PERHATIAN

PERATURAN -->
1. setiap membaca fanciction di sini, WAJIB KOMENTAR
2. DILARANG MENG-COPY artikel di sini, baik sebagian apalagi seluruhnya !
3. jangan lupa JOIN dengan BLOG ini
terima kasih

Kamis, 29 Maret 2012

FF | Gomawo Oppa | Chapter 3


Tittle: gomawo oppa ~~ Part 3
Author: saya sendiri a.k.a rahma qonita
Rating: semua umur
Genre: gak tau
Main cast:
-       Kim hweji
-       Kim Donghyun
-       Kim Hyunseong
-       Kim Jeongmin
-       Jo kwangmin
-       Jo youngmin
-       Jo sohee
-       No minwoo
-       No raebin
Length: mungkin akan panjang


Author: “annyeong readers^^ *nongol dari balik lemari*
Readers: #pletuk *reflek nimpuk author* “aish~ author babo, ngapain nongol dari situ, bikin kaget aja”
Author: “appo~ mian mengagetkan. Author Cuma mau kasih tau part 3 udah keluar di bioskop2 kesayangan readers”
Readers: “bioskop? Ini kan ff thor, bukan pilem”
Author: “biarin aja, terserah author dongs”
Reader: #duar *ngebom author*
Author: “dari pada ditimpuk + dibom sama readers mulu, langsung baca ajah, cekidot!! Happy reading yaw^^ *evil laugh*”



                “waah jeongmin oppa ganteng banget, mau kemana oppa?” aku terpesona melihat opppaku yang satu ini berdandan lebih rapi dari biasanya (readers: emg yang biasanya kya gmn thor? #plak)
                “mwo? Kau baru tau oppa mu ini ganteng banget? #pletak *dijitak lagi* makanya jangan mikirin minwoo mulu, kegantengan oppa mu ini jadi tertutupikan? Oppa mau ketaman sm raebin, mau nge-date gitoh .. do’a kan oppa yah!!”
                “appo~ jangan bawa2 minwoo dongs oppa, dia kan gak salah apa2, ne~ hwaiting !!”
                “hehe, good, itu baru dongsaeng oppa yang cantik”  #cup *oppa mencium keningku* #plak baru kali ini dalam seumur hidupku oppa menciumku, wahaha gpp seneng gilaaa dicium sm jeongmin oppa *dirajam readers*
                “oke oppa pergi dulu, bye (ala upin ipin)” oppa lalu menyalakan mesin motornya dan pergi secepat kilat. Ah semoga oppa dan raebin bersenang-senang.

@taman

Jeongmin POV

                Malam ini adalah malam yg spesial utk ku. Aku akan nge-date sm raebin, temen dongsaengku yang babo itu. Sesampainya ditaman aku melihat raebin duduk dibangku panjang tetapi bersama seorang namja berambut pirang. Aish~ itukan youngmin, mau apa dia kesini? Mengganggu saja.
                “raebin, jebal~ terimalah cintaku yang tulus dari lubuk hatiku yang paling dalam ini” mwo? Dia nembak raebin?
                “andwae~ aku gak percaya, oppa pergilah dari sini. Aku muak melihat oppa” aish~ parah sekali kata2nya.
                “mwo? Muak? Kau hanya pura2 kan mengatakan itu?”
                “andwae~ aku sungguhan kok. Oppa~~ pergilah dari sini. Aku tak mau ada yang salah paham”
                #cup mwo? Berani sekali youngmin mencium kening raebin, didepan mataku lagi.
                “aigo~ oppa jangan melakukan itu lagi, oppa bukan namjachinguku. Oppa tidak berhak melakukannya”
‘tat tiu tut tet tot’ aku memencet keypad ku dan send~
                “tapi......”
‘cling cling’ hp raebin berbunyi dia mengutak-ngatiknya sebentar lalu..
                “loh? Waeyo?” sepertinya raebun bersedih dgn sms yang ku kirimkan.
“baiklah oppa, aku berikan waktu 3 hari utk oppa menunjukkan kalau oppa benar2 cinta dan sayang padaku. Ottoke?”
                “ne~ arasseo” youngmin memeluk raebin begitu erat, aish~ aku tidak tahan melihatnya. Hatiku sakit, lebih baik aku pulang kerumah sekarang.

@ rumah keluarga kim

                “aku pulanggg ...”
                “loh kok kamu pulangnya cepat sekali?”
                “aku kecolongan start hyung, biarkan saja raebin jadi milik youngmin” #pletak tiba2 saja seseorang menjitakku dari belakang. Ah ternyata hweji, berani sekali anak ini menjitakku kepala oppanya yang ganteng ini.
                “payah, jeongmin oppa sama saja babonya dengan aku. Baru kecolongan start saja sudah nyerah, ckck” mwo? So tau sekali anak ini. Tp dia benar juga siih.
                “aku tidak mau merusak persahabatanku dengan youngmin” jawabku ngeles. “nah itu lah yg aku rasakan juga pada sohee, oppa” aduh anak ini bisa sekali mengembalikan jawabanku.
                “sudah sudah, kalian sekolah dulu yang benar baru boleh memikirkan cinta”

                “ah donghyun hyung benar” kata hyunseong hyung membenarkan. Aku dan hweji hanya mengangguk nurut.

----------------------------------------------------------------------------

@ sekolah

                Hari ini aku melihat youngmin dan raebin terus bersama, aish hatiku makin sakit dibuatnya. Klo sudah seperti ini, aku ke atap sekolah saja. Disana aku akan lebih tenang.

@ atap sekolah

                “Kenapa kau begitu jahat padaku hweji? Kenapa kau mengambil minwoo dariku? Kau tau dari dulu aku sangat menyukai minwoo oppa, tp kenapa kau yang baru mengenalnya langsung merebutnya dariku?” aku melihat seorang yeoja sedang berdiri di pinggir atap sambil menangis tapii kenapa dia menyebut-nyebut nama dongsaengku dan minwoo? Aish~ babonya aku, itukan sohee, diakan menyukai minwoo. Tapii.. kenapa dia bisa tau kalau hweji menyukai minwoo juga? Aish~ jadi pusing begini. Lebih baik aku datangi dia.
                “annyeong sohee^^ sedang aap kau disini?”
                “a.. aniyo.. jeongmin oppa sedang apa disini?” dia segera menghapus air matanya, dan mencoba kabur dariku tp segera kuraih tangannya “chamkkanman, aku tau masalahmu, dan hebatnya masalah kita sama. Bisakah kita mengobrol sebentar?”
                “ne oppa~” dia duduk disampingku, hening--- 1 detik .. 2 detik ... 3 detik ..
                “ah, ani, kenapa kau menangis? Minwoo kan tidak suka yeoja cengeng” aku memulai pembicaraan
                “ani oppa, aku malu mengatakannya nya” dia menundukkan kepalanya.
                “gwenchana~ ceritakan lah padaku. Aku tau kau dan hweji menyukai namja yang sama”
                “ani oppa....” yeoja ini masih saja mengelak.
                “ppali! Katakan. Hweji itu dongsaengku dan minwoo temanku, dan kau teman dongsaengku. Aku tak ingin karna suatu hal kalian b3 jadi musuhan” jawab ku bijak.
                “huweeeee .. “ tiba2 yeoja itu kembali menangis “huweeee, oppa tau, aku sangat menyukai minwoo, tapi kenapa hweji tega mengambilnya dariku oppa? Apa dongsaeng oppa seperti itu?”
                “ani ... dia tidak akan merebut seseorang yg temannya sukai, kau tau hweji banyak cerita kepadaku tentang kau dan minwoo, yang dia bilang cocoklah, serasilah” (readers: thor cocok sm serasi bukannya sama?)
                “tapi kenapa, minwoo oppa setuju utk menjaga hweji demi donghyun oppa?”
                “mwo? Janji? Jeongmal? Janji apa? Kapan donghyun oppa mengatakan itu pada minwoo?”

End jeongmin POV

Sohee POV

                “tapi kenapa, minwoo oppa setuju utk menjaga hweji demi donghyun oppa?”
                “mwo? Janji? Jeongmal? Janji apa? Kapan donghyun oppa mengatakan itu pada minwoo?” aish~ aku keceplosan, bagaimana ini ,,
                “ani oppa, aku salah bicara”
                “jangan bohong padaku. Kau ini yeoja sm seperti hweji. Kalau kau berbohong aku akan tau” aigo~ gimana nih?? Apa akujujur saja yaa??
                “ne~ aku akan katakan...

Flasback
                “dimana aku?” donghyun  oppa terbangun dari pingsannya. “kau diruang UKS hyung, tadi kau pingsan dikoridor sekolah dan aku membawamu kesini. Bagaimana keadaan mu hyung?” loh itukan donghyunppa dan minwoo oppa, apa yang mereka lakukan di UKS?
                “ne~ aku baik2 saja” donghyunppa berusaha bangun tp tidak bisa karna tubuhnya masih lemah.
                “ah hyung tdk boleh banyak bergerak dulu, hyung masih belum pulih benar”
                “aish~ ah minwoo bisakah kau menolongku??”
                “tentu hyung, aku bersedia menolongmu apapun itu”
                “tolong jaga hweji utk ku. Dia satu2nya dongsaeng yeoja diantara dongsaengku yang lain. Aku sangat sangat menyayanginya. Jangan biarkan siapapun menyakitinya. Aku tau mungkin kau bingung dgn ucapanku ini tp, ini permintaan terakhirku sebelum aku pergi meninggalakan dunia ini. Jadi berjanjilah padaku utk menjaga hweji. Ara?” apa? Menjaga hweji? Donghyunppa ada2 saja, kan masih ada jeongminppa sm hyunseongppa.
                “ne hyung~ arasseo”
                “kalau begitu aku pamit dulu” lalu  donghyunppa berdiri dan pergi meninggalkan minwoo sendiri diruang UKS itu dan aku hanya bisa lemas mendengar janji minwo oppa pada donghyun oppa.
Flashback end

                “begitu oppa” aku tertunduk lemas mengingat kembali kejadian itu.
                “*ah donghyun hyung terlalu memanjakan hweji* Tentu saja donghyun hyung menyuruh minwoo menjaganya karna hweji menyukai minwoo jadi hyung pikir hweji akan bahagia bila dia bisa selalu dekat dengan minwoo dan dengan begitu hyung akan pergi dengan tenang” aish~ aku baru mengerti sekarang kenapa donghyun oppa menyuruh minwoo oppa yg menjaga hweji agar hweji tetap bahagia bila donghyunppa telah tiada nanti, aku jadi malu sendiri, rasa cemburu ku mengalahkan akal sehatku. Hweji maafkan lah aku.
                “ne~ sekarang aku mengerti. Tapi hatiku sakit oppa, hiks .. hiks .. “
“tentu sangat sakit, akupun klo jadi kau sangat sakit. Tp, kalau aku memikirkan donghyun hyung dan penyakitnya itu aku akan mencoba menerimanaya dan mencoba mencari pengganti minwoo” waahh kata-kata jeongminpa bijak seklai.
“Baiklah, aku akan mulai membuka hatiku utk namja lain dan merelakan minwoo oppa  utk hweji, kurom, oppa tadi bilang klo kita mempunyai masalah yang sama. Oppa juga merelakan seorang yeojakah?” tanyaku pada jeongmin oppa.
                “ne~ aku merelakan raebin utk youngmin”
                “mwo? Jadi oppa suka sm raebin? Gomawo oppa telah merelakan cinta oppa utk oppaku yang pirang itu, hehehe” aku tertawa, oppa pun ikut tertawa. Aish~tawanya manis sekali, heh sohee jangan mikir yg aneh2 deh ..

End sohee POV

                Kedua makhluk hidup itu tertawa bersama. Keduanya tidak sadar dari obrolan itu timbullah benih2 cinta diantara keduanya *belibet bahasanye*

-----------------------------------------------------

Hweji POV

                Hari ini aku akan jalan2 sm para oppaku ke taman ria (kec. Hyunseongppa dia lagi banyak tugas maklum kan kls 12) + raebin beserta minwoo oppa + sohee beserta jo twins oppa. Berhubung hari ini kami semua libur, jadi kami pergi bersama dari pagi dan klo bisa sampe malam #ngarep

@ taman ria

                “oppa kita naik itu yuks” kataku kepada donghyun oppa sambil menunjuk hysteria.
                #pletak “kau ini gila ya, donghyunppa masih sakit. Kau ingin membuatnya cepat mati hah?” jeongminppa menjitakku lagi. Tp bener juga. “yaudah kita naik itu aja ya” kataku menunjuk jeatcoster *mian gk tau tulisannya*
                “aish dasar yeoja babo, apalagi itu. Belum setengah jalan oppamu nanti kambuh lagi” oya benar lagi.
                “terus kita mu naik apa?” tanya ku pada ke-2  oppaku.
                “itu saja, sepertinya seruu” donghyun oppa menunjuk perahu yang bergoyang seperti ayunan yg disebut kora-kora.
                #gubrak “aish oppa, itu sm parahnya kaya whana yg tadi aku tunjuk”
                “yaudah kita ke wahana rumah hantu aja yaaa” waahh ide raebin sungguh bagus.
                “ayookkkk~~~” sohee langsung menarik tanganku masuk kedalam.

@ wahana rumah hantu

                Kami naik ke kereta yang berkursi 4. Aku, donghyunppa, minwoo, dan kwangmippa naik di kereta pertama. Sedangkan, raebin, youngminppa, jeongminppa sama sohee naik ke kereta dibelakang aku. Tadinya aku mau duduk disebelah donghyunppa tapi minwoo oppa malah duduk disebelahku. Donghyunppa sm kwangminppa duduk dikursi belakang. Awalnya Cuma suara cekikikan aja tapi, lama-lama makin kedalam muncul mahkluk2 aneh yang menyeramkan, mana ini kereta makin lama makin lambat aja lagi. Terus tiba-tiba ditengah2 jalan ini kereta berhenti terus kursi belakang tempat donghunppa kaya ngelepas sendiri gitu. Sontak aku syok, tapi minwoo oppa bilang itu wajar, emang kaya gitu. Tapi aku tetep aja khwawatir kan donghyunppa masih sakit, nanti klo kambuh gimana? Emang kwangminppa bisa nanganinnya.
                Gak lama itu kereta jalan lagi dan terus muncul mahkluk aneh yang serem2, yang jelek2 kaya readers #plak *ditampar readers*. Sampai ada satu makhluk putih2 gitu loncat2an ke arah kereta aku, sontak aku yang ngeliat langsung kaget. “aaa pergi pergi pergi” aku terus berteriak sampe sampe aku gak sadar klo minwoo oppa ikutan panik. Terus #hup tiba2 aja ada yang meluk aku, aku yang masih takut refleks nonnjok itu mahkluk #duak “aw, tenang hweji ini aku minwoo” hah? Minwoo oppa? Aish~ dasar yeoja babo.
                “ah mianhae oppa, aku takut banget. Aku kira oppa itu hantu”
                “tenang kan ada oppa disini” minwoo oppa nambah mengeratkan pelukannya. Ntah kenapa aku jadi berdebar-debar, ada kehangatan didalam pelukan ini, aku seperti ingat dengan seseorang, aku inget donghyunppa.
                “hiks .. hiks ... donghyunppa jangan tinggalin aku, hiks hiks .. oppa harus bisa ngelawan penyakit itu, hiks .. hiks .. aku janji aku akan cepet lulu dari SMA trus kuliah trus jadi dokter, oppa harus bisa bertahan yaaa . tungguin aku ya oppa, hiks hks .”
                “donghyun oppa gak akan ninggalin kau hweji, dia pasti akan berjuang untuk kamu dan keluargamu, yang penting kamu harus belajar yang rajin biar cepet kuliah, ara?” heh? Kok suaranya donghyunpppa imut begitu? Apa karena penyakitnya ya?? Waah hebat juga nih penyakit oppa, salut salut !!!!
                Sepanjang perjalanan akhir aku terus memeluk donghyun oppa (author: ini si hweji gak sadar klo dia salah peluk). Tapi ketika sampai ditempat akhir...
                “ahhh kok minwoo oppa ada disini?” aku kaget karna ternyata aku salah peluk *again*
                “loh emg dari awal kita sekereta kan? Kamu tadi nangis terus ngira oppa ini donghyunppa. Tadinya mau oppa lepasin tapi karna kayanya kamu sedih banget jadi opa diemin  aja” aku langsung melepas pelukanku.
                “mianhae oppa, aku selalu terbawa suasana” aduhh dasar hweji, lo kok babo banget siihh
                “ne~ gwenchana, #zinggg (suara pesawat lewat) oppa malah seneng bisa peluk kamu” hah? Apa yang dia bilang?
                “oppa bilang apa?? Aku ngga denger”
                “mwo? Andwae~ bukan apa-apa, hehe”
                Aish~ aku yakin oppa tadi mengatakan sesuatu aahh sudah lah ngga penting juga, hehehe .. yang penting dipeluk minwoo oppa #plak

End Hweji POV

Minwoo POV

                “ahhh kok minwoo oppa ada disini?” dia kaget karna ternyata dia salah peluk *again*
                “loh emg dari awal kita sekereta kan? Kamu tadi nangis terus ngira oppa ini donghyunppa. Tadinya mau oppa lepasin tapi karna kayanya kamu sedih banget jadi opa diemin  aja” haha padahal gue emang mau banget meluk dia. *dirajam readers*
                “mianhae oppa, aku selalu terbawa suasana” hhaha pasti dia malu sekarang.
                “ne~ gwenchana, #zinggg (suara pesawat lewat) oppa malah seneng bisa peluk kamu” ups aduh minwoo kenapa keceplosan gini sih.
                “oppa bilang apa?? Aku ngga denger” nah untung aja dia gak denger.
                “mwo? Andwae~ bukan apa-apa, hehe”

                Ah minwoo kenapa kau selalu berdebar seperti ini bila dekat hweji. Hush hush buang buang kau hanya berjanji menjaganya jangan berharap menjadi namjachingunya.

End Minwoo POV

--------------------------------------------------------

Sohee POV

                “lalalaallaallala” hari ini aku senag sekali, aku sudah bisa melupakan minwoo oppa dan mengganti kan posisisnya dengan namja yang menurut ku lebih baik darinya.
                “doorr .. hayooo, ciee yang lagi seneng .. abis dapat duit jutaan dollar yak?” err .. dasar hweji selalu mengagetkan ku seperti ini.
                “eh copot-copot .. aish~ kau ini selalu mengagetkanku. Untung saja jantungku tidak copot. Andwae gue gak dapat duit, gue dapat namjachingu hehehe” kataku sambil *evil laugh*
                “mwo? Jinjja? Ah gue gak percaya” mwo? Dia gak  percaya, padahal kan namjachingu gue itu oppa nya sendiri, ckck parah parah !!
                #pletak sebuah jitakan mulus mendarat dikepala hweji, hmm pasti si jeongminppa deh yg ngejitak kasian amat sih itu anak. “appo~ oppa resek banget sih, aku kan gak berbuat kesalahan apa2”
                “kau salah babo, kau tidak mempercayai yeojachinguku” tuhkan bener jeongminppa yg datang. Aduh nih orang frontal banget siihh.
                “mwo? Sohee yeojachingunya jeongminppa? Jinjja? Katakan !! jebal”
                “ne, oppamu yang keriting ini memang namjachinguku” #hup tiba2 seseorang merangkulku dari belakang ini pasti si youngminppa.
                “ne itu benar hweji-ah. Dan aku juga raebin baru saja jadian. Ya kan chagy?” raebin pun merangkul mesra youngminppa. Ahh mereka memang serasi. Tapi tiba2 hweji menarik tanganku keluar kelas dan membawaku ke taman belakang sekolah.
                “sohee kau serius dengan jeongminppa? Terus perasaan mu pada minwoo oppa gimana?”
                “soal itu aku sudah melupakannya dan merelakan minwoo opaa dgn yeoja lain yg pasti lebih mencintai minwoo oppa melebihi cintaku padanya”

End sohee POV

Hweji POV

                “sohee kau serius dengan jeongminppa? Terus perasaan mu pada minwoo oppa gimana?”
                “soal itu aku sudah melupakannya dan merelakan minwoo opaa dgn yeoja lain yg pasti lebih mencintai minwoo oppa  melebihi cintaku padanya” mwo? Merelakannya dengan yeoja lain? Tapi siapa?
                “siapa yeoja itu?”
                “yang ada didepanku saat ini” mwo? Didepannya? Itukan aku, ah aku masih tidak percaya dengan semua ini.
                “aku? This is imposible, gak mungkin. Kamu kan tau aku gak suka sm minwoo oppa”
                “andwae, kau bohong hweji. Kau sangat2 menyukainya”

‘DEG

Kenapa sohee bisa tau? Sohee kau pasti sangat terpukul dan melampiaskan cintamu pada oppa ku yang gila. Aku harus mengatakan  apa pada sohee? Aku memang menyukai minwoo oppa tapi aku kan ingin merelakannya untukmu sohee.
                “hmm .. mianhae sohee aku memang menyukainya tapi aku rela mengorbankan cintanya untukmu. Aku tidak pantas dengan minwoo oppa, hanya kau yang pantas dengannya” *co cweett ampe mau muntah nih author* #plak
                “andwae, aku sekarang sudah ada jeongmin oppa, dia namjachinguku sekarang. Dia mencintaiku, tp minwoo oppa tidak, dia menyukaimu hweji”
                “tapi .. tapi ....” aku berusaha mengelak  perasaanku sendiri
                “tidak ada tapi tapian. Kalau kau sayang padaku. Cintailah minwoo dengan sepenuh hatimu. Ara?”
                “arasseo” aku langsung berlari dan memeluk sohee, aku menangis dipelukannya. Sohee gomawo~ sohee mianhae. Aku berjanji akan mencintai minwoo oppa sepenuh hatiku.
                “yasudah jangan nangis gitu, minwoo oppa gak suka yeoja cengeng. Sekarang kita ke kelas, kajja !!”
                  “kajja !!”

End Hweji POV


Donghyun POV

                Sudah sore, waktunya menyiram tanaman. Tubuhku boleh layu tapi tanaman dihalaman rumahku gak boleh ada yang layu. Aku menuruni tangga rumahku dan menuju halaman belakang rumahku. Karna hari ini hweji pulangnya telat jadi aku saja yang menyiram tanaman dihalaman belakang.

@halaman belakang

                “ah segarnya menghirup udara disore hari, uhuk uhuk ..” aish~ sudah beberapa hari ini aku terus batuk2 kata appa sih ini efek samping obat yg ku minum tapi kenapa efeknya lama sekali sih. “uhuk uhuk ..” hah? Darah? Aigo~ kenapa batuk darah begini? Aku harus cepat2 ke kamar dan membersihkannya. ‘hyung hyung hyung’ aduh kenapa kepalaku tiba2 pusing begini. Ya tuhan hentikanlah rasa sakit ini. Aku masih ingin hidup lebih lama lagi. Aku masih ingin menjaga hweji tuhan. Aku masih ingin menyelesaikan kuliah ku tuhan. “uhuk uhuk ...” oh no, darahku mengenai mawar putih punya hweji. Oh tidak aku harus segera membersihkannya. ‘tes tes tes’ aigo~ kenapa darahnya malah keluar dari hidungku? ‘nyut nyut nyut’ auw kepalaku sakit sekali.

                “aku pulaaangg .. donghyun oppa .. donghyun oppa where are you??” ah itukan suara hweji. Ah dia tidak boleh melihatku seperti ini, aku harus segera sembunyi.
                “donghyun oppa apa kau disana?” ah hweji menuju kemari aku harus menunduk agar tidak terlihat olehnya.
                “aish~ bunganya belum disiram yaa? Wah pasti oppa lupa nih, ckck aku siram aja deh. Mwo? Kenapa ada warna merah dibunga punya ku? Aish~ pasti si mamang ngecatnya gak hati2 deh” aku bersihkan saja deh” aduuhh gaswatt *panik* ah semoga saja hweji tidak tau klo itu darahku.
                “yeay bunganya udah cantik, tapii .. kok bunganya donghyunppa tambah layu gini? Jangan jangan .. ah andwae, trus kok ada cairan warna merah lagi di tanah nya? Ah mungkin buat nandain kali, tapii ..”
                “hweji-ssi ... hweji-ssi ...” ah itukan suara eomma.
                “ne eomma, aku kesana sekarang. Bunga cepatlah subur kembali, aku tidak ingin melihat kau layu. Nanti oppaku bisa bersedih” bagus, gomawo eomma~ mianhae hweji. Ah sekarang lebih baik aku bersihkan darahku ini supaya tidak ketahuan.

End Donghyun POV

Hweji POV

                “aku pulaaangg .. donghyun oppa .. donghyun oppa where are you??” sesampainya dirumah aku langsung mencari donghyun oppa, banyak yg ingin kuceritakan padanya hari ini. Tapi donghyun oppa gak ada dikamarnya. Oya, pasti ke halamaan belakang. Ini kan udah sore, pasti donghyun oppa lagi nyiram tanaman dihalaman belakang.
                “donghyun oppa apa kau disana?” aku menuju taman belakang tp tak kutemukan oppa disana. Lalu aku melihat bunga mawarku.
                “aish~ bunganya belum disiram yaa? Wah pasti oppa lupa nih, ckck aku siram aja deh. Mwo? Kenapa ada warna merah dibunga punya ku? Aish~ pasti si mamang ngecatnya gak hati2 deh” aku bersihkan saja deh” aku kaget karna melihat bungaku terkena cairan warna merah. Apa oppa kambuh lagi? Ah tenang hweji, jangan berpikiran yg aneh2 oppa mu pasti sudah sehat.
                “yeay bunganya udah cantik, tapii .. kok bunganya donghyunppa tambah layu gini? Jangan jangan .. ah andwae, trus kok ada cairan warna merah lagi di tanah nya? Ah mungkin buat nandain kali, tapii ..” aku juga kaget melihat bunga punya donghyunppa layu dan ada cairan warna merah ditanahnya, tapi aku tetap berpikir jernih.
                “hweji-ssi ... hweji-ssi ...” ah pasti eomma mencariku, aku kan belum makan siang juga belum ganti baju.
                “ne eomma, aku kesana sekarang. Bunga cepatlah subur kembali, aku tidak ingin melihat kau layu. Nanti oppaku bisa bersedih” lalu aku segera masuk kembali kedalam rumah utk bertemu eomma.

                “hweji-ssi ayo makan”
                “ne eomma, oya eomma donghyunppa kemana? Kok aku cari dikamar sm dihalaman belakang gak ada  ya?”
                “aku pulang ...” eh itukan donghyunppa.
                “oppa dari mana saja? Aku mencari oppa ke seluruh ruangan dirumah ini tapi tidak ada”
                “oppa abis jalan2 sore, uhuk uhuk ..” ah oppa batuk2 lagi.
                “oppa ayuk kita kekamar, oppa harus istirahat” aku menarik oppa ke kamar dan menyelimutinya.
                “gomawo hweji-ssi. Mianhae selalu merepotkan”
                “ne, gwenchana. Oppa istirahatlah. Aku akan ambilakan  air dibawah. Waiittt yaa” aku langsung ke dapur dan mengambilkan oppa segelas air putih hangat. “oppa aku masuk yaaa..”
                “andwae, kau lanjutkanlah makanmu, oppa ingin tidur sekarang .. uhuk uhuk” ah batuk lagi... aku nekat saja ah.
                “oppa gwenchaa ... oppa ..” aku melihat hidung oppa mengeluarkan darah lagi dan oppa juga batuh darah. Aku bantu oppa membersihkanya. Aku sanagt panik dan khawatir, aku hanya bisa berteriak memanggil eomma “eommaaaa .. eomaa ... oppa kambuh lagi eomma ...”
                “ah donghyun chagi, gwenchanayo? Ayo kita kerumah sakit, hweji panggil jeongmin dan hyunseong”
                “ne eomma, hyunseongppa .. jeongminppa .. donghyunppa kambuh lagi cepat panggilkan taxi, eomma akan membawa donghyunppa ke RS” kataku setengah berteriak kepada 2 oppa ku itu.

@RS

                “oppa .. oppa harus bertahan yaaa .... saranghae oppa” itu kata2 terakhir yang bisa aku ucapkan sebelum donghyun oppa masuk ke ruang UGD. Aku hanya bisa terduduk lemas didepan pintu ruang menyeramkan tersebut.
                30 menit berlalu tp appa tidak menunjukan batang hidungnya. Aku semakin khawatir dengan keadaan oppa. Ya tuhan jangan kau ambil oppa ku ya tuhan .. aku ingin oppa menyaksikan wisudaku sebagai dokter.
                30 menit berikutnya aku lihat appa keluar dari ruangan dengan muka lesu, hmm aku tau pasti keadaan oppa tambah parah. “appa .. bagaimana keadaan hyung?”
                “hmm .. hyungmuu .. nanti akan oppa beritahu” appa sepertinya menyembunyikan sesuatu dari hyunseongppa.
                “kenapa tidak sekarang saja?” jeongminppa memaksa appa. “tidak bisa, appa sendiri pun tidak tega memberitahukanya.
                “waeyo appa? Karna ada aku? Appa aku bukan anak kecil lagi, aku sudah SMA sekarang. Aku sudah dewasa. Aku sudah mengerti mana yang baik dan mana yang salah. Appa katakan  appa, tolong jangan ada yang ditutupi lagi, jebal!!”
                “oppaa muu hmm ... kanker dihatinya sudah stadium 3 akhir, semakin lama akan semakin menyebar keseluruh tubuhnya. Kankernya sudah mulai menyerang paru2 appamu sehingga batuknya batuk darah”

‘DEG

                Aku kaget dengan apa yang telah ku dengar dari appa. Donghyun oppa? Semakin parah? Ini benar2 tidak masuk akal. “katakan padaku appa itu semua bohong ya kan appa? Ppali appa, katakan kalau itu semua bohong, jebal appa .. hiks hiks ...” aku mulai meneteskan air mataku. Aku sangat sulit menerima kenyataan ini. Eomma memelukku, berusaha menenangkan ku. “cup cup .. sudah, kita disini juga bersedih hweji chagi”
                “andwae eomma, andwae .. aku tidak bisa menerimanya. Kenapa tuhan memilih oppa yg terkena penyakit itu, kenapa bukan aku saja?? Hiks ...  hiks ..”
                Aku melihat hyunseongppa dan jeongminppa duduk terdiam . aku tau mereka juga sedih mendengar hal ini.

                “andwaeeee~~~ oppaaaa ......”

End Hweji POV

---------------------------------------------------------------------------

Minwoo POV

                Hari ini aku akan menyatakannya. Aku akan menembak hweji. Ah aku harus cepat2 ke kelasnya sebelum bel berdering.
                “annyeong^^ hweji-ssi” aku menyapanya tapi sepertinya dia sedang melamun.
                “annyeong hweji- ssi. Gwenchanayo?” aku menyapanya sekali lagi dan menepuk pundaknya.
                “ah .. annyeong minwoo oppa. Gwenchana~” dia menoleh kearahku dan reflek menghapus air matanya. Hmm .. sepertinya dia habis menangis.
                “andwae, kau tidak baik2 saja. Waeyo? Ceritakan pada oppa!”
                “andwae oppa, ini hanya masalah sepele. Oppa mau apa kesini? Mencari raebin kah?” ah dia mengalihkan pembicaraan.
                “andwae, aku kesini mencarimu. Baiklah kalau kau tidak mau cerita, aku pergi saja. Byee~”
                “eh chamkkanman, aku akan menceritakannya”
                “oke, ppali !!” aku tidak sabar mengetahui apa yang membuat hweji, yeoja yang kusukai ini menangis.
                “donghyun oppa, kanker dihatinya .... hiks hiks” ah dia menangis lagi .. aduh seharusnya aku tidak usah memaksanya bercerita kalau tentangnya oppa nya itu. Minwoo kau memang namja bao~
                “ne~ waeyo? Kenapa dgn oppa mu?”
                “donghyun oppa, penyakitnya .. bertambah parah .. ..”
                “aish~ sudah jangan menangis lagi, aku paling tidak tahan melihat yeoja menangis didepanku. Jebal berhentilah menangis”
                “tapi oppa, aku sangat sedih sekarang .. andai oppa yang mengalami kejadian ini. Oppa pun pasti akan menangis” ah anak ini betul juga. #hup kudekap hweji dalam pelukanku, aku mecoba menenangkannya. “ne arasseo. Tp kalau kau hanya menangis penyakit ditubuh oppa mu tidak akan pergi. Yang harus kau lakukan adalah berdo’a untuk kesembuhan oppa mu dan belajar yang rajin agar menjadi dokter supaya bisa menyembuhkan oppamu. Ara?”
                “ne oppa~ arasseo. Tapi kenapa yang sakit parah itu harus donghyun oppa, kenapa tidak aku saja?? Aku ini kan babo, jadi tidak ada gunanya hidup di dunia ini”
                “tuhan tidak memberika penyakit itu karna masih ada seorang namja yang membutuhkan kasih sayangmu di dunia ini” ups, gawat aku keceplosan. Minwoo .. dasar namja babo~~
                “mwo? Namja mana yang menyukaiku oppa? Aku ini kan yeoja babo. Selalu mebuat kesalahan” hweji melepas pelukanku, matanya kini bertatapan langsung dengan mataku.
                “apa kau mau tau siapa namja itu?” ah aku pancing saja anak ini. Sudah kepalang tanggung.
                “ne oppa, ingiinn sekali .. ppali! Katakan padaku”
                “namja itu hmm .. aku”
                “mwo? Gak mungkin, oppa pasti bercanda. Mana mungkin oppa menyukai yeoja cengeeng sepertku ini”
                “andwae~ aku serius .. liat mataku!!” lalu hweji menatap mataku, mata besarnya menatap dalam kearahku. Aish~ aku jadi malu dibuatnya.
                “lalu oppa??” loh kenapa dia malah bertanya?
                “maksudmu?”
                “kalau namja itu adalah minwoo oppa, lalu apa yg akan oppa lakukan?”
                “tentu saja aku akan menembakmu”
                “mana? Oppa gak nembak aku tuh. Dari tadi oppa Cuma bengong aja” aish~ betul juga anak ini .. aduh aku malu dibuatnya.
                “ne~ listen to me” aku memegang kedua pundaknya “would you be my girlfriend?” (aahhh author langsung nge-fly nih klo minwoo bener2 ngucapin itu ke author #plak)
                “ne~ aku mau” ahh senang sekali mendengar kalimat itu dari hweji, yeoja yang sangat aku sukai.
                “sarangheo hweji chagi” aku langsung mencium keningnya dan memeluknya erat (author pingsan)
                “nado sarangheo chagi”

End Minwoo POV

Hweji POV

                “ne~ listen to me” minwoo oppa memegang kedua pundakku  “would you be my girlfriend?” aish~ readers pasti ngiri deh sm aku ya kan ya kan?? #plak
                “ne~ aku mau”  aku langsung menjawab tanpa berpikir lagi.
                “sarangheo hweji chagi” minwoo oppa langsung mencium keningku dan memeluk ku erat. Aku merasa pelukannya ini mirip dengan donghyun oppa. Oppa, semoga minwoo oppa bisa menyayangiku apa adanya seperti mu oppa. Oppa cepet sembuh yaa. Sarangheo J

                “nado sarangheo chagi” aku membalas kata2 minwoo oppa, namjachinguku.

End hweji POV

 ---------------------------------------------------------

beberapa tahun kemudian ...

