PERHATIAN

PERATURAN -->
1. setiap membaca fanciction di sini, WAJIB KOMENTAR
2. DILARANG MENG-COPY artikel di sini, baik sebagian apalagi seluruhnya !
3. jangan lupa JOIN dengan BLOG ini
terima kasih

Rabu, 21 Maret 2012

FF | YOU&I (Kwangmin chapter : Jitak-Bletak) | PART 1


YOU&I (Kwangmin chapter : Jitak-Bletak)

Author: Zahrah a.k.a Cho Raein
Genre: belum tau ._. readers tentuin sendiri ya XD *plak!*
Rating: sama, nggak tau jugak ._. tapi yang jelas bukan NC XD

Maaf sekali kalau ff ini gaje, ataupun garing, author sadar dengan sepenuhnya, dan minta maaf juga kalau ada readers yang jealous ^^v huwahaha. Ff dibuat special untukku dan dirinya XD. Ff dibuat dengan berdasarkan kepada pengalaman author sendiri plus beberapa imajinasi author yang yahh~ nggak masuk akal. Plagiator is die!! .. ohya, jejak kalian, koment, ataupun like suangat berharga, agar bisa memacu author berkarya lagi#halah. Mau diejek, dihina, dipuji, diapain juga nggak papa, asal jangan di plagiat . Terakhir, thanks to Kwangmin smile #hehehe. Regards !!


“mmaaaa~!” teriakku dari dalam kamar

“mweoya?” jawab eommaku yang tiba-tiba masuk ke dalam kamar dan menaruh beberapa stel baju sekolah.

Bletak! “ya! Eomma ingin punya anak perempuan normal” kata eomma sambil menjitak kepalaku

“aish~ appa ... lho, memangnya aku bukan anak perempuan?” sanggahku

“mana ada perempuan berkelakuan seperti itu? Jinjja ... kau tidak berangkat ke sekolah? Ini hari pertamamu. Buat kesan yang baik” kata eomma sambil membantuku merapikan rambut panjangku

“neee, ara, apakah aku boleh membawa sepeda motor?” tanyaku sambil pasang jurus puppy eyes

“andwaee, aku masih menyayangimu ... sudah, berangkat sana!” ha? Maksudnya apa? Emang aku langsung mati kalau naik sepeda motor? Yasudahlah, toh sekolahnya emang deket. Setelah urusan ba-bi-bu selesai, aku mulai berjalan kaki ke sekolah. Ahh~ kenapa Nara pake sakit segala, aku jadi berangkat sendiri ... by the way, Nara adalah sahabat, tetangga, perusuh, dan pengganggu, so, ada dan tidaknya dia membawa keuntungan sendiri, hahaha~lupakan.

Aku mengeluarkan hapeku dan menekan beberapa angka. Tat tit tut#gila.

“Raein!! Mianhaeyoo, kau berangkat sendiri ya?” Nara gila!, aku sampai menjauhkan hapeku beberapa senti

“gwaenchanha, lagipula aku merasa hariku tenang tanpamu”

“sirheooo! Sak.....” belum sempat Nara selesai bicara, tiba-tiba ada sepeda motor berhenti disebelahku, kontan aku terkejut dan menepi.

“sepertinya kita satu jurusan,” kata seorang namja-bersepeda motor itu- membuka kaca help teropongnya

“mian, aku tidak mengenalmu, tapi............. lalu?” tanyaku bego

“lihat, seragam kita sama. Mau bareng?” kata namja itu. Oh iya!! Nan babo~

“memang boleh?” tanyaku bego kuadrat

“mau ikut nggak, bel kurang 10 menit lagi lo” katanya agak kurang sabaran ... yah, menghadapi yeoja bego

“ah~ ne”

“kaja” namja itu menstater dan mulai melajukan motornya

“kau murid baru ya?” tanyanya

“ne,” berkali-kali aku hampir memeluk namja itu gara-gara kelajuan motornya yang sangat cepat. Bukannya gimana, meluk namja yang baru kenal kan kesannya gimanaa gitu.

“ya~ turun sini saja ya” hah? Namja baboo, masak nebengin nanggung banget? Aku disuruh turun 10 meter dari gerbang utama sekolah, tapi karena beberapa hal, akhirnya aku turun juga

“mianhae, nggak bisa sampe dalam” katanya sambil meninggalkanku. Akhirnya aku jalan lagi....

Waa, aku telaat~! Segera aku berlari menyusuri lorong-lorong dan berusaha menemukan kelasku. Tapi dimana?

“nyari apa?” seorang yeoja cantik menghampiriku

“ah~ kelas A disebelah mana ...” aku bingung mau memanggilnya apa

“tiffany” katanya sambil tersenyum “yuk ikut, aku juga mau kesana”

“ne...”

“ini kelasmu. Masuklah” kata tiffany-nantinya aku akan tahu kalau tiffany adalah sunbaenim ku

Aku masuk ke kelas dan celingak celinguk. Wah~ sudah lumayan banyak yang datang. Aku segera duduk di bangku paling depan baris kedua dari 4 baris~detail amat -,-‘~ ketika mendengar bel berdering. Beberapa kakak kelas masuk, 2 laki-laki, 2 perempuan.

“annyeong, selamat datang di sekolah baru. 3 hari kedepan, pelajaran belum dimulai, karena kita ada kegiatan pengenalan sekolah dulu. Oya, Cho Kwangmin imnida,”

“My name’s Tiffany”

“Suzy imnida”

“Jihoon imnida”

“yea~ I’m Jihoo...” tiba-tiba seorang namja datang sambil sedikit ngos-ngosan

“haa~ Sungmin imnida, maaf telat, jal isseonnya!”

“fansmu lagi?” tanya Tiff onni

“seperti itulah”

Brakk!! Pintu terbuka lagi

“eommaaa” teriak 2 namja yang tiba-tiba masuk, mereka menghambur ke arah Tiff onni

“neon baboya~ eomma? Ihh” kata tiff onni

“ini semua gara-gara fansmu” tunjuk salah satu dari mereka

“fansmu juga, kalau gini caranya, ambil semua fansku. Aku jadi mau mati tiap harinya” keluh namja satunya

“ya! Sudah, nanti saja curhatnya, perkenalkan diri dulu” kata kwangmin sunbae

“donghae, lee donghae, jangan tanya mengapa namaku donghae, aku tidak tau, tapi aku tahu aku manis, jangan jadi fansku, oke” kata donghae sunbae masih ngos-ngosan. Semuanya ber hu-hu, tapi aku tau ada beberapa yeoja yang wajahnya sudah memerah.

“kim kibum, aku juga, lagipula aku sudah punya yeojachingu”

“sudah sudah, sekarang, maju satu-satu ngisi daftar hadir” kata kwangmin mengakhiri per-curhatan kibum dan donghae sunbaenim. Namaku Raein, jadi pasti akhir sendiri. Akhirnya giliranku tiba, aku membawa pen dan maju kedepan

“tanda tangan 3 kali, di sini, di sini, sama di sini” kwangmin sunbaenim menunjuk beberapa lembar kertas di depanku. Wah~ artis dadakan nih~ kataku dalam hati, haha

“ya, kau tidak marah kan kutinggalkan di depan gerbang tadi?” kata kwangmin sunbaenim stengah berbisik. Aku melongo, lohhhh, kutatap namja di depanku(yang setelah beberapa hari kemudian, kusadari betapa gantengnya diaaa #author babo). Aku jadi lupa tanda tangan

“jangan menatapku seperti itu, lanjutkan tanda tangannya, kau marah tidak?” katanya mengulang

“ani, mengapa aku harus marah, malah aku belum sempat berterima kasih. Gomabseubnida” kataku sambil hormat 15 derajat sebelum kembali ke tempat dudukku

“oke, semua sudah selesai, ohya, tugas buat besok, bawa tumbuhan euphorbia yang kecil aja ke sekolah” kata donghae sunbaenim

“arasseo?” timpal kibum sunbaenim

“arasseo!!” koor anak kelas A

“oya, sekalian kalian catat yang dipapan tulis, besok dibawa lengkap, bagi yang nggak bawa, tenang aja, lapangan sekolah kita luas” kibum sunbaenim mengeluarkan jurus killer smile-nya (author sampe gak kuat juga, huwahaha)

“waktunya jalan-jalan, baris satu ikut tiffany sama sungmin, baris dua jihoon sama jihoo, baris tiga donghae sama Kwangmin, baris empat, ikut kibum sama aku” kata suzy sunbaenim, wah~ cantik cantik rada judes juga

“kaja~! Kata jihoon sunbaenim
Seperti pasukan kereta api, kami mulai keliling-keliling sekolah. Luas banget! Tapi yang menjadi targetku adalah perpustakaan!!

“sunbaenim, apakah kita boleh masuk ke perpus tanpa kartu pelajar?” tanyaku

“ohya, pengumuman, karena kita berdua the most kind of namja~halah~ gak usah manggil sunbaenim, oppa or hyung aja, biar akrab, oke” kata jihoo oppa

“geurom^^, tapi kalau pinjem baru pake student ID, arasseo?” jawab jihoon oppa

“ne, kamsa”

“ah~ gimana kalo kita ke kantin belakang jihoon? Mereka pasti udah kehausan” tawar jihoo oppa

“great! Ayoookk” rombongan kami berjalan menuju kantin belakang. Dalam rombongan, aku sudah berkenalan dengan banyak anak, diantaranya hyoyeon, yoona, yuri, sooyoung, seohyun, taeyeon, sulli, chaerin, dara, kyuhyun, junsu, taecyeon, jaejoong, yunho, changmin, yoochun, dan banyak lagi(haha, author marukk)

Akhirnyaaaaaaaaa .... hari pertama selesai juga. Aku berjalan menuju gerbang

Ciiit, sebuah sepeda motor berhenti di sebelahku

“bareng lagi yuk~!” aku menoleh, Kwangmin sunbae!

“a~ sunbaenim, tidak usah, aku merepotkanmu”

“aniyo, jangan panggil aku sunbaenim, panggil saja oppa”

“oke, ...” tiba-tiba sekelompok siswi mengampiri motor kwangmin oppa.

“oppa, eojjeon iriya? Nuguya?” tanya seseorang diantara mereka sambil menunjukku dengan dagunya

“ani”

“geuraeyo?” mereka memandang sinis kearahku

“ne, tadi aku hampir menabraknya, sudahlah, aku mau pulang”

“neee, be careful oppa” kata mereka kompak. Aku bingung, terus aku? Huwaa, katanya mau nebengin?

“ya, kau murid baru kan? Jangan macam-macam. Kwangmin oppa milik bersama, dan kau bukan member, jadi jangan coba untuk dekati dia... ARASSEO??”

“ne,” setengah berlari aku keluar gerbang sekolah. Milik bersama? Perusahaan donk, haha, aneh

“ya, ireumi mwoyo?” aku mendongak, memang, sejak keluar dari gerbang, aku menunduk lesu, pikiranku pulang tidak jalan kaki hancur

“waaaaa!” aku berteriak, menyadari tiba-tiba kwangmin oppa dengan sepeda motornya melintang dihadapanku

“yeoja babo, telingaku sakit tau!” kata kwangmin oppa sambil menjitak kepalaku dan mengelus-elus telinganya

“aw~! Neomu apa, aku tidak babo, dan hanya eommaku yang boleh menjitakku. Aish~ aku mengelus kepalaku, dia kan namja, tangannya besar, masa menjitak kepala selembut beludru ini?

“salahmu sendiri, gwaenchanha?”

“amugeotdo aniya”

“jinjja? Geotjimali ji, aku tau mereka seperti apa” ha? Oh~

“eo? Munje eobseo, nan gwaenchanha”

“ masih mau nebeng?”

“mau donk!” kataku sambil naik ke motor kwangmin oppa

“ehm, biar nggak canggung, kamu duduknya miring aja” saran kwangmin oppa

“iyadeh” kataku.

Sampaii!
“gomawo oppa” aku turun dari motor

“ne, ap....” triiinggg, hape kwangmin oppa tiba-tiba bedering

“jamkamman, a~” katanya, setelah melihat layar hapenya

“eo~ Raein~a, apakah kau sibuk?”

“ani, wae?” kataku

“kau tau, besok tiffany ulang tahun, aku mau beli kado untuknya. Temani aku, oke~!”

“kalau eommaku mengizinkan. Aku tany....”

“raein! Siapa itu temanmu kah? Mengapa tidak diajak masuk?” tiba-tiba eomma nyelonong keluar sambil menjitak kepalaku

“eomma, kapan eomma akan berhenti menjitakku? Ini kwang...”

“aigoo, Kwangmin~a, mengapa tidak masuk? Kebetulan di dalam ada urap-urap”

“ah~ shin ahjumma, tidak usah, lagipula saya mau minta izin mengajak Raein pergi, tapi ngomong-ngomong, urap-urap itu apa ya?”

TBC
readers~ koment yaaa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar