dua, ayo-ayo naik saja…” Seru bidadari jejadian itu ramah.

“Ini orang kayaknya punya kepribadian ganda deh.” Celetuk Kwangmin yang disetujui oleh Youngmin. Dan ternyata pendengaran bidadari jejadian ini yang namanya sendiri saja belum author pikirkan (abaikan) sangat amat tajam padahal mereka berdua sudah sejauh lima meter. (lima meter sejauh apa sih?)

“Kalian ngomong apa barusan?!” Seru bidadari jejadian itu murka.

“Mian… ka… ka… mi gak ngo… ngo… ngomong apa.. a.. a.. apa.” Seru Kwangmin tergagap namun dikira sedang bernyanyi rap oleh Youngmin.

“Okeh.. cepat ganti baju sanah! Besok kalian juga harus ke sekolah kan. Dan entah kenapa si author sarap ini mempercepat waktu jadi tiba-tiba udah malam.” Seru bidadari jejadian itu sambil melenggang kearah dapur.

Sesampainya di lantai dua Jo bersaudara terbengong-bengong melihat pemandangan yang amat sangat menyilaukan pandangan mata bagi yang melihatnya (bahasanya belibet =o=). Dan ternyata isi kamar Jo bersaudara jug aserba PINK saudara-saudara.

“Sepertinya si bidadari jejadian itu maniak pink deh, gak cocok banget sama mukanya.” Batin Kwangmin. Yang diberi respon anggukan oleh Youngmin. Ternyata mereka berdua bisa bertelepati.

Baiklah singkat ceritanya lagi, keesokan harinya Jo bersaudara dimasukan sekolah umum oleh bidadari jejadian itu. Awalnya Jo bersaudara di tempatkan di kelas yang berbeda, Cuma Youngmin terus nangis gegulingan (Salah). Youngmin terus merengek agar bisa sekelas dengan Kwangmin agar bisa terus dan senantiasa menjaga kakak tercinta dan tertampan dan terimut dan terseksi, dan – dan-dan yang lain (bahasanya kan =o=)

Tapi ketika baru saja sampai di sekolah, semua pasang mata tertuju pada mereka. Mereka bingung, kenapa mereka menjadi pusat perhatian seperti ini. Menurut Jo bersaudara apa mereka belum pernah melihat anak kembar sebelumnya.

“Kita cakep banget kali ya sampe diliatin begitu.” Seru Kwangmin narsis.

“Ho oh, kita kayaknya cakep banget deh..” Timpal Youngmin yang tidak kalah narsis.

Dengan gerakan slow motion mereka berdua berjalan sambil menebarkan pesona mereka. Mereka yakin para manusia terutama yang berjenis kelamin perempuan bakal kelepek-kelepek melihat mereka. Mungkin sampai ada yang mimisan.

Namun tiba-tiba seorang anak kecil datang dan menarik-narik celana sekolah Youngmin. “Hai, kakak berdua gila ya? Masa pake bando kucing ke sekolah? Tapi bando kucingnya bagus juga, boleh buat aku nggak.” Seru anak kecil tadi.

“Hah?!” Seru Jo bersaudara bersamaan yang menghancurkan bayangan indah mereka.

Secara refleks mereka berdua memegang kepala mereka. Dan kalian tahu apa? Ternyata telinga kucing mereka masih ada. Buru-buru mereka melesat menuju tempat tersembunyi dan terpencil agar tidak ketahuan oleh orang.

“Kurang ajar, ternyata si bidadari jejadian itu gak bilang kalo telinga kita masih ada.” Sewot Youngmin. “Pantesan aja tadi sebelum berangkat dia cekikikan sendiri.”

*Flashback*

“Kikikikik~” Tawa si bidadari jejadian. Sebetulnya tawa bidadari jejadian itu sangat amat tidak enak didengar.

“Kenapa ka uterus tertawa?” Tanya Kwangmin bingung.

“Kikikiki~ (kayak ketawa kuda ya?) gak apa-apa kikikikik~ ini aku kasih kalian topi. Kikikikik~ selamat belajar.” Seru bidadari jejadian itu. “Tapi kalian tambah imut deh begitu.” Bidadari itu pun mulai menoel-noel dagu Jo bersaudara.

*end of flashback*

“Ya udah lah kita pake aja ini topi dari pada kita diketawain satu sekolahan gara-gara pake benda aneh.” Seru Kwangmin sambil memberikan topi ke adik tercintanya.

Akhirnya mereka berdua masuk sekolah dengan damai, aman, tentram, sentosa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu ger- (#DZIGGGH ini bukan pembukaan UU)

“Hai” seru seorang anak laki-laki yang diketahui bernama Minwoo dari tulisan di seragamnya. Minwoo menyentuh bahu Kwangmin.

Melihat kejadian itu sontakYoungmin memukul tangan Minwoo untuk segera beranjak dari bahu Kwangmin tercintanya. Youngmin menatap horror Minwoo dengan tatapan jangan-sentuh-kakak-tercintaku.




Dan mulai hari ini sempurna sudah Jo bersaudara menjadi seorang manusia. Bagaimana kelanjutan kisah mereka? Jangan Tanya saya karena saya juga gak tahu (#DZIGGGHH kan lu yang bikin =o=)

Okeh gimana hasilnya???




mian baru post^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar