PERHATIAN

PERATURAN -->
1. setiap membaca fanciction di sini, WAJIB KOMENTAR
2. DILARANG MENG-COPY artikel di sini, baik sebagian apalagi seluruhnya !
3. jangan lupa JOIN dengan BLOG ini
terima kasih

Kamis, 23 Februari 2012

Fanfiction BoyFriend | My Love is Back | Chapter 18 (ending)

Title : My Love Is Back *Chapter 18 [END]*
Author : Amira Deani a.k.a Yoon Sohee
Rating : tentuin sendiri XP *plak!*
Genre : Romance, a little bit sad :p, comedy (0,0000000000000000000000001%) 

Main Cast:

-Yoon Sohee (gak boleh protes loh~ :p)

-Jo Kwangmin

Other cast :
-Shin Dongho/Yoon Dongho (anggap aja marganya Dongho itu ‘Yoon’ yah^^ soalnya disini dia jadi oppanya author =3)
-Lee Hyerin
-Kim Hyeyoung
-Park Hyinjae
-Yoon Aechan (OC)
-Jo Youngmin
-No Minwoo
-Lee Jeongmin
-Shim Hyun Seong
-Kim Donghyun
Yoon Sohee itu Author, Kwangmin punya author, Cerita punya author, yang lain di obral xP *pletak!*


Annyeong readers~!!! x) *muncul dari balik tirai(?)*

Jeng.. jeng.. jeng.. jeng!!! o.o (?)

Ini Chapter ke 18 nya XD, mian ya, makin lama ceritanya makin membosankan, soalnya author lagi kekurangan ide nih~ == mian banget ya >< wajar kalau misalnya nanti readers enek bacanya, saya masih author pemula ._.

hohoho XD ini end loh, jadi bagi yang nggak pernah comment atau pun like, please T.T comment+like chapter ini T.T *sujud2*


Oh iya, aku ingatin lagi, kalau disini Kwangmin sama Youngmin itu ‘BUKAN SODARAAN’ dan ‘NGGAK SALING KENAL’^^ oke?


ini murni dari isi kepala aku~ jadi mungkin aja FF ini gaje, karena otak aku yang emang gaje (?) + aku masih author amatiran T.T *nangis di bawah shower*

oh iya, mian kalau misalnya ada kesamaan nama, adegan, kata-katanya atau apapun^^

mohon yang udah baca meninggalkan jejak ^^ jejak-jejak kalian sangat berarti buat author (?)

SIDERS~!!!!! Pergi aja kelaut, disumpahin jadi kolor lu :p *digebukin*


NO PLAGIATOR!!!! == Yang nggak plagiat disayang Allah XD

adu du duh~ gak tau mau ngomong apa lagi ==a
Yasudlah, HAPPY READING ALL!! ^^
———————————————————————————————————————-
Kwangmin POV

“SOHEEEEEEEEE!!!!!!!” pekikku. Aku langsung berlari ke tubuh Sohee dan menopangkan kepalanya di pahaku. banyak orang mengerumuni kami. Aku melihat banyak darah di tubuh Sohee pakaian seragam sekolahnya dipenuhi darah, hidungnya, mulutnya, telinganya semuanya mengeluarkan darah. Matanya masih setengah terbuka.

“o..oppa” kata Sohee lirih. Aku menggenggam tangan kanannya erat. Perlahan mata Sohee pun menutup dan semakin membuatku panik.

“Sohee!! bertahanlah!!” seruku.

Aku berteriak meminta pertolongan, tiba-tiba..

“astaga! Sohee!!” teman-temanku datang kesini. Donghyun langsung menelfon ambulance.

Setelah beberapa saat kemudian, ambulance datang dan membawa Sohee ke rumah sakit. Aku dan teman-temanku ikut kerumah sakit.


*****
Aku menunggu di kursi tunggu di depan ruangan dimana Sohee sedang di tangani sekarang.

“aish! kenapa uisa ini lama sekali sih keluarnya?!” kataku sambil mengacak rambutku frustasi.

“Kwangmin-ahh, tenanglah~” kata Hyunseong sambil menggosok bahuku.

“bagaimana aku bisa tenang?! Sohee sedang meregang nyawa didalam!! Dia itu orang yang sangat penting untukku! aku mencintainya! Dan..” aku menggantung kalimatku.

“dan... dan dia jadi seperti ini karena aku! dia menyelamatkanku sampai-sampai dia tertabrak mobil itu! aku tidak akan memaafkan diriku sendiri kalau Sohee sampai kenapa-kenapa.” kataku.

“Kwangmin-ahh, jangan menyalahkan dirimu seperti ini” kata Jeongmin.Tiba-tiba..

“ya!” aku mendengar suara Hyerin. Dia datang kemari bersama Hyeyoung.

“bagaimana keadaan Sohee?!” tanya Hyerin panik.

“molla, kami belum tau bagaimana keadaannya, uisa masih di dalam menanganinya.” Kata Hyunseong.

“Sohee kenapa bisa jadi seperti ini?” tanya Hyeyoung sambil menangis. Gongchan langsung memeluk tubuh Hyeyoung yang menangis itu.

"sudahlah~ tenang" kata Gongchan pada Hyeyoung, eh? sejak kapan mereka jadi akrab begini? ==

‘cklek’

Tiba-tiba uisa keluar dari ruangan itu..

“uisa, bagaimana keadaan Sohee?!” tanyaku, hajiman, dia tidak menjawab, malah menundukkan kepalanya.

“ya! jawab aku!” aku mengguncangkan tubuh uisa itu.

“mianhae.. kami sudah berusaha.. hajiman..” aku tidak mau mendengarkan kata-kata selanjutnya, aku langsung menerobos masuk ke ruangan itu.

“Sohee-ya!” aku melihat Sohee yang terbaring tak berdaya di tempat tidur rumah sakit itu. darah yang memenuhi wajahnya tadi sudah dibersihkan, sekarang wajah pucat nya terlihat jelas, ada beberapa luka kecil dan memar di wajahnya. Kemudian, seorang suster yang mau menutupi wajah tubuh Sohee dengan kain putih, tapi aku langsung menahan tangan suster itu.

“Jangan lakukan itu! dia masih hidup!!!” kataku.

“ya! ireona!” aku mengguncangkan Sohee pelan.

“ya! babo! ppaliwa ireona!! Jangan tiduran terus.” aku mengguncangkan tubuhnya yang sudah pucat itu. Aku benar-benar takut kehilangan Sohee.

“sudahlah, dia sudah tidak ada lagi Kwangmin-ahh” kata Donghyun yang sudah berada di belakangku.

“andwae!! Aku tau dia masih hidup!” kataku sambil menggenggam tangan Sohee erat.

“Sohee-ya, jebal, ireona..” kataku, aku mengelus pipinya pelan.

“sudahlah Kwangmin-ahh, sampai kapanpun kau berusaha membangunkannya dia tidak akan bangun, dia sudah meninggal” kata Jeongmin, kenapa sih?! semuanya pada bilang kalau Sohee itu meninggal?!

“Sohee, liat, semuanya bilang kalau kau itu sudah meninggal, Apa kau terima dikatai seperti itu? ppali, ireona dan kemudian kita jitak kepala mereka yang sudah mengataimu meninggal, kajja” kataku sambil mengelus pipinya.

“kwangmin-ahh, cukup! Kalau kau seperti ini kau malah akan membuat Sohee sedih!” bentak Minwoo. Mendengar kata-kata Minwoo barusan membuatku terdiam, apa mungkin Sohee meninggal? Andwae, tidak boleh.

“Sohee-ya, jebal, jangan tinggalkan aku. jebal~” aku menggenggam tangannya erat.

-end of Kwangmin POV-

Sohee POV

*in Sohee’s dream*

Wuaaaah, indah sekali, ada banyak bunga dan kupu-kupu^^, rumputan hijau tersebar dimana-mana, udara disini juga segar. Dimana ini? hehe, aku betah berlama-lama disini. Tiba-tiba ada seseorang yang memelukku dari belakang.

“eh?!” kataku kaget.

“lama tidak jumpa Sohee^^” kata seorang namja. Eh? suara ini?!

“youngmin oppa!!^^” aku langsung membalikkan badanku dan memeluk namja ini.

“aigoo~ bogosshipo oppa.” aku mempererat pelukanku. Youngmin oppa juga memperat pelukannya, nyaman sekali, aku rindu pelukannya seperti ini. ini disurga ya? kok aku bisa ketemu Youngmin oppa?

“hahaha, kenapa kau bisa sampai ke tempat ini? kau belum boleh datang kesini?” kata Youngmin oppa sambil memegangi kedua pipiku. Aku melepaskan pelukanku pelan.

“hah? memangnya kenapa? aku suka tempat ini. aku mau menetap disini bersamamu oppa, aku mau ikut denganmu.” aku mengerucutkan bibirku.

“ani, kau tidak boleh ikut denganku. nanti pasti banyak yang akan merasa kehilangan, terutama, aduuuhh, siapa ya namanya? ._. Itu.. ngg.. ah, ne, Kwangmin^^ dia pasti benar-benar merasa kehilangan nanti^^”

“hah? merasa kehilanganku? Ani, tidak mungkin == dia aja kamarin menamparku ==”

“haha, soal itu, dia kan salah paham, Sohee, dia benar-benar mencintaimu, bahkan lebih dari yang kau kira. Kau mencintainya juga kan?”

“e..eh? i..iya sih, dia pernah bilang kalau dia mencintaiku dan aku juga sangaaaat mencintainya, tapi dia lebih mencintai Hyinjae sunbae :3 aku tau itu”

“siapa bilang? Dihatinya itu cuma ada kau, jangan mengambil kesimpulan sendiri Sohee”

“hhhh~ ngomong-ngomong, oppa kecewa nggak tidak kalau tau aku menyukai namja lain?”

“hehehe, sedikit sih~ :p, tapi tidak masalah asalkan kau bahagia^^”

“oh ya! Sohee, ppali, kau harus cepat kembali, kau tidak boleh berlama-lama disini.” Kata Youngmin oppa.

“si..sirheo”

“ya! Yoon Sohee, kau tidak kasihan dengan Kwangmin, omma-mu, appa-mu, aechan, dan teman-temanmu, mereka sangat menyayangimu Sohee, apa kau tega meninggalkan mereka?” Youngmin oppa mengelus kepalaku. Aku diam sejenak dan berpikir keras, sampai akhirnya..

‘huph’

Aku memeluk Youngmin oppa.

“hiks, aku pasti akan merindukanmu oppa, baiklah, aku balik” kataku

“haha, ne aku juga” Youngmin oppa membalas pelukanku dan mengelus kepalaku.

“ppali, kau harus balik sekarang, ppaliwa^^, selamat tinggal^^” Youngmin oppa mendorongku kedalam sebuah lubang dan aku pun terjatuh kesana.

“huaaaaaaaaaaaaa!!!” pekikku.


*****
Aku membuka mataku perlahan, eh? ini dimana? Aku melihat Hyeyoung dan Hyerin menangis, kenapa mereka menangis. aku melirik ke samping kiriku, Kwangmin oppa menggenggam tanganku erat sambil menundukkan kepala, aku melihat wajahnya, matanya sudah mulai berlinang, tapi dia tidak menangis, dia seperti menahan tangisnya. Aku mau mencoba duduk, tapi tubuhku susah digerakkan. Tubuhku sakit semua.

“nghh..” lenguhku sambil menggerakkan jari-jari tanganku, kepalaku masih terasa berat sekali.

-end of Sohee POV-

Kwangmin POV

Aku masih menggenggam tangan Sohee, aku tidak bisa terima kalau dia sudah meninggal.

“wae? Kenapa kau meninggalkanku Sohee, nappeun” kataku lirih sambil menundukkan kepalaku. Tiba-tiba..

“nghh..” lenguh Sohee, aku merasa jari tangan Sohee yang kugenggam bergerak, aku langsung menoleh kearah wajahnya. Dan.. matanya sedikit terbuka! Dia masih hidup!

“Sohee sadar!!” pekikku senang sekaligus tidak percaya.

“omo! Sohee-ya! aigoo~ syukurlah” kata Hyeyoung.

“miracle o.o” Jeongmin terlihat tidak percaya.

“alhamdulillah yaaah~” kata gongchan (?)

“pasti tadi itu ada sesuatu’ *ala syahrini*” kata Donghyun juga (?)

“dokter! Dia sadar!” pekik Minwoo. Dokter itu langsung mendekati tubuh Sohee, dia memeriksa tubuh Sohee dan kemudian berteriak kepada suster-suster.

“ppali! Pasangkan alat-alatnya lagi! ngg, kalian tunggu diluar ya^^ saya mau menanganinya dulu^^” kata Dokter itu.

-end of Kwangmin POV-


*****
Sohee POV

“ngh..” aku mengerjap-ngerjapkan mataku. Ini dimana? Putih semua, ini rumah sakit?

Aku menoleh ke arah tangan kiriku, Kwangmin oppa menggenggam tangan kiriku. Dia tertidur dalam posisi duduk dan menaruh kepalanya di pinggiran tempat tidurku (author: aduuuh, susah jelasinnya == ngerti nggak gimana posisinya?) Apa dia semalaman menunggui ku begini?

Aku memandangi wajah Kwangmin oppa yang lagi tidur. Hihi, Kalau dia lagi tidur, mukanya keliatan polos sekali^^. Aku memandangi wajah Kwangmin oppa sambil tersenyum, Tanpa aku sadari, aku mengelus pipi Kwangmin oppa, tiba-tiba..

“heheheh” aku mendengar Kwangmin oppa terkekeh.

“eh?! o.o” karena kaget aku langsung menjauhkan tanganku dari pipinya. Kwangmin oppa merubah posisinya, dia menegakkan kepalanya.

“Ngapain liat-liat muka aq segitunya? Hem?” tanya Kwangmin oppa sambil tersenyum jahil

-end of Sohee POV-

Kwangmin POV

Aku tertidur di samping tempat tidur Sohee. tiba-tiba aku merasa ada yang mengelus pipiku. Aku membuka mataku sedikit, ahh.. Sohee mengelus pipiku. Dia juga menatap wajahku sambil tersenyum. Hehe, apa dia mau menciumku?

“heheheh” kekehku tiba-tiba.

“eh?! o.o” Sohee menjauhkan tangannya dari pipiku. Sepertinya dia kaget karena ketauan mau menciumku. Aku langsung menegakkan kepalaku, dan duduk dengan baik (author: ngerti nggak maksudnya? o.o susah jelasinnya =3=)

“Ngapain liat-liat muka aq segitunya? Hem?” tanyaku sambil tersenyum jail.

“eh?! anu.. Anu!! Itu.. a.. aku!” Sohee kelihatan panic, huahaha XD tampang panic nya lucu sekali.

“Hehehe, mau cari kesempatan saat aku tidur ya?”

“Ng.. Nggak kok!” kata Sohee cemas.

“nggak apanya? Kau pasti tadi mau men..” kata-kataku terputus, Sohee memotong kata-kataku.

“a.. aku.. Aku nggak akan mencoret-coret wajahmu dengan spidol kok!!” kataku lugu.

#GDUBRAAAAAKKKK!!!!

hnggh? Kirain dia mau menciumku, ternyata itu ==a aish, aku kegeeran nih. Memalukan!

“.....” Sohee cuma diam saja.

“eh, jadi kawatir nih, jangan-jangan beneran di coret lagi. o.o” kataku sambil memegang-megang wajahku.

“aku nggak ngapa-ngapain kok, oppa tenang saja” kata Sohee.

“ohh, baguslah”

Hening.. sampai akhirnya..

“oh ya, aku..” aish, kenapa kami mesti bicara serentak lagi sih? ==

Sohee POV

“oh ya, aku..” kataku dan Kwangmin oppa serentak.

“aku duluan^^” kataku.

“ani, aku yang duluan” kata Kwangmin oppa duluan.

“dimana-mana itu ladies first, jadi aku yang duluan” kataku tidak mau kalah.

“ya! aku lebih tua 2 tahun darimu, seharusnya kau yang mengikuti perintahku, jadi aku yang duluan ==” balas Kwangmin oppa.

“ya! aku lebih kecil seharusnya oppa yang mengalah! Biar aku yang duluan!” kataku.

“aish, biar adil kita suit-an, yang menang duluan” ujar Kwangmin oppa.

“suuiittt” ucap kami serentak.

“yeee aku menang!! :p” kataku senang.

“ganti peraturan yang menang belakangan :p” kata Kwangmin oppa.

“aish curang == aigoo~ baiklah, terserah oppa”

“ng, begini, mianhae, kemarin aku menamparmu, waktu itu aku salah paham” kata Kwangmin oppa.

“haha, gwenchanayo, aku udah lupain kok^^ aku tau kalau oppa cuma salah paham”

“terus, soal aku berciuman dengan hyinjae..” Kwangmin oppa menggantung kalimatnya. Aish, kenapa dia membahas itu sih? ==

“soal itu, waktu itu dia yang menciumku duluan, aku saja awalnya tidak menyadarinya, semuanya terjadi tiba-tiba, jadi kau jangan salah paham ya.” Kwangmin oppa mengelus kepalaku pelan. Waah, apa yang dikatakannya itu benar? aku lega^o^

“oppa, aku juga mau minta maaf, itu loh, pada saat kau menyatakan perasaanmu kemarin, mian, aku marah-marah, kebawa emosi oppa, terus aku benar-benar kaget waktu itu”

“haha, gwenchana, aku ngerti kok^^ oh ya, ngomong-ngomong, waktu kecelakaan kemarin, kenapa kau menyelamatkanku? Nomu paboyo! Lihat keadaanmu sekarang!”

“habisnya, aku takut kalau oppa sampai tertabrak.. karena aku..” aku menggantungkan kalimatku, aku kehabisan kata-kata.. aduh, gimana ya bilangnya?

“ne?”

“aku..”

“ne, kau?”

“karena aku.. aku tidak mau kehilangan orang yang kucintai untuk kedua kalinya! Puas?!” kataku. Eh?! barusan aku bicara apa? O.o aish, hacuih kelepasan!! X3

“hngg?”  Kwangmin oppa mengerutkan alisnya. Bagus, aku sudah mempermalukan diriku sendiri.

“gyahahah XD, apa kau bilang? Tidak mau kehilangan orang yang kau cintai untuk kedua kalinya? Gyahaha XD maksudmu?” kwangmin oppa tersenyum jahil.

“n..ne, ma.. maksudnya aku..” aigoo~ aku kehabisan kata-kata >o

“hey, langsung ke intinya saja :p kau juga menyukaiku kan?” kata Kwangmin oppa, skakmat! Kalimatnya barusan benar-benar memojokkanku. Mampoooos!

“aish, ne, aku menyukaimu, Saranghaeyo! Jeongmal Saranghaeyo!” kataku reflek.

“omo!” aku menutup mulutku dengan kedua telapak tanganku. yaampun mulutku ini nggak bisa di ajak kompromi yaah =o= Kwangmin oppa menaikkan sebelah alisnya sambil tersenyum kemenangan (?)

“ya! kenapa kau..”

‘CHU~

Kata-kataku terputus, tiba-tiba saja Kwangmin oppa menciumku X3. Mwo?! ci.. cium? x*

Setelah, beberapa saat, Kwangmin oppa melepaskan ciumannya. Wajahnya masih berdekatan dengan wajahku. aku masih bisa merasakan nafasnya.

“nado saranghae, nae babo yeoja^^” bisik Kwangmin oppa lembut dan kemudian kembali menciumku. Yaampun!! X3 Kwangmin oppa mau buat aku mati serangan jantung ya? =o=

Aku akui aku menikmatinya, jadi aku memejamkan mataku. Awalnya ciumannya biasa, Kwangmin oppa cuma menempelkan bibirnya pada bibirku, tapi lama kelamaan tangannya memegangi kedua pipiku, dan bibirnya sudah mulai nakal (?) melumat bibirku atasku. Kwangmin oppa mendorongku pelan, jadi aku yang tadinya duduk di tempat tidur langsung tertidur. Wow, ini pertama kalinya aku berciuman seperti ini o.o, kwangmin oppa sudah ahli ya o.o, ketika kami sedang asik-asiknya berciuman tiba-tiba..

“Sohee^^ aku datang” eh? ini kan suara aechan? sedang apa dia disini? Bukannya dia di jepang? O.o

“ya! kau tau, ketika aku dan omma tau kau kecelakaan, kami langsung bergegas ke korea dan.. omo!” Aechan mengangakan mulutnya. Kwangmin oppa langsung melepas ciumannya dengan cepat.

“omma!!! Sohee!! di..dia tadi!!! huph!” Kwangmin langsung berlari ke Aechan dan membekap mulutnya.

“aish, ini dongsaengmu ya? == mengganggu saja ==” kata Kwangmin oppa.

Aechan melepas bekapan Kwangmin di mulutnya.

“ya! siapa yang kau sebut penganggu? ==”

“neo :p” Kwangmin oppa menjulurkan lidahnya pada Aechan.

“aish, lagian ngapain sih kau berciuman dengan Sohee? memangnya kau siapanya? Pacarnya? Aigoo~ aku tidak percaya kalau Sohee punya pacar :p” ledek aechan. Memang sih, status ku dengan Kwangmin oppa belum jelas ==. Tiba-tiba..

‘gyuuuuut’

Kwangmin oppa mengaitkan lengannya ke leherku. Dan itu membuatku terkejut.

“ne, aku namjachingunya” kata Kwangmin oppa. eh? namja chingu? O.o

“jeongmal?! aish, kasihan sekali kau” kata aechan.

“yasudah, lanjutkanlah, aku mau keluar. Dasar anak-anak labil” aechan pun keluar dari kamarku. Dia sok dewasa sekali ==

“hey, siapa yang dia sebut labil?!” seru Kwangmin oppa.

“ya! sejak kapan oppa jadi namja chinguku?!” tanyaku.

“sejak 17 detik yang lalu” jawab Kwangmin oppa santai.

“aish, oppa nggak bisa nentuin sendiri begitu, seharusnya oppa tanya dulu aku setuju apa nggak =3=”

“ahh, tidak perlu, kau pasti tidak akan menolakku kan” tanya Kwangmin oppa sambil tersenyum dan menaikkan sebelah alisnya.

“i.. iya juga sih ._.”

“haha, sudah kuduga, tidak ada yeoja yang sanggup menolakku :p”

“siapa bilang? Kau tidak ingat ya? aku kan pernah menolakmu sekali :p”

“itu nggak perlu dihitung, karena kau sudah menjadi milikku sekarang^^” Kwangmin oppa mencubit hidungku.

“aish =3=” aku memegangi hidungku. Tiba-tiba..

‘cklek’

Seseorang membuka pintu kamar rawatku dan itu.. Hyinjae sunbae?

-end of Sohee POV-

Hyinjae POV

‘cklek’

Aku masuk ke ruang rawat Sohee, kudengar Sohee sudah siuman dan sekarang aku berniat untuk minta maaf pada Sohee, sekarang aku sadar kalau aku itu salah, seperti kata Kwangmin waktu itu, akulah yang mengganggu hubungan mereka bukan Sohee yang menganggu hubunganku dengan Kwangmin. Aku benar-benar menyesal, sekarang aku putuskan aku harus melupakan Kwangmin.

Ketika aku masuk kesana, aku melihat Kwangmin dan Sohee. hhhh~ mereka akrab sekali.

“annyeong^^” kataku sambil tersenyum.

“ahh, ne annyeong sunbae^^” Sohee menjawabku sambil tersenyum. Tapi Kwangmin yang masih menatapku sinis. Hhh~ sepertinya Kwangmin benar-beanar benci padaku.

“untuk apa kau kesini?” tanya Kwangmin sinis.

“ngg.. aku mau melihat keadaan Sohee” kataku.

“umm, Sohee, bagaimana keadaanmu?” tanyaku sambil duduk di pinggir tempat tidur Sohee.

“hahah, seperti yang sunbae lihat sekarang^^ aku baik-baik saja kok, cuma tulang kakiku yang patah =3=”

“ahh, begitu ya, ige, aku membawakanmu buah-buahan^^” aku menaruh buah itu di meja kecil yang ada disamping tempat tidur Sohee.

“huuuuaaa! Gumawo sunbae!^^ wuuuaaaaa, banyak sekali o.o” kata Sohee senang.

“oh ya, aku.. aku mau minta maaf Sohee, mian kalau selama ini aku sudah sering menjahatimu, mianhaeyo~” aku menundukkan kepalaku. Tiba-tiba..

‘greeeeep’

Sohee memelukku.

“hihi, gwenchanayo Hyinjae sunbae^^ aku sudah melupakannya kok” Sohee mengelus pundakku dan kemudian melepaskan pelukannya pelan. Aku tidak percaya ini. Sohee? mudah sekali dia memaafkanku? Padahal aku sudah banyak menjahatinya.

“gumawo Sohee-ya” kataku.

“ngg.. Kwangmin-ahh, aku juga mau minta maaf, gumawo, selama ini..” aku menggantung kalimatku dan..

‘huph’

Aku langsung memeluk Kwangmin

“hngg?” kwangmin mengerutkan alisnya.

“Kwangmin-ahh, gumawo, selama ini sangat menyenangkan^^” kataku dan kemudian melepaskan pelukanku itu.

“hehe, Chukkae untuk kalian berdua^^” kataku dengan senyum yang di paksakan. Sebenarnya dadaku Terasa sesak sekarang. Pipiku basah, ne, aku menangis. tiba-tiba Kwangmin tersenyum kepadaku. Sudah lama sekali dia tidak tersenyum seperti ini padaku.

“Hyinjae?” tanya Kwangmin heran.

“hahahah, ne^^ aku memaafkanmu, hahaha, Hyinjae-ya, akhirnya kau mengatakan itu, aku sudah tau kalau sebenarnya kau itu orang baik^^” kata Kwangmin sambil mengelus puncak kepalaku. Kwangmin, jebal, jangan bersikap seperti ini padaku, aku jadi semakin susah melupakanmu.

“ngg.. su.. sudah ya, aku mau pergi, aku ada jadwal pemotretan, a.. annyeong~” kataku dengan suara bergetar, aku sudah tidak tahan lagi, aku benar-benar mau menangis. aku langsung berlari keluar dari kamar rawat Sohee. tiba-tiba..

‘BRUUKKKK!!!’

Aku menabrak seseorang dan dari postur tubuhnya aku yakin kalau dia namja.

“Hyinjae?” kata namja itu.

“Minwoo-ya?” kataku.

“ngg, sedang apa kau disini?” tanya Minwoo.

“aku baru saja menjenguk Sohee..”

“ohh begitu, eh? kau menangis?” tanya Minwoo. Aku tidak menjawabnya dan malah menundukkan kepalaku.

“hahaha, nem kau menangis ya, sudahlah, uljima^^ oh ya, mau temani aku ke cafe sebentar?” tawar minwoo.

“hm, baiklah” kataku.


+++

@cafe

“Kwangmin.. dia dan Sohee.. mereka bersama..” kataku lesu.

“ya! sudahlah, jangan murung begitu, ppali, makan donatmu sebelum aku yang makan” kata Minwoo padaku. Aku tidak menjawabnya, aku masih memandangi cappucino ku yang ada di depan mataku.

“aigoo~ kau jadi seperti ini pasti karena Kwangmin dan Sohee kan? sulit untukmu menerima kalau Kwangmin itu jatuh ke pelukan Sohee” kata Minwoo.

“aku pun juga begitu, aku juga merasa sakit karena tau Kwangmin dan Sohee bersama. Hahahah” Minwoo meminum cappucino nya. eh?! jadi Minwoo juga menyukai Sohee? o.O

“tapi aku rela asalkan Sohee bahagia^^ kau tau? Melihat orang yang kita cintai bahagia, itu benar-benar membuat kita
puas.^^ makanya aku rela Sohee bersama Kwangmin. cinta kan tidak mesti saling memiliki” tambah minwoo. Aku langsung memandang ke arah minwoo. Kata-katanya barusan benar-benar membuatku... aish!

“hey, jangan memandangiku seperti itu, kau membuatku takut, hahahah” kata Minwoo. Tiba-tiba..

“hiks, hiks” isakan ku mulai terdengar, aku tidak tau kenapa aku bisa menangis.

“eh? uljima! Ntar aku dikira macam-macam lagi, sudahlah, uljima..” kata Minwoo yang sekarang duduk disampingku dan mengelus bahuku.

‘huph’

Aku langsung memeluk minwoo.

“eh?” minwoo mengerutkan alisnya.

“gu..gumawo minwoo-ya” kataku sambil memeluknya.

“kau benar, cinta itu nggak mesti memiliki.” Kataku lagi,

“heheheh” Minwoo cuma terkekeh pelan. Eh? tunggu dulu? Ngapain aku meluk minwoo? ==

“eh?!” aku langsung melepaskan pelukanku.

“y..yang barusan, lupakan saja” kataku malu-malu.

“minwoo-ya, gumawo^^ kau membuatku sadar^^, aku akan berusaha melupakan Kwangmin^^ FIGHTING!^^” kataku.

“tapi.. aku tidak tau dimana aku bisa menemukan namja seperti Kwangmin lagi” tambahku.

“hey, Hyinjae-ya, aku ada sebuah penawaran, kau mau tidak?” tanya Minwoo.

-end of Hyinjae POV-

Minwoo POV

Aish, sakit memang ketika tau Sohee dan Kwangmin bersama, aku taunya dari Hyinjae. Tapi harus bagaimana lagi? aku harus rela^^ nggak mungkin kan aku tetap mengejar Sohee sedangkan jelas-jelas Kwangmin dan Sohee itu saling menyukai. Tapi sulit bagiku untuk melupakan Sohee. aku mencari cara, gimana ya caranya supaya aku cepet lupain Sohee?

Aku melirik Hyinjae sebentar dan kemudian terbesit ide gila di kepalaku. x)

“hey, Hyinjae-ya, aku ada sebuah penawaran, kau mau tidak?” tanyaku pada Hyinjae.

“memangnya apa penawaranmu?”

“ngg.. gimana kalau kita pacaran saja? Hitung-hitung bisa sedikit membantuku untuk melupakan Sohee, kau juga bisa melupakan Kwangmin kan?” kataku, ne, secara objektif Hyinjae ini adalah tipeku.

“hey, ini bukan penawaran :p ini sama saja kau menembakku, nae? :p” kata Hyinjae sedikit menyombong. Aish, ini lah yang tidak kusuka darinya ==

“aish, yasudah kalau tidak mau == aku kan cuma memberikan penawaran, kau jangan geer dulu” kataku.

“hmm, okey, aku mau, lagi pula tidak buruk juga punya namja chingu yang cute seperti kau^^” kata Hyinjae sambil mencubit pipiku.

“aish, jangan sentuh pipiku ==” gerutuku. aku tidak tau kenapa, aku merasa jantungku 3 kali lebih cepat ketika Hyinjae mencubit pipiku.

“iya juga sih, tidak buruk juga punya yeoja chingu seorang model sepertimu” balasku sambil tersenyum kecil.

“oh ya, tapi ada syaratnya, kau harus menemaniku shopping, pemotretan, bla bla bla dan bla bla bla bla..” jelas Hyinjae panjang lebar.

“hhhhhh~ ==” aku cuma  bisa menghela nafasku. Sepertinya memang nasibku punya yeoja chingu seperti ini == hobi dan sikap Hyinjae hampir sama dengan yeojachingu-yeojachingu ku sebelumnya, haish, sepertinya aku harus siap untuk membawa kantong-kantong belanjanya ==

-end of Minwoo POV-


*****
[EPILOG (?)]
Author POV

6 years later..

“yeobo, yang lain kemana sih? kok belum datang? == emang disuruh ketemuan disini kan?” tanya Hyeyoung kepada seorang namja yang berdiri disampingnya.

“ne, emang janjinya disini, Donghyun sudah menyewa tempat ini untuk kita semua, tapi mereka kok belum datang ya? :3” kata seorang namja dan ternyata namja itu adalah.. jeng jeng (?) Gongchan! X3.

“hehe, annyeong!^^ mian ya kami telat~” kata Jeongmin. Dia datang bersama Donghyun, Hyunseong, Minwoo dan Hyerin.

“aish, kalian lama sekali sih? == kasian, anae-ku kelamaan nunggu dari tadi” kata Gongchan.

“hohoho, mianhae, waaah, Hyeyoung, sudah lama tidak bertemu, kau tambah gemuk yaah, perut mu itu loh, buncitnya gede XD” ledek Hyunseong.

“ya! aku kan sedang hamil oppa ==” protes Hyeyoung.

“Hyerin juga hamil, tapi dia tidak buncit seperti kau tuh :p” Hyunseong menjulurkan lidahnya.

“dia juga sebentar lagi akan buncit sepertiku kok == wajar saja jadi buncit begini, aku kan sedang mengandung 7 bulan, sedangkan Hyerin masih 2 bulan :p” balas Hyeyoung sambil menjulurkan lidahnya juga.

“aish sudah lah ==” kata Hyerin menengahi mereka.

(author: pasti pada kaget kan, ending nya Hyerin sama hyunseong xp/readers: nggak tuh xp)

“oh ya, Minwoo-ya mana hyinjae?” tanya Donghyun pada Minwoo.

“hmm, Hyinjae masih ada pemotretan di amerika, jadi dia tidak bisa datang” jelas Minwoo.

“ohh, huahaha, sabar ya minwoo, itu resiko punya pacar seorang model xp” ledek Gongchan.

“ne, aku tau ==”

“terus, Kwangmin sama Sohee dimana?” tanya Hyunseong lagi.

“kalau soal Kwangmin dan Sohee, aku tidak tau, katanya sih, pesawatnya sudah berangkat dari Inggris kemarin” kata Minwoo.

Tiba-tiba..

“annyeong!!!! Kami datang!!!^^” pekik seorang yeoja dan ternyata yeoja itu adalah Sohee, dia datang bersama Kwangmin dan dengan seorang anak perempuan, eh? siapakah anak kecil itu? o.o

“huahahah XD akhirnya kau datang juga Kwangmin-ahh” Hyunseong menepuk-nepuk bahu Kwangmin.

“wuuuuaaaah! Siapa anak kecil ini? kyeopta!” Jeongmin langsung menggendong anak kecil itu dan mencubit pipinya.

“annyeong, aku Jo Cheonsa^^” kata anak itu dengan suara cemprengnya.

“eh?!” setelah mendengar Cheonsa menyebutkan nama lengkapnya, semua orang disana langsung memandangi Kwangmin, Sohee dan Cheonsa.

“mwo?” tanya Kwangmin heran.

“jangan-jangan ini.. yyeeeeii!! Kami punya keponakan XD” pekik Jeongmin girang.

“dia benar-benar mirip dengan kalian :O” kata Donghyun kagum kepada Sohee dan Kwangmin.

“aish, tentu saja, dia kan anak kami, hehe” kata Kwangmin.

“eh, kalian mendadak sekali sih ngajak ketemuan? Untung aku libur, aku tidak ada penerbangan ==” ucap Kwangmin.

“waaah, appa-mu bilang dia kerja di penerbanagn, Cheonsa-ahh, kau tau pekerjaan appamu tidak?” tanya Jeongmin pada Cheonsa.

“sopir^^” jawab Cheonsa polos.

#GDUBRAAAAKKK!!!

“mworago?!” Kwangmin membulatkan matanya.

“gyahahaha XD jadi kau capek-capek sekolah dan kerja di inggris cuma untuk menjadi sopir Kwangmin-ahh? ;p” ledek Minwoo.

“aish, aniyo! Aku bukan sopir! XO” bantah Kwangmin.

“aigoo~ appa, jangan menyangkal lagi, appa memang sopir kan~ :3” kata Cheonsa.

‘pletak!’

Kwangmin menjitak kepala anak perempuannya itu.

“aish, appo appa T.T aku salah apa? Kan aku benar, appa itu sopir, sopir pesawat terbang, hiks” kata Cheonsa.

“aigoo~ itu pilot namanya == gyahahaha XD” Kata Hyerin.

“hiks, aku kan tidak tau, omma yang bilang, dia bilang kerjaan appa itu sopir pesawat terbang T.T” jelas Cheonsa polos.

#dziiiiiiiigghhhh!

Kwangmin langsung memberikan death glarenya pada Sohee, dan..

‘pletak!!’

Kwangmin menjitak kepala Sohee.

“ya! jangan katakan yang tidak-tidak pada Cheonsa ==” kata Kwangmin.

“habisnya == saat cheonsa menanyakan pekerjaan oppa, aku lupa apa nama pekerjaan oppa itu, yasudah aku bilang saja sopir pesawat terbang, oppa kan memang mengendarai pesawat terbang =3=” jawab Sohee sambil mengerucutkan bibirnya.

“huahahahah XD Sohee-ya, jangan turunkan ke-babo-an (?) mu pada Cheonsa, kasihan dia” kata Hyunseong sambil mengusutkan rambut Sohee.

“ah ya, aku hampir lupa” kata Minwoo, dia mengobrak abrik tas nya dan kemudian mengeluarkan beberapa kartu, sepertinya itu kartu undangan.

“ige^^ datang ya^^” kata Minwoo.

“omo! minggu depan acara resepsi pernikahan mu dengan hyinjae?!” tanya Sohee tak percaya.

“hem^^” minwoo mengangguk senang.

“wuuuaaa! Berarti minggu depan Hyinjae onnie ke Korea dong? :O ngg, Kwangmin oppa kita balik ke inggris setelah resepsi pernikahan Minwoo oppa dan Hyinjae onnie ya?^^ otte? Boleh ya, boleh ya, boleh ya :3 oppa liburnya sampai bulan depankan?” Sohee memohon pada Kwangmin.

“hmmm, boleh kok^^. Huahahaha XD chukkae Minwoo-ya~” kata Kwangmin.

“hiks, hiks, hiks” tiba-tiba Jeongmin dan Donghyun nangis sambil berpelukan.

“eh?! o.o” Minwoo membulatkan matanya karena tidak mengerti.

“tidak adil!! Ini tidak adil~ T.T” kata Jeongmin dan Donghyun disela tangisnya.

“ya! waeyo? ==” tanya Kwangmin.

“kalian ini kenapa sih? ==” hyunseong mengerutkan alisnya.

“hiks, hiks Donghyun-ahh, Cuma kita aja yang single T.T” kata Jeongmin dan masih memeluk Donghyun.

“ne, hiks, kenapa bisa begini? hiks T.T” ucap Donghyun putus asa.

“hiii, Donghyun-ahh, jangan-jangan jodohmu itu Jeongmin lagi, soalnya dari dulu kalian itu nempeeeel terus, nih ya, Kwangmin sama Sohee di Inggiris, Hyunseong dan Hyerin di Jeju, Aku dan Hyeyoung di Daegu, Minwoo di icheon dan sebentar lagi mungkin dia ke Amerika bersama Hyerin, nah cuma kalian berdua yang di Seoul, i.. ini pertanda o.o” kata Gongchan sambil memandang horror pada Jeongmin dan Donghyun.

Jeongmin dan Donghyun berpandangan sebentar dan..

“ANDWAEEEEEEE!!!!!!!!!!!” pekik mereka.

-END-

Gyahahaha XD gaje yah ending nya? XD hiks mian kalau jelek, gaje atau aneh T.T author kekurangan ide, plus, author masih author pemula T.T

Hiks, hiks~ *nangis di pojokan*

Oh ya, buat yang belum pernah comment atau pun like, sekarang comment+like chapter ini ya XD Hohohoho~ ini kan chapter terakhir ;)

Oukeyyyy XD

Hehehehe~ RCL yaaaw XD

Itu aja deh ;)

Gumawo^^

1 komentar:

  1. waaaah kocak sumpah author,jgn2 author itu mimin di @G_boyfriendINA?ayo ngaku.awas kalo sampe ketauna*plak>_<V*bagus FFnya author,aku suka.jgn lupa bls ya^^

    BalasHapus