                Sekarang Kim Hwe ji sudah kelas 12. Hyunseongppa nya kuliah semester 4 di Perancis tapi setiap libur semester oppanya itu pasti selalu pulang ke Seoul. Sedangkan Jeongminppa nya kuliah disebuah universitas ternama di Seoul di semester 2 fakultas kesenian tentu saja minwoo dan jo twins pun kuliah disana juga. Keadaan donghyunppa nya semakin memburuk, kanker dihatinya sudah menyebar ke organ tubuh lain ya bisa dibilang sudah mencapai stadium 4 awal.
                “annyeong eomma, appa, jeongmin oppa” hweji menyapa  anggota keluarga kim di pagi hari yang cerah itu.
                “annyeong^^” jawab mereka berbarengan.
                “appa tak lama lagi ujian universitas akan tiba. Aku takut tidak masuk ke universitasnya tempat donghyun oppa kuliah appa”
                “jangan takut, kamu harus optimis kalo kamu bisa keterima di universitas itu. Donghyun oppa saja bisa kenapa kamu ngga chagi”
                “ne~ appamu benar, bukankah kau sudah bertekad utk menyembuhkan oppa mu? Jadi kamu gak boleh nyerah chagi”
                #pletak “klo kamu gak keterima di universitas itu, dalam  satu hari akan ada 100 jitakan buat kepalamu yang mungil ini, huahaahahah *evil laugh*”
                “appo~ ne aku akan berusaha. Sudah ya aku berangkat dulu. Hari ini aku akan kerumah sakit bersama minwoo oppa utk menjenguk donghyun oppa. Bye bye”

@RS

Donghyun PPOV

                “annyeong oppa^^” dongsaeng kesayangaku datang
                “anyyeong hyung^^” tentu saja bersama namjachingunya, minwoo.
                “annyeong^^”
                “oppa ini aku bawakan buah apel kesukaan oppa. Oppa gimana keadaannya?? Gwenchananyo??”
                “gomawo chagi, ne~ gwenchana. Oya bukankah ujian masuk universitas sebentar lagi, sudah siap?”
                “andwae oppa, aku takut. Kedokteran itu kan saingannya banyak oppa” aduh kasian sekali dongsaengku ini. Dia ingin menjadi dokter karna ingin sekali menyembuhkan ku. Mianhae hweji.
                “ah tidak perlu takut, kan ada aku disini chagi” *peluk hweji* aduh mereka mesra sekali sih aku jadi ngiri niihh L
                “eh, lepas2 gak enak didepan donghyunppa kaya gini”
                “benar minwoo apa yang dikatakan hweji. Hehehe”
                “ah mianhae. Klo gitu aku keluar dulu yak. Aku tidak ingin mengganggu keakraban antara oppa dan dongsaengnya. Bye” ah namja itu pengertian sekali padaku dan hweji. Hweji memang pantas mendapatkannya.

‘hyung hyung hyung’ ah pusing ini, kenapa timbul lagi sih? Dan kenapa timbul disaat ada hweji?? Aish~ berhentilah berhentilah ..
                “mwo? Waeyo oppa? Kepala oppa pusing lagi ya?? Suster .. suster ...” ah aku sudah tidak kuat lagi .. samar2 aku mendengar suara hweji yang berteriak dan aku melihat beberapa yeoja berpakaian putih berlari ke arahku #bruk aku pingsan.

End Donghyun POV

Hweji POV

                Aku melihatoppa sempoyongan diatas tempat tidurnya. Reflek aku memanggil suster utk cepat menangani oppa.
                “mwo? Waeyo oppa? Kepala oppa pusing lagi ya?? Suster .. suster ...” para suster berdatangan juga ada appa yang memasuki kamar ini. Aku ditarik minwoo keluar dan air mataku jatuh menetes.
                “sudah chagi, oppa mu pasti akan  baek2 aja” minwoo memelukku dan menenangkanku sampai aku tertidur karna kecapean menangis.

1 jam kemudian

                Aku terbangun dan mendapati diriku dikamar donghyunppa. Donghyunppa sepertinya sedang tertidur. Aku mendekatinya dan memerhatikan wajahnya yangv pucatsperti mayat hidup dan berkata “tuhan aku sangat sayang sama oppaku ini. Tolong sembuhkan dia tuhan, jangan kau ambil dulu dia dariku sebelum dia melihatku medapatkan gelar dokterku. Oppa tak lama lagi aku akan menghadapi ujian masuk universitas, do’a kan aku oppa dan oppa harus terus semangat untuk melawan penyakit itu. Oppa aku sangat sayang sama oppa, gak akan ada yang bisa ngegantiin oppa dihatiku ini. Oppa adalah oppa yang terbaik didunia ini. Cepet sembuh ya oppa” lalu aku tidur disamping oppa.

End Hweji POV

Donghyun POV


                Aku tidak sepenuhnya tidur, aku mendengar samar-samar suara hweji. Dongsaengku ini berdo’a untukku. Ya tuhan kabulkanlah do’a nya ini. Hwaiting hweji~~ kau pasti bisa mendapatkan gelar dokter itu. Baiklah chagi, oppa mu ini akan terus berusaha melawan penyakit yang gila ini. Oppa pasti akan melihat kau mendapatkan gelar doktermu itu. Tenang saja. Ayo donghyun HWAITING !!!
End donghyun POV

Apakah tuhan mengabulkan do’a kakak-beradik itu?? Tunggu di part selanjutnya .. RCL yahh ..


TBC


NB: mianhae sebelumnya klo isinya gak nyambung sama judul or gak nyambung sm part sebelumnya soalnya author buatnya sambil nyuri2 waktu bikin kue #pletak *dijitak eomma*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